Está en la página 1de 14

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI SESI II (TAKS : MENARIK DIRI)

Oleh Achmad Iqqomatul Haq S.Kep Ali Alatas S.Kep Dwi Suryono S.Kep Muhammad Ali Yasir S.Kep Muhammad Fithri Rahmani S.Kep Sadiq Ihsan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN PROGRAM STUDI NERS-A 2012

LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi sesi II pada pasien Menarik diri Di Ruang Jati RS Jiwa Daerah Sambang Lihum telah di periksa dan di sahkan sebagai praktik klinik Program Studi Profesi Ners-A STIKES Muhammadiyah Banjarmasin yang dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2012.

Banjarmasin, 26 Maret 2012

Ketua Kelompok

Sekertaris

Muhammad Fithri Rahmani, S.Kep

Achmad Iqqamatul Haq, S.Kep

Mengetahui,

Kepala Ruangan Jati

Pembimbing Akademik

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI SESI II (TAKS : MENARIK DIRI)

A. TOPIK Terapi Aktivitas Kelompok Berfokus Pada Sosialisasi : Kemampuan berkenalan B. TUJUAN 1. Tujuan umum: Mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan, memberi tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan ide serta menerima stimulus eksternal (Purwaningsih, W dan Karlina, I, 2009). 2. Tujuan khusus a. b. Klien mampu memperkenalkan diri : : nama lengkap, nama penggilan, asal dan hobi Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok : menanyakan data diri anggota kelompok lain nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi c. d. e. f. g. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK sosialisasi yang telah dilakukan (Keliat, B. A dan Akemat, 2005).

C. LANDASAN TEORI Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial pada berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim biasa sampai hubungan saling ketergantungan. Keintiman dan saling ketergantungan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai kebutuhan setiap hari. Individu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan lingkungan sosial. Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart & Sundeen, 1995 hal 518). Pada dasarnya kemampuan hubungan sosial berkembang sesuai dengan proses tumbuh kembang individu mulai dari bayi sampai dengan dewasa lanjut. Untuk mengembangkan hubungan sosial yang positif, setiap tugas perkembangan sepanjang daur kehidupan diharapkan dilalui dengan sukses. Pemutusan proses berhubungan terkait erat dengan ketidak puasan individu terhadap proses hubungan yang disebabkan oleh kurangnya peran serta, respon lingkungan yang negatif. kondisi ini dapat mengembangkan rasa tidak percaya diri dan keinginan untuk menghindar dari orang lain D. KLIEN 1. Kriteria Klien a. Klien menarik diri yang cukup kooperatif b. Klien yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui komunikasi verbal c. Klien dengan gangguan menarik diri yang telah dapat berinteraksi dengan orang lain d. Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang mengidap penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid dan lain-lain)

e. Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya f. Klien dengan riwayat marah/amuk yang sudah tenang 2. Proses Seleksi a. Berdasarkan kriteria klien yang telah ditetapkan b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien shari-hari dan kemungkinan dapat dilakukan terapi aktifitas kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruangan c. Melakukan kontrak dengan klien untuk mengikuti aktifitas yang akan dilaksanakan serta menanyakan kesediaannya d. Menetapkan bersama klien dan perawat ruangan tentang topik, waktu dan tempat kegiatan

E. PENGORGANISASIAN 1) Uraian Struktur Kelompok 1. Hari /Tanggal : Rabu, 28 Maret 2012 2. Tempat 3. Waktu : Di Ruang Jati : 10.00 s/d 11.00 WIB

4. Lama Kegiatan Perkenalan dan pengarahan (5 menit) Role play (10 menit) Permainan dan diskusi (20 menit) Evaluasi (10 menit) Penutup (5 menit)

5. Jumlah peserta : 6-10 orang 6. Perilaku yang diharapkan dari kelompok klien a. Klien dapat melakukan permainan b. Klien dapat memberikan pendapat/komentar dari permainan c. Klien dapat berperan aktif dalam kelompok dengan cara mengungkapkan

pengalamannya dan memberikan dukungan kepada klien lain d. Klien dapat mengontrol emosinya selama kegiatan berlangsung e. Klien tidak meninggalkan kelompok pada saat permainaN 2) Tim Terapis Leader Co-Leader Fasilitator 1 Fasilitator 2 Fasilitator 3 Observer : M. Ali Yasir S.kep : Muhammad Fithri Rahmani S.Kep : Achmad iqqomatul Haq S.Kep : Dwi Suryono S.Kep : Sadiq Ihsan S.Kep : Ali Alatas S.Kep

3) Metode dan Media Metode Media Alat : Diskusi, Bermain : Alat pengeras (salon, Mp3 Musik) : Gambar buah-buahan yang dibuat seperti kalung, Bola futsal 4) Setting tempat Ket :
2
1

1. Leader 2. Co leader

3. Fasilitator 4. Observer : Pasien

F. PROSES PELAKSANAAN 1. Persiapan a. Memilih klien sesuai dengan indikasi b. Membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan : a. Memberi salam terapeutik Salam dari terapis b. Evaluasi dan validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini 2) Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain c. Kontrak : Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu berkenalan dengan anggota kelompok Menjelaskan aturan main yaitu sebagai berikut: o Leader menjelaskan tujuan terapi aktifitas kelompok sosialisasi : Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu berkenalan dengan anggota kelompok o Membuat kontrak waktu dengan klien dan lamanya permainan berlangsung; kegiatan 45 menit o Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok antara lain : jika klien ingin ke kamar mandi atau toilet harus minta ijin kepada leader, bila ingin menjawab pertanyaan klien diminta untuk mengacungkan tangan dan diharapkan klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Aturan Main Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih dulu menunjukkan tangannnya

Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin pada perawat. Permainan dimulai dengan bermain peran oleh fasilitator sesuai petunjuk leader selama 5 menit. Setelah itu observer menghidupkan tape recorder dan memulai permainan, semua fasilitator duduk di kursi. Selama musik masih berbunyi para fasilitator mencari pasangan dari gambar yang di berikan,, dari fasilitator satu ke fasilitator berikutnya. Bagi fasilitator yang menemukan pasangannya fasilitator diminta untuk memperkenalkan diri, dan menyampaikan pengalamannya yang paling menyenangkan. Peserta yang lain diminta untuk menanggapi dan mengajukan pertanyaan.

Setelah perawat saling memperkenalkan diri perawat bersiap untuk melakukan permainan, dengan prosedur operan (estapet) bola futsal yang digilirkan dari satu peserta ke peserta lainnya.

3. Tahap kerja a. Jelaskan kegiatan yaitu perserta disuruh untuk mengambil gambar buah yang dibuat kalung kemudian mengalungkannya di leher. b. c. Mp3 musik akan dihidupkan serta bola diedarkan berlawanan arah jarum jam. Pada saat musik dimatikan, maka anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk mencari pasangan yang sesuai dengan buah yang dikalungkan dilehernya. Dilanjutkan berkenalan dengan anggota kelompok yang ada di sebelah kanan (pasangan) dengan cara: 1. 2. 3. 4. Memberi salam Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan bicara Dimulai oleh terapis sebagai contoh

d. Setelah semua peserta mendapat pasangannya dan peserta mengenal pasangannya, kemudian salah satu pasangan dari peserta yang ditunjuk akan mengenalkan pasangannya kepada anggota kelompok lainnya. e. Setelah selesai pasangan pertama mengenalkan pasangannya, kelompok pasangan lain diperbolehkan untuk menanyakan sesuatu kepada pasangan yang berada didepan. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab kemudian fasilitator (operator) memutar kaset lagu

dangdut untuk berjoget bersama masing-masing pasangan dengan berpegangan tangan f. Setelah selesai berjoget salah satu pasangan menunjuk anggota kelompok lain untuk mendapatkan giliran selanjutnya g. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan 4. Tahap terminasi a. Evaluasi respon subjektif klien Melakukan sharing perasaan antara klien dan perawat tentang terapi aktifitas kelompok yang dilakukan. Klien : Merasa senang karena tidak melamun ,dapat mengurangi setress, terjalin

keakraban, tidak membosankan, mengisi waktu luang dan klien menanyakan kapan ada acara seperti ini lagi.? Perawat : Merasa senang karena klien dapat kooperatif mengikuti kegiatan TAK. Merasa dibutuhkan oleh klien. b. Evaluasi respons obyektif (observasi perilaku klien selama kegiatan dikaitkan dengan tujuan) Melakukan evaluasi : Proses 90 % klien berpartisipasi aktif. 90 % Klien dapat memberikan respon verbal dan non verbal yang sesuai dengan Stimulus external.

90 % Klien mampu bekerja sama dalam kelompok. 100 % Klien mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.

Hasil 90 % Klien mampu memperkenalkan diri /menyebutkan nama,alamat serta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh klien lain. 50 % Klien mampu mengungkapkan manfaat kegiatan TAK.

c. Rencana tindak lanjut Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan Memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal harian kegiatan klien d. Kontrak yang akan datang Menyepakati kegiatan berikut yaitu bercakap-cakap entang kehidupan pribadi Menyepakati waktu dan tempat

G. EVALUASI DAN DOKUMENTASI SESI II I. EVALUASI Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja . aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk TAKS sesi 3, dievaluasi kemampuan klien dalam berkenalan secara verbal dan non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi sebagai berikut: SESI III : TAKS Kemampuan Bercakap-cakap a. Kemampuan Verbal : Bertanya No. Aspek yang dinilai Nama Klien 1. Mengajukan pertanyaan yang jelas Mengajukan pertanyaan yang ringkas Mengajukan pertanyaan yang relevan Mengajukan pertanyaan secara spontan Jumlah b. Kemampuan Verbal : Menjawab No. Aspek yang dinilai 1. Menjawab dengan jelas 2. 3. 4. Menjawab dengan ringkas Menjawab dengan relevan Menjawab secara spontan Jumlah

2.

3.

4.

Nama Klien

c. Kemampuan Non Verbal No. Aspek yang dinilai 1. 2. 3. 4. Kontak mata Duduk tegak Menggunakan yang sesuai bahasa tubuh

Nama Klien

Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir Jumlah

Petunjuk : 1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS 2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda cek list () jika ditemukan kemampuan pada klien ,atau tanda (x) jika tidak ditemukan. 3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan: Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapa nilai 6, disebut belum mampu jika mendapat nilai 5 Kemampuan nonverbal, disebut mampu jikamendapat nilai 3 atau 4, disebut belum mampu jka mendapat nilai 2.

II.

DOKUMENTASI Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk nonverbal, catatan keperawatan adalah: klien mengikuti TAKS sesi 2, klien mampu berkenalan secara verbal dan nonverbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, buat jadwal.

DAFTAR PUSTAKA Azizah, Lilik Marifatul (2010) Buku Panduan Praktek Keperawatan Jiwa. Stikes Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto. Keliat, Budi Anna (2005) Keperawatan Jiwa : Terapi Aktifitas Kelompok. Jakarta : EGC Mahnum (2007) http://www.taksosialisasi-menarikdiri.web.com. Stuart dan Sundeen (1998) Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta : EGC

También podría gustarte