Está en la página 1de 24

Oleh : Kelompok 1

Suatu

keadaan patologik lensa dimana lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Trejadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul di berbagai usia tertentu.

trauma terpapar substansi toksik Penyakit predisposisi Genetik dan gangguan perkembangan Iinfeksi virus di masa pertumbuhan janin Usia

Berdasarkan usia : Katarak congenital, katarak yang terlihat pada usia di bawah 1 tahun Katarak Juvenil, katarak yang terlihat pada usia di atas 1 tahun dan dibawah 40 tahun Katarak Presenil, yaitu katarak sesudah usia 30-40 tahun Katarak senile, yaitu katarak yang mulai trejadi pada usia lebih dari 40 tahun.

Katarak kongenital
Katarak polar (paramidalis) anterior
Katarak polar (paramidalis) posterior

Katarak lamellar atau Zonular

Katarak sentral

Disisio

lentis Tindakan bedah pada disisio lentis adalah dengan menusuk atau merobek kapsul anterior lensa dengan harapan bahan lensa yang cair keluar.

Ekstraksi

linear Ekstraksi linier di buat insisi pada kornea dan dilakukan robekan pada kapsul anterior lensa. Dimasukkan sendok daviel ke dalam bilik mata atau lensa kemudian lensa dibersihkan dari bahan lensa yang berada didalam kapsul.

Dapat terjadi karena: Lanjutan katarak congenital yang makin nyata Penyulit penyakit lain, katarak komplikata Penyakit lokal pada satu mata Penyakit sistemik
yg terlihat pada usia di atas 1 tahun dan dibawah 40 tahun

Tindakan bedah pada katarak juvenile dilakukan pada: Tindakan pembedahan yang dilakukan adalah ekstraksi linear atau ekstraksi lensa ekstrakapsular (EKEK) dengan menahan lensa intraocular.

Biasanya dimulai pada usia 50 th. Kedua mata dapat terlihat dengan derajat kekeruhan yang sama ataupun berbeda. Proses degenerasi pada lensa dapat terlihat pada beberapa stadium katarak senile.

Dibagi dlm 4 stadium :


Insipien Kekeruhan Besar lensa Cairan lensa Ringan Normal Normal Imatur Sebagian Lebih besar Bertambah (air masuk) Iris Bilik mata depan Sudut bilik mata Penyulit Normal Normal Normal Terdorong Dangkal Sempit Glaukoma Normal Normal Normal Matur Seluruh Normal Normal Hipermatur Masif Kecil Berkurang (air+masa lensa ke luar) Tremulans Dalam Terbuka * Uveitis * Glaukoma Vissus Bayangan iris + < ++ << <<< +/-

Ekstraksi

lensa intrakapsular Ekstraksi jenis ini merupakan tindakan bedah yang umum dilakukan pada katarak senil. Lensa dikeluarkan bersama-sama dengan kapsul lensanya ndengan memutus zonula zinn yang terletak pula mengalami degenerasi.
Ekstraksi

lensa ekstrakapsular

Kekeruhan

lensa dapat terjadi akibat trauma tumpul atau trauma tajam yang menembus kapsul anterior. Tindakan bedah pada katarak traumatik dilakukan setelah mata tenang akibat trauma tersebut. Bila pecahanya kapsul mengakibatkan gejala radang berat, maka dilakukan aspirasi secepatnya agar keadaan uveitis tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat (lihat trauma).

terjadi

akibat gangguan keseimbangan susunan sel lensa faktor vfisik atau kimiawi sehingga terjadi gangguan kejernihan lensa.

Gejala

umum gangguan katarak meliputi : a. Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek. b. Peka terhadap sinar atau cahaya. c. Dapat melihat dobel pada satu mata. d. Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca. e. Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.

Kartu mata snellen Lapang Penglihatan Pengukuran Tonografi : TIO (12 25 mmHg) Oftalmoskopi : . Darah lengkap, LED : menunjukkan anemi sistemik / infeksi EKG, kolesterol serum, lipid Tes toleransi glukosa : kotrol DM

Berhenti

merokok, karena merokok menghasilkan radikal bebas dan meningkatkan resiko timbulnya katarak Bila memungkinkan gunakan kacamata untuk menghalangi sinar uv ketika beraktivitas diluar ruangan dan hindari pemaparan dalam waktu lama terhadap sinar matahari langsung Mengenakan kacamata pelindung ketika berolahraga untuk mencegah cedera mata Diet seimbang dengan mengkonsumsi buah dan sayuran

Identitas
Aktivitas/Istrahat Neurosensori Nyeri/Kenyamanan

Kecemasan

berhubungan dengan kurang terpapar terhadap informasi tentang prosedur tindakan pembedahan Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan prosedure tindakan invasiv insisi jaringan tubuh Nyeri berhubungan dengan perlukaan sekunder operasi miles prosedur

Tujuan/kriteria evaluasi: - Klien mengungkapkan nyeri berkurang/hilang - Tidak merintih atau menangis - Ekspresi wajah rileks - Klien mampu beristrahat dengan baik.

Intervensi - Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik dan intensitas nyeri (skala 0-10). R/ Untuk membantu mengetahui derajat ketidaknyamanan dan keefektifan analgesic sehingga memudahkan dalam memberi tindakan. - Motivasi untuk melakukan teknik pengaturan nafas dan mengalihkan perhatian. R/ Teknik relaksasi dapat mengurangi rangsangan nyeri. - Hindari sentuhan seminimal mungkin untuk mengurangi rangsangan nyeri. R/ Sentuhan dapat meningkatkan rangsangan nyeri. - Berikan analgetik sesuai dengan program medis. R/ Analgesik membantu memblok nyeri.

banyaklah mengkonsumsi buahbuahan yang banyak mengandung vit.C ,vit.A dan vit E.

Any Question ????

KAMI SEGENAP ANGGOTA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA . . .


-see ytu-

También podría gustarte