Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
^Daning Widi^
Pengertian
HIV (Human Immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh kita untuk melawan segala penyakit yang datang agens penyebab untuk Sindrom Acquired Immunodeficiency Virus (AIDS) sehingga system kekebalan tubuh menurun secara bertahap.
Epidemiologi
Etiologi
Human Imunodeficiency Virus yang melekat dan memasuki limfosit T helper CD4 ditularkan oleh darah, jarum suntik yang terinfeksi HIV,
Patofisiologi
Klasifikasi
Tahap 1 PERIODE JENDELA Tahap 2 HIV POSITIF
Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat Berkisar 2 minggu - 6 bulan
tanpa gejala rata-rata selama 5-10 tahun: HIV berkembang biak dalam tubuh
Lanj....
3. AIDS Infeksi oportunistik Protozoa Bakteri Jamur Virus Limfoma Sarkoma Kaposi Karsinoma servikal Ensefalopati Wasting syndrom
Pemeriksaan diagnostik
Tes untuk diagnosa infeksi HIV
ELISA Western blot P24 antigen test Kultur HIV
Tes untuk deteksi gangguan system imun LED CD4 limfosit Rasio CD4/CD8 limfosit Serum mikroglobulin B2 Kadar immunoglobulin
Penatalaksanaan
1. Mengusahakan agar gizi cukup dan hidup sehat 2. Menanggulangi infeksi opportunistic atau infeksi lain serta keganasan yang ada 3. Menghambat replikasi HIV dengan obat antivirus
4. Mengatasi dampak psikososial 5. Konseling pada keluarga tentang cara penularan HIV, perjalanan penyakit, dan prosedur yang dilakukan oleh tenaga medis 6. Dalam menangani pasien HIV dan AIDS tenaga kesehatan harus selalu memperhatikan perlindungan universal
Komplikasi
1. Oral Lesi 2. Neurologik : Ensefalopati HIV , Meningitis kriptokokus 3. Gastrointestinal : Wasting syndrome (Diare , Hepatitis , Penyakit Anorektal) 4. Respirasi : Pneumocystic Carinii 5. Dermatologik : Lesi kulit stafilokokus 6. Sensorik : Pandangan , Pendengaran
Pencegahan
Bagi yang belum terinfeksi : 1. Melakukan hubungan seks dengan pasangan yang tidak terinfeksi 2. Memeriksa adanya virus paling lambat 6 bulan setelah hubungan seks terakhir yang tidak terlindungi 3. Tidak bertukar jarum 4. Mencegah infeksi kejanin / bayi baru lahir. Bagi yang terinfeksi : 1. Pengendalian Infeksi Opurtunistik 2. Terapi AZT (Azidotimidin) 3. Terapi Antiviral Baru 4. Vaksin dan Rekonstruksi Virus 5. Pendidikan kesehatan 6. Menghindari infeksi lain 7. Pemberian zidovudin terhadap wanita hamil yang terinfeksi HIV-1
Pengkajian
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7. Pemeriksaan Fisik Identitas klien Pengukuran TTV Data Subjektif Pengkajian Kardiovaskuler Data Objektif Pengkajian Respiratori Dapatkan riwayat Pengkajian Neurologik imunisasi Pengkajian Gastrointestinal Kaji status nutrisi Pengkajian Renal Bantu dengan prosedur Pengkajaian Muskuloskeletal diagnostik Pengkajian Genital Pengkajian Hematologik Pengkajian Endokrin Pengkajian Integumen
Diagnosa Keperawatan
Resiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko. Resiko infeksi (kontak pasien) berhubungan dengan infeksi HIV, adanya infeksi nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi zat gizi. Diare berhubungan dengan infeksi GI Tidak efektif koping keluarga berhubungan dengan cemas tentang keadaan yang orang dicintai