Está en la página 1de 238

PUSAT PERBUKUAN

Departemen Pendidikan Nasional


ii
Mudah dan Aktif Belajar Fisika
untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Program Ilmu Pengetahuan Alam
Penulis : Dudi Indrajit
Penyunting : Ahmad Fauzi
Pewajah Isi : Neni Yuliati
Ilustrator : S. Riyadi
Pewajah Sampul : A. Purnama
Ukuran Buku : 21 x 29,7 cm
530.07
DUD DUDI Indrajit
m Mudah dan Aktif Belajar Fisika 1 : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam / penulis, Dudi Indrajit
; penyunting, Ahmad Fauzi; illustrator, S. Riyadi. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
vi, 226 hlm, : ilus. ; 30 cm
Bibliografi : hlm. 226
Indeks
ISBN 978-979-068-816-2 (No. Jilid Lengkap)
ISBN 978-979-068-817-9
1. Fisika-Studi dan Pengajaran I. Judul
II. Ahmad Fauzi III S. Riyadi
Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional
dari Penerbit Setia Purna Inves, PT
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009
Diperbanyak oleh ....
Hak Cipta Pada Departemen Pendidikan Nasional
dilindungi oleh Undang-Undang
iii
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen
Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta
buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan
kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan
Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks
pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan
dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan
hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional
untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh
Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh
(down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi
oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat
komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks
pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru
di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di
luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.
Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan
manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa
buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran
dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Juni 2009
Kepala Pusat Perbukuan
Kata Sambutan
iv
Fisika adalah salah satu rumpun ilmu sains yang mempelajari alam semesta.
Ruang lingkup ilmu Fisika sangat luas, mulai dari atom yang berdimensi
nanometer hingga jagat raya yang berdimensi tahunan cahaya. Dalam
kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan aplikasi ilmu Fisika, baik berupa
fenomena-fenomena di alam atau rekayasa teknologi. Oleh karena itu, Fisika
memiliki tingkat urgensitas yang tinggi karena merupakan dasar untuk
penguasaan teknologi di masa depan.
Sesuai dengan misi penerbit untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi
kemajuan ilmu pengetahuan maka penulis dan penerbit merealisasikan tanggung
jawab tersebut dengan menyediakan buku bahan ajar Fisika yang berkualitas,
sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku saat ini.
Buku ini disusun dengan mengutamakan pendekatan secara inkuiri
(eksperimen) dan disajikan secara sistematis, komunikatif, dan integratif, serta
adanya keruntutan rangkaian (bab dengan subbab, antarsubbab dalam bab,
antaralenia dalam subbab). Sebelum mempelajari materi, sebaiknya Anda
terlebih dahulu membaca bagian Advanced Organizer yang terdapat pada
halaman awal setiap bab agar Anda dapat mengetahui isi bab secara umum.
Pada awal setiap bab, disajikan pula Tes Kompetensi Awal sebagai evaluasi
materi prasyarat untuk mempelajari bab yang bersangkutan.
Di akhir setiap bab, terdapat Rangkuman, Peta Konsep, dan Refleksi yang
bertujuan lebih meningkatkan pemahaman Anda tentang materi yang telah
dipelajari dengan memunculkan umpan balik untuk evaluasi diri. Buku ini di-
lengkapi juga dengan beberapa materi, tugas, dan soal pengayaan, di antaranya
Informasi untuk Anda (Information for You), Tantangan untuk Anda, Mari
Mencari Tahu, Tugas Anda, Pembahasan Soal, dan Tokoh yang dapat
memperluas pengetahuan materi Fisika yang sedang dipelajari.
Untuk menguji pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipelajari
diberikan Tes Kompentensi Subbab pada setiap akhir subbab, Tes Kompetensi
Bab pada setiap akhir bab, dan Tes Kompetensi Fisika Semester pada setiap
akhir semester. Selain itu, pada akhir buku juga diberikan Tes Kompetensi Akhir
untuk menguji pemahaman materi Fisika selama satu tahun ajaran. Semua tes
kompetensi tersebut merupakan sarana mengevaluasi pemahaman dan
melatih kemampuan menerapkan konsep/prinsip Fisika yang berkaitan dengan
materi yang telah dipelajari. Adapun Kunci Jawaban (nomor ganjil) kami sajikan
untuk memudahkan Anda dalam mengevaluasi hasil jawaban.
Untuk menumbuhkan daya kreativitas, kemampuan psikomotorik, dan cara
berpikir ilmiah, kami sajikan Aktivitas Fisika dan Proyek Semester yang
menuntut peran aktif Anda dalam melakukan kegiatan tersebut.
Demikianlah persembahan kami untuk dunia pendidikan.
Bandung, Mei 2007
Penerbit
Kata Pengantar
v
14
15
16
17
11
9
12
13
10
6
7
8
1
2
3
5
4
24
22
21
23
18
19
20
25
26
Materi-materi pembelajaran pada buku ini berdasarkan kurikulum yang berlaku saat ini dan disajikan secara
sistematis, komunikatif, dan integratif. Di setiap awal bab, dilengkapi gambar pembuka pelajaran, bertujuan
memberikan gambaran materi pembelajaran yang akan dibahas, dan mengajarkan siswa konsep berpikir kontekstual
sekaligus merangsang cara berpikir kontekstual. Selain itu, buku ini juga ditata dengan format yang menarik dan
didukung dengan foto dan ilustrasi yang representatif. Penggunaan bahasa yang sederhana, sesuai dengan tingkatan
kognitif siswa sehingga membuat pembaca lebih mudah memahaminya.
Buku Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk SMA Kelas X ini terdiri atas sembilan bab, yaitu Pengukuran dan
Besaran, Vektor, Gerak Lurus, Gerak Melingkar, Dinamika Gerak, Cahaya dan Optika, Kalor, Listrik Dinamis, dan
Gelombang Elektromagnetik. Untuk lebih jelasnya, perhatikan petunjuk untuk pembaca berikut.
(1) Judul Bab, disesuaikan dengan tema materi dalam bab.
(2) Hasil yang harus Anda capai, tujuan umum yang harus Anda
capai pada bab yang Anda pelajari.
(3) Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu,
kemampuan yang harus Anda kuasai setelah mempelajari bab.
(4) Gambar Pembuka Bab, disajikan untuk mengetahui contoh
manfaat dari materi yang akan dipelajari.
(5) Advanced Organizer, uraian singkat tentang isi bab untuk
menumbuhkan motivasi belajar dan mengarahkan Anda agar lebih
fokus terhadap isi bab.
(6) Tes Kompetensi Awal, merupakan soal prasyarat yang harus
Anda pahami sebelum memasuki materi pembelajaran.
(7) Materi Pembelajaran, disajikan secara sistematis, komunikatif,
integratif, dan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
terkini (up to date).
(8) Gambar dan Ilustrasi, sesuai dengan materi dalam bab yang
disajikan secara proporsional dan harmonis.
(9) Contoh Soal, berisi contoh dan penyelesaian soal.
(10) Tugas Anda, berisi tugas atau latihan soal yang berkaitan
dengan materi tersebut.
(11) Pembahasan Soal, berisi contoh soal yang berasal dari
Ebtanas, UAN, UMPTN, atau SPMB.
(12) Mari Mencari Tahu, tugas mencari informasi yang bertujuan
menumbuhkan rasa ingin tahu dan mendorong siswa untuk
mencari informasi lebih jauh.
(13) Aktivitas Fisika, kegiatan yang dilakukan secara berkelompok
untuk mengembangkan kecakapan hidup Anda.
(14) Ingatlah, catatan atau hal-hal penting yang perlu Anda ketahui.
(15) Informasi untuk Anda (Information for You), berisi
pengayaan mengenai informasi dan aplikasi materi, disajikan
dalam 2 bahasa (bilingual).
(16) Tantangan untuk Anda, berisi soal-soal yang disajikan
dengan tingkat kesulitan lebih tinggi.
(17) Kata Kunci
(18) Tokoh, berisi tokoh Fisika penggagas ide baru dan pekerja
keras sehingga akan menumbuhkan semangat inovatif/kreatif,
etos kerja, dan mengembangkan kecakapan hidup Anda.
(19) Tes Kompetensi Subbab, berisi soal-soal untuk mengevaluasi
penguasaan materi subbab.
(20) Rangkuman
(21) Peta Konsep
(22) Refleksi, sebagai umpan bal i k bagi si swa setel ah
mempelajari materi di akhir pembelajaran tiap bab.
(23) Tes Kompetensi Bab, berisi soal-soal untuk mengevaluasi
penguasaan materi bab.
(24) Proyek Semester, kegiatan percobaan untuk meningkatkan
pemahaman konsep Fisika dan memotivasi Anda untuk menggali
informasi, memanfaatkan informasi, dan menyelesaikan masalah.
(25) Tes Kompetensi Fisika Semester, berisi soal-soal untuk
mengevaluasi penguasaan materi selama satu semester.
(26) Tes Kompetensi Akhir, berisi soal-soal untuk mengevaluasi
penguasaan materi selama satu tahun ajaran.
Panduan untuk Pembaca
vi
Kata Sambutna iii
Kata Pengantar iv
Panduan untuk Pembaca v
Daftar Isi
Bab 1
Pengukuran dan Besaran 1
A. Pengukuran 2
B. Angka Penting 10
C. Besaran dan Satuan 17
Rangkuman 27
Peta Konsep 28
Refleksi 28
Tes Kompetensi Bab 1 29
Bab 2
Vektor 31
A. Vektor 32
B. Perkalian Vektor 39
Rangkuman 41
Peta Konsep 42
Refleksi 42
Tes Kompetensi Bab 2 43
Bab 3
Gerak Lurus 45
A. Gerak, Jarak, dan Perpindahan 46
B. Kelajuan dan Kecepatan 48
C. Percepatan 52
D. Gerak Lurus Beraturan (GLB) 55
E. Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB) 57
Rangkuman 65
Peta Konsep 66
Refleksi 66
Tes Kompetensi Bab 3 67
Bab 4
Gerak Melingkar 69
A. Gerak Melingkar Beraturan 70
B. Percepatan Sentripetal 73
C. Aplikasi Gerak Melingkar 75
D. Gerak Melingkar
Berubah Beraturan 76
Rangkuman 78
Peta Konsep 79
Refleksi 79
Tes Kompetensi Bab 4 80
Bab 5
Dinamika Gerak 83
A. Gaya Memengaruhi
Gerak Benda 84
B. Penerapan Hukum Newton 91
Rangkuman 100
Peta Konsep 100
Refleksi 100
Tes Kompetensi Bab 5 101
Proyek Semester 1 104
Tes Kompetensi Fisika Semester 1 105
vii
Bab 6
Cahaya dan Optika 107
A. Cahaya 108
B. Pemantulan Cahaya 109
C. Pembiasan Cahaya 117
D. Alat-Alat Optik 130
Rangkuman 143
Peta Konsep 144
Refleksi 144
Tes Kompetensi Bab 6 145
Bab 7
Kalor 147
A. Kalor 148
B. Perpindahan Kalor 160
Rangkuman 165
Peta Konsep 166
Refleksi 166
Tes Kompetensi Bab 7 167
Bab 8
Listrik Dinamis 169
A. Arus Listrik dan Muatan 170
B. Hukum Ohm dan Hambatan 172
C. Rangkaian Seri dan Paralel 178
D. Hukum II Kirchhoff 186
E. Sumber Arus Searah dari Proses
Kimiawi 189
F. Tegangan Listrik Searah dan Bolak-
Balik 191
Rangkuman 197
Peta Konsep 198
Refleksi 198
Tes Kompetensi Bab 8 199
Bab 9
Gelombang
Elektromagnetik 201
A. Spektrum Gelombang
Elektromagnetik 202
B. Jenis-Jenis Gelombang
Elektromagnetik 204
Rangkuman 207
Peta Konsep 207
Refleksi 207
Tes Kompetensi Bab 9 208
Proyek Semester 2 209
Tes Kompetensi Fisika Semester 2 210
Tes Kompetensi Akhir 212
Kunci Jawaban 216
Apendiks 220
Senarai 223
Indeks 224
Daftar Pustaka 226
A. Pengukuran
B. Angka Penting
C. Besaran
dan Satuan
Pengukuran
dan Besaran
lebah merupakan seran,,a van, memiliki jan,kauan pandan,an van,
mampu menembus awan dari ketin,,ian 1.6OO m. Oetaran kedua savapnva
dapat melakukan ,erakan sebanvak 5OO kali setiap detiknva. Menurut
Anda, dari mana data tentan, lebah tersebut'
Sains berarti men,etahui". Dalam perkemban,annva, sains ber-
hubun,an den,an proses pemahaman tentan, alam secara sistematis van,
meliputi pen,amatan, pen,ukuran, dan eksperimen. lisika merupakan ba,ian
dari sains. Di dalam lisika, Anda dapat mempelajari kejadian-kejadian
alam serta interaksi antarbenda, seperti susunan planet dalam tata surva,
ma,net, ,erak, kalor, cahava, dan listrik melalui seran,kaian pen,ukuran.
Apakah pen,ukuran itu' Misalnva, Anda dapat men,etahui bahwa
kakak Anda lebih tin,,i daripada Anda. Apakah ini merupakan
pen,ukuran' Pada bab ini, Anda akan belajar men,enai Pen,ukuran dan
Besaran. Pelajari den,an saksama karena bab ini merupakan dasar-dasar
Anda mempelajari lisika.
1
mengukur besaran Fisika (massa, panjang, dan waktu).
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:
menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya.
Hasil yang harus Anda capai:
Melalui pengukuran, para peneliti dapat mengetahui bahwa lebah
mampu melihat dengan jelas benda yang ada di permukaan Bumi
dari ketinggian 1.600 m.
Bab
1
Sumber: Young Scientist, 1994
2 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
A. Pengukuran
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda mun,kin pernah melakukan atau
melihat proses pen,ukuran. Ketika Anda membeli buah-buahan, buah
van, akan Anda beli ditimban, terlebih dahulu untuk men,etahui massa-
nva. Hal ini menunjukkan bahwa penjual buah sedan, melakukan pen,ukur-
an massa buah van, akan Anda beli.
Apakah pen,ukuran itu' Di SMP, Anda telah men,etahui definisi
men,ukur. enu|urcn adalah mem|cnJ|n|cn n||c| |escrcn ,cn J|u|ur
Jencn |escrcn seen|s ,cn J|:e:c|cn se|cc| sc:ucn. Untuk memperoleh
nilai persentase kesalahan sekecil mun,kin, pastikan Anda telah melalui
lan,kah-lan,kah pen,ukuran den,an benar, mempertimban,kan aspek
ketepatan (akurasi), kesalahan matematis van, memerlukan kalibrasi,
ketelitian (presisi), dan kepekaan (sensitivitas) alat ukur van, di,unakan.
Pemilihan instrumen pen,ukuran van, akan di,unakan hendaknva
disesuaikan den,an tin,kat ketelitian van, diin,inkan.
1. Ketidakpastian dalam Pengukuran
Ketidakpastian ketika melakukan pen,ukuran dapat disebabkan oleh
berba,ai faktor. Seba,ian oran, tidak mampu membaca sebuah alat ukur
di luar batas ba,ian terkecil van, ditunjukkan. Contoh sederhana van,
kerap terjadi ketika Anda men,ukur panjan, sebuah benda men,,una-
kan alat ukur mistar. Ketidakpastian pen,ukuran muncul saat posisi mata
tidak te,ak lurus terhadap skala ukur van, dibaca seperti ditunjukkan
pada Cambar 1.1.
Ketidakpastian hasil pen,ukuran pun kerap timbul akibat ketelitian
alat ukur van, memiliki keterbatasan skala. Perhatikan Cambar 1.2.
Seba,ai contoh, panjan, sebuah rem:e -C diukur men,,unakan mistar.
Dari pen,ukuran tersebut, diketahui bahwa panjan, rem:e -C tersebut
adalah 13,7 cm. An,ka 13 dan an,ka 7 merupakan an,ka pasti karena
kedua an,ka tersebut tercantum pada skala mistar.
Jika rem:e -C van, sama diukur men,,unakan jan,ka soron,, hasil
pen,ukuran menunjukkan 13,725 cm. An,ka 13,725 adalah an,ka pasti
karena an,ka tersebut tercantum pada skala jan,ka soron,.
Untuk menuliskan hasil pen,ukuran, perlu disertakan nilai ketidak-
pastian sesuai tin,kat ketelitian alat ukur van, di,unakan. Hasil
pen,ukuran serin, ditulis dalam bentuk \ \ A . Misalkan, dari
pen,ukuran lebar sebuah buku den,an mistar diketahui bahwa lebar buku
tersebut adalah (15 O,1) cm. An,ka O,1 cm menvatakan ketidak-
pastian absolut dalam pen,ukuran tersebut sehin,,a hasil pen,ukuran
lebar buku van, palin, mun,kin adalah 15,1 cm dan 11,9 cm. Persentase
Gambar 1.1
Kesalahan pengukuran sering terjadi
karena kesalahan membaca alat.
Sebelum mempelajari konsep Pengukuran dan Besaran, kerjakanlah soal-soal berikut dalam buku latihan.
Tes Kompetensi Awal
1. Apa van, Anda ketahui tentan, pen,ukuran'
2. Anda dapat men,etahui panjan, meja belajar Anda
den,an men,ukur meja tersebut men,,unakan
mistar. Selain itu, Anda ju,a dapat men,ukurnva
den,an jen,kal tan,an Anda. Menurut Anda,
manakah hasil dari dua pen,ukuran tersebut van,
lebih tepat' Kemukakan alasan Anda.
3. Sebutkan alat ukur panjan, van, Anda ketahui.
1. Men,apa penulisan an,ka hasil pen,ukuran harus
mematuhi aturan an,ka pentin,'
5. Apa van, Anda ketahui tentan, besaran pokok, besaran
turunan, dan dimensi'
7 6 5 4
5,3
5,5
5,7
salah salah
benar
posisi mata
Gambar 1.2
Mengukur panjang remote AC dengan
mistar. Berapa panjang remote AC
tersebut?
Sumber: Dokumentasi Penerbit
3 Pengukuran dan Besaran
ketidakpastian merupakan perbandin,an antara ketidakpastian dan nilai
van, diukur dikalikan 1OO sehin,,a persentase ketidakpastian relatif hasil
pen,ukuran den,an mistar tersebut dapat dituliskan seba,ai berikut.
Ketidakpastian ~
O,1
15
1OO' ~ O,7'
Hasil pen,ukuran buku tersebut dapat ditulis menjadi
~ 15 cm O,7'
2. Alat-Alat Ukur
Ketika men,ukur suatu besaran, diperlukan alat van, sesuai den,an
besaran van, akan diukur, seperti mistar untuk men,ukur besaran panjan,,
neraca untuk men,ukur besaran massa, s:uc:c| untuk men,ukur
besaran waktu, dan termometer untuk men,ukur besaran suhu. Saat ini,
sejumlah alat ukur telah men,,unakan sistem di,ital van, tin,kat
akurasinva san,at tin,,i. Secara spesifik, instrumen pen,ukuran dapat
dibedakan berdasarkan tin,kat ketelitiannva, ukuran besarannva, dan
bentuk benda van, hendak diukur.
a. Alat Ukur Panjang
Untuk men,ukur panjan, suatu benda, Anda dapat men,,unakan
mistar, jan,ka soron,, atau mikrometer sekrup. Pemilihan alat-alat ukur van,
akan di,unakan disesuaikan den,an tin,kat ketelitian van, diin,inkan
sehin,,a tidak terdapat kesalahan dalam melakukan pen,ukuran. Berikut
akan ditunjukkan pen,,unaan keti,a alat ukur panjan, tersebut.
1) Mistar
Mistar atau pen,,aris memiliki skala terkecil 1 mm atau O,1 cm sama
den,an jarak antara dua ,oresan terdekat. leh karena itu, mistar memiliki
ketidakpastian x A ~ O,5 mm, vaitu seten,ah dari skala terkecil van, dimiliki
pen,,aris tersebut. Jadi, ketidakpastian pada pen,ukuran tun,,al adalah
1
~ skala terkecil
2
\ A (1-1)
Batas ukur maksimum mistar plastik van, biasa di,unakan adalah
3O cm, den,an skala terkecil antara dua ,oresan terdekat 1 mm. Ketidak-
pastian hasil pen,ukuran den,an mistar tersebut adalah
1
~ 1mm ~O,5mm
2
\ A
Perhatikan Cambar 1.3, sebuah buku sedan, diukur den,an mistar,
ujun, buku sejajar den,an skala nol mistar dan ujun, buku van, lainnva
berada pada skala 21,1 cm lebih. Nilai kuran, atau lebih ini merupakan
ketidakpastian hasil pen,ukuran den,an mistar van, besarnva O,O5 cm.
Den,an demikian, penulisan panjan, buku pun dilaporkan dua desimal
ju,a vaitu menjadi
\ ~ 21,1 cm O,O5 cm ~ 21,15 cm
leh karena an,ka keempat harus Anda taksir antara O sampai O,O5 cm,
dituliskan nilai pen,ukuran van, dinvatakan seba,ai berikut.
~ \ \ A ~ (21,15 O,O5) cm
Penulisan hasil pen,ukuran panjan, sebuah buku pada Cambar 1.3
men,andun, arti bahwa panjan, buku di antara 21,1O cm dan 21,5O cm,
jaminan akurasi pen,ukuran panjan, buku ini ditulis 21,1O s s 21,5O cm.
Pengukuran tunggal adalah
pengukuran yang dilakukan
sekali.
Pengukuran berulang adalah
pengukuran yang dilakukan
lebih dari sekali dengan
menggunakan alat ukur sama.
Ingatlah
Gambar 1.3
Mengukur panjang buku
dengan mistar.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
4 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
2) ]angka Sorong
Ada beberapa ba,ian pentin, pada jan,ka soron, van, perlu Anda
ketahui, vaitu rahan, tetap dan rahan, ,eser. Rahan, tetap memiliki
skala van, disebut s|c|c u:cmc. Satu ba,ian terkecil skala utama jan,ka
soron, seperti van, diperlihatkan pada Cambar 1.4 memiliki panjan,
1 mm. Adapun pada rahan, ,eser terdapat skala van, disebut s|c|c nn|us.
Skala nn|us serin, ju,a disebut s|c|c tern|er. Pada skala nonius, panjan,
2O skalanva memiliki panjan, 1 mm. leh karena itu, panjan, satu ba,ian
skala nn|us adalah O,O5 mm atau dapat dikatakan bahwa nilai skala
terkecil van, dapat dibaca jan,ka soron, adalah O,O5 mm atau O,OO5 cm.
Adapun nilai ketidakpastian jan,ka soron, ditentukan seba,ai
seten,ah dari skala terkecilnva vaitu
A
1
~ O,OO5cm ~O,OO25cm
2
Jan,ka soron, dapat di,unakan untuk men,ukur ketebalan suatu
plat lo,am, men,ukur ,aris ten,ah ba,ian luar, ba,ian dalam pipa, atau
kedalaman luban,. Perhatikan Cambar 1.4, pada ,ambar diperlihatkan
pen,ukuran panjan, benda men,,unakan jan,ka soron,, hasil
pen,ukurannva 2,36 cm. Cara memperoleh nilai besaran panjan, ini
adalah seba,ai berikut.
a) Skala utama berimpit den,an skala nol nonius pada an,ka antara
2,3 cm dan 2,1 cm.
b) Oaris skala nonius van, berimpit (se,aris) den,an ,aris skala utama
ialah ,aris ke-12. Jadi, bacaan jan,ka soron, adalah:
\ ~ 2,3 cm (12 O,OO5 cm) ~ 2,36OO cm
(empat desimal sesuai banvak desimal dalam nilai ketidakpastian).
Hasil pen,ukuran tersebut dituliskan seba,ai \ ~ (2,36OO O,OO25) cm.
3) Mikrometer Sekrup
Apakah Anda pernah men,,unakan mikrometer sekrup' Alat ini
memiliki dua skala, vaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama terbaca
pada silinder lin,karan dalam, sedan,kan skala nonius terbaca pada
selubun, lin,karan luar. Skala terkecil mikrometer sekrup diperoleh dari
skala terkecil skala utama (O,5 mm) diba,i jumlah skala pada skala nonius
(5O skala) sehin,,a diperoleh nilainva sebesar O,O1 mm.
Jika selubun, lin,karan luar diputar sekali, skala utamava akan maju
atau mundur sejauh O,O5 mm. Nilai ketidakpastian mikrometer sekrup
adalah seten,ah dari skala terkecilnva, vaitu
1
~ O,O1mm ~O,OO5 mm
2
\ A
Manfaat mikrometer sekrup, di antaranva untuk men,ukur ketebalan
benda-benda, seperti selembar kertas atau diameter kawat van, san,at kecil.
Cara pen,ukuran den,an mikrometer sekrup ditunjukkan oleh Cambar 1.5.
Skala utama menunjukkan an,ka 1,5 mm lebih, skala nonius berada pada
,aris ke 32. Jadi, hasil pen,ukuran den,an mikrometer sekrup adalah
1,5 mm ( 32 O,O1 mm) ~ 1,532 mm. Dari keti,a alat ukur panjan,
tersebut, mikrometer sekrup memiliki nilai ketidakpastian palin, kecil.
Ketidakpastian pen,ukuran merupakan akurasi van, diperoleh dari
suatu pen,ukuran dan ber,antun, pada instrumen pen,ukuran van,
di,unakan. A,ar konsep pen,ukuran dan penulisannva dapat Anda
Gambar 1.4
Jangka sorong
rahang
pengukur garis
tengah dalam
rahang
pengukur
garis tengah
luar
benda
pengukur
kedalaman
suatu benda
Sumber: Dokumentasi Penerbit
skala
utama
skala
nonius
Gambar 1.5
Mikrometer sekrup
Sumber: faq.f650.com, 2002
selubung luar
rahang skala utama benda
0 1 2 3
40
35
30
25
20
4
5 Pengukuran dan Besaran
pahami, perhatikan Tabel 1.1, vaitu hasil pen,ukuran tebal sebuah buku
men,,unakan pen,,aris, jan,ka soron,, dan mikrometer sekrup.
Den,an memerhatikan Tabel 1.1, terbaca jelas bahwa hasil pen,-
ukuran tebal sebuah buku men,,unakan ti,a alat ukur van, memiliki
ketidakpastian berbeda akan memperoleh sederet an,ka pentin, van,
berbeda pula. Pada pen,ukuran panjan,, Anda akan memperoleh tin,kat
akurasi maksimal jika men,,unakan mikrometer sekrup.
b. Alat Ukur Massa
1ahukah Anda ba,aimana caranva men,ukur massa benda' Untuk
itu, lakukanlah Aktivitas Iisika 1.1 berikut ini.
Berdasarkan ke,iatan di atas, kini Anda telah memahami men,enai
pen,ukuran massa suatu benda. Untuk men,ukur massa suatu benda,
dapat men,,unakan alat ukur massa seperti neraca. Jenis neraca
dibedakan berdasarkan cara kerja, ketelitian, ataupun teknolo,i van,
di,unakan. 1ahukah ba,aimana cara men,ukur massa suatu benda
men,,unakan neraca'
Tabel 1.1
Perbedaan Hasil Pen,ukuran
Alat ukur Ketidakpastian Penulisan
Mistar
Jan,ka soron,
Mikrometer Sekrup
\ A ~ O,5 mm
\ A ~ O,O25 mm
\ A ~ O,OO5 mm
(3O,5 O,5) mm
(3O,55O O,O25) mm
(3O, 56O O,OO5) mm
Aktivitas Fisika 1.1
Mengukur Massa Benda
Tujuan Percobaan
Siswa dapat melakukan pengukuran dengan menerapkan prinsip kesetimbangan.
Alat-Alat Percobaan
1. Mistar kayu 3. Plastisin
2. Silinder plastik 4. Paku (7 cm) 20 buah
Langkah-Langkah Percobaan
1. Susun alat seperti gambar berikut ini.
2. Letakkan lima paku 20 cm di sebelah kiri tumpuan, dan letakkan dua buah
paku lainnya dengan jarak yang sama disebelah kanan tumpuan. Amati
apa yang terjadi?
3. Geserkan paku tersebut hingga keadaan setimbang.
4. Lakukan langkah 3 dengan menggunakan jumlah paku yang berbeda.
Tuliskan data pada tabel berikut.
5. Kesimpulan apa yang Anda peroleh dari kegiatan ini? Dapatkah Anda menye-
butkan pengertian operasional dari mengukur massa suatu benda?
meja
mistar kayu tumpuan
plastisin
silinder
20 cm
Jumlah paku pada lengan
kiri neraca (jumlah tetap)
Jumlah paku pada lengan
kanan neraca
Jarak paku terhadap
tumpuan
5 paku
5 paku
5 paku
5 paku
2 paku
3 paku
4 paku
5 paku
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
Tugas Anda 1.1
Berkunjunglah ke perwakilan
daerah Badan Metrologi di kota
Anda. Tanyakan bagaimana
penerapan alat-alat ukur massa
(neraca). Diskusikan dengan teman
Anda mengenai proses Fisika yang
dilakukannya. Hasilnya laporkan
pada guru.
20 cm
6 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Salah satu jenis neraca adalah neraca |cus, seperti pada Cambar 1.6.
Pada neraca ini pen,ukuran massa suatu benda dilakukan den,an
men,,eser posisi anak timban,an di sepanjan, len,an hin,,a mencapai
kesetimban,an. Misalnva Anda menimban, beberapa buah keleren,,
Anda peroleh posisi setimban, neraca den,an men,,eser anak timban,an
len,an puluhan ,ram ke posisi 2O ,ram dan len,an satuan ,ram diposisi 5
,ram sehin,,a diperoleh massanva sebesar 25 ,ram.
c. Alat Ukur Waktu
Sejumlah instrumen pen,ukuran waktu kerap Anda lihat dalam ke-
hidupan sehari-hari, seperti jam dindin,, jam bandul, dan s:uc:c|. Jam
tan,an merupakan instrumen pen,ukur waktu van, palin, dikenal. Alat
ukur ini pun di,unakan hampir di seluruh ne,ara. Bahkan, alat ukur
waktu banvak dipasan, pada kendaraan, telepon seluler, dan peran,kat
elektronika lainnva.
1) ]am tangan
Ada dua jenis jam tan,an atau arloji seba,ai instrumen pen,ukur
waktu vaitu jam tan,an di,ital dan jam tan,an jarum. Pada jam tan,an
jarum, jarum terpanjan, disebut sekon van, ber,erak satu skala terpendek
setiap satu sekon, jarum van, lebih pendek disebut jarum menit van,
ber,erak satu skala setiap menit. Adapun jarum terpendek disebut jarum
jam. Jarum ini ber,erak satu skala setiap satu jam. Pada umumnva, jam
tan,an memiliki nilai ketidakpastian 1 sekon.
2) Stopuatch
S:uc:c| merupakan instrumen pen,ukur waktu van, memiliki nilai
ketelitian lebih tin,,i daripada jam tan,an. Ada dua jenis s:uc:c| van,
biasa Anda jumpai, vaitu s:uc:c| jarum dan s:uc:c| di,ital. S:uc:c| jarum
memiliki nilai ketidakpastian terlihat pada skala vaitu O,1 sekon, sedan,kan
stopwatch di,ital di antaranva memiliki nilai ketidakpastian O,O1 sekon.
S:uc:c| banvak di,unakan di laboratorium lisika untuk pen,-
ukuran waktu berba,ai percobaan. Selain itu, di antaranva lari jarak pendek
merupakan aktivitas olahra,a van, palin, serin, men,,unakan s:uc:c|.
d. Alat Ukur Kuat Arus Listrik
Ada dua macam alat ukur kuat arus listrik dalam suatu ran,kaian listrik,
vaitu amperemeter analo, dan amperemeter di,ital. Dari kedua alat ukur ini,
amperemeter analo, merupakan instrumen van, palin, banvak di,unakan.
Ketika Anda melakukan pen,ukuran arus listrik dalam suatu ran,kaian,
sumber arus listrik harus dihubun,kan secara seri den,an amperemeter tersebut.
Ounakanlah batas ukur van, sesuai atau lebih tin,,i. Seba,ai contoh, untuk
men,ukur kuat arus listrik 1O mA di,unakan batas ukur maksimum van, lebih
besar dari 1O mA. Cara membaca skala amperemeter adalah seba,ai berikut.
Hasil pen,ukuran ~ (skala terbaca/skala maksimum) batas ukur.
Gambar 1.8
Stopwatch
Sumber: Science in Focus (Physics), 2002
Sumber: Science in Focus (Physics), 2002
Gambar 1.9
Amperemeter
Anda men,ukur kuat arus dalam sebuah ran,kaian den,an amperemeter hasil
pen,ukuran diperoleh data seperti pada ,ambar. 1entukan hasil pen,ukuran tersebut.
]awab:
Skala terbaca ~ 7O
Skala maksimum ~ 1OO
Contoh 1.1
Gambar 1.6
Neraca Ohaus merupakan salah satu
instrumen pengukuran massa.
Gambar 1.7
Jam tangan jarum
Sumber: Tempo,2002
Sumber: Phywe.
7 Pengukuran dan Besaran
\
\ ~\ S
atau
~1 1 2
~ ~
n
|
| n
\
\ \ ...\
\
n n
_
20
40 60
80
100 0
Batas maksimum ~ 1O mA
Hasil pen,ukuran ~
7O
1OO
1O mA ~ 7 mA
Jadi, hasil pen,ukurannva dilaporkan seba,ai berikut.
~ (7 O,1) mA
Ketidakpastian pen,ukuran kuat arus listrik O,1 mA (satu
desimal)
Persentase ketidakpastian relatif ~
O,1
7
1OO' ~ 1,13'
10 mA 50 mA
100 mA OFF
20 mA
Carilah informasi men,enai ukuran Bumi Anda, seperti massanva, diameternva, dan
jaraknva dari Matahari. Kemudian, carilah informasi ba,aimana nilai-nilai tersebut di-
peroleh. 1u,as ini dikumpulkan kepada ,uru Anda setelah selesai mempelajari bab ini.
Mari Mencari Tahu
3. Ketidakpastian Pengukuran Berulang
Untuk memperoleh nilai besaran van, akurat, dilakukan beberapa
kali pen,ukuran atau pen,ukuran berulan,. Semakin banvak data van,
diperoleh, nilai ketidakpastian semakin kecil. Jika Anda melakukan
pen,ukuran suatu besaran sebanvak n kali dan diperoleh sampel \
1
, \
2
, \
3
,
..., \
n
,

nilai rata-rata x sampel secara matematis ditulis
(1-2)
(1-3)
Dalam eksperimen lisika, terdapat dua jenis simpan,an (deviasi
standar), vaitu deviasi standar untuk pen,ukuran tun,,al dan deviasi
standar untuk pen,ukuran berulan,. Pada pen,ukuran tun,,al, simpan,an
adalah nilai ketidakpastian alat ukurnva, sedan,kan pada pen,ukuran
berulan, setiap data diukur berkali-kali dan diambil rata-ratanva. Deviasi
standar untuk pen,ukuran berulan, adalah seba,ai berikut.

2
1
|
|
(\ - \)
S~
n -
X
Deviasi standar untuk pen,ukuran berulan, dapat ju,a dituliskan
seba,ai berikut.
2
( )
( 1)
|
|
\
\ - \
S ~
n n -
_
atau

2 2
( ) 1
1
| |
\
n \ - \
S ~
n n -
_ _
Secara statistik, laporan hasil eksperimen dapat dituliskan menjadi
(1-1)
Hasil akhir perhitungan hendaklah
mencantumkan angka sesuai
jumlah angka yang seharusnya,
yakni angka pasti terkecil di antara
angka yang dioperasikan.
Ingatlah
8 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X

( )
( )
2
| |
\ \ - \
\ ~
n n n - 1
_ _
(1-5)
Pada pen,ukuran diameter rantin, kavu (\) den,an jan,ka soron, diperoleh nilai-nilai:
3,5O cm, 3,19 cm, 3,51 cm, 3,1o cm, dan 3,52 cm. Hitun,lah estimasi terbaik pen,ukuran
rantin, kavu tersebut, setiap data merupakan hasil beberapa kali eksperimen.
Data Hasil Perhitungan
Ke-n x
i
(x
i
- x)
2
O
O,OOO1
O,OOO1
O,OOO1
O,OOO1
3,5O
3,19
3,51
3,1o
3,52
~17, 5O
|
\ X
1
2
3
1
5
n ~ 5
]awab:
Nilai rata-rata (n) diperoleh, vaitu
17, 5O
3, 5Ocm
5
|
\
n
n

_
Deviasi standar sampel dihitun, den,an persamaan
S
\
~

2
-
( -1)
|
\ \
n n
_
~
O, OO1
5(5-1)
~ O,O1 (dibulatkan)
Dari data diperoleh:
\
n ~ \ S ~ (3,5O O,O1)
2
( - ) ~ O, OOO791
|
\ \ X
Contoh 1.2
Den,an memerhatikan hasil pen,ukuran secara empiris, diketahui bahwa
nilai ketidakpastian berulan, jauh lebih kecil daripada pen,ukuran tun,,al.
Tugas Anda 1.2
Rancanglah sebuah percobaan
untuk mengetahui massa jenis
sebuah benda. Lakukan beberapa
kali pengukuran dan laporkan
hasilnya beserta nilai
ketidakpastiannya. Lakukanlah
tugas ini secara berkelompok.
Ketentuan nilai ketidakpastian untuk rumus perkalian
Untuk z ~ X maka
Misalnva,
untuk - ~
1
2
J maka ~ 2
- J
- J
A A
,
untuk V ~ | : maka
V | :
~
V | :
A A A A
.
(1-6)
(1-7)

z X Y
~
z X Y
A A A
Untuk z ~ c X
n
maka
z X
~ n
z X
A A
9 Pengukuran dan Besaran
Sebuah kotak korek api panjan,nva 1O,2 cm, lebarnva 3,1 cm, dan tin,,inva 1,1 cm
diukur den,an mistar den,an ketidakpastian O,O5 cm. 1entukan volume kotak dan
ketidakpastiannva.
]awab:
Panjan, ~ 1O,2 cm (ti,a an,ka pentin,)
lebar ~ 3,1 cm (dua an,ka pentin,)
tin,,i ~ 1,1 cm (dua an,ka pentin,)
Penulisan volume kotak korek api harus dua an,ka pentin, sesuai den,an an,ka
pentin, van, terkecil, vaitu lebar dan tin,,i kotak.
V ~ | : ~ 1O,2 cm 3,1 cm 1,1 cm ~ 11,27 cm
3
ditulis
V ~ 11 cm
3
V
V
A
~
p l t
p l t
A A A
~
0, 05 0, 05 0, 05
10, 2 3,1 1, 4

AV ~ (O,O9o O,O163 O,O357) 11 ~ O,O61o 11 ~ 2,719 cm
3
Jadi, hasil perhitun,an volume kotak korek api dilaporkan seba,ai V ~ (11

2,7) cm
3
ditulis den,an 2 an,ka pentin,.
4. Aspek-Aspek Pengukuran
a. Kesalahan dalam Pengukuran
Pen,ukuran merupakan ba,ian pentin, dari sebuah proses eksperimen.
lksperimen van, baik adalah eksperimen van, memiliki kesalahan (errr)
sekecil mun,kin. rrr adalah kesalahan van, terjadi ketika melakukan
ke,iatan eksperimen. Kesalahan dalam melakukan pen,ukuran adalah
sesuatu van, tidak dapat dihindari. Pada umumnva, ketika melakukan
pen,ukuran berulan, suatu besaran, hasil van, didapatkan berbeda
walaupun alat ukur van, di,unakan sama.
1) Kesalahan sistematis (Sstematca| Lrrors)
Kesalahan sistematis dapat disebabkan oleh kesalahan dalam peneraan
(kalibrasi) instrumen ukur, kesalahan akibat pen,aruh cuaca lin,kun,an,
atau alat tidak dapat bekerja secara konsisten sehin,,a hasil pen,ukuran
tidak sama den,an nilai van, tertulis dalam literatur pembandin,.
Kesalahan sistematis dapat menjadi san,at rumit, Anda hanva dapat
memperkecil kesalahan tersebut den,an pen,ukuran sebaik mun,kin.
Cara palin, mudah untuk men,uran,i kesalahan sistematis adalah
men,hindari penvebabnva secara keseluruhan, vaitu den,an menvusun
instrumen pen,ukuran secara benar dan men,hindari sebanvak mun,-
kin kesalahan akibat pen,aruh faktor lin,kun,an.
2) Kesalahan acak
Kesalahan acak dapat terjadi ketika sistematika percobaan sudah
dipenuhi secara benar. Biasanva kesalahan acak terjadi karena alat van,
kuran, sensitif, adanva ,an,,uan luar, proses statistika perhitun,an, atau
errr pada objek pen,ukuran. Misalnva, permukaan kasar dari suatu sampel
dapat membuat pen,ukuran ketebalan sebuah benda berbeda dari suatu
titik den,an titik lain, atau lin,kun,an tempat Anda melakukan
pen,ukuran seperti timbulnva ,etaran oleh sebuah mesin van, sedan,
beroperasi dapat menvebabkan kesalahan acak. Untuk men,hindari
pen,aruh kesalahan acak pada kasus seperti itu maka semakin banvak
dilakukan pen,ukuran semakin baik hasilnva. Kesalahan acak ini dapat
pengukuran
ketidakpastian
ketelitian alat
skala utama
skala nonius
Kata Kunci
Sebutkan contoh-contoh
kesalahan dalam pengukuran yang
termasuk kesalahan sistematis dan
kesalahan acak.
Tantangan
untuk Anda
Contoh 1.3
10 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
diperkirakan besarnva melalui analisis statistika, vaitu den,an memperbanvak
atau men,ulan,-ulan, pen,ukuran den,an men,ubah berba,ai parameter
pada percobaan tersebut.
b. Presisi dan Akurasi
Ketepatan atau akurasi menvatakan kedekatan hasil pen,ukuran
den,an hasil sebenarnva, walaupun nilai van, sebenarnva dalam literatur
merupakan pendekatan van, dian,,ap benar.
Perhatikan Cambar 1.10 (a) Misalnva, dilakukan pen,ukuran suatu
besaran dari sebuah objek men,,unakan dua jenis alat, vaitu alat A dan
alat B. \
O
adalah nilai sebenarnva besaran benda tersebut. Data hasil
pen,ukuran men,,unakan alat A lebih mendekati nilai sebenarnva (\
O
)
daripada pen,ukuran men,,unakan alat B. Dapat dikatakan bahwa alat
A memiliki akurasi lebih baik daripada alat B. Pen,ukuran dikatakan
akurat jika memiliki kesalahan van, kecil.
Presisi merupakan proses pen,ukuran van, memiliki kesalahan acak
sekecil mun,kin. Cambar 1.10 (b) merupakan sebaran data dari
pen,ukuran berulan, suatu besaran dari sebuah objek men,,unakan dua
jenis alat, vaitu alat A dan alat B.
-
o merupakan sebaran data dari pen,ukur-
an men,,unakan alat A dan

o merupakan sebaran data dari pen,ukuran


men,,unakan alat B. Dari ,ambar tersebut, terlihat bahwa sebaran data
hasil pen,ukuran den,an alat A lebih kecil daripada sebaran data hasil
pen,ukuran den,an alat B. Den,an demikian,
-
o lebih kecil daripada

o .
Dapat dikatakan bahwa alat A lebih presisi daripada alat B.
Gambar 1.10
(a) Alat A lebih akurat daripada alat B.
(b) Alat A lebih presisi daripada alat B
alat A alat B
\
O
(a)
(b)
\
O
o
-
o

Kerjakanlah dalam buku latihan.


1. Sebutkan jenis-jenis alat ukur. Besaran lisika apa van,
diukur oleh alat tersebut'
2. 1entukan bacaan van, ditunjukkan oleh jan,ka soron,
pada ,ambar berikut.
b.
c.
cm
0 1 2 4
0 5 1 0
1. lmpat buah resistor dihubun,kan secara seri, nilai setiap
resistor hasil pen,ukuran berturut-turut adalah (11,3
O,1) O, (1,25 O,O1) O, (21,1O5 O,OO1) O, (32,15
O,O1) O. 1entukan hambatan total den,an
ketidakpastiannva.
5. Hasil pen,ukuran berulan, tebal kertas karton men,-
,unakan mikrometer tercatat pada tabel berikut.
3. 1entukan bacaan van, ditunjukkan oleh mikrometer
sekrup pada ,ambar berikut.
a.
1entukanlah hasil pen,ukuran tebal kertas tersebut
berikut ketidakpastiannva.
b.
\
|
(mm)
Ke- 1
3,15
2
3,17
3
3,13
4
3,12
5
3,11
6
3,16
0 1 2
20
15
10
5
45
0
Tes Kompetensi Subbab A
a.
8 cm 9 cm

5
5
5
30
25
0 1 2 3 4 5 6
B. Angka Penting
-n|c en:|n adalah semuc cn|c ,cn J|er|e| Jcr| |cs|| enu|urcn.
An,ka pentin, terdiri atas an,ka pasti dan an,ka taksiran (an,ka van,
dira,ukan) sesuai den,an tin,kat ketelitian alat ukur van, di,unakan.
11 Pengukuran dan Besaran
Ketika Anda men,ukur panjan, sebuah benda men,,unakan mistar ber-
skala milimeter, Anda harus membaca skala sampai milimeter terdekat.
Kemudian, panjan, sisa ditaksir seba,ai seten,ah ba,ian dan satu millimeter.
Misalnva, panjan, benda van, Anda ukur ditunjukkan seperti pada
Cambar 1.11. Pada ,ambar tersebut, tampak bahwa ujun, benda terletak
di antara an,ka 15,1 cm dan 15,5 cm. Mun,kin, Anda akan menvatakan
bahwa panjan, benda van, mendekati kebenaran adalah 15,15 cm. An,ka
terakhir, vakni an,ka 5 adalah an,ka perkiraan (taksiran) karena an,ka
ini tidak terbaca pada skala mistar. Den,an demikian, an,ka pentin, hasil
pen,ukuran panjan, benda tersebut van, Anda lakukan itu terdiri atas
empat an,ka pentin,.
1. Aturan-Aturan Angka Penting
Untuk menentukan an,ka pentin,, di,unakan atuan seba,ai berikut.
a. Semua an,ka bukan nol adalah an,ka pentin,.
Contoh:
153,2 , men,andun, empat an,ka pentin,,
16,7 cm men,andun, ti,a an,ka pentin,.
b. Semua an,ka nol van, terletak di antara an,ka bukan nol adalah
an,ka pentin,
Contoh:
2O,35 k, men,andun, empat an,ka pentin,,
326,O1 mm men,andun, lima an,ka pentin,.
c. An,ka nol di sebelah kanan an,ka bukan nol termasuk an,ka pentin,,
kecuali diberi tanda ,aris bawah pada an,ka van, dira,ukan.
Contoh:
25,OOO k, men,andun, lima an,ka pentin,,
25,OOO k, men,andun, empat an,ka pentin,.
d. Jika an,ka van, diberi ,aris bawah merupakan an,ka taksiran atau
an,ka van, dira,ukan, an,ka ini merupakan an,ka pentin,
Contoh:
1567 cm, an,ka 6 dira,ukan sehin,,a hanva men,andun, ti,a an,ka pentin,,
1OOO7 mm, an,ka nol keti,a pertama dira,ukan sehin,,a hanva
men,andun, ti,a an,ka pentin,.
e. An,ka nol van, terletak di sebelah kiri an,ka bukan nol, baik van, terletak
di sebelah kiri maupun di sebelah kanan koma desimal, bukan an,ka pentin,
Contoh:
O,539 , men,andun, ti,a an,ka pentin,,
O,OO37 k, men,andun, dua an,ka pentin,.
2. Operasi-Operasi dalam Angka Penting
Dalam aturan berhitun, den,an an,ka pentin,, van, harus diin,at
adalah jumlah an,ka pentin, hasil perhitun,an tidak mun,kin melebihi
jumlah an,ka pentin, pada hasil pen,ukuran.
a. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan dengan Angka Penting
Pada operasi penjumlahan atau pen,uran,an bilan,an-bilan,an den,an
berpedoman pada aturan an,ka pentin,, hasil operasi penjumlahan atau
pen,uran,an itu hanva boleh men,andun, satu an,ka van, dira,ukan.
1) Operasi penjumlahan
1. 379,216 an,ka 6 dira,ukan
21,73o an,ka o dira,ukan
1O3,951 an,ka 1 (satu an,ka terakhir) dira,ukan sehin,,a pe-
nulisannva menjadi 1O3,95.
Gambar 1.11
Mistar merupakan alat ukur panjang
yang memiliki angka pasti dan angka
tafsiran.
12 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
2. 35,572 an,ka 2 dira,ukan
2,2626 an,ka 6 dira,ukan
37,o316 an,ka 1 dan 6 dira,ukan sehin,,a hasil penjumlahan ditulis
37,o35 disesuaikan den,an aturan pembulatan.
3. 3o5,617 an,ka 7 dira,ukan
13,2 an,ka 2 dira,ukan
39o,o17 terdapat dua an,ka ber,aris bawah, vaitu an,ka o dan 7
sehin,,a hasil penjumlahan ditulis 39o,o2.
2) Operasi pengurangan
1. 379,216 an,ka 6 dira,ukan
21,73o - an,ka o dira,ukan
351,17o an,ka o dira,ukan sehin,,a hasil pen,uran,an dapat
ditulis 351,17S.
2. 35,572 an,ka 2 dira,ukan
2,2626 - an,ka 6 dira,ukan
33,3O91 terdapat dua an,ka dira,ukan, vaitu an,ka 9 dan 1
sehin,,a hasil pen,uran,an ditulis 33,3O9 supava terdapat
satu an,ka van, dira,ukan.
3. 3o5,617 an,ka 7 dira,ukan
13,2 - an,ka 2 dira,ukan
372,117 terdapat dua an,ka dira,ukan, vaitu an,ka 1 dan 7.
Penulisannva menjadi 372,12 (disesuaikan den,an aturan
pembulatan).
b. Operasi Perkalian dan Pembagian dengan Angka Penting
Pada operasi perkalian atau pemba,ian, jumlah penulisan an,ka
pentin, disesuaikan den,an jumlah deretan an,ka pentin, van, palin,
sedikit. Misalnva, jika deretan bilan,an pertama men,andun, 5 an,ka
pentin, dan deretan bilan,an van, kedua men,andun, 3 an,ka pentin,,
hasil perkalian atau pemba,iannva hanva boleh men,andun, ti,a an,ka
pentin,, sesuai den,an jumlah an,ka pentin, van, palin, sedikit.
1) Operasi perkalian
1. 2,O1 men,andun, ti,a an,ka pentin,
3,5 men,andun, dua an,ka pentin,
7,11O Hasil perkalian hanva boleh men,andun, dua an,ka pen-
tin, sesuai den,an deretan an,ka van, palin, sedikit se-
hin,,a hasil perkalian 7,11O ditulis 7,1.
2. 31,231 men,andun, lima an,ka pentin,
O,25O men,andun, ti,a an,ka pentin,
o,55775O Penulisan hasil perkalian hanva boleh men,andun, ti,a
an,ka pentin, sehin,,a hasil perkalian o,55775O ditulis
o,56 (ti,a an,ka pentin,).
2) Operasi pembagian
1. 6,7o25 men,andun, lima an,ka pentin,
2,5 : men,andun, dua an,ka pentin,
2,713 Hasil pemba,ian hanva boleh men,andun, dua an,ka
pentin, sehin,,a hasil pemba,ian 2,713 ditulis 2,7.
2. 16,532 men,andun, lima an,ka pentin,
2OO : men,andun, satu an,ka pentin,
O,2326 hasil pemba,ian ditulis den,an satu an,ka pentin,, vaitu O,2.
Aturan pembulatan bilangan dalam
Fisika.
1. Angka lebih kecil daripada 5
dibulatkan ke bawah.
2. Angka lebih besar daripada 5
dibulatkan ke atas.
3. Angka 5 dibulatkan ke atas jika
sebelum angka 5 adalah angka
ganjil dan dibulatkan ke bawah
jika sebelum angka 5 adalah
angka genap.
Ingatlah
Tulislah hasil-hasil operasi
matematika berikut mengikuti
aturan angka penting.
a. 34,01 3,10
b. 25,75 : 5,5
c.
48
d. 13,75 2
Tantangan
untuk Anda
13 Pengukuran dan Besaran
c. Operasi Penarikan Akar dengan Aturan Angka Penting
Penulisan hasil dan penarikan akar disesuaikan den,an jumlah an,ka
pentin, van, terkandun, pada bilan,an van, ditarik akarnva.
1. 16 ~ 6,7o23, hasil akar hanva ditulis den,an dua bilan,an, vaitu
6,o (dua an,ka pentin,).
2. 225 ~ 15, hasil akar ditulis den,an ti,a an,ka pentin,, vaitu 15,O
(ti,a an,ka pentin,).
d. Perkalian antara Bilangan Penting dan Bilangan Eksak
Perkalian atau pemba,ian antara bilan,an pentin, dan bilan,an eksak
men,hasilkan an,ka pentin, van, sesuai den,an jumlah bilan,an pada
an,ka pentin,.
Misalnva, massa sebuah batu 12,5 k, dan massa 15 buah batu adalah
12,5 (ti,a an,ka pentin,)
15
1o7,5 Hasil perkalian bilan,an pentin, den,an bilan,an eksak
dapat ditulis 1oo k, (ti,a an,ka pentin,).
3. Aturan Penulisan Notasi Ilmiah
Serin,kali, Anda memperoleh hasil dan perhitun,an berupa deretan
bilan,an van, cukup panjan, sehin,,a menvulitkan penulisan bilan,an
tersebut. Untuk mempermudah penulisan dan men,in,at konversi satuan-
satuan dalam Sl, di,unakan bilan,an sepuluh berpan,kat. Bentuk
penulisan seperti ini dinamakan notasi ilmiah. Dalam notasi ilmiah, an,ka-
an,ka hasil pen,ukuran dinvatakan den,an c 1O
n
den,an 1 < a < 1O
dan n adalah bilan,an bulat. Beberapa contoh cara penulisan notasi ilmiah
dapat dilihat pada Tabel 1.2.
4. Penulisan Angka Penting Hasil Eksperimen
Di dalam eksperimen, pen,ukuran panjan, sebuah pensil den,an mistar
berbeda hasilnva jika men,,unakan jan,ka soron,. Hal ini disebabkan nilai
ketidakpastian mistar O,O5 cm, sedan,kan jan,ka soron, O,OO5 cm.
Banvaknva an,ka pentin, di belakan, koma pada penulisan ketidakpastian
pen,ukuran tidak boleh melebihi perolehan hasilnva. Misalnva, nilai van,
diperoleh kedua alat ukur tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Panjan, sebuah pensil van, diukur den,an mistar adalah ~ (6,15
O,O5) cm. Panjan, sebuah pensil diukur den,an jan,ka soron,
Penulisan 4,56
+
0,03427 adalah
salah, seharusnya 4,56
+
0,03.
Penulisan 8
+
0,4 adalah salah,
seharusnya
8,0
+
0,4.
Penulisan W = (0,000005
+
0,000004) kg tidak salah, tetapi
janggal. Sebaiknya, penulisannya
diubah menjadi W = (5
+
2) 10
-6
kg atau W = (5
+
2) mg.
Ingatlah
Tabel 1.2
Cara Penulisan Bilan,an den,an Notasi llmiah
Alat Ukur Panjang
Tabel 1.3
Penulisan Hasil Pen,ukuran Mistar dan Jan,ka Soron,
Mistar
Jan,ka soron,
(6,15

O,O5) cm
(6,152O

O,OO25) cm
75O.OOO.OOO m
369.OOO.OOO k,
O,OOO1562 ,
O,OO32OOO s
36.925. 1OO k,
Hasil Pengukuran Notasi Ilmiah
7,5 1O
o
m
3,69 1O
o
k,
1,562 1O
-1
,
3,2OOO 1O
-3
s
3,69251 1O
7
k,
Pelat tipis diukur dengan jangka
sorong panjangnya 5, 63 cm dan
lebar 0,80 cm. Luas pelat tersebut
menurut aturan penulisan angka
penting adalah ....
a. 4,5 cm
3
b. 4,50 cm
3
c. 4, 504 cm
3
d. 4,5040 cm
3
e. 5 cm
3
Ebtanas, 1990
Pembahasan
Diketahui:
p = 5,63 cm - 3 angka penting
= 0,80 cm - 2 angka penting
A = p = 5,63 cm 0,80 cm
A = 4,5040 cm
3
Sesuai aturan perkalian angka
penting maka jawaban yang
diharuskan adalah sebanyak 2 angka
penting. Jadi, jawaban yang benar
adalah 4,5 cm
3
.
Jawaban: a
Pembahasan Soal
14 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
~ (6,152O O,OO25) cm. Pen,ukuran den,an mistar dapat Anda
laporkan sebanvak ti,a an,ka pentin,, dan pen,ukuran den,an jan,ka
soron, dapat Anda laporkan sebanvak lima an,ka pentin,. Artinva,
penulisan jumlah an,ka pentin, hasil pen,ukuran ber,antun, kepada
nilai ketidakpastian alat ukur van, di,unakan. Semakin tin,,i ketelitian
pen,ukuran, semakin banvak an,ka pentin, van, dilaporkan.
5. Pengolahan Data Hasil Pengukuran
Seba,ian nilai besaran lisika tidak dapat diukur secara lan,sun,.
Nilai besaran-besaran ini biasa disebut konstanta atau tetapan umum.
Besaran-besaran tersebut diperoleh melalui pen,olahan data hasil
pen,ukuran. Manfaat lain pemahaman pen,olahan data van, diperoleh
dari sejumlah eksperimen lisika adalah untuk memeriksa persamaan
hukum lisika van, secara ilmiah telah terbukti kebenarannva.
a. Menentukan Massa Jenis Kayu
Pada ba,ian ini, Anda akan men,etahui ba,aimana men,olah data
hasil pen,ukuran untuk menentukan massa jenis kavu. Den,an kata lain,
tujuan eksperimennva adalah men,etahui massa jenis kavu.
Di SMP, Anda telah men,etahui bahwa perbandin,an massa (m) ter-
hadap volume (V) suatu zat adalah konstan. Nilai perbandin,an ini disebut
massa jenis (
p
). Secara matematis, dapat dituliskan seba,ai berikut.
m
V
p
Dapat dikatakan bahwa massa jenis adalah massa suatu zat setiap
satuan volume. Untuk men,etahui massa jenis suatu zat, dilakukan pen,ukur-
an. Untuk men,hitun, massa jenis kavu, Anda memerlukan data massa
kavu dan volume kavu untuk berba,ai ukuran kavu. 1entu saja, kavu-
kavu tersebut harus sejenis. Berikut adalah contoh data hasil pen,ukuran
massa dan volume kavu sejenis dalam berba,ai ukuran.
Jika data pada Tabel 1.4 di,ambarkan dalam bentuk ,rafik, diperoleh
,rafik berikut.
Ba,aimana Anda men,hitun, massa jenis kavu dari data van, ada'
Untuk mencapai tujuan tersebut, Anda akan diperkenalkan den,an salah
Tabel 1.4
Data Hasil Pengukuran Massa dan Volume Kayu
1.
2.
3.
1.
5.
No Volume (m
3
) Massa (kg)
512
63O
693
o1O
915
19O,OOO
531,121
7O6, 311
739, 633
o65,OOO
Semakin tinggi akurasi pengukuran,
semakin banyak angka penting yang
dilaporkan.
Ingatlah
(1-6)
Gambar 1.12
Grafik hubungan antara
massa dan volume kayu.
m(kg)
V(m
3
)
15 Pengukuran dan Besaran
satu metode, vaitu metode kuadrat terkecil (|ecs: sucre). Perhatikan
Persamaan (1-6). Persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk berikut.
m ~
p
V
Persamaan (1-7) identik den,an persamaan berikut.
, ~ |\ c
Persamaan ini merupakan persamaan ,aris lurus. Den,an demikian,
Anda dapat men,etahui massa jenis (m) kavu jika Anda memiliki persamaan
,aris lurus dari data van, ada. Perhatikan kembali Cambar 1.12. Jika pada
,rafik tersebut ditambahkan ,aris lurus van, dian,,ap mewakili data
van, ada, diperoleh ,ambar berikut.
Adapun untuk memperoleh persamaan ,aris lurus tersebut,
di,unakan metode |ecs: sucre.
, ~ |\ c
den,an , adalah variabel terikat, \ variabel bebas, | ,radien, dan c adalah
konstanta. Nilai c dan | dirumuskan seba,ai berikut.

1 1 1
2
2
1 1
-
-
n n n
| | | |
| | |
n n
| |
| |
n \ , \ ,
n \ \
|


[ [
| j | j
\ ) \ )
[
| j
\ )

_ _ _
_ _

1 1
-
n n
| |
| |
n , | \
n
c

_ _
(1-7)
(1-o)
(1-9)
Gambar 1.13
Grafik hubungan massa dan volume
kayu dengan pendekatan fungsi garis
lurus.
V(m
3
)
m(kg)
Jika Tabel 1.4 dituliskan kembali untuk men,hitun, c dan |, akan
diperoleh tabel berikut.
Tabel 1.5
Data Hasil Pengukuran Massa dan Volume Kayu Sejenis
No Volume (x) Massa (y) x
i
y
i
1.
2.
3.
1.
5.
n ~ 5
512
63O
693
o1O
915
_ \
|
~3.65O
19O,OOO
531,121
7O6, 311
739, 633
o65,OOO
_ ,
|
~ 3332,O71
265.5oO,OOO
331.6Oo,12O
1o9.175, 7o1
621.291, 131
o17.125,OOO
_ \
|
,
|
~ 2.52o.3oO,335
293.761
396.9OO
1oO.219
7O5.6OO
o93.O25
_
2
|
\ ~ 2.769.53o
Kata Kunci
angka penting
angka diragukan
notasi ilmiah
metode least square
16 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Persamaan tersebut merupakan persamaan ,aris lurus dari data hasil
pen,ukuran. Jika persamaan ,aris lurus ini di,ambarkan dalam bentuk
,rafik diperoleh ,ambar berikut.
Persamaan ,aris lurus tersebut memiliki ,radien O,911. 1elah dibahas se-
belumnva bahwa massa jenis (
p
) merupakan ,radien dari persamaan m ~
p
V.
Den,an demikian, massa jenis kavu tersebut adalah O,911 k,/m
3
.
5(2.52o.3oO, 335) - (3.65O)(3.332, O71)
5(2.769.53o) - (13.322.5OO)
|

1 1 1
2
2
1 1
-
-
n n n
| | | |
| | |
n n
| |
| |
n \ , \ ,
n \ \
|


[ [
| j | j
\ ) \ )
[
| j
\ )

_ _ _
_ _
Gambar 1.14
Persamaan garis lurus dari grafik
hubungan massa dan volume kayu.
| ~ O,911

1 1
-
n n
| |
| |
, | \
n
c

_ _
(3.332, O71) - (O, 911)(3.65O)
5
c
c ~ -O,oO6
Den,an demikian, diperoleh persamaan berikut.
, ~ |\ c
, ~ O,911\ -O,oO6
Tes Kompetensi Subbab B
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. 1entukan banvaknva an,ka pentin, pada bilan,an
berikut.
a. 21,31 , d. O,OO62 k,
b. 3O,O32 , e. 35.OOO m
c. 62,OO1 ,
2. Jumlahkan bilan,an-bilan,an berikut men,,unakan
aturan an,ka pentin,.
a. 325,36 , 3,12 ,
b. 12,561 k, 3,76 k,
c. 231,l1 cm 13,26 cm
3. Kuran,kan bilan,an-bilan,an berikut men,,unakan
aturan an,ka pentin,.
a. 273,19 m - 11,11 m
b. 15,63o m - 3,2 m
c. 15,567 m - 3,132 m
1. 1entukan hasil operasi perkalian dan pemba,ian
berikut ini dalam an,ka pentin,.
a. 123,5 cm 3,1 cm
b. 2o,213 m O,15O m
c. 1,5 m 6,2o m lO,325 m
d. 667,o m : 2,1 m
e. 23,261 m : 15O m
5. Hitun, dan nvatakan dalam an,ka pentin,.
a. (2,1 m)
2
c. (3,16 m)
2
b. (3,2O m)
2
d. (5,O1 m)
2
V(m
3
)
m(kg)
y = 914x 0,806
17 Pengukuran dan Besaran
C. Besaran dan Satuan
Menurut Kelvin, seoran, fisikawan, "jika Anda dapat men,ukur se,ala
sesuatu van, Anda bicarakan dan Anda menvatakannva den,an an,ka-
an,ka, berarti Anda men,etahui se,ala van, Anda bicarakan". Ada dua
kelompok besaran van, akan Anda pelajari dalam bab ini, vaitu besaran
pokok dan besaran turunan. 1erdapat tujuh besaran pokok van, dikenal.
Dari ketujuh besaran pokok ini, dapat diturunkan besaran-besaran turunan.
1. Besaran Pokok
1elah disebutkan bahwa sesuatu van, dapat ditentukan besarnva
den,an an,ka disebut besaran. Contohnva, panjan, lapan,an sepakbola
11O m, temperatur suatu ruan,an 3OC, dan kuat arus van, men,alir 5 A.
Demikian ju,a halnva den,an massa, waktu, dan jumlah zat. Setiap
besaran van, dapat diukur memiliki satuan. Satuan massa di antaranva
,ram, ons, k,, dan ton. Adapun satuan panjan,, vaitu mm, cm, dm, inci,
meter, hasta, atau depa. Untuk mempermudah pemakaian satuan, diperlukan
sistem baku van, dapat di,unakan secara internasional. Sistem satuan van,
telah umum di,unakan di antaranva adalah sistem ln,,ris (c,s atau cm-
,ram-sekon) dan sistem satuan lnternasional (Sl), van, ju,a bisa disebut
sistem satuan mks (meter-kilo,ram-sekon). 1erdapat tujuh besaran pokok
van, telah ditetapkan menurut sistem internasional. Secara len,kap, besaran-
besaran tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.6.
Selain tujuh besaran pokok seperti pada Tabel 1.6, sebenarnva ada
dua besaran pokok tambahan, vaitu sudut datar den,an satuan radian
(rad) dan sudut ruan, den,an satuan steradian (Sr).
2. Satuan
Satuan standar adalah satuan dari besaran-besaran van, disepakati
secara umum ataupun secara internasional.
a. Standar Satuan Panjang
Besaran panjan, dalam Sl memiliki satuan meter. Pada awalnva,
standar panjan, internasional adalah sebuah batan, van, terbuat dari
campuran platina dan iridium van, disebut den,an meter standar. Meter
6. 1uliskan an,ka-an,ka berikut den,an bilan,an sepuluh
berpan,kat (notasi ilmiah)
a. 31.OOO.OOO m
b. O,OOO125 k,
c. O,OO7o km
d. 1.75O k,
e. 1,OOO35 k,
f. O,OOOO15O m
Tabel 1.6
Besaran Pokok dalam Sl
1.
2.
3.
1.
5.
6.
7.
No. Nama Besaran Pokok Nama Satuan (SI) Lambang Satuan
Panjan,
Massa
Waktu
Kuat arus listrik
Suhu
lntensitas cahava
Jumlah zat
meter
kilo,ram
sekon
ampere
kelvin
kandela
mol
m
k,
s
A
K
cd
mol
Sumber: Fundamental s of Physics, 2001
Setiap besaran Fisika memiliki satuan
tersendiri, seperti pada Tabel 1.6.
Ketika besaran ini digunakan dalam
perhitungan maka sebaiknya satuan
dioperasikan juga untuk meyakinkan
bahwa satuan besaran yang dicari
sesuai dengan yang seharusnya.
Ingatlah
18 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
standar ini disimpan di Sevres, dekat kota Paris, Prancis. Satu meter didefinisi-
kan seba,ai jarak antara dua ,oresan van, terdapat pada meter standar
pada suhu OC sehin,,a jika diukur den,an meter standar, jarak antara
Kutub Utara dan ke khatulistiwa melalui kota Paris sejauh 1O juta meter.
Ada beberapa kelemahan dalam pen,,unaan meter standar tersebut,
di antaranva seba,ai berikut.
1) Batan, platina iridium mudah dipen,aruhi temperatur terutama di
ne,ara van, memiliki iklim berubah-ubah sehin,,a akan men,alami
pemuaian atau penvusutan panjan,.
2) Seba,ai standar primer, jika men,alami kerusakan sukar dibuat ulan,.
3) Ketelitian pen,ukurannva tidak sesuai den,an kemajuan teknolo,i.
Dari beberapa kelemahan tersebut, dibutuhkan meter standar baru
van, men,,unakan panjan, ,elomban, cahava dari zat van, mudah
diketahui den,an cepat dan teliti. Pada 196O, ditetapkan bahwa meter
standar sama den,an 1.65O.763,73 kali panjan, ,elomban, sinar jin,,a
van, dipancarkan oleh atom-atom Krvpton-o6 (Kr-o6) di dalam ruan,
hampa. Den,an kemajuan teknolo,i, meter standar men,alami perubahan
kembali. Berdasarkan Cnjerence Generc| Jes |Js e: Mecsures ke-17 pada
19o3 diputuskan bahwa satu meter adalah panjan, jarak tempuh cahava
dalam ruan, hampa dalam selan, waktu 1/299.792.15o sekon den,an prediksi
bahwa kecepatan cahava dalam ruan, hampa adalah tetap sebesar
299.792.15o m/s. lni merupakan meter standar van, di,unakan hin,,a kini.
b. Standar Satuan Massa
Massa suatu benda menvatakan jumlah materi van, terkandun, dalam
benda tersebut. Satuan massa standar dalam Sl adalah kilo,ram (k,). Massa
standar ditetapkan dari sebuah silinder platinum-iridium van, disimpan
di n:ernc:|nc| urecu j \e||:s cnJ Mecsures J| Setres, Prancis. Untuk
mempertahankannva dari pen,aruh lin,kun,an, benda tersebut disimpan
di dalam ruan, vakum seperti pada Cambar 1.15.
c. Standar Satuan Waktu
Standar satuan waktu dalam Sl adalah sekon atau detik dan
dilamban,kan den,an s. Awalnva, dasar penetapan satuan waktu adalah
perputaran Bumi terhadap porosnva. Namun, ternvata perputaran Bumi
Jari-jari rata-rata Bumi, yaitu sekitar
6 10
6
m. Ini hampir dua kali jari-jari
Mars, tetapi lebih kecil daripada
1
10
jari-jari Yupiter.
Ingatlah
Gambar 1.15
Standar satuan massa
Sumber: Physics for Scientist &
Engineers, 2000
Aktivitas Fisika 1.2
Manfaat Satuan Standar
Tujuan Percobaan
Mengetahui manfaat satuan standar.
Alat-Alat Percobaan
Mistar
Langkah-Langkah Percobaan
1. Ukurlah panjang meja di kelas Anda menggunakan tangan (jengkal). Berapa
jengkalkah panjang meja?
2. Mintalah teman Anda untuk mengukur meja yang sama. Berapakah hasilnya?
Apakah hasil pengukuran Anda dan teman Anda sama?
3. Sekarang, cobalah Anda dan teman Anda mengukur meja tersebut dengan
mistar. Apakah hasil pengukurannya sama ketika Anda dan teman Anda
menggunakan jengkal?
4. Dari kegiatan tersebut, dapatkah Anda menjelaskan manfaat satuan standar?
19 Pengukuran dan Besaran
terhadap porosnva selalu berubah. Kemudian, satuan waktu diputuskan
berdasarkan hari matahari rata-rata. Berdasarkan ketentuan ini, satu sekon
didefinisikan seba,ai berikut.
1 sekon ~
1
o6.1OO
hari matahari rata-rata
Setelah dilakukan pen,amatan van, lebih teliti, diketahui bahwa
satu hari rata-rata Matahari dari tahun ke tahun tidak sama. Standar ini
men,alami perubahan pada 1956 dan dilakukan penetapan ulan, dari
definisi sekon standar.
1 sekon ~
1
31.556.925, 9717
lamanva tahun 19OO
Untuk pen,ukuran waktu van, lebih teliti, pada 1967 ditetapkan standar
waktu van, baru. Satu sekon didefinisikan seba,ai selan, waktu van,
dibutuhkan oleh atom cesium-133 untuk melakukan ,etaran radiasi sebanvak
9.192.631.77O kali. Standar satuan waktu ini memiliki ketelitian van, san,at
tin,,i, vaitu kemun,kinan kesalahan waktunva hanva 1 s dalam 5OO tahun.
d. Standar Satuan Suhu
Standar suhu memiliki dua titik tetap, vaitu titik tetap atas dan titik
tetap bawah. 1itik tetap atas adalah suhu air van, sedan, mendidih pada
suhu 1OOC den,an tekanan udara luar sebesar 1 atmosfer atau 76 cmH,.
1itik tetap bawah adalah titik lebur es murni pada suhu OC. Jadi, standar
satuan suhu ditetapkan berdasarkan titik lebur es dan titik didih air
van, disebut den,an standar suhu celcius oleh seoran, ahli Astronomi
Swedia, Andreas Celsius (17O1-1711).
Pada 1951, diselen,,arakan kon,res oleh perhimpunan fisikawan
internasional van, men,hasilkan standar untuk satuan suhu adalah dalam
Kelvin (K). Pada tekanan udara luar 1 atm, telah ditetapkan bahwa suhu
titik lebur es adalah 273,15 K dan suhu titik didih air adalah 373,15 K.
Satuan Kelvin di,unakan untuk men,hormati seoran, ahli lisika ln,,ris,
William Thomson Kelvin (1o21-19O7).
e. Awalan untuk Satuan SI
Dari hasil pen,ukuran, kadan,-kadan, diperoleh an,ka-an,ka van,
san,at besar atau san,at kecil sehin,a untuk mempermudah penulisannva
di,unakan awalan den,an bilan,an sepuluh berpan,kat (1O
n
). Misalnva,
satu juta meter sama den,an satu me,ameter (1O
6
m). Data lebih len,kap
dapat dilihat pada Tabel 1.7.
Tabel 1.7
Pemakaian Awalan-Awalan pada Satuan Panjan, dalam Sl
Awalan
piko
nano
mikro
mili
centi
desi
tera
,i,a
me,a
kilo
hekto
deka
Simbol Contoh
p
n

m
c
d
1
O
M
k
h
da
1/1.OOO.OOO.OOO.OOO atau 1O
-12
1/1.OOO.OOO.OOO atau 1O
-9
1/1.OOO.OOO atau 1O
-6
1/1.OOO atau 1O
-3
1/1OO atau 1O
-2
1/1O atau 1O
-1
1.OOO.OOO.OOO.OOO atau 1O
12
1.OOO.OOO.OOO atau 1O
9
1.OOO.OOO atau 1O
6
1.OOO atau 1O
3
1OO atau 1O
2
1O atau 1O
1
pikometer
nanometer
mikrometer
milimeter
centimeter
desimeter
terameter
,i,ameter
me,ameter
kilometer
hektometer
dekameter
(pm)
(nm)
( m )
(mm)
(cm)
(dm)
(1m)
(Om)
(Mm)
(km)
(hm)
(dam)
Kelipatan
Tokoh
William Thomson Kelvin (1824
1907), seorang matematikawan
dan fisikawan yang dilahirkan di
Belfast, Irlandia Utara, kerajaan
Inggris. Dia kuliah di Glasglow
Cambridge, kemudian menjadi
profesor di bidang ilmu alam di
Glasglow pada 1946. Dia
merancang berbagai perangkat
pengukuran listrik, di antaranya
alat pengukuran kedalaman air
dengan gelombang radio dan
kompas. Pada ilmu alam murni, ia
membawa penelitiannya tentang
termodinamika, membantu
mengembangkan Hukum
Konservasi Energi, dan skala suhu
absolut (namanya diabadikan
sebagai skala kelvin).
Sumber: www.allbiographies. com
William Thomson
Kelvin
(18241907)
20 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Berdasarkan aturan ini, kilo,ram merupakan kelipatan 1.OOO dari 1 ,.
Demikian ju,a konversi satuan-satuan lainnva, misalnva deka,ram merupa-
kan kelipatan sepuluh dari 1 ,.
3. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran van, diturunkan dari besaran pokok,
misalnva luas, volume, kecepatan, percepatan, ,ava, massa jenis, dan
ener,i. Satuan besaran turunan tersebut berasal dari satuan besaran pokok.
Perhatikan contoh besaran turunan berikut.
a. Satuan kecepatan sama den,an satuan perpindahan diba,i satuan
selan, waktu.
Satuan kecepatan ~
satuan perpindahan
satuan waktu
~
meter
sekon
~m/s
Jadi, satuan Sl untuk kecepatan adalah m/s.
b. Satuan volume balok sama den,an satuan panjan, satuan lebar satuan
tin,,i.
Satuan volume ~ meter meter meter
~ meter
3
.
c. Satuan massa jenis sama den,an satuan massa diba,i satuan volume.
Satuan massa jenis ~

satuan massa
satuan volume
~
3
kiloram
meter
~

3
k/ m
Jadi, satuan Sl untuk massa jenis adalah k,/m
3
.
Perlu Anda ketahui, selain satuan Sl, ada satuan-satuan tidak baku.
Dalam kehidupan sehari-hari, satuan tidak baku ini serin, di,unakan.
Dalam menvelesaikan beberapa persoalan, Anda perlu memahami
konversi dari satu sistem satuan ke sistem satuan lain. Seperti pada Tabel 1.9
(konversi satuan) sen,aja disajikan untuk memudahkan Anda men,ubah
satuan ke dalam satuan Sistem lnternasional (Sl).
Tabel 1.S
Besaran 1urunan dalam Sl
No.
1.
2.
3.
1.
5.
6.
7.
o.
Nama Besaran
Turunan
Nama Satuan
Lambang
Satuan
Kecepatan
Percepatan
Oava
luas
Volume
Massa jenis
1ekanan
Usaha
m/s
m/s
2
k,m/s
2
m
2
m
3
k,/m
3
k,/ms
2
k,m
2
/s
2
meter/sekon
meter/sekon
2
kilo,ram meter/sekon
2
meter
2
meter
3
kilo,ram/m
3
kilo,ram/meter sekon
2
kilo,ram meter
2
/sekon
2
Perhatikan Tabel 1.8. Buktikan
bahwa satuan joule sama dengan
kgm
2
/s
2
.
Tantangan
untuk Anda
Informasi
Dalam pembahasan cahaya,
biasanya satuan yang diterapkan
adalah angstrom (), 1 = 10
10
m.
Panjang gelombang cahaya tampak
berada pada rentang 4.000
sampai 7.500 .
When referring to light, usually the
length unit is using angstrom (),
1 =10
10
m. The visible light falls in
the wavelength range 4.000 to
7.500 .
Sumber: Physics, 1980
untuk Anda
Information for You
21 Pengukuran dan Besaran
Misalkan, kecepatan seoran, pelari sama den,an 21,9 mil/jam. Hitun,lah kecepatannva
dalam m/s.
]awab:
Dari tabel konversi diketahui:
1 km ~ O,621 mil
1 jam ~ 3.6OO s
Den,an demikian,
1
km
mil
O, 621
21, 9 ~ 21, 9
jam 3.6OO s
~ 11,11 m/s
1
21, 9 1.OOO m
O, 621
3.6OO s
~
[
| j
\ )
Jadi,
mil
21, 9
jam
~ 11,11 m/s
Contoh 1.5
Kecepatan seoran, pembalap sepeda 2O m/s. Hitun, kecepatannva dalam km/jam.
]awab:
1elah diketahui bahwa
1 m ~ 1O
-3
km dan 1 s ~
1
3.6OO
jam
Den,an demikian, diperoleh
2O m/s ~
-3
2O1O km
1
jam
3.6OO
~ 72 km/jam
Contoh 1.4
Panjan,
Volume
laju
Sudut
Oava
lner,i
Dava
1 in ~ 2,51 cm
1 cm ~ O,391 in
1 ft ~ 3O,5 cm
1 m ~ 3,2o ft
1 km ~ O,621 mil
1 vard (vd) ~ 3 ft ~ 36 in
1 liter ~ 51,6 in
3
1 m
3
~ 35,31 ft
3
1 mil/h ~ 1,6O9 km/h ~ O,117 m/s
1 km/h ~ O,621 mil/h
1 radian (rad) ~ 57,3
1 ~ O,O1715 rad
1 lb ~ 1,15 N
1 N ~ 1O
5
dvne ~ O,225 lb
1 J ~ 1O
7
er, ~ O,73o ftlb
1 kkal ~ 1,1o 1O
3
J
1 eV ~ 1,6O2 1O
-19
J
1 kWh ~3,6O 1O
6
J
1 hp ~ 716 W (watt)
Tabel 1.9
Konversi Satuan
Besaran Konversi Satuan
Satuan dikali dan dibagi seperti
simbol-simbol aljabar biasa. Hal ini
memudahkan Anda untuk
mengoperasikan besaran dari satuan
ke satuan lain. Misalnya,
4 km =
[
| j
\ )
0, 621mil
" km
1km
= 2,484 mil
Ingatlah
Sumber: Fundamentals of Physics, 2001
22 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
4. Dimensi
Di dalam lisika, penulisan satuan sebuah besaran meme,an, peranan
pentin, dalam memahami arti fisis besaran tersebut. Ada beberapa besaran
lisika van, memiliki lebih dari satu satuan. Kadan,-kadan,, Anda sedikit
kesulitan membavan,kan arti fisis besaran tersebut karena penulisannva
men,,unakan satuan van, berbeda. Untuk itu, besaran-besaran tersebut
diturunkan dari besaran pokok.
a. Dimensi Besaran Pokok
Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran tersebut tersusun
oleh besaran-besaran pokoknva. Dimensi besaran turunan diperoleh
den,an cara menjabarkan dimensi besaran pokok. Dimensi besaran pokok
dinvatakan den,an huruf tertentu dan diberi kurun, perse,i. Dimensi
besaran pokok dapat dilihat pada Tabel 1.10.
Tabel 1.10
Dimensi Besaran Pokok
b. Dimensi Besaran Turunan
Berikut adalah beberapa contoh penentuan dimensi dari besaran
turunan.
a. Kecepatan ~
perpindahan
waktu
Dimensi kecepatan ~
dimensi panjan
dimensi waktu
~
|l]
|1]
~ |l]|1]
-1
Den,an dasar pemikiran van, sama, diperoleh dimensi-dimensi
seba,ai berikut.
b. Volume ~ panjan, lebar tin,,i
Dimensi volume ~ |l]|l]|l] ~ |l]
3
c. Percepatan ~
kecepatan
waktu
Dimensi percepatan ~
dimensi kecepatan
dimensi waktu
~
-1
|l]|1]
|1]
~ |l]|1]
-2
No.
1.
2.
3.
1.
5.
6.
7.
Nama Besaran Pokok
Lambang Dimensi
Panjan,
Massa
Waktu
Kuat arus listrik
Suhu
lntensitas
Jumlah zat
|l]
|M]
|1]
|l]
|
0
]
|J]
|N]
Tentukan dimensi dari besaran
energi.
Tantangan
untuk Anda
23 Pengukuran dan Besaran
d. Oava ~ massa percepatan
Dimensi ,ava ~ dimensi massa dimensi percepatan
~ |M] |l]|1]
-2
~ |M]|l]|1]
-2
c. Analisis Dimensional untuk Mencocokkan Satuan
Kadan,-kadan,, Anda menjumpai kera,uan dalam menvelesaikan
persoalan van, men,,unakan rumus. Pen,,unaan rumus untuk menvelesai-
kan soal-soal erat kaitannva den,an besaran dan satuan. Pembahasan
tentan, kesetaraan dimensi antara besaran-besaran van, berbeda
diharapkan dapat membantu dan mempermudah pemahaman dimensi
besaran turunan van, berbeda. Pen,,unaan analisis dimensional antara
lain seba,ai berikut.
1) Men,un,kapkan kesetaraan antara dua besaran van, tampak berbeda.
Seba,ai contoh, akan diperiksa kesetaraan antara ener,i kinetik dan usaha.
lner,i kinetik,
|
~
1
2
mt
2
.
Usaha, \ ~ s .
Dimensi usaha diturunkan seba,ai berikut.
\ ~ ,ava perpindahan
Dimensi \ ~ Massa percepatan perpindahan
~ |M]|l]|1]
-2
|l]
~ |M]|l]
2
|1]
-2
1ernvata, besaran ener,i kinetik dan besaran usaha memiliki dimensi
van, sama, vaitu |M]|l]
2
|1]
-2
. Dapat disimpulkan bahwa usaha dan
ener,i kinetik merupakan besaran van, sama.
2) Menentukan tepat atau tidaknva suatu persamaan.
Jarak ~ kecepatan selan, waktu
s ~ t:
|l] ~ |l]|1]
-1
|1]
|l] ~ |l]
Dari persamaan tersebut, ruas kiri sama den,an ruas kanan sehin,,a
persamaan s ~ t: adalah benar.
5. Macam-Macam Ukuran pada Berbagai Objek Alam
Burun, elan, dan burun, hantu adalah hewan penerban, palin,
kuat di dunia. Savapnva van, indah merupakan tanda bahava ba,i hewan-
hewan, seperti ular kecil dan tikus seba,ai man,sanva. Ukuran savap
Tabel 1.11
Beberapa Dimensi Besaran 1urunan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama Besaran Turunan Dimensi
Kecepatan
Percepatan
Oava
luas
Volume
Massa jenis
1ekanan
Usaha
|l]|1]
-1
|l]|1]
-2
|M]|l]|1]
-2
|l]
-2
|l]
-3
|M]|l]
-3
|M]|l]
-1
|1]
-2
|M]|l]
2
|1]
-2
Tugas Anda 1.3
Perhatikan Tabel 1.11. Tabel
tersebut memperlihatkan beberapa
besaran turunan dan dimensinya.
Buktikan bahwa dimensi dari
besaran luas, massa jenis, tekanan,
dan usaha pada Tabel 1.11 adalah
benar.
24 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
burun, peman,sa ada van, lebih dari 3 meter, den,an cakar van, me-
len,kun, menunjukkan ciri khas burun, ini.
Massa burun, hantu, seperti pada Cambar 1.16, pada umumnva
sekitar O,5 sampai 1 k,, sedan,kan ukuran diameter matanva relatif lebih
besar daripada kebanvakan burun, lain sehin,,a dapat melihat man,sa
lebih tajam. ltulah sebabnva, burun, hantu dapat melihat tikus atau kadal
terkecil sekalipun dari ketin,,ian 1OO meter, dalam waktu kuran, dari
1O detik. Burun, ini dapat melihat man,sanva melalui pen,lihatan kedua
matanva van, fokus sehin,,a dapat den,an mudah men,amati per,erakan
man,sanva.
Kebanvakan, burun, van, Anda lihat dapat terban, den,an kelajuan
25 km/jam hin,,a 5O km/jam, tetapi burun, lavan,-lavan, mampu terban,
pada kecepatan 1OO km/jam. Bahkan, burun, rajawali dan elan, dapat
terban, menukik den,an kecepatan lebih dari 15O km/jam.
Ukuran-ukuran tentan, massa, waktu, dan jan,kauan pen,lihatan
merupakan besaran data fisik di antara sejumlah objek benda di alam ini.
a. Ukuran Massa Benda
lilsuf Yunani van, terkenal, Demokritus (16O-37O SM) menvatakan
bahwa partikel terkecil van, disebut c:ms (a Temne|m), c berarti
tidak dan :emne|m berarti memoton,. Jadi, atomos berarti tidak dapat
dipoton, atau dalam bahasa ln,,ris, "|nJ|t|s|||e" (tidak dapat diba,i-ba,i
la,i menjadi ba,ian van, lebih kecil). Memasuki abad ke-2O, secara
perlahan teori ini ter,eser oleh teori bahwa atom dikelilin,i banvak elektron
dan tampak seperti awan menvelubun,i inti atomnva. 1ernvata, massa
sebuah elektron 2.OOO kali lebih rin,an, dan tersusun dari partikel-partikel
van, disebut proton dan neutron.
Proton dan neutron pun masih tersusun la,i oleh partikel-partikel van,
dikenal seba,ai ucr|s (kuark). Massa sebuah proton adalah 1,67 1O
-21
,,
dan massa sebuah elektron adalah
1
1.o27
massa proton, vaitu 9,1O6 1O
-2o
,.
Anda dapat memperkirakan massa sebuah ucr|s van, jauh lebih rin,an
daripada massa proton dan elektron. Bandin,kan den,an massa tubuh
Anda van, berkisar antara 5O-7O k,. Padahal, dari hasil pen,ukuran tidak
lan,sun, diketahui bahwa terdapat empat juta triliun atom van, ada di
dalam tubuh manusia.
Den,an mempelajari proses biolo,is makhluk hidup, Anda dapat
memperkirakan massa sebuah DNA (De\,r||nuc|e|J -c|J), asam nukleat
ini berbentuk rantai panjan, berpilin van, merupakan tempat penvimpan-
an informasi ,enetik makhluk hidup, misalnva warna mata, rambut, dan
kulit pada manusia.
Seoran, ilmuwan komputer dari Amerika, Leonard. M. Adleman
melakukan penelitian van, bisa men,hasilkan DNA sintetik untuk
Informasi
Pengukuran adalah kegiatan yang
biasa Anda jumpai sehari-hari.
Mengukur panjang, massa, ataupun
suhu setiap hari Anda lakukan. Jika
Anda melakukan kegiatan jual beli,
pastikan agar timbangan atau
ukuran panjang sesuai dengan
yang diharapkan. Kalau perlu,
tanyakan apakah alat ukur yang
digunakan sudah ditera atau
dikalibrasikan. Jangan sampai Anda
menjadi pelaku ataupun korban
penipuan.
Measurement is an activity that we
can meet everyday. Everyday we
can measure length, mass, or even
temperature. If you do trading, make
sure that the weight or length
instruments are well. If necessary,
ask him whether the instrument has
calibrated. Dont let you be the
deception actors or victims.
untuk Anda
Information for You
Gambar 1.16
Burung hantu memangsa tikus.
Sumber: oklwmouse
25 Pengukuran dan Besaran
pen,emban,an komputer masa depan. Komputer DNA ini dapat
melakukan perhitun,an jauh lebih cepat, walaupun massa 1 , DNA van,
sudah dikerin,kan memiliki kapasitas penvimpan informasi dalam jumlah
van, sama den,an 1 triliun CD (Cmcc: D|sc). Padahal, massa 1 , DNA
kerin, berukuran hanva sebesar butiran ,ula pasir.
Ba,aimana den,an massa benda-benda lan,it van, bervariasi dari
benda sebesar debu sampai benda-benda lan,it van, san,at besar'
Dari hasil pen,ukuran Hukum lll Kepler, diketahui bahwa massa
Matahari sekitar 1.3OO.OOO kali massa Bumi. Jika massa Bumi adalah
5,9o1O
21
k,, massa matahari kira-kira 1,931O
3O
k,, sedan,kan massa
sebuah ,alaksi setara den,an 1O
11
kali massa Matahari, vaitu 2,O61O
11
k,.
Coba Anda tentukan rasio massa sebuah ,alaksi terhadap massa Bumi
jika diketahui bahwa di ja,at rava ini terdapat miliaran ,alaksi. Adapun
massa bulan sekitar O,O12 kali massa Bumi vaitu 7,21O
22
k,.
b. Ukuran Panjang
Pernahkah Anda memerhatikan ketin,,ian tumbuh-tumbuhan di
sekelilin, Anda' Dilihat dari ukurannva, terdapat bermacam-macam
tumbuhan, mulai dari tumbuhan berukuran kecil, seperti lumut hin,,a
tumbuhan berukuran besar, seperti berin,in.
Di Kalifornia, Amerika Serikat, terdapat pohon van, diameter batan,-
nva 1O m dan tin,,inva 1OO m lebih. Pohon ini dapat hidup hin,,a 3.OOO
tahun lebih. Coba Anda bandin,kan den,an panjan, lapan,an sepakbola,
hampir sama, bukan'
Perhatikan diameter rambut Anda. Diameter sehelai rambut, vaitu
sekitar 5 1O
-5
m atau 5O mikrometer atau 5O.OOO nm, beberapa kali
lebih besar daripada diameter atom terkecil vaitu 1O
-1O
m (sedikit lebih
besar dari diameter atom helium).
Pada tahun 2OO1, seoran, ilmuwan dari Weizman lnstitut of Science,
hud Shapiro mendapatkan paten atas komputer DNA van, dibuatnva.
Komputer DNA-nva setara den,an diameter 1 tetes air. Komputer super
mini ini memiliki kecepatan 1OO.OOO kali lebih cepat daripada komputer
konvensional tercan,,ih saat ini.
Ba,aimana den,an diameter benda planet sampai ,alaksi van,
merupakan kumpulan pulau bintan, di ja,ad rava' 1abel berikut
memperlihatkan data planet-planet dalam tata surva.
Tabel 1.12
Data Planet-Planet dalam Sistem 1ata Surva
1.o77
12.1O1
12.756
6.791
112.9o1
12O.536
51.11o
19.52o
57,9
1Oo
15O
22o
77o
1.129
2.o75
1.5O1
3,3
1o,7
59,7
6,1
1o.9oo
5.6o5
o66
1.O2o
Sumber: Planetary Sytem, 1996
Nama
Caris
Tengah (km)
Massa
(10
23
kg)
Periode
Rotasi
Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Yupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
5o,65 hari
213,OO hari
1,OO hari
1,O3 hari
O,11 hari
O,11 hari
O,65 hari
O,77 hari
O,21 tahun
O,62 tahun
1,OO tahun
1,oo tahun
11,o6 tahun
29,12 tahun
o3,75 tahun
163,72 tahun
Periode
Revolusi
]arak Rata-Rata ke
Matahari (juta km)
Informasi
Kamis, 24 Agustus 2006, Uni
Astronomi Internasional (IAU)
akhirnya menetapkan secara voting:
Planet-planet: Merkurius sampai
Neptunus
Planet kerdil: Pluto dan objek
lain yang bidang orbitnya dipakai
bersama-sama serta bukan
menjadi satelit objek lain.
Benda kecil tata surya: Seluruh
objek lainnya yang mengorbit
Matahari.
Thursday, August 24 th 2006, the
International Astronomy Union (IAU)
finally appointed by voting:
Planets: Mercury to Neptune
Small planets: Pluto and other
circular objects that its plane orbit
used together and wasnt a
satellites of other object.
Little objects of solar system:
all other objects that orbit to the
sun.
Sumber: Koran Tempo, 28 Agustus 2006
untuk Anda
Information for You
26 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Tabel 1.13
Beberapa Satelit Planet-Planet dalam Sistem 1ata Surva
leh karena ukuran diameternva san,at besar, diameter ,alaksi biasa
diukur dalam satuan tahun cahava, vaitu sebuah lintasan jika ditempuh
den,an benda berkecepatan sama den,an kecepatan cahava (3 1O
o
m/s)
selama satu tahun.
Sebuah contoh, ,alaksi Bima Sakti van, berbentuk cakram memiliki
,aris ten,ah 1OO.OOO tahun cahava atau 3O.OOO parsek. Matahari terletak
di tepinva, vaitu sekitar 3O.OOO tahun cahava dari pusat ,alaksi. Den,an
men,etahui jarak Matahari ke pusat ,alaksi dan diasumsikan bahwa jarak
Matahari men,itari pusat ,alaksi berbentuk lin,karan, diperkirakan
dibutuhkan waktu selama 21O juta tahun ba,i Matahari untuk men,itari
pusat ,alaksi.
c. Ukuran Waktu
Anda ketahui bahwa seluruh kehidupan di alam ini terdiri atas atom
karbon, jumlah neutron dalam atom karbon menentukan apakah zat
tersebut men,andun, radioaktif atau tidak. Jika satu inti karbon terdiri
atas 6 neutron dan 6 proton, dikatakan zat tersebut memiliki sifat stabil.
Akan tetapi, jika jumlah neutronnva tidak sesuai atau lebih, inti karbon
ini akan menjadi radioaktif.
lnti karbon C-11 dapat mempertahankan keadaan selama 2O menit,
C-1O membelah dalam waktu 19 sekon, dan C-9 hanva dalam waktu
1
o
sekon. Anda ju,a dapat men,etahui jumlah suatu zat radioaktif akan
meluruh. Perhitun,an ini didasarkan pada waktu paruh zat radioaktif.
Waktu paruh adalah waktu van, diperlukan suatu zat radioaktif untuk
meluruh sebanvak seten,ah ba,ian dari jumlah semula. Misalnva, waktu
paruh dari sulfur-3o, radium-223, karbon-11 berturut-turut adalah 3 jam,
11 hari, dan 573O tahun, bahkan zat radioaktif samarium-117 memiliki
waktu paruh 1OO miliar tahun.
Nama Satelit Diameter
(km)
Massa
(10
20
kg)
735
1.1o2
1.O77
o91
1oO
1.316
25
19
11
7,5
35
29
13
13
-
Bumi
Yupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
Bulan
Oanimede
Callisto
lo
luropa
1itan
Rhea
lapetus
Dione
1etis
1itania
beron
Umbriel
Ariel
1riton
3.176
5.262
1.oOO
3.63O
3.13o
5.15O
1.53O
1.135
1.12O
1.O1o
1.61O
1.55O
1.19O
1.16O
2.7OO
Perhatikan kembali Tabel 1.12, data
perbandingan antarplanet Anda
dapat mengamati dari pemanfaatan
penetapan waktu suatu fenomena
alam di antaranya adalah periode
rotasi dan revolusi anggota tata surya.
Ingatlah
Sumber: Planetary Sytem, 1996
27 Pengukuran dan Besaran
Tes Kompetensi Subbab C
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. lsilah titik-titik berikut ini.
a. 1O mil ~ ... km
b. 2,56 ,/cm
3
~ ... k,/m
3
c. 2OO m/s ~ ... knot (1 knot ~ 1,15 mil/jam)
d. 1 N ~ ... dvne (1 dvne ~ 1 ,cm/s
2
)
e. 16O m/s ~ ... mil/jam
f. 1OO k,/m
3
~ ... ,/cm
3
2. Satu botol minimum mineral berisi 6OO ml. Jika 1 liter
~ 1.OOO cm
3
, berapakah isi botol minuman tersebut jika
dinvatakan dalam cm
3
dan m
3
'
3. Sebuah pesawat CN 235 ber,erak den,an kecepatan
36O knot. Berapakah kecepatan pesawat itu jika
dinvatakan dalam km/jam' (1 knot ~ 1,15 mil/jam).
1. Dian berlari menempuh jarak 2OO m dalam waktu 25 s,
sedan,kan Batara menempuh jarak 2OO vard dalam
waktu van, sama. Pelari manakah van, lebih cepat'
5. Seoran, tukan, parkir mendoron, mobil dan usaha
van, dilakukannva 2 joule. Nvatakan usaha tersebut
dalam er, (1 er, ~ 1 ,cm
2
/s
2
).
6. Jarak antara Jakarta dan Soron, diperkirakan 5.O25
km, sedan,kan beda waktu antara kedua kota itu 3
jam. Berapa km kelilin, Bumi jika dian,,ap kedua
kota tersebut terletak pada lintan, van, sama.
(Petunjuk: 2 titik van, memiliki beda bujur 1oO
berbeda waktu 12 jam).
7. 1entukan dimensi dari besaran-besaran berikut.
a. luas c. usaha
b. dava d. tekanan
o. lner,i potensial dapat dituliskan den,an persamaan
~ m| (m ~ massa, ~ percepatan ,ravitasi, dan
| ~ tin,,i benda). 1entukan dimensi ener,i potensial.
Rangkuman
1. Pen,ukuran adalah membandin,kan nilai besaran
van, diukur den,an besaran sejenis van, ditetapkan
seba,ai satuan.
2. Ketidakpastian dalam pen,ukuran dipen,aruhi dua
hal, vaitu kesalahan dalam membaca alat dan
keterbatasan skala pada alat.
3. Alat ukur van, di,unakan untuk men,ukur panjan,,
di antaranva mistar, jan,ka soron,, dan mikrometer
sekrup.
1. Alat ukur van, di,unakan untuk men,ukur massa,
di antaranva neraca haus.
5. Alat ukur van, di,unakan men,ukur waktu di
antaranva jam tan,an dan stopwatch.
6. Alat ukur van, di,unakan untuk men,ukur arus
listrik, vaitu amperemeter.
7. laporan hasil pen,ukuran berulan, dituliskan seba,ai
berikut.
2
( )
( - 1)
| |
\ \ \
\
n n n

_
_
o. Kesalahan dalam pen,ukuran dapat berupa
kesalahan sistematis (s,s:emc:|cc| errr) dan kesalah-
an acak.
9. An,ka pentin, adalah semua an,ka van, diperoleh
dari hasil pen,ukuran men,,unakan alat ukur atau
hasil perhitun,an.
1O. Besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan
besaran turunan.
11. Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran
tersebut tersusun oleh besaran-besaran pokoknva.
Kata Kunci
Sistem Satuan Internasional
besaran pokok
besaran turunan
satuan standar
dimensi
atom
proton
neutron
elektron
ltulah sebabnva, metode pendataan waktu paruh zat radioaktif da-
pat menentukan umur pan,,un, Birchwood pada zaman Pickerin, di
Yorkshire van, berumur 9.1oo bulan atau kuran, lebih 35O tahun. Adapun
Oua lascaux di Dordone, Prancis, van, terkenal den,an lukisan
berwarnanva diperkirakan berumur sekitar 15.515 tahun. Jika usia
kerajaan Romawi kuno adalah lebih dari 2.OOO tahun, bandin,kan den,an
usia bumi tempat Anda berpijak van, sudah mencapai 1O
1O
tahun atau
1O miliar tahun.
Selain itu, terdapat ju,a Hukum Hubble seba,ai penvokon, utama
teori ja,ad rava van, lazim disebut |||cn. Menurutnva, alam semesta
terbentuk sekitar 15 1O
9
tahun van, lalu. Akan tetapi, kapan terbentuk-
nva alam semesta, secara akurat hanva 1uhan Yan, Maha Kuasa van,
men,etahui den,an se,ala perhitun,annva.
28 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Kesalahan
Sistematis
Kesalahan dalam
Pen,ukuran
Pen,ukuran
Kesalahan
Acak
Presisi dan
Akurasi
Alat Ukur
terdiri atas
memiliki
men,,unakan
Besaran
untuk men,ukur
Besaran Pokok Besaran 1urunan
terdiri atas
Panjan,
Massa
Waktu
Jumlah zat
Kuat Arus listrik
lntensitas Cahava
contoh contoh
Kecepatan
Percepatan
Momentum
luas
Usaha
Dava
Satuan Dimensi
memiliki
Setelah mempelajari bab ini, tentu Anda mem-
peroleh manfaat, di antaranya Anda mengetahui
manfaat pengukuran dan cara menuliskan laporan dari
suatu pengukuran. Sebutkan manfaat lain yang dirasa-
kan setelah Anda mempelajari bab ini.
Refleksi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, apakah
Anda menemukan kesulitan memahami materi tersebut?
Jika ada, coba diskusikan dengan teman atau guru Anda.
Selain itu, materi apa dari bab ini yang paling Anda sukai,
serta bagian mana yang kurang Anda sukai?
Peta Konsep
29 Pengukuran dan Besaran
0 1 2 3
40
35
30
25
20
4
1. Membandin,kan nilai besaran van, diukur den,an be-
saran sejenis van, ditetapkan seba,ai satuan disebut ....
a. pen,ukuran d. kesalahan
b. interpretasi e. men,observasi
c. ketidakpastian
2. Berikut ini van, bukan merupakan besaran van, dapat
diukur secara lan,sun, adalah ....
a. panjan, d. arus listrik
b. massa e. dava
c. waktu
3. Perhatikan ,ambar berikut.
A. Pilihlah salah satu jawaban ,ang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.
7. Berikut ini, pernvataan van, benar adalah ....
a. jan,ka soron, lebih teliti daripada mikrometer
sekrup
b. ketidakpastian alat ukur adalah
1
2
kali skala
terkecil alas.
c. s:uc:c| di,ital lebih teliti daripada s:uc:c|
analo,
d. s:uc:c| di,unakan untuk men,ukur kecepatan
e. neraca haus adalah alat ukur ,ava
o. Semakin banvak data van, diperoleh maka ....
a. nilai ketidakpastiannva semakin kecil
b. nilai ketidakpastiannva semakin besar
c. tidak berpen,aruh kepada nilai ketidakpastian
d. ketelitian alat akan semakin baik
e. ketelitian alat akan berkuran,
9. Kesalahan men,alibrasi alat termasuk kesalahan ....
a. sistematis d. interpretasi
b. acak e. paralaks
c. prosedural
1O. Kedekatan hasil pen,ukuran den,an hasil sebenarnva
disebut ....
a. akurasi
b. presisi
c. sistematis
d. kesalahan paralaks
e. kesalahan acak
11. Pada pen,ukuran panjan, benda, diperoleh hasil
pen,ukuran O,O7O6O m. Banvaknva an,ka pentin, hasil
pen,ukuran tersebut adalah ....
a. dua d. lima
b. ti,a e. enam
c. empat
12. Hasil penjumlahan 23,13 cm dan 2O1,1 cm jika ditulis
den,an aturan an,ka pentin, adalah ....
a. 221,53 cm d. 225 cm
b. 221,5 cm e. 2OO cm
c. 225,O cm
13. Sepoton, lo,am memiliki ukuran panjan, 2O,O cm, lebar
5,OO cm, dan tebal 2,OO cm. Volume lo,am tersebut
adalah ....
a. 2,OO 1O
2
cm
3
b. 2,O 1O
2
cm
3
c. 2 1O
2
cm
3
d. 2 1O
3
cm
3
e. 2,OOO cm
3
11. Hasil perkalian antara 31,231 dan O,25O dalam aturan
an,ka pentin, adalah ....
a. 8,557750 d. 8,567
b. 8,5 e. 8
c. 8,56
Oambar tersebut merupakan alat ukur ....
a. panjan, d. arus listrik
b. massa e. dava
c. waktu
1. Perhatikan ,ambar berikut.
0 1 2
20
15
10
5
45
0
Oambar tersebut menunjukkan mikrometer sekrup
van, di,unakan untuk men,ukur tebal mistar.
Hasil pen,ukurannva adalah ....
a. 2,2O mm d. 1,2O mm
b. 2,56 mm e. 1,7O mm
c. 3,7O mm
5. Perhatikan ,ambar berikut.
Tes Kompetensi Bab 1
Oambar tersebut merupakan alat ukur ....
a. panjan, d. arus listrik
b. massa e. dava
c. waktu
6. Untuk men,ukur panjan, meja di,unakan ....
a. meteran d. s:uc:c|
b. jan,ka soron, e. neraca haus
c. mikrometer sekrup
30 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
cm
0 3 5 6 7
0 5 1 0
15. 17O,5 men,andun, an,ka pentin, sebanvak ....
a. 1 d. 1
b. 2 e. 5
c. 3
16. 11.OOO.OOO dapat diubah ke dalam notasi ilmiah
menjadi ....
a. 1 1 1O
6
d. 1OO 1O
3
b. 1 1 1O
5
e. 1 1O
7
c. 1O 1O
5
17. Akar dari 16 adalah ....
a. 6,7o23 d. 6,o
b. 6,7o e. 6,7
c. 6,9
1o. Meter perse,i adalah ....
a. besaran pokok
b. satuan besaran pokok
c. besaran tambahan
d. besaran turunan
e satuan besaran turunan
19. Di antara besaran-besaran berikut, van, merupakan
kelompok besaran turunan adalah ....
a. kecepatan, massa, dan suhu
b. usaha, dava, dan waktu
c. jumlah zat, kecepatan, dan kuat arus
d. tekanan, dava, dan luas
e. kuat arus, suhu, dan masa
2O. Dimensi dari massa jenis adalah ....
a. |M]|l]|1]
-2
b. |M]|l]|1]
c. |M]|l]
-2
d. |M]|l]
-3
e. |M]|l]
-2
|1]
-2
21. Di antara besaran-besaran berikut, van, dapat
dijumlahkan adalah ....
a. massa dan berat
b. berat dan ,ava
c. percepatan dan kecepatan
d. ,ava dan dava
e. usaha dan dava
22. 1ekanan adalah ,ava per satuan luas. Rumus dimensi
tekanan adalah ....
a. |M]|l]
-1
|1]
2
b. |M]|l]
-2
|1]
-2
c. |M]
2
|l]|1]
-1
d. |M]|l]|1]
-2
e. |M]|l]
-1
|1]
-2
23. Dimensi berat sama den,an dimensi ....
a. massa
b. ,ava
c. ener,i kinetik
d. usaha
e. dava
21. Satuan joule sama den,an ....
a. k,m
2
/s
2
d. k,
2
m
2
/s
2
b. k,m/s
2
e. k,m
c. N/s
25. Massa jenis raksa adalah 13,6 ,/cm
3
. Jika dalam Sl, massa
jenis raksa sama den,an ....
a. 13, 6 k,/m
3
b. 136 k,/m
3
c. 1.36O k,/m
3
d. 13.6OO k,/m
3
e. 136.OOO k,/m
3
B. ]awablah pertan,aan berikut ini dengan tepat.
1. 5 k, es berbeda den,an 5 k, air. Selain volumenva,
besaran apa van, membedakan kedua zat itu'
2. a. 5OO A ~ ... mA
b. 6O nm ~ ... mm
c. 1.5OO A ~ ... m
d. 5O nm ~ ... km
e. 1O
2

km ~ ... cm
3. 1uliskan dimensi dari besaran-besaran berikut.
a. dava (dava ~ usaha tiap satuan waktu)
b. tekanan (tekanan ~ ,ava per luas)
c. momentum (momentum ~ massa kali
kecepatan)
1. Berapa panjan, pen,ukuran menurut ,ambar berikut'
5. Den,an men,,unakan aturan an,ka pentin,, hitun,lah
hasil-hasil pen,ukuran berikut.
a. 63,OO cm 2,3O cm
b. 15O,25 cm 75,12 cm o1,263 cm
6. Pada pen,ukuran hambatan suatu kumparan kawat,
diperoleh nilai-nilai seba,ai berikut (dalam ohm):
3,511 3,5O1 3,526
3,52O 3,519 3,511
3,192 3,1o9
3,1o6 3,19o
Hitun, estimasi terbaik pen,ukuran hambatan ini. 1iap
data merupakan hasil beberapa kali eksperimen.
7. Diameter seutas kawat silinder van, diukur den,an
mistar adalah J ~ (1,OO

O,O5) mm. 1entukan luas


penampan,nva berikut ketidakpastiannva.
A. Vektor
B. Perkalian Vektor
Vektor
Dalam lisika, besaran dibedakan menjadi besaran vektor dan besaran
skalar. Makna sebuah mobil van, melaju ke arah selatan den,an kelajuan
6O km/jam berbeda den,an mobil van, melaju den,an kelajuan sama
tetapi arahnva ke utara. Dapatkah Anda menvebutkan perbedaan dan
persamaan kedua ,erak mobil tersebut'
Konsep vektor diperlukan dalam lisika a,ar pen,ertian fisis suatu
besaran menjadi jelas. Selain kecepatan, besaran apa van, termasuk
besaran vektor'
Pada bab ini, Anda akan mempelajari vektor. Pelajarilah den,an
saksama karena bab ini merupakan dasar ba,i pendalaman konsep-konsep
lisika berikutnva.
31
melakukan penjumlahan vektor.
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:
menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya.
Hasil yang harus Anda capai:
Besaran yang memiliki besar dan arah disebut besaran vektor.
Kecepatan merupakan salah satu besaran vektor.
Bab
2
Sumber: Dasar-Dasar Foto Jurnalistik, 2003
32 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
A. Vektor
Anda telah mempelajari vektor ketika di SMP. Untuk lebih me-
mahaminva, lakukan ke,iatan berikut.
Berdasarkan Aktivitas Iisika 2.1, Anda dapat memahami bahwa
ada besaran lisika van, nilainva semakin berarti jika dinvatakan pula
arah dari besaran tersebut. Besaran tersebut dinamakan besaran vektor.
1. Besaran Skalar dan Besaran Vektor
1elah dibahas sebelumnva, besaran adalah sesuatu van, besarnva dapat
diukur dan dinvatakan den,an an,ka. Selain dapat dinvatakan den,an
an,ka dan memiliki nilai, ada besaran-besaran van, ju,a memiliki arah
tertentu. Secara ,aris besar, besaran dikelompokkan menjadi dua kelompok,
vaitu besaran skalar dan besaran vektor.
Besaran skalar adalah besaran van, hanva memiliki nilai (besar) saja
(tidak memiliki arah). Contoh besaran skalar, vaitu panjan,, massa, waktu,
volume, kelajuan, massa jenis, dava, ener,i, dan suhu.
Besaran vektor berbeda den,an besaran skalar. A,ar lebih memahami
besaran vektor, ambillah sebuah batu bata. Apa van, Anda rasakan'
1an,an Anda merasa berat untuk mempertahankan batu itu, seakan-
akan batu menarik tan,an Anda ke bawah. Sekaran,, coba Anda lepaskan
batu tersebut dan biarkan jatuh. Ke mana arah jatuhnva batu' Anda
akan menjawab bahwa batu jatuh den,an kecepatan tertentu ke bawah.
Batu memiliki ,ava berat van, arahnva ke bawah. Jadi, ,ava berat dan
kecepatan adalah besaran vektor karena ,ava dan kecepatan memiliki
Sebelum mempelajari konsep vektor, kerjakanlah soal-soal berikut dalam buku latihan.
Tes Kompetensi Awal
1. Apa van, Anda ketahui tentan, vektor'
2. Menurut Anda, apa manfaat Anda mempelajari vektor'
3. Untuk besaran-besaran skalar, dapat dilakukan operasi-
operasi matematika, seperti penjumlahan, pen,uran,an,
dan perkalian. Apakah besaran vektor dapat
dioperasikan seperti besaran skalar'
1. Menurut Anda, konsep lisika apa saja van, ber-
hubun,an den,an vektor'
5. Berilah sebuah contoh kasus van, dapat diselesaikan
den,an konsep vektor.
Aktivitas Fisika 2.1
Vektor Resultan
Tujuan Percobaan
Siswa dapat memahami vektor dan vektor resultan
Alat-Alat Percobaan
1. Penggaris 3. Pensil warna
2. Kertas
Langkah-Langkah Percobaan
1. Buatlah denah sekolah Anda pada kertas berpetak (buat agar ukuran skala-
nya sesuai dengan perbandingan yang tepat pada kertas tersebut).
2. Dengan menggunakan pensil warna, gambarkan arah panah pada lintasan
yang Anda lalui dari gerbang utama sekolah menuju ke kelas Anda.
3. Dengan cara yang sama seperti pada langkah 2, gambarkan lintasan yang
Anda tempuh dari kelas menuju perpustakaan sekolah.
4. Berapakah panjang lintasan keduanya? Ke mana arahnya?
5. Buatlah garis lurus dari gerbang sekolah ke kelas Anda, kemudian dari kelas
Anda ke perpustakaan dan dari gerbang sekolah ke perpustakaan. Berapakah
panjang lintasannya? Ke mana saja arahnya?
Tugas Anda 2.1
Anda telah mengetahui
pengertian besaran vektor.
Bagaimana dengan besaran skalar?
Diskusikan dengan teman Anda
tentang pengertian besaran skalar.
Sebutkan contoh-contoh yang
termasuk besaran skalar dan
contoh-contoh yang termasuk
besaran vektor.
33 Vektor
Gambar 2.1
Panjang vektor a adalah 40 N dan
vektor b adalah 50 N. Satu satuan skala
pada vektor a dab b besarnya 10 N.
Gambar 2.2
Sebuah vektor
besaran dan arah. Jadi, besaran vektor adalah besaran van, memiliki
besar (nilai) dan ju,a arah. Contoh besaran vektor di antaranva ke-
cepatan, percepatan, ,ava, momentum, dan perpindahan.
a. Menggambarkan Vektor
Sebuah vektor di,ambarkan den,an sebuah anak panah van, terdiri
atas pan,kal vektor, panjan, vektor, dan arah vektor. Arah anak panah ini
menunjukkan nilai atau har,a vektor tersebut. Semakin panjan, ,ambar
sebuah vektor, semakin besar nilai vektor tersebut. A,ar lebih jelas,
perhatikan Cambar 2.1 dan Cambar 2.2 berikut.
b. Penulisan Notasi Besaran Vektor
Notasi besaran vektor dapat berupa huruf kapital atau huruf kecil.
Untuk tulisan tan,an, notasi tersebut berupa huruf van, diberi tanda
panah di atasnva, misalnva

A atau

a. Untuk tulisan cetak, notasi tersebut


biasanva dicetak tebal, misalnva A dan a.
Nilai vektor untuk tulisan cetak dinvatakan den,an huruf tipis mi-
rin,, misalnva -. untuk tulisan tan,an, nilai vektor dinvatakan den,an
huruf tanpa tanda panah, misalnva A.
Dua vektor disebut sama besar jika besar dan arahnva sama. Perhatikan
Cambar 2.3. Vektor A sama den,an vektor B karena kedua vektor memiliki
besar dan arah van, sama, sedan,kan vektor A dan vektor D berbeda
karena kedua vektor tersebut memiliki arah van, berbeda. Vektor C disebut
lawan dari vektor B karena besarnva sama, tetapi arahnva berlawanan.
2. Penjumlahan dan Selisih Vektor
a. Penjumlahan Vektor
Dua vektor atau lebih dapat dijumlahkan atau dikuran,kan. Hasil
penjumlahan atau pen,uran,an disebut resultan vektor. Untuk men,-
hitun, resultan vektor van, berbeda pada satu bidan, dapat di,unakan
dua metode, vaitu metode jajar,enjan, dan metode poli,on.
1) Penjumlahan vektor dengan metode jajargenjang
Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan den,an melukis
sebuah jajar,enjan, den,an kedua vektor tersebut seba,ai sisi-sisinva.
Adapun resultannva diperoleh dari dia,onal jajar,enjan,, vaitu titik
pan,kalnva sama den,an kedua titik pan,kal vektor tersebut. Perhatikan
Cambar 2.4 dan Cambar 2.5.
Gambar 2.3
Contoh beberapa vektor, vektor
A = vektor B.
40 N arah kanan
50 N arah kiri
(a)
(b)
Gambar 2.5
Resultan tiga buah vektor, yaitu
R = A + B + C yangdiperoleh
dengan metode jajargenjang.
A
O
C
B
C
O
A
B
D = A + B
R = D + C
Gambar 2.4
R adalah vektor resultan dari vektor A dan B
A
O
B
pangkal
vektor
arah
vektor
panjang
vektor
A
B
D
C
O
B
R
A
2) Penjumlahan vektor dengan metode poligon (segi ban,ak)
Resultan dari penjumlahan dua vektor atau lebih diperoleh den,an
memindahkan pan,kal vektor van, satu ke ujun, vektor van, lain,
demikian seterusnva. Adapun vektor hasil penjumlahan (resultan) di-
peroleh den,an men,hubun,kan pan,kal vektor pertama ke ujun, vektor
terakhir. Perhatikan Cambar 2.6 dan Cambar 2.7.
34 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
b. Selisih Vektor
Metode van, di,unakan dalam melukis selisih dua vektor sama den,an
metode van, di,unakan untuk penjumlahan vektor. Selisih dua buah vektor
a dan b dapat ditulis c ~ a - b, atau resultan vektor a dan vektor -b
adalah c ~ a (-b). Untuk melukis vektor c ~ a (-b), pertama vektor
a dilukis, selanjutnva vektor -b. Caranva sama seperti melukis penjumlahan
vektor (perhatikan vektor -b merupakan vektor b den,an arah berlawanan).
Adapun vektor adalah vektor van, men,hubun,kan pan,kal vektor a
ke ujun, vektor -b. Perhatikan Cambar 2.S.
3. Rumus untuk Menentukan Besar dan Arah Resultan Dua
Buah Vektor
Resultan dua buah vektor dapat dicari den,an men,,unakan rumus.
Perhatikan Cambar 2.9.
Menurut aturan cosinus, dari se,iti,a KM diperoleh persamaan
M
2
~ K
2
KM
2
- 2K KM cos (1oO - o)
M
2
~ K
2
KM
2
- 2K KM(-cos o)
M
2
~ K
2
KM
2
2K KM cos o
leh karena M sama den,an R, K sama den,an V
1
, dan l sama
den,an V
2
maka persamaan tersebut menjadi
n
2
~ V
1
2
V
2
2
2 V
1
V
2
cos o
Gambar 2.8
Resultan selisih vektor c = a b.
Gambar 2.7
Resultan enam buah vektor R = V
1
+ V
2
+ V
3
+ V
4
+ V
5
+ V
6
dilukis dengan metode poligon.
Gambar 2.6
Resultan dua buah vektor R = P + Q
dilukis dengan metode poligon.
2 2
1 2 1 2
2 cos n V V V V o
(2-1)
Gambar 2.9
Resultan dua vektor
den,an o adalah sudut apit van, dibentuk antara vektor V
1
dan vektor V
2
.
Arah resultan vektor dapat ditentukan men,,unakan aturan sinus seba,ai
berikut.
1 2
1 2
sin sin sin
V V n
o o o
(2-2)
n ~
2 2
c | (2-3)
Gambar 2.10
Dua buah vektor saling tegak lurus.
V
1
V
2
V
3
V
4
V
5
V
6
V
1
V
2
V
3
V
4
V
5
V
6
R
Q
O
P
O
P
Q
R
b
O
a
Jika dua buah vektor antara vektor van, satu (V
1
) dan vektor van,
lain (V
2
) salin, te,ak lurus, vektor resultannva dapat diselesaikan den,an
dalil ,:|crcs. Perhatikan Cambar 2.10.
Besarnva vektor resultan R adalah
O
V
1
K
M L
V
2
R
1
o
2
o
180 o
o
O
a
b
O
a
b R
O
a
b
c
=
a

b
c
Dua buah vektor ,ava I
1
dan I
2
masin,-masin, besarnva 1 N dan 5 N dan memiliki
titik pan,kal berimpit. Hitun,lah nilai dan arah resultan vektor ini jika sudut apit
antara kedua vektor tersebut adalah 6O.
Contoh 2.1
35 Vektor
Pada segitiga ABC berlaku:
Aturan sinus:
o

sin sin sin
= > ?
Aturan cosinus:
a
2
= b
2
+ c
2
2bc cos o
b
2
= a
2
+ c
2
2ac cos
c
2
= a
2
+ b
2
2ab cos

Ingatlah
Dua vektor memiliki titik pan,kal berimpit. Nilai setiap vektor adalah 3 satuan dan
1 satuan. Hitun, nilai dan arah resultan kedua vektor itu jika sudut apitnva 9O.
]awab:
Diketahui:

1
~ 3 satuan,
2
~ 1 satuan, o ~ 9O
a. n ~
2 2
1 2 1 2
2 cos t t t t o
~

2 2
3 1 2 3 1 cos 9O
~ 9 16 21 O ~ 25 O ~ 25 ~ 5 satuan
b. Arah resultan R terhadap v
1
ditentukan den,an persamaan
sin
n
o
~
2
sin
t

sin ~
2
t
n
sin o ~
4
5
sin 9O ~ O,o
~ 53
Jadi, nilai resultan vektor adalah 5 satuan dan arahnva 53 terhadap v
1
.
v
2
v
1
R

o
R

F
1
F
2
o
]awab:
Diketahui:

1
~ 1 N,
2
~ 5 N, o ~ 6O
a. Den,an men,,unakan Persamaan (2-1)
n ~
2 2
1 2 1 2
2 cos o
~

2 2
1 5 2 1 5 cos 6O
~ 16252O ~ 61 N
b. Arah resultan terhadap I
1
ditentukan den,an persamaan berikut.
sin sin
2
n
o

sin ~ sin
2

n
o ~
o
5
sin 6O
61
~ O,5511
~ 33,67
Jadi, nilai vektor adalah 61 N den,an arah 33,67 terhadap vektor I
1
.
4. Menguraikan Vektor
Sebuah vektor dapat diuraikan ke dalam komponen-komponennva.
Di sini, hanva dibahas sebuah vektor van, diuraikan ke dalam komponen-
komponennva van, salin, te,ak lurus, vaitu pada sumbu-\ dan sumbu-,.
Vektor-vektor tersebut dinamakan vektor komponen te,ak dari vektor
van, bersan,kutan.
Misalnva, sebuah vektor I seperti pada Cambar 2.11 dapat diuraikan
ke dalam komponen van, salin, te,ak lurus, vaitu masin,-masin,

dan

. Adapun

adalah komponen I pada sumbu-\ dan

adalah komponen
I pada sumbu-,. Vektor I membentuk sudut o terhadap sumbu-\ positif,.
Besar

dan

diperoleh den,an persamaan seba,ai berikut.


Gambar 2.11
Vektor F diuraikan menjadi
komponen-komponennya pada
sumbu-x dan sumbu-y, yaitu F
x
dan F
y
.
O F
x
x
y
F
y
F
o
o

A
B
C
a
b
c
Contoh 2.2
Dua vektor kecepatan v
1
dan v
2
masing-masing besarnya 3 m/s dan
8 m/s. Kedua vektor memiliki titik
pangkal yang sama. Tentukan
resultan kedua vektor itu, jika sudut
yang mengapit kedua vektor adalah
120.
Tantangan
untuk Anda
36 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
~
2 2
\ ,
(2-1)
Arah vektor dapat diperoleh den,an persamaan
tan o ~
,
\

(2-5)
Sebuah vektor ,ava I nilainva 2O N dan membentuk sudut 3O terhadap sumbu-\ positif.
1entukan nilai komponen-komponen vektor ,ava I itu terhadap sumbu-\ dan sumbu-,.
]awab:
Diketahui:
~ 2O N o ~ 3O

x
~ cos o ~ (2O N) cos 3O ~ (2O N)
1
3
2
[
| j
\ )
~ 1O 3 N

~ sino ~ (2O N) sin 3O ~ (2O N)


1
2
[
| j
\ )
~ 1O N
Jadi,

~ 1O 3 N dan

~ 1O N.
Contoh 2.3
5. Menjumlahkan Vektor dengan Cara Analisis
Untuk menentukan resultan beberapa vektor, dapat di,unakan cara
analisis. Den,an cara ini, san,at mun,kin diperoleh resultan vektor van,
lebih teliti jika dibandin,kan den,an men,,unakan metode poli,on.
lan,kah-lan,kah van, harus diperhatikan adalah pen,uraian terlebih
dahulu komponen vektor dalam sumbu-\ (V
\
) dan sumbu-, (V
v
).
Selanjutnva, komponen-komponen vektor terhadap sumbu-\ dijumlahkan,
vaitu
\ \
n V _ dan komponen-komponen vektor terhadap sumbu-,
dijumlahkan, vaitu
, ,
n V _ .
Nilai resultan dapat dihitun, den,an persamaan
n ~
2 2

\ ,
n n
arah resultan n terhadap sumbu-\ dapat ditentukan den,an persamaan
tan o ~
,
\
n
n

~ coso ,

~ sino
sehin,,a
Sebuah vektor I den,an panjan, 3O satuan, membentuk sudut 21O terhadap sumbu-\
positif. 1entukan komponen-komponen vektor I terhadap sumbu-\ dan sumbu-,.
]awab:
Diketahui:
~ 3O satuan, o ~ 21O

\
~ coso ~ cos 21O
~ (3O) (cos (-3O))
~ (3O)
1
- 3
2
[
| j
\ )
~ -15 3 satuan
Contoh 2.4
Tentukan besar komponen x dan y
dari sebuah vektor perpindahan
30 m dengan sudut
2
3

.
Tantangan
untuk Anda

,
~ sino ~ sin 21O
~ (3O satuan)(sin (-3O))
~ (3O satuan)
1
-
2
[
| j
\ )
~ -15 satuan
37 Vektor
60
120
240
V
3y
V
3
V
3x
V
4
V
4y
V
1
V
2x
V
2
V
2y
V
4x
lmpat buah vektor titik pan,kalnva berimpit, besarnva masin,-masin, 2O, 21, 2O, dan
12 satuan. Keempat vektor ini membentuk sudut terhadap sumbu-\ masin,-masin, O,
6O, 12O, dan 21O. Hitun,lah nilai dan arah resultannva.
]awab:
Diketahui:
V
1
~ 2O satuan, o ~ O
V
2
~ 21 satuan, o ~ 6O
V
3
~ 2O satuan, o ~ 12O
V
4
~ 12 satuan, o ~ 21O
Besar tiap-tiap komponen
vektor dihitun,.
Contoh 2.5
V
1\
~ V
1
cos O ~ (2O)(1) ~ 2O satuan
V
1,
~ V
1
sin O ~ (2O)(O) ~ O
V
2\
~ V
2
cos 6O ~ 21
1
2
[
| j
\ )
~ 12 satuan
V
2,
~ V
2
sin 6O ~ 21
1
3
2
[
| j
\ )
~ 12 3 satuan
V
3\
~ V
3
cos 12O ~ 2O
1
-
2
[
| j
\ )
~ -1O satuan
V
3,
~ V
3
sin 12O ~ 2O
1
3
2
[
| j
\ )
~ -1O 3 satuan
V
1\
~ V
1
cos 21O ~ 12
1
-
2
[
| j
\ )
~ - 6 satuan
V
1,
~ V
1
sin 21O ~ 12
1
3
2
[
| j
\ )
~ -6 3 satuan
\
~ V
1\
V
2\
V
3\
V
1\
~ 2O 12 (-1O) (-6)
~ 16 satuan
Tugas Anda 2.2
Perhatikan operasi vektor berikut.
V = V
1
+ V
2
Apakah V selamanya harus lebih
besar daripada V
1
dan V
2
?
Diskusikan dengan teman Anda.
,

~ V
1,
V
2,
V
3,
V
1,
~ O 12 3 (-1O 3 ) (-6 3 )

~ -1 3 satuan
Arah resultan diperoleh den,an persamaan
tan 0 ~
n
n

~
-1 3
16
~ O,13
0 ~ -23, 11
Jadi, nilai resultan 17,1 satuan dan arahnva
membentuk sudut 23,11 terhadap sumbu-\.
R
y
23,41
R
x
6. Vektor Satuan
Sebuah vektor van, terletak di dalam ruan, ti,a dimensi memiliki
komponen-komponen terhadap sumbu-\, sumbu-,, dan sumbu-z. Vektor
satuan i van, besarnva 1 satuan, arahnva sejajar den,an sumbu-\ positif.
Vektor satuan j dan vektor satuan | masin,-masin, arahnva sejajar
terhadap sumbu-, dan sumbu-z positif. Perhatikan Cambar 2.12 van,
melukiskan sistem koordinat kartesian 3 dimensi.
Sebuah vektor I terletak pada ruan,, lalu diproveksikan menjadi
komponen-komponen vektor
\
,
,
, dan
z
. Secara matematis. Vektor I
pada Cambar 2.12 dapat dinvatakan seba,ai penjumlahan dari ti,a buah
vektor, vaitu
I ~
\
i
,
j
z
k
(2-6)
Besar vektor I dapat dihitun, den,an menentukan komponen-
komponen vektor van, salin, te,ak lurus satu sama lain melalui persamaan
Gambar 2.12
Vektor F dan vektor satuannya dalam
koordinat kartesian tiga dimensi
x x
i
k
F
j
y
y
z
Besar resultan diperoleh den,an persamaan
n ~
2 2

\ ,
n n ~

2
2
16 -1 3
~ 3O1 ~ 17,1 satuan
38 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Kata Kunci
besaran skalar
besaran vektor
metode jajargenjang
metode poligon
vektor resultan
cara analisis
vektor satuan
2 2 2
\ , z
~ (2-7)
Dalam analisis vektor satuan, jika dua buah vektor sama, besar
komponen-komponennva ju,a harus sama. Misalnva,
Diketahui dua buah vektor berikut.
A ~ 3i - 6j 2k
B ~ i 3j - 5k
1entukan:
a. A B dan A - B b. Besar vektor A B dan A - B
]awab:
a. Resultan penjumlahan dan pen,uran,an
A B~ (3i - 6j 2k) (i 3j - 5k)
~ (3 1) i (-6 3) j (2 - 5)k
~ 1i - 3j - 3k
A - B ~ (3i - 6j 2k) - (i 3j - 5k)
~ (3 - 1) i (-6 - 3) j (2 5)k
~ 2i - 9j 7k
b. Besar vektor A B dan vektor A - B
- ~
2 2 2
1 (-3) (-3)
~ 31 satuan
- - ~
2 2 2
2 (-9) 7
~ 131 satuan
Contoh 2.6
-
\
i -
,
j -
z
k ~
\
i
,
j
z
k
Besar resultan penjumlahan dan pen,uran,an vektor tersebut dapat
dinvatakan den,an aturan seba,ai berikut.
- ~ (-
\

\
)i (-
,

,
)j (-
z

z
)k
- - ~ (-
\
-
\
)i (-
,
-
,
)j (-
z
-
z
)k
Tes Kompetensi Subbab A
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Diketahui empat buah vektor berikut.
a ~ 3i - 2j c ~ 1i - 5j
b ~ 2i - 1j d ~ 2i - j
Ounakan metode poli,on untuk melukis vektor-vektor
berikut.
a. a b d. b - d
b. a c e. a - c
c. a b d f. a - b
2. Diketahui vektor . lukislah vektor-vektor
berikut.
a. - v c. - 2 v
b. 2 v d. 1,5 v
3. 1entukan besar dan arah vektor, serta ,ambarkan jika
komponennva seba,ai berikut.
a. t
\
~ 1 cm dan t
,
~ 6 cm
b. t
\
~ 6 N dan t
,
~ -o N
1. 1entukan besar komponen \ dan , dari sebuah vektor
perpindahan 3O m dan membentuk sudut 12O terhadap
sumbu-\.
5. Dua vektor ,ava I
1
dan I
2
masin,-masin, besarnva 3 N
dan 1 N dan bekerja pada suatu benda den,an titik
tan,kap berimpit. Jika sudut apit antara kedua vektor
itu 6O, tentukan besar dan arah resultan vektor
terhadap vektor ,ava I
1
.
6. Dua buah vektor pada bidan, \, masin,-masin, besarnva
2O satuan dan membentuk sudut masin,-masin, 17O
dan 5O terhadap sumbu-\, hitun, besar resultannva.
7. Dua buah vektor masin,-masin, besarnva 3 dan 1 satuan.
1uliskan bahwa dari kedua vektor tersebut dapat
men,hasilkan vektor resultan sebesar 7 satuan, 1 satuan,
dan 5 satuan, tetapi tidak mun,kin o satuan.
o. Sebuah mobil ber,erak sejauh 1 km ke timur, 6 km ke
selatan, 1 km ke barat, dan 11 km ke utara. Hitun, besar
resultan dari vektor perpindahan tersebut.
v
39 Vektor
9. Uraikan vektor berikut terhadap komponen-komponen
\ dan , (catatan: sudut diukur dari sumbu-x).
a. V
1
~ 5 satuan, o ~ 53
b. V
2
~ 2OO satuan , o ~ 11O
1O. 1i,a buah vektor a, b, dan c terletak pada satu bidan, dan
memiliki titik tan,kap van, sama. Besar vektor ini berturut-
turut adalah 3,2, dan 1 satuan. Berapakah sudut apit antara
vektor a dan b a,ar jumlah kedua vektor ini sama den,an
besar vektor c.
B. Perkalian Vektor
Pada Subbab A, Anda telah mempelajari penjumlahan vektor. Selain
operasi penjumlahan, operasi perkalian ju,a dapat diterapkan pada vektor.
Perkalian vektor tidak sama den,an perkalian bilan,an biasa. Pada subbab
ini, Anda akan mempelajari dua jenis perkalian vektor tersebut, vaitu
perkalian titik vektor dan perkalian silan, vektor.
1. Perkalian Titik Vektor
Perkalian titik antara dua vektor A dan vektor B merupakan |escrcn s|c|cr
,cn |escrn,c scmc Jencn |cs|| |c|| |eJuc te|:r :er|cJc cs|nus suJu: c|:n,c.
Perhatikan Cambar 2.13. 0 adalah sudut apit antara dua vektor.
A
.
B ~ - cos0
- cos 0 ~ - cos 0 maka A
.
B ~ B
.
A. Perkalian titik dua vektor
disebut ju,a seba,ai perkalian skalar.
Untuk memudahkan perhitun,an perkalian titik dua vektor, perlu
dipahami sifat-sifat perkalian titik sesama vektor. Perkalian titik antara
dua vektor satuan akan bernilai satu jika kedua vektor tersebut sejenis
dan bernilai nol jika kedua vektor tersebut tidak sejenis.
i
.
i ~ j
.
j ~ k
.
k ~ (1) (1) cos O ~ 1
i
.
j ~ i
.
k ~ j
.
k ~ (1) (1) cos 9O ~ O
Sudut antara vektor satuan i dan i adalah O maka (|)(|) cos O ~ 1,
sedan,kan sudut antara vekor satuan i dan j adalah 9O maka (|) () cos 9O
~ O. Ketentuan ini memenuhi sifat perkalian titik sesama vektor. Secara
matematis, perkalian titik vektor A dan B dapat diperoleh seba,ai berikut
A
.
B ~ (-
\
i -
,
j -
z
k) . (
\
i
,
j
z
k), maka
2. Perkalian Silang Vektor
er|c||cn s||cn Juc |uc| te|:r A B men|cs|||cn te|:r ,cn crc|-
n,c :ec| |urus ||Jcn ,cn J||en:u| |e| Juc |uc| te|:r :erse|u:, Jcn
|escrn,c scmc Jencn |cs|| |c|| |eJuc te|:r Jencn s|nus suJu: c|:n,c.
A
.
B ~ -
\

\
-
,

,
-
z

z
(2-7)
1entukan hasil perkalian titik antara dua vektor satuan A ~ 2i 3j 5k dan
B ~ 1i 2j - k.
]awab:
A
.
B~ -
\

\
-
,

,
-
z

z
~ (2)(1) (3)(2) (5)(-1)
~ o 6 - 5 ~ 9
A cos0
A
B
0
Gambar 2.13
Perkalian dua vektor merupakan
proyeksi vektor pertama ke vektor
kedua.
0 adalah sudut yang besarnya
selalu antara
0 dan 180 0 180 s s 0 .
Ingatlah
Contoh 2.7
Hasil perkalian titik antara vektor x
dan vektor y adalah 2,55. Kedua
vektor tersebut, yaitu x = i + j dan
y = 2j + 3k. Hitunglah sudut yang
dibentuk oleh kedua vektor
tersebut.
Tantangan
untuk Anda
40 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
i
j
k
i i ~ O i j ~ k j i ~ -k
j j ~ O j k ~ i i k ~ -j
k k ~ O k i ~ j k j ~ -i
Anda dapat men,,unakan sifat perkalian silan, untuk menentukan
besar perkalian silan, sesama vektor satuan melalui sudut
0 180 s s 0
.
1. Jika kedua vektor salin, te,ak lurus maka
0
~ 9O, i j ~ k
2. Jika kedua vektor sama dan se,aris maka
0
~ O, i i ~ O
Perhatikan Cambar 2.14. o adalah sudut apit van, terletak di
antara vektor A dan vektor B, sedan,kan vektor A dan vektor B terletak
pada satu bidan,. Perkalian silan, A B adalah
C ~ A B
~- sino .
Arah vektor C adalah sesuai den,an aturan tan,an kanan di mana
ujun, vektor A menuju ujun, vektor B searah den,an lipatan keempat
jari ketika arah jempol menunjukkan arah A B.
Pada perkalian silan, vektor, tidak berlaku sifat komutatif sehin,,a
A B
=
B A. Akan tetapi, berlaku sifat anti-komutatif, vaitu
A B ~ -B A. Untuk menentukan nilai resultan vektor dan
persamaan perkalian vektor, dapat di,unakan sifat-sifat perkalian silan,
sesama satuan, antara lain:
1. perkalian silan, antara dua vektor satuan van, sama besar dan searah
bernilai nol,
2. perkalian antara dua vektor satuan van, berbeda akan bernilai positif
jika searah jarum jam, sebaliknva akan bernilai ne,atif jika arahnva
berlawanan den,an arah jarum jam.
Gambar 2.14
Perkalian silang vektor A
dan vektor B.
C
O
A
B
o
a
b
c

o
Diketahui vektor a, b, dan c seperti pada ,ambar berikut.
Besar vektor-vektor tersebut masin,-masin, 3, 1, dan 5
]awab:
a. a
.
b ~ c | cos ~ (3)(1) (O) ~ O
b. a
.
c ~ c c cos (1oO - ) ~ c c (-cos ) ~ (3)(5) (
3
-
5
) ~ -9
c. b
.
c ~ | c cos (1oO -o) ~ | c (-cos o) ~ (1)(5) (
1
-
5
) ~ -16
d. a b ~ c | sin ~ (3)(1) 1 ~ 12
e. a c ~ c c sin

~ (3)(5)
1
5
~ 12
f. b c ~ | c sin o ~ (1)(5)
3
5
~ 12
satuan. 1entukanlah:
a. a
.
b, c. b
.
c, e. a c,
b. a
.
c, d. a b, f. b c,
Contoh 2.8
Untuk menyatakan nilai suatu
besaran vektor, selain dapat
ditandai dengan cetak miring,
dapat juga dituliskan dengan tanda
mutlak
Ingatlah
- A
41 Vektor
Cara lain van, lebih sederhana untuk men,in,at rumus perkalian
silan, dua vektor A dan B, vaitu men,,unakan metode determinan.
Untuk determinan matriks 3 3, dapat di,unakan metode berikut.
A B ~ i -
,

z
j -
z

\
k -
\

,
- k -
,

\
- i -
z

,
- j -
\

z
~ (-
,

z
- -
z

,
) i (-
z
\
\
- -
\

z
) j (-
\

,
- -
,

\
) k
x y z x y
x y z x y
A A A A A
B B B B B
i j k i j
A B =
Dalam lisika, banvak konsep van, erat kaitannva den,an perkalian vektor titik
dan silan,. Carilah konsep-konsep lisika apa saja van, memerlukan pemahaman
perkalian vektor.
Mari Mencari Tahu
Tes Kompetensi Subbab B
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. 1entukan hasil perkalian titik antara dua vektor satuan
A ~ i 2j 3k dan B ~ 3i 2j - k
2. Hitun,lah hasil perkalian silan, antara dua vektor
berikut.
a) A ~ (2i k) dan B ~ (1i 5j)
b) I
1
~ i j k dan I
2
~ 3i j 2k
3. Diketahui 3 buah vektor
a ~ 1i 3j - k
b ~ -i - 2j 3k
c ~ 3i -2 j - 3k
Hitun,lah besar vektor r dan sudut antara vektor-vektor
tersebut den,an sumbu-z, jika r ~ 2a b - c. Hitun,
ju,a sudut antara vektor a dan b.
1. Diketahui vektor berikut.
a. x ~ 2i 3j
b. , ~ 3i 2j
c. z ~ i j k
Hitun,lah:
a. x
.
x,
b. (x ,)

z,
c. x x
d. (x ,) z
5. Ba,aimana cara men,etahui bahwa dua buah vektor
salin, te,ak lurus' Ounakan perkalian silan, vektor
untuk membuktikannva.
Kata Kunci
perkalian titik vektor
perkalian silang vektor
sudut apit
komutatif
metode determinan

+ + +

1. Penjumlahan selisih vektor dapat men,,unakan


metode jajar,enjan,, poli,on, dan metode analisis.
5. Sebuah vektor I dapat diuraikan ke dalam
komponennva, misalnva
\
dan
,
pada bidan,
koordinat kartesian.
\
adalah komponen vektor I
pada sumbu-\ dan
,
adalah komponen vektor I pada
sumbu-,.
Rangkuman
1. Besaran vektor adalah besaran van, memiliki besar
dan arah. Contohnva, kecepatan, ,ava, percepatan,
dan perpindahan.
2. Besaran skalar adalah besaran van, memiliki besar
dan tidak berarah. Contohnva, panjan,, suhu, jarak,
dan massa.
3. Vektor dapat dijumlahkan, dikuran,kan, dan
dikalikan den,an vektor lain.
42 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Peta Konsep
dihitun, men,,unakan
memiliki
operasi matematikanva
Penjumlahan Pen,uran,an Perkalian
Rumus Cosinus
Besar dan Arah Vektor Komponen Vektor Satuan
Vektor
metodenva
Metode Jajar,enjan,
Metode Poli,on
Metode Analisis
Perkalian Silan, Perkalian 1itik
jenisnya
Setelah mempelajari bab ini, tentu Anda telah
memperoleh pengetahuan baru, di antaranya adalah
Anda dapat melakukan penjumlahan vektor.
Pengetahuan apalagi yang Anda peroleh setelah
Refleksi
mempelajari bab ini? Apakah Anda mendapat kesulitan
dalam memahami materi pada bab ini? Jika ada,
diskusikan kesulitan tersebut dengan teman Anda atau
tanyakan kepada guru.
43 Vektor
A. Pilihlah salah satu jawaban ,ang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.
1. Pernvataan van, benar tentan, besaran vektor dan besaran
skalar adalah ....
a. sama-sama memiliki besar dan arah
b. sama-sama memiliki besar saja
c. besaran skalar memiliki besar dan arah, sedan,kan
besaran vektor memiliki arah saja
d. besaran vektor memiliki besar saja, sedan,kan
besaran skalar memiliki arah saja
e. besaran vektor memiliki besar dan arah, sedan,kan
besaran skalar memiliki besar saja
2. Besaran van, merupakan besaran vektor adalah ....
a. suhu d. volume
b. tahanan jenis e. usaha
c. ketin,,ian
3. Metode van, bukan metode untuk menjumlahkan dua
buah vektor atau lebih adalah ....
a. metode jajar,enjan, d. metode lin,karan
b. metode poli,on e. metode se,i banvak
c. metode analisis
1. Perhatikan ,ambar berikut
7. Dua buah vektor D dan dijumlahkan. Jika besar
vektor D dan masin,-masin, 1 satuan dan 5 satuan
serta sudut apitnva 6O, vektor resultan dari
penjumlahan tersebut adalah ... satuan.
a.
11
d. 71
b. 51 e. o1
c. 61
o. Sebuah benda diberi 3 buah ,ava. Besar dan arah setiap
,ava di,ambarkan seba,ai berikut.
Besarnva resultan ,ava van, bekerja pada benda
tersebut adalah ....
a. 1 d. 2
b.
2
e.
5
c.
3
9. Perhatikan ,ambar berikut.
Besarnva vektor R adalah ....
a. 17 d. 2O
b. 1o e. 21
c. 19
1O. Vektor a besarnva 1 satuan dan membentuk sudut 6O
terhadap sumbu-\ positif. Vektor b besarnva 2 satuan
dan membentuk sudut -12O terhadap sumbu-\ positif.
Besarnva vektor a dikuran,i vektor b adalah ....
a. 2 d. o
b. 1 e. 1O
c. 6
11. Sebuah vektor S diproveksikan terhadap sumbu-\
bernilai 6 satuan dan terhadap sumbu-, bernilai o satuan.
Besarnva vektor S tersebut adalah ....
a. o d. 11
b. 9 e. 12
c. 1O
12. Vektor x besarnva 3 satuan dan membentuk sudut 15
terhadap sumbu-x positif. Adapun vektor , besarnva 3
satuan dan berarah -15 terhadap sumbu-\ positif. Jika
kedua vektor tersebut dijumlahkan, sudut van,
dibentuk resultan vektor tersebut terhadap sumbu-\
positif adalah ....
a. -3O d. 15
b. O e. 6O
c. 3O
Metode van, di,unakan untuk menjumlahkan vektor
A dan B adalah ....
a. metode jajar,enjan,
b. metode analisis
c. metode poli,on
d. metode perse,i
e. metode lin,karan
5. Perhatikan ,ambar berikut.
Persamaan van, benar dari ,ambar tersebut adalah ....
a. a ~ b c d d. d ~ a b c
b. b ~ c d a e. a b ~ c d
c. c ~ d a b
6. Diketahui dua buah vektor:
A ~ 3i - 6j 2k
B ~ i 3j - 5k
Penjumlahan vektor A dan vektor B adalah ....
a. 3i 3j 2k
b. i - 6j - 5k
c. 1i - 3j -3k
d. 2i - 9j 7k
e. 1i - 9j - 3k
2 N
1 N
60
4 N
R
3
2
60
A
B
R
c
d
b
a
Tes Kompetensi Bab 2
44 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
B. ]awablah pertan,aan berikut dengan tepat.
1. Berilah contoh besaran lisika van, termasuk besaran
vektor dan besaran skalar.
2. Oambarlah sebuah vektor van, besarnva 6 satuan dan
membentuk sudut 15 terhadap sumbu-, ne,atif (-).
3. Diketahui sudut antara dua buah vektor A dan B adalah
15. Jika resultan penjumlahan kedua vektor tersebut
adalah 1O satuan dan vektor A nilainva 3 satuan,
hitun,lah besarnva vektor B.
1. Seseoran, menveberan,i sun,ai van, lebar men,-
,unakan sampan den,an kecepatan 2O km/jam ke arah
selatan. Jika kecepatan arus sun,ai 1O km/jam ke barat,
hitun, resultan kecepatan dan arah sampan tersebut.
5. Hitun,lah nilai dan arah resultan dari ti,a vektor berikut.
P ~ 1O satuan,
1
o ~ 3O, Q ~ 5 satuan,
2
o ~ 15
R ~ 7 satuan,
3
o ~ 6O
o ~ sudut van, dibentuk den,an sumbu-\ positif.
6. lima buah ,ava tersusun seperti pada ,ambar berikut.
1entukanlah:
a. har,a resultan dari ,ava-,ava itu,
b. arah resultan terhadap sumbu-\ positif.
13. Sebuah vektor ,ava I nilainva 5 N dan membentuk
sudut 15 terhadap sumbu-\ positif. Nilai komponen-
komponen vektor ,ava I terhadap sumbu-\ dan sumbu-
, adalah ....
a.
5
2 N
2
dan
5
2 N
2
b. 5 2 N dan 5 2 N
c. 5 3 N dan 5 3 N
d. 5 3 N dan 5 N
e. 5 N dan 5 3 N
11. Perhatikan ,ambar berikut.
Supava benda tetap diam, besar ,ava x adalah ....
a. 2 d. 1
b. 2 2 e. 2 5
c. 2 3
15. Diketahui 2 buah vektor seba,ai berikut.
A ~ 2i 3j
B ~ 1i 6j ok
Vektor C merupakan vektor hasil penjumlahan di vektor
A dan vektor B. Besar vektor C adalah ....
a. 17o d. 1o1
b. 179 e. 1o2
c. 1oO
16. Diketahui 2 buah vektor seba,ai berikut.
P ~ i j k
Q ~ 2i j 3k
Perkalian silan, antara vektor P dan vektor Q adalah ....
a. 2i - j - k d. 2i - j k
b. 2i j k e. i - 2j k
c. 2i j - k
F = 2 N
x
60
30
17. Diketahui vektor x ~ j k dan vektor , ~ i j.
Vektor z merupakan vektor hasil perkalian antara
vektor x dan vektor ,. Besarnva vektor z adalah ....
a. 1 d. 2
b. 2 e. 5
c. 3
1o. Dari pernvataan-pernvataan berikut, pernvataan van,
benar adalah ....
a. penjumlahan 2 buah vektor akan men,hasilkan
sebuah konstanta
b. penjumlahan 2 buah vektor akan men,hasilkan
sebuah vektor van, nilainvab selalu lebih besar
daripada vektor pertama
c. perkalian silan, dua buah vektor men,hasilkan
konstanta
d. perkalian titik dua buah vektor men,hasilkan
sebuah vektor
e. perkalian titik dua buah vektor men,hasilkan
sebuah konstanta
19. A ~ i 3j 5k dan B ~ 3i j 5k maka
A
.
B ~ ....
a. 27 d. 3O
b. 2o e. 1O
c. 29
2O. Diketahui 3 buah vektor:
A ~ i j 2k
B ~ 3i j k
C ~ 3i 2j k
Nilai (A B)
.
C adalah ....
a. 1 d. 1
b. 2 e. 5
c. 3
F
1
= 30 N
F
2
= 40 N
F
3
= 60 N
F
4
= 10 N
F
5
= 90 N
30
30
30
y
x
A. Gerak, Jarak, dan
Perpindahan
B. Kelajuan dan
Kecepatan
C. Percepatan
D. Gerak Lurus
Beraturan
E. Gerak Lurus
Berubah
Beraturan
Gerak Lurus
Pernahkah Anda beper,ian men,,unakan alat transportasi kereta
api' Sesuaikah waktu keberan,katan dan kedatan,an kereta api tersebut
den,an jadwalnva'
Kereta api merupakan alat transportasi van, lintasan ,eraknva relatif
lurus. A,ar dapat ber,erak dari satu stasiun ke stasiun lainnva den,an
tepat waktu, di antaranva masinis harus memperhitun,kan perubahan
kelajuan ,erak kereta api van, dikemudikannva setiap waktu.
Salah satu persain,an ne,ara-ne,ara maju di bidan, transportasi
adalah menciptakan teknolo,i kereta api van, nvaman dan berkecepatan
tin,,i a,ar dapat men,efektifkan waktu. 1ahukah Anda, ba,aimana
hubun,an antara kecepatan, waktu, perubahan kecepatan, dan jarak
tempuh' Untuk menjawabnva, Anda harus mempelajari bab ini den,an
saksama.
45
menganalisis besaran Fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan
konstan
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:
menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.
Hasil yang harus Anda capai:
Pengaturan kecepatan yang tepat pada sebuah kereta api akan
mengefektifkan waktu tempuh yang diharapkan.
Bab
3
Sumber: www.google-images.com
46 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
A. Gerak, Jarak, dan Perpindahan
Ketika Anda berjalan dari suatu tempat ke tempat lain, berarti Anda
melakukan perpindahan. Demikian ju,a ,erak benda-benda ataupun hewan,
seperti ikan, burun,, sepeda, kereta api, dan pesawat terban, merupakan be-
berapa contoh ,erak dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, suatu benda dikata-
kan ber,erak jika benda tersebut men,alami perubahan kedudukan ter-
hadap acuan tertentu. Misalnva, sebuah pesawat sedan, terban, menin,,alkan
landasan. landasan maupun pesawat dapat dijadikan seba,ai titik acuan.
Jika landasan dijadikan seba,ai acuan, pesawat dikatakan telah
ber,erak terhadap landasan karena kedudukan pesawat terhadap landasan
setiap waktu selalu berubah, vaitu semakin jauh dari landasan. Akan
tetapi, jika pesawat dijadikan acuan terhadap pilot van, men,emudi-
kannva, pilot dikatakan tidak ber,erak karena kedudukan pilot terhadap
pesawat van, dikemudikan setiap waktu tidak berubah. 1itik-titik van,
dilalui pesawat disebut lintasan. lintasan pesawat serin, terlihat dari
asap van, ditin,,alkannva.
Jadi, jika suatu benda berubah kedudukannva dalam selan, waktu
tertentu terhadap titik acuan, benda tersebut dikatakan sedan, ber,erak.
Suatu benda disebut ber,erak lurus jika lintasannva berupa ,aris lurus. llmu
van, mempelajari ,erak tanpa memerhatikan penvebabnva disebut kinematika,
sedan,kan ilmu van, mempelajari ,erak den,an memerhatikan atau
melibatkan ,ava seba,ai penvebab benda berpindah disebut dinamika.
Jarak adalah panjan, lintasan van, ditempuh oleh suatu benda dalam
selan, waktu tertentu. Dalam ilmu lisika, jarak dan panjan, lintasan
memiliki pen,ertian van, sama. Panjan, lintasan dan jarak keduanva
merupakan besaran skalar, vaitu besaran van, hanva memiliki besar saja.
Seba,ai contoh, Anda beran,kat dari rumah ke sekolah. Pada lintasan
van, sama, jarak van, ditempuh dari rumah ke sekolah ketika Anda
beran,kat adalah sama den,an jarak van, ditempuh dari sekolah ke rumah
ketika Anda pulan,. leh karena jarak tidak memiliki arah, jarak selalu
bernilai positif. Dalam hal ini, jarak termasuk besaran skalar.
Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda setelah
ber,erak selama selan, waktu tertentu. Perpindahan merupakan besaran
vektor sehin,,a selain memiliki besar ju,a memiliki arah. leh karena
itu, perpindahan dapat berhar,a positif atau ne,atif.
1. Perpindahan Sepanjang Sumbu-x
Pada Cambar 3.2, seoran, pen,endara sepeda ber,erak sepanjan,
sumbu-\ positif den,an posisi awal di titik A (titik -1 m). Setelah sampai
di C (titik 1 m), pen,endara sepeda itu berhenti.
Gambar 3.1
Pesawat bergerak terhadap
landasan. Dapatkah pesawat
tersebut dikatakan diam?
Sumber: www.portalbrasil.com
Sebelum mempelajari konsep Cerak Lurus, kerjakanlah soal-soal berikut dalam buku latihan.
Tes Kompetensi Awal
1. Apakah perbedaan antara jarak dan perpindahan'
2. Apa van, dimaksud den,an kecepatan'
3. Apa van, dimaksud den,an kelajuan'
1. Apa van, Anda ketahui tentan, ,erak lurus beraturan
dan ,erak lurus berubah beraturan'
5. Jika Anda menjatuhkan sebuah bola dan selembar kertas
dari ketin,,ian van, sama secara bersamaan dan
men,abaikan ,esekan udara, kedua benda akan tiba
di tanah secara bersama-sama. Setujukah Anda den,an
pernvataan tersebut' Kemukakan alasannva.
47 Gerak Lurus
Gambar 3.3
Perpindahan sepanjang sumbu-x
negatif.
Contoh 3.1
Perhatikan ,ambar di sampin,.
Seseoran, berjalan dari titik A menuju titik B.
Kemudian, ia kembali ke tempat semula, vaitu titik
A. 1entukanlah:
a. jarak (s) van, ditempuh oran, itu,
b. perpindahan A oran, tersebut.
Perpindahan merupakan besaran
vektor, dan jarak merupakan besaran
skalar.
Ingatlah
Gambar 3.2
Perpindahan sepanjang sumbu-x
positif.
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
A
(m)
B
arah gerak
Posisi awal di titik A (pada titik \
1
~ -1 m) dan posisi akhir di titik C (pada
titik \
2
~ 1 m). Perpindahan A dari titik A ke C melewati titik B adalah
A ~
2
-
1
~ 1 m - (-1 m) ~ o m
Dapat dikatakan bahwa pen,endara sepeda telah berpindah dari titik
A ke titik C (ke kanan) sejauh o m. Jarak van, ditempuh sepeda dari
titik A ke titik C adalah o m.
Perpindahan sepanjan, sumbu-\ ne,atif selalu memiliki arah ke kiri,
seperti ditunjukkan pada Cambar 3.3.
Posisi awal sepeda di titik C (titik 1 m), kemudian meluncur dan ber-
henti di titik A (titik -1 m). Perpindahan A dari titik C ke titik A den,an
melewati titik B adalah
A ~
2
-
1
~ -1 m - (1 m) ~ -om
Dapat dikatakan bahwa pen,endara sepeda telah berpindah dari titik
C ke titik A (ke kiri) sejauh o m. Jarak van, ditempuh sepeda dari titik
C ke titik A adalah o m.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan hal-hal seba,ai berikut.
a. Jarak merupakan panjan, lintasan ,erak sebuah benda van, tidak
memiliki arah dan selalu bertanda positif.
b. Perpindahan hanva ditentukan oleh kedudukan awal dan kedudukan
akhir benda.
c. Perpindahan dapat bertanda () atau ne,atif (-) ber,antun, pada
arah perpindahan itu.
Sebutkan peristiwa-peristiwa di
sekitar Anda yang melibatkan
konsep perpindahan dan jarak.
Tantangan
untuk Anda
A
C
bergerak ke arah x negatif
kedudukan awal
kedudukan akhir
B
posisi awal (x
1
) posisi akhir (x
2
)
4 3 2 1 0 1 2 3 4
A
C
posisi awal (x
1
) posisi akhir (x
2
)
kedudukan awal kedudukan akhir
B
bergerak ke arah x positif
4 3 2 1 0 1 2 3 4
48 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Sebuah bola tenis dari kedudukan awal di titik A men,,elindin, sepanjan, lintasan
hin,,a ke titik B van, berjarak 6 m, kemudian jatuh dari ketin,,ian o m sampai di titik
C dan berhenti, seperti pada ,ambar berikut.
1entukanlah:
a. jarak (s) van, ditempuh bola,
b. besar perpindahan bola.
Tes Kompetensi Subbab A
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Jelaskan perbedaan antara jarak dan perpindahan.
2. lmpat oran, siswa berjalan di lintasan seperti pada
,ambar berikut.
3. lapan,an sepakbola berukuran panjan, 1OO m dan
lebar 6O m. Sebelum bermain bola, Rulli melakukan
pemanasan den,an berlari men,itari lapan,an
sebanvak 3 putaran. Hitun, jarak dan perpindahan
van, telah ditempuhnva.
1. Seekor katak mula-mula berada pada koordinat (-3, 1) m,
kemudian melompat hin,,a posisinva memiliki koordinat
(2,13) m. 1entukan jarak dan perpindahan katak
tersebut.
B. Kelajuan dan Kecepatan
Serin, terjadi kekeliruan dalam memahami pen,ertian kecepatan dan
kelajuan. Dalam ilmu lisika, kecepatan dan kelajuan memiliki makna berbeda.
Kata kelajuan" dalam bahasa ln,,ris adalah seeJ, sedan,kan
kecepatan adalah te|c|:,. Kecepatan selalu berhubun,an den,an per-
pindahan. leh karena perpindahan merupakan besaran vektor, kecepatan
dapat bernilai positif atau ne,atif, ber,antun, pada arah perpindahan.
1entukan perpindahan setiap siswa jika:
a. lskandar berjalan dari A ke D,
b. Joko berjalan dari C ke A,
c. Nelli berjalan dari l ke C,
d. Nenen, berjalan dari B ke l.
]awab:
a. s ~ AB BA ~ 2O m 2O m ~ 1O m
Jadi, jarak van, ditempuh oran, tersebut adalah 1O m.
b. A ~ AB BA
besarnva adalah
A ~ 2O m (- 2O m) ~ O m
Jadi, oran, tersebut tidak men,alami perpindahan posisi.
]awab:
a. s ~ - C
~ 6 m o m
~ 11 m
Jadi, jarak van, ditempuh bola sepanjan,
lintasan ABC adalah 11 m.
b. Ax ~ AB BC
Ax ~
2 2
- C
~
2 2
(6) (8)
~ 1O m
Jadi, perpindahan bola dari awal, di titik A, sampai
kedudukan akhir di titik C adalah 1O m.
Contoh 3.2
6 m
8 m
A
B
C
Ax
Kata Kunci
jarak
perpindahan
49 Gerak Lurus
Ba,aimana den,an kelajuan' Kelajuan tidak berhubun,an den,an
perpindahan, melainkan berhubun,an den,an jarak. Salah satu alat van,
di,unakan untuk men,ukur kelajuan adalah seeJme:er pada kendaraan
bermotor, seperti Cambar 3.4. SeeJme:er menunjukkan kelajuan mo-
tor pada suatu waktu. leh karena jarak merupakan besaran skalar maka,
kelajuan merupakan besaran skalar.
1. Kelajuan Rata-Rata (Besar Kecepatan Rata-Rata)
Pada umumnva, sebuah kendaraan van, sedan, ber,erak men,alami
kelajuan van, berbeda setiap saat. Hal ini ber,antun, pada tin,kat
kemacetan di jalan rava. Anda akan merasa nvaman ketika naik ken-
daraan di jalan bebas hambatan. Bandin,kan ketika Anda naik
kendaraan di dalam kota van, sempit dan ramai. Jalan sempit dan ramai
menvebabkan kelajuan kendaraan ter,an,,u. Kadan,-kadan,, kelajuan
kendaran tin,,i, rendah, bahkan berhenti misalnva saat terhalan, pintu
lintasan kereta api.
Misalnva, dalam perjalanan tersebut, Anda menempuh jarak 12O km
dalam waktu 2 jam maka kelajuan rata-ratanva adalah
Kelajuan rata-rata ~
jaraktempuh 12O km
~
waktutempuh 2 jam
~ 6O km/jam
Kelajuan rata-rata adalah jarak total van, ditempuh setiap selan, waktu
tertentu. Jika kelajuan rata-rata dilamban,kan den,an
t
, jarak van,
ditempuh dilamban,kan den,an s, dan waktu tempuh :, secara matematis
persamaannva dapat ditulis
s
t ~
:
Kelajuan rata-rata termasuk besaran skalar karena tidak ber,antun,
pada arah perpindahan dari sebuah benda dan hanva ber,antun, pada
jarak van, ditempuhnva.
Cambar 3.5 adalah ,rafik jarak terhadap waktu (s - :) dua benda
van, ber,erak den,an kecepatan konstan.
Den,an melihat kemirin,an ,aris, Anda dapat menentukan bahwa
benda B lebih cepat daripada benda A.
(3-1)
Gambar 3.4
Alat ukur kelajuan (speedometer)
pada sepeda motor.
Gambar 3.5
Grafik jarak s terhadap waktu t
dari benda A dan benda B.
Seoran, atlet berlari menempuh jarak 5.OOO m. Waktu van, dibutuhkannva 5O menit.
Berapa kelajuan rata-rata atlet tersebut'
]awab:
Diketahui:
s ~ 5.OOO m, : ~ 5O menit.
5.OOO m
5O menit
s
t ~ ~
:
~ 1OO m/menit ~ 1,7 m/s
Kadan,-kadan,, Anda sulit membavan,kan kecepatan sebuah benda van, ber,erak.
Buatlah daftar van, terdiri atas minimal 1O benda van, ber,erak serta tuliskan ke-
cepatannva. Seba,ai contoh, kecepatan mobil di jalan tol dapat mencapai oO km/jam.
Mari Mencari Tahu
Jarak (s)
Benda A
Benda B
Waktu( t)
Contoh 3.3
50 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Azizah per,i ke sekolah men,endarai sepeda den,an kelajuan tetap 2O m/s selama 5 s
pertama. lima belas sekon berikutnva, kelajuan sepedanva 1O m/s hin,,a tiba di sekolah.
1entukanlah:
a. jarak van, ditempuh Azizah dari rumah ke sekolah,
b. besar kecepatan rata-rata selama perjalanan.
]awab:
Diketahui:
t
1
~ 2O m/s , :
1
~ 5 s
t
2
~ 1O m/s , :
2
~ 15 s
a. Jarak van, ditempuh selama selan, waktu :
1
dan :
2
:
s
1
~ t
1
:
1
~ (2O m/s)(5 s) ~ 1OO m
s
2
~ t
2
:
2
~ (1O m/s)(15 s) ~ 15O m
Jarak dari rumah ke sekolah ~ s
1
s
2
~ 1OO 15O ~ 25O m
Jadi, jarak van, ditempuh selama selan, waktu :
1
dan :
2
adalah 25O m
b.
1 2
1 2
1OO m 15O m
~ ~ ~ 12, 5 m/s
5 15
s s
t
: : s s
Jadi, kelajuan rata-rata selama perjalanan adalah 12,5 m/s.
2. Kelajuan Sesaat (Besar Kecepatan Sesaat)
Kelajuan rata-rata berbeda den,an kelajuan sesaat. Kelajuan rata-rata
sebuah benda tidak dilihat dari kedudukan benda tersebut berada, tetapi
ditinjau dari seluruh perjalanan benda tersebut dalam selan, waktu tertentu.
Kelajuan sesaat ber,antun, pada kedudukan benda saat itu.
Misalnva, dalam perjalanan Banjarmasin-Martapura, kelajuan sebuah
bus sepanjan, lintasan tidak selalu sama. Pada saat melalui jalan rava,
kelajuan bus dapat melebihi 6O km/jam. Ketika menuju tujuan (hendak
berhenti), bus ber,erak den,an kelajuan van, lebih kecil. Bahkan, saat
istirahat, kelajuan bus tersebut sama den,an nol. Kelajuan sesaat sebuah
kendaraan dapat dilihat pada seeJme:er saat itu. Perubahan jarum
mencerminkan perubahan kelajuan dari sebuah benda.
Untuk men,etahui kelajuan kendaraan pada suatu saat, di,unakan
nilai limit dari kelajuan rata-rata pada selan, waktu van, san,at kecil,
vaitu mendekati nol.
t ~
0
lim
A -
A
A
t
s
t
(3-2)
3. Kecepatan Rata-Rata
Kecepatan rata-rata suatu benda ber,antun, pada besar dan arah
perpindahan serta selan, waktu van, dibutuhkan. Sebuah kendaraan
van, ber,erak ke barat atau ke timur den,an kelajuan van, sama tidak
berarti memiliki kecepatan van, sama pula karena kecepatan san,at
ber,antun, pada arah perpindahan. Jadi, kecepatan kendaraan pada
contoh tersebut berbeda karena arah perpindahannva berbeda.
leh karena perpindahan merupakan besaran vektor, kecepatan rata-
rata ju,a termasuk besaran vektor. Persamaannva adalah seba,ai berikut.
Contoh 3.4
Kecepatan rata-rata ~
perpindahan
selan, waktu
Dengan mengendarai mobil,
Melisa menempuh jarak sejauh
z km dengan kecepatan
x km/jam. Jika Melisa pulang
kembali dengan menempuh jarak
yang sama dengan kecepatan y
km/jam, berapakah kecepatan
pulang dan pergi Melisa?
Dari hasil perhitun,an, diperoleh laju rata-rata atlet adalah 1,7 m/s. Hal ini tidak berarti
bahwa atlet tersebut selama berlari selalu memiliki kelajuan sebesar 1,7 m/s.
Tantangan
untuk Anda
51 Gerak Lurus
:
x
v
A

A
Contoh 3.5
4. Kecepatan Sesaat
Sebuah benda van, ber,erak den,an kecepatan tetap sulit dijumpai
karena pada umumnva kecepatan ,erak benda selalu berubah. Kecepatan
sesaat adalah kecepatan ,erak sebuah benda di suatu titik pada lintasannva
pada saat tertentu. Untuk men,etahui kecepatan sesaat sebuah benda van,
ber,erak, perhatikan ,rafik kedudukan terhadap waktu (Cambar 3.6). Jika
perpindahan kedudukan sebuah benda dalam selan, waktu van, san,at
kecil, vaitu At , kecepatan sesaat partikel adalah seba,ai berikut.

O
lim
:
,
t
:
A -
A

A
1euku berlari sepanjan, lintasan seperti
pada ,ambar berikut.
Setelah berlari 2 s, kedudukan 1euku
adalah \
1
~ 6 m, dan setelah 1O s
kedudukannva menjadi \
2
~ -6 m.
Keteran,an:
Ax ~ perpindahan (m)
A: ~ selan, waktu (s)
v ~ kecepatan rata-rata (m/s)
(3-1)
Gambar 3.6
Grafik kecepatan sesaat
Waktu (t)
Kedudukan (y)
Ay
Tes Kompetensi Subbab B
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Sire,ar berlari menempuh jarak 1 putaran sepanjan,
1.6OO m dalam waktu 192 s. 1entukan kelajuan rata-
rata dan kecepatan rata-rata Sire,ar.
2. Yasril ber,erak sepanjan, sumbu-\. Setelah ber,erak
selama :
1
~ 1 s, kedudukan partikel \
1
~ 2O m.
Setelah ber,erak selama :
2
~ 6 s, kedudukan
parti kel \
2
~ 6 m. Hitun, perpindahan dan
kecepatan rata-rata pada selan, waktu tersebut.
Pada Contoh 3.5, perpindahan dan kecepatan rata-rata bernilai ne,atif (-).
Diskusikan den,an teman Anda makna tanda tersebut.
Mari Mencari Tahu
(3-3)
Kata Kunci
speed
velocity
kelajuan rata-rata
Hitun,lah perpindahan A dan kecepatan rata-rata lari 1euku.
]awab:
a. A ~
2
-
1
~ (-6 m) - (6 m) ~ -12 m
Jadi, perpindahan van, dicapai 1euku adalah -12 m.
b. ~
2 1
2 1
-
: - :

~
~ ~
~
( 6m) (6m)
10s 2s
~ -1,5 m/s
Jadi, kecepatan rata-rata lari 1euku adalah -1,5 m/s.
Seekor semut berjalan di lintasan
lurus yang dianggap sebagai
sumbu-x.
Persamaan perpindahan semut
pada sumbu-x adalah
x = 4t
2
+ 10t 2, dengan x dalam
mm dan t dalam sekon.
Hitung kecepatan rata-rata semut
tersebut pada selang waktu antara
t = 1s dan t = 2 s.
Tantangan
untuk Anda
3. Seekor kelinci berjalan sepanjan, ,aris lurus den,an
persamaan \ ~ 1:
2
- 6: - 5 den,an rata-rata x dalam m
dan t dalam s. Hitun, kecepatan rata-rata kelinci pada
selan, waktu:
a. antara : ~ 1 s dan : ~ 2 s,
b. antara : ~ 3 s dan : ~ 1 s.
At
persamaan
52 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
C. Percepatan
Masih in,atkah Anda pen,ertian percepatan' lakukan ke,iatan
berikut ini.
Berdasarkan Aktivitas Iisika 3.1, dapat Anda amati bahwa pada
setiap selan, waktu van, sama terdapat perubahan jarak van, ditempuh.
Contoh hasil rekaman pewaktu ketik dapat dilihat pada Cambar 3.7.
Cambar 3.7(a) menunjukkan ,erakan pewaktu ketik van, tetap atau
ber,erak den,an kecepatan tetap. Cambar 3.7(b) menunjukkan ,erak
van, men,alami perubahan kecepatan atau percepatan.
Percepatan dapat berhar,a positif atau ne,atif. Percepatan van, ber-
har,a ne,atif disebut er|cm|c:cn, misalnva pada ,erak vertikal ke atas
dan pada pen,ereman mobil van, sedan, ber,erak. Percepatan (ccce|erc-
:|n ~ ) secara matematis dapat ditulis den,an persamaan berikut.
Gambar 3.7
Hasil ketikan pada pewaktu ketik:
(a) untuk gerak lurus beraturan
(kecepatan tetap);
(b) untuk gerak lurus berubah
beraturan (percepatan tetap).
(a)
(b)
Keteran,an:
~ percepatan (m/s
2
)
t A ~ kecepatan (m/s)
t A
~ selan, waktu (s)
1. Percepatan Rata-Rata
Percepatan rata-rata adalah hasil ba,i perubahan kecepatan den,an
perubahan waktu.
Percepatan rata-rata ~
perubahan kecepatan
selan, waktu
t
c
:
A

A
(3-5)
Aktivitas Fisika 3.1
Percepatan Benda Jatuh Bebas
Tujuan Percobaan
Memahami gerak benda yang mengalami percepatan.
Alat-Alat Percobaan
1. Pewaktu ketik (ticker timer)
2. Pita pewaktu ketik
3. Benda (bola, penghapus papan tulis, atau bolpoin)
Langkah-Langkah Percobaan
1. Susun alat seperti pada gambar berikut .
2. Nyalakan pewaktu ketik.
3. Lepaskan benda agar terjatuh menuju lantai. Upayakan agar pita tidak
terhambat pewaktu ketik
4. Bagaimana jejak pewaktu ketik pada pita? Apa yang menyebabkan benda jatuh?
5. Kesimpulan apa yang Anda peroleh dari percobaan tersebut?
Percepatan ~
perubahan kecepatan
selan, waktu
53 Gerak Lurus
Keteran,an:
t A ~ perubahan kecepatan
c ~ percepatan rata-rata
t A
~ selan, waktu
Untuk melihat percepatan sebuah benda, dapat di,unakan sebuah
troli van, dihubun,kan oleh tali den,an beban u melalui sebuah katrol
tetap. Perhatikan Cambar 3.S. Ba,aimana ,erak troli jika beban
dilepaskan'
1roli terletak di atas bidan, datar licin den,an posisi awal dalam
keadaan diam. Setelah beban dilepaskan, beban u akan menarik troli
melalui tali secara perlahan. Oava tarik tali menvebabkan kereta mulai
ber,erak dan semakin lama semakin cepat. Dalam hal ini, terjadi
perubahan kecepatan setiap selan, waktu tertentu secara beraturan.
Perubahan kecepatan diba,i selan, waktu disebut percepatan.
Hubun,an antara perubahan kecepatan terhadap perubahan waktu
secara ,rafis berupa ,aris lurus (linear), seperti pada Cambar 3.9. Oambar
tersebut memperlihatkan ,rafik kecepatan terhadap waktu dari troli van,
ber,erak. Mula-mula, troli diam (t ~ O). Kemudian, ber,erak den,an
kecepatan van, berubah seirin, waktu. Perhatikan Cambar 3.9. Ketika
:
1
, troli dalam keadaan diam. Setelah ber,erak selama (:
2
- :
1
)s, besar
kecepatan troli menjadi t
2
. Selama selan, waktu tersebut, besar kecepatan
telah berubah dari t
1
ke t
2
. leh karena besar kecepatan t
2
lebih besar
daripada t
1
, troli ber,erak dipercepat. Ketika :
3
, kecepatan troli menjadi
t
3
. Dari ,ambar, terlihat bahwa selama per,erakannva dari A ke B,
kemudian ke C, besar kecepatan troli terus menin,kat. Orafik tersebut
berupa ,aris lurus. Bentuk ,rafik seperti ini bermakna bahwa perubahan
besar kecepatan ( t A ) troli selama selan, waktu (
t A
) adalah konstan.
1elah disebutkan bahwa percepatan (a)merupakan perubahan kecepatan
( t A ) pada setiap selan, waktu (
t A
). Secara matematis, dapat dituliskan
seba,ai berikut.
troli
tali
beban
w
Gambar 3.8
Troli dihubungkan dengan beban
melalui tali.
t
c
:
A
A
= (3-6)
2 1 3 2
-
~ ~
- - : : : :
3 2 2 1
`

Keteran,an:
~ percepatan rata-rata (m/s
2
)

1
~ kecepatan pada :
1
(m/s)

2
~ kecepatan pada :
2
(m/s)
Gambar 3.9
Kecepatan sesaat sebagai fungsi waktu.
(3-7)
Seoran, pen,endara sepeda pada detik pertama memiliki kecepatan 1O m/s dan pada
detik kedua kecepatannva berubah menjadi 2 m/s. 1entukan percepatan rata-rata
sepeda itu.
]awab:
Diketahui:
:
1
~ 1 s, t
1
~ 1O m/s,
:
1
~ 2 s, t
2
~ 2 m/s.
Percepatan rata-rata diperoleh den,an men,,unakan Persamaan (3-7).
t t ~

~
2 1
2 1
a
t t
~
~
~
2 m/s 10 m/s
2 s 1s
~ -o m/s
2
Contoh 3.6
O
Waktu (s)
Kecepatan v (m/s)
v
3
v
1
t
1
t
2
t
3
A
B
v
2
C
54 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
lim
t
c
:
A -
A

A
0 t
2. Percepatan Sesaat
Percepatan sesaat berhubun,an den,an besar dan arah kecepatan
sesaat. Percepatan adalah hasil ba,i perubahan kecepatan den,an
perubahan waktu. leh karena kecepatan merupakan besaran vektor,
percepatan sesaat ju,a termasuk besaran vektor.
Untuk men,hitun, besar percepatan sesaat (c) ,erak suatu benda,
dibutuhkan waktu van, san,at sin,kat, vaitu nilai At mendekati nol. Secara
matematis, persamaan percepatan sesaat (c) memiliki penalaran van, sama
den,an kecepatan sesaat van, dapat ditulis seba,ai berikut.
(3-o)
Jadi, percepatan rata-rata sepeda tersebut adalah -o m/s
2
. Percepatan berhar,a
ne,atif (-), artinva sepeda tersebut men,alami ,erak diperlambat.
Gambar 3.10
Grafik kecepatan terhadap waktu.
Waktu (t)
Kecepatan
B
A
At
Av
Keteran,an:
c ~ percepatan sesaat (m/s
2
)
t A ~ perubahan kecepatan (m/s)
At
~ selan, waktu (s)
3. Besar Percepatan
Pen,ertian besar percepatan tidak sama den,an percepatan. Percepatan
dari sebuah benda van, ber,erak memiliki besar dan arah. leh karena
itu, percepatan termasuk besaran vektor, sedan,kan besar percepatan hanva
ber,antun, pada perubahan laju benda van, ber,erak diba,i den,an
perubahan waktu dan tidak ber,antun, pada arah. leh karena itu, nilai
besar percepatan sebuah benda van, ber,erak selalu berhar,a positif ().
Besar percepatan sebuah benda van, ber,erak dapat dirumuskan
seba,ai berikut.
perubahanbesar kecepatan
Besar percepatan ~
selan, waktu
Untuk membedakan antara besar percepatan dan percepatan sebuah
benda van, ber,erak, perhatikan Cambar 3.11. Mobil A ber,erak den,an
kecepatan 6O km/jam (ber,erak ke kanan), sedan,kan mobil B ber,erak
den,an kecepatan -6O km/jam (ber,erak ke kiri). Kecepatan kedua mobil
tersebut berbeda karena arah ,eraknva berbeda, tetapi besar kecepatan
kedua mobil itu sama, vaitu 6O km/jam.
(3-9)
Gambar 3.11
Perlajuan berbeda
dengan percepatan.
A
v = 60 km/jam
v = 60 km/jam
B
Tes Kompetensi Subbab C
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Jelaskan van, dimaksud den,an:
a. kecepatan,
b. kelajuan,
c. kelajuan rata-rata,
d. kelajuan sesaat,
e. kecepatan rata-rata.
2. Jelaskan pen,ertian:
a. percepatan,
b. percepatan rata-rata,
c. percepatan sesaat,
d. perlajuan.
3. Sebuah bus ber,erak den,an kelajuan 72 km/jam, tiba-
tiba di rem hin,,a berhenti dalam waktu 1O s. Berapa-
kah percepatan bus (dalam m/s
2
)
1. Sebuah partikel ber,erak sepanjan, sumbu-\. Pada
awal ,erak, kedudukan benda di \
1
~ 1 m. lmpat menit
kemudian, partikel berada di \
2
~ -6 m. Berapakah
kecepatan rata-rata partikel itu'
Kata Kunci
ticker timer
percepatan
perlambatan
3. Sebuah bus ber,erak den,an kelajuan 72 km/jam, tiba-
tiba di rem hin,,a berhenti dalam waktu 1O s. Berapakah
percepatan bus (dalam m/s
2
)
1. Sebuah partikel ber,erak sepanjan, sumbu-\. Pada awal
,erak, kedudukan benda di \
1
~ 1 m. lmpat menit
kemudian, partikel berada di \
2
~ -6 m. Berapakah
kecepatan rata-rata partikel itu'
55 Gerak Lurus
D. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Dalam kehidupan sehari-hari, jaran, dijumpai benda van, ber,erak
beraturan karena pada umumnva ,erak dari sebuah benda diawali den,an
percepatan dan diakhiri den,an perlambatan. Hal ini terjadi karena ada
hambatan-hambatan. Seba,ai contoh, hambatan van, terjadi di jalan rava
van, disebabkan kendaraan van, tidak seimban, den,an luas jalan.
lenomena tersebut menvebabkan ,erak kendaraan akan selalu berubah.
Jadi, ,erak lurus beraturan merupakan keadaan ideal van, jaran,
dijumpai. Akan tetapi, beberapa contoh pendekatan ,erak lurus beraturan
dapat diun,kapkan, misalnva ,erak mobil di jalan tol den,an kecepatan
tetap dan ,erak pesawat terban, pada ketin,,ian tertentu. Contoh
tersebut hanva terjadi dalam selan, waktu tertentu. Jika dalam selan,
waktu van, sama pesawat terban, menempuh jarak van, sama, ,erak
pesawat itu disebut ,erak lurus beraturan.
Hubun,an antara nilai perpindahan (s) dan nilai kecepatan t dinva-
takan den,an persamaan
5. 1entukan kecepatan rata-rata sebuah benda van,
ber,erak dari posisi A ke posisi B dari ,rafik berikut.
t(s)
x(m)
A
B
9 2 0
18
32
s ~ t: (3-1O)
Jika pada ,erak lurus beraturan dibuatkan ,rafik hubun,an kecepatan
terhadap waktu (t - :), jarak tempuh benda dapat dinvatakan seba,ai luas
di bawah ,rafik kecepatan, seperti ditunjukkan pada Cambar 3.12.
Dari Persamaan (3-10), diperoleh ,rafik perpindahan terhadap
waktu (s - :), seperti pada Cambar 3.13. Kemirin,an ,rafik menun-
jukkan nilai kecepatan sebuah benda. Dari ,rafik tersebut, sudut
2
o
lebih besar daripada sudut
1
o . Hal ini berarti bahwa, t
2
lebih besar
daripada t
1
. Hubun,an antara sudut dan besar kecepatan dapat dituliskan
seba,ai berikut.
tan
s
~ ~t
:
o
Jadi, semakin besar sudut van, dibentuk antara besar kecepatan benda
den,an waktu :, semakin besar pula kecepatan ,erak lurus beraturan ter-
sebut.
Gambar 3.12
Grafik kecepatan terhadap waktu
pada gerak lurus beraturan.
t (s)
v (m/s)
s = vt
Gambar 3.13
Grafik jarak terhadap waktu
v
2
v
1
t (s)
s (m)
2
o
1
o
Oambar berikut menunjukkan ,rafik (t - :)
sebuah benda van, ber,erak lurus beraturan.
a. Berapakah besar kecepatan benda'
b. Berapakah besarnva perpindahan benda
setelah ber,erak 5 s'
Contoh 3.7
t (s)
v (m/s)
12
1 2 3 4 5 6
s
56 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
]awab:
a. Orafik memoton, sumbu-, pada titik 12. Jadi, kecepatan benda 12 m/s.
b. Perpindahan benda ~ luas bidan, arsiran
s ~ t:
~ (12 m/s)(5 s)
~ 6O m
Svarat kedua mobil bertemu adalah
s
1
s
2
~ J
O,5 : (: - 1O) ~ 23 km
1,5 : ~ 33
: ~ 22 menit atau : -1O ~ 12 menit.
Jadi, kedua mobil bertemu setelah mobil 1 ber,erak selama 22 menit dan mobil 2
ber,erak selama 12 menit.
Dua buah mobil ber,erak di lintasan lurus den,an arah berlawanan. Mobil pertama
ber,erak dari kiri den,an kecepatan 3O km/jam. Sepuluh menit kemudian, mobil
kedua ber,erak dari kanan den,an kecepatan 6O km/jam. Jika jarak antara kedua
mobil itu mula-mula 23 km, kapan kedua mobil itu akan bertemu'
]awab:
Diketahui:
t
1
~ 3O km/jam ~ O,5 km/menit
t
2
~ 6O km/jam ~ 1 km/menit
Misalnva, kedua mobil bertemu di C. Mobil 1 telah ber,erak selama : menit, sedan,kan
mobil 2 telah ber,erak selama (: - 1O) menit, masin,-masin, telah menempuh jarak
s
1
~ t
1
:
1
~ (O,5 km/menit) (: menit)
~ O,5: km,
s
2
~ t
2
:
2
~ (1)km/menit (: - 1O) menit
~ (: - 1O) km.
Tes Kompetensi Subbab D
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Sebuah sepeda motor ber,erak den,an kecepatan 1Oo
km/jam. Berapa meter perpindahan sepeda motor
tersebut setelah 12O detik'
2. Oambar berikut memperlihatkan ,rafik dari sebuah
kendaraan van, ber,erak den,an kecepatan tetap.
Hitun,lah jarak van, ditempuh setelah ber,erak selama
1,5 jam.
3. Oambar berikut memperlihatkan ,rafik perjalanan
Bakri ke sekolah den,an kelajuan tetap.
60
t (menit)
v (m/s)
40
20
90 180 270
t (sekon)
v (m/s)
s
12
Jika luas daerah van, diarsir 21O m, berapa kelajuan
Bakri tersebut'
Jarak kota Banda Aceh ke kota
Medan adalah 360 km. Sebuah
mobil bergerak dari kota Banda
Aceh ke kota Medan dengan
kecepatan rata-rata 20 km/jam.
Satu jam kemudian, mobil lain
bergerak dari kota Medan ke kota
Banda Aceh dengan kecepatan
20 km/30 menit. Setelah berapa
kilometerkah dari kota Medan
kedua mobil itu bertemu?
Tantangan
untuk Anda
Tentukan:
a. kecepatan gerak benda;
b. besarnya perpindahan benda
setelah bergerak selama 10 s.
Gambar berikut menunjukkan
grafik (s t) dari sebuah benda yang
bergerak lurus beraturan.
15
180
t (s)
s (m)
o
o )
Tantangan
untuk Anda
Contoh 3.8
57 Gerak Lurus
t (s)
s (m)
6
24
o
1. Oambar berikut memperlihatkan ,rafik perjalanan
sebuah mobil van, ber,erak lurus beraturan.
1entukan:
a. kecepatan mobil,
b. perpindahan mobil setelah ber,erak selama 3 s.
5. Dua pembalap sepeda ber,erak di lintasan lurus.
Pembalap pertama ber,erak dari A den,an kelajuan 6O
km/jam. Sepuluh menit kemudian, pembalap kedua
ber,erak dari B den,an kelajuan 1O km/jam. Jika jarak
AB ~ 36 km, kapan dan di mana kedua pembalap itu
bertemu'
E. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Dalam kehidupan sehari-hari, banvak dijumpai beberapa contoh ,erak
lurus berubah beraturan, bahkan Anda dapat men,amatinva den,an mudah.
Ambil sebuah bola, kemudian lemparkan bola itu vertikal ke atas. Selama
ber,erak vertikal ke atas, bola men,alami perlambatan secara beraturan
menurut selan, waktu tertentu. Pada titik tertin,,i, besar kecepatannva
nol. Pada saat bola kembali jatuh ke tanah, besar kecepatannva bertambah
secara beraturan menurut selan, waktu tertentu. Jadi, erc| |urus |eru|c|
|erc:urcn adalah erc| Jencn ||n:cscn |urus Jcn ercec:cn :e:c.
Cambar 3.14 menunjukkan ,rafik sebuah benda van, ber,erak lurus
berubah beraturan dari keadaan awal t
O
. Setelah : sekon, besar kecepatan
benda itu berubah menjadi t
:
. Dari persamaan percepatan diperoleh
t
c
:
A

(3-11)
1elah Anda ketahui bahwa t A ~ t
:
- t
O
dan : A ~ : - :
O
~ : sehin,,a
Persamaan (3-11) menjadi
O :
t - t
c ~
:
atau c: ~ t
:
- t
O
.
Jadi,
t
:
~ t
O
c: (3-12)
Gambar 3.14
Grafik v t pada gerak lurus
berubah beraturan.
Keteran,an:
t
:
~ besar kecepatan pada : sekon (m/s)
t
O
~ besar kecepatan awal (m/s)
c ~ besar percepatan (m/s
2
)
: ~ waktu (s)
Dari Cambar 3.14, dapat disimpulkan bahwa besarnva perpindahan
van, dicapai oleh benda sama den,an luas bidan, kurva van, diarsir (bentuk
trapesium), van, dibatasi oleh kurva dan sumbu : sehin,,a dapat
dirumuskan seba,ai berikut.
Jarak van, ditempuh (s) ~ luas bidan, arsiran (trapesium)
s ~ luas trapesium
s ~ (t
O
t
:
)
1
2
: ~ {(t
O
(t
O
c:)}
1
2
: ~ (2 t
O
c:)
1
2
:
(3-13) s ~ t
O
:
1
2
c:
2
t (s)
v (m/s)
v
t
v
0
At
s
Av
58 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
t
:
~ t
O
c: (3-11)
O :
t - t
: ~
c
Orafik kecepatan terhadap waktu pada ,erak lurus diperlambat
beraturan dapat dilihat pada Cambar 3.16.
Keteran,an:
s ~ jarak tempuh (m), : ~ waktu (s)
t
O
~ besar kecepatan awal (m/s), c ~ besar percepatan (m/s
2
)
Persamaan jarak tempuh (s) sebuah benda van, ber,erak lurus
beraturan merupakan fun,si kuadrat dari waktu (:). Jika dibuat ,rafik
hubun,an (s) terhadap (:), akan diperoleh ,rafik berupa parabola seperti
pada Cambar 3.15.
Dalam menvelesaikan soal, kadan,-kadan, Anda menjumpai soal
den,an variabel : van, tidak diketahui. Untuk hal ini, di,unakan rumus
persamaan OlBB den,an men,eliminasi variabel : tersebut. Persamaan
(3-12) dan Persamaan (3-13) dapat di,abun, untuk membentuk suatu
persamaan tanpa variabel :.
Gambar 3.15
Grafik s t dari
(a) percepatan a > 0
(b) percepatan a < 0
(a)
(b)
t (s)
t (s)
s (m)
s (m)
s ~
2 2
O
2
:
t t
c
~
atau 2cs ~ t
:
2
- t
O
2
(3-15)
Jika percepatan pada ,erak lurus berubah beraturan berhar,a ne,atif,
,erak itu disebut ju,a ,erak lurus diperlambat beraturan. Dalam kehidupan
sehari-hari, jaran, dijumpai ,erak semacam itu, tetapi dalam pendekatan-
nva, Anda dapat men,ambil contoh ,erak vertikal ke atas.
Persamaan ,erak diperlambat beraturan dapat ditulis seba,ai berikut.
s ~ t
O
: -
2
1
2
c :
t
:
~ t
O
- c:
t
:
2
~ t
O
2
- 2cs
Nilai : dimasukkan ke dalam Persamaan (3-13) sehin,,a diperoleh
s ~
2
O
1

2
t : c :
~
2
O O
O
1
2
: :
t t t t
t c
c c
~ ~ [ [

| j | j
\ ) \ )
~
2 2 2
O O O O
2
2 1
2
: : :
t t t t t t t
c
c c
[ ~ ~

| j
\ )
~
2 2 2
O O O O
2 2 2
2 2
: : :
t t t t t t t
c c
~ ~

Gambar 3.16
Grafik v t gerak lurus
diperlambat beraturan.
t (s)
v (m/s)
v
0
0
Sebutkan contoh-contoh gerak
yang termasuk GLB dan GLBB,
masing-masing tiga buah.
(3-16)
(3-17)
(3-1o)
Tantangan
untuk Anda
59 Gerak Lurus
Sebuah bola mula-mula dalam keadaan diam, kemudian pada bola tersebut diberikan
percepatan 3 m/s
2
. 1entukanlah:
a. kecepatan bola setelah ber,erak 2 s,
b. jarak van, ditempuh bola selama 2 s.
]awab:
Diketahui:
c ~ 3 m/s, : ~ 2 s
a. t
:
~ t
O
c: ~ O (3 m/s)(2 m/s) ~ 6 m/s
Jadi, setelah 2 s, kecepatan bola adalah 6 m/s.
b. s ~ t
O
:
2
1
2
t c ~ O
1
2
(3 m/s
2
)(2 s)
2
~ 6 m
Jadi, selama 2 s, jarak van, ditempuh bola adalah 6 m.
1. Gerak Jatuh Bebas
Oerak jatuh bebas adalah ,erak sebuah benda van, jatuh dari
ketin,,ian tertentu tanpa kecepatan awal. Contoh, buah durian jatuh
dari pohonnva. Akan lebih sempurna jika ,erak jatuh bebas tanpa
dipen,aruhi ,ava ,esekan udara. Artinva, tidak ada ,ava luar van,
mendoron, atau men,hambat ,erak jatuh sebuah benda. Contoh ,erak
jatuh bebas van, dipen,aruhi ,ava apun, dan ,esekan udara diperlihat-
kan pada Cambar 3.17. Oava apun, dan ,ava ,esekan udara bekerja
a. Untuk men,hitun, perlambatan
van, dialami truk, di,unakan
Persamaan (3-15).
2cs ~ t
:
2
- t
O
2
c ~
2 2
O
-
2
:
t t
s
c ~


2 2
5 - 15
2 5O
m/s m/s
m
c ~
2 2 2 2
25 / - 225 /
1OO
m s m s
m
c ~
2 2
-2OO /
1OO
m s
m
c ~ -2 m/s
2
(tanda ne,atif
menunjukkan bahwa truk
men,alami perlambatan).
b. Untuk men,hitun, jarak van, di-
tempuh truk dari mulai pen,ereman
sampai truk berhenti, di,unakan Per-
samaan (3-15). Pada kasus ini, t
:
~ O
(truk berhenti).
2cs ~ t
:
2
- t
O
2
s ~
2 2
O
-
2
:
t t
c
s ~


2
2
O - 15 m/ s
2 -2 m
s ~
2 2
2 2
-225 m / s
- 1 m / s
s ~ 56,25 m
Contoh 3.9
Contoh 3.10
Sebuah mobil bergerak dengan
kelajuan 10 m/s. Tiba-tiba mobil
tersebut direm sehingga
mengalami perlambatan 5 m/s. Jarak
yang ditempuh mobil sampai
berhenti adalah ....
A. 10 m D. 25 m
B. 15 m E. 30 m
C. 20 m
UMPTN, 1999
Pembahasan
Diketahui:
v
0
= 10 m/s
a = 5 m/s
2
Mobil direm hingga berhenti,
berarti
v
t
= 0
v
t
2
= v
0
2
2 a s
s =


~
2 2
2
10 m/s 0
2 5 m/s
s =

2 2
2
100 m /s
2 5 m/s
= 10 m
Jadi, jarak yang ditempuh mobil
sampai berhenti adalah 10 m.
Jawaban: a
Pembahasan Soal
Sebuah truk sedan, ber,erak, kemudian direm sehin,,a kelajuannva berkuran, secara
beraturan dari 51 km/jam menjadi 1o km/jam sepanjan, lintasan 5O m.
a. Hitun,lah perlambatan van, dialami truk.
b. Berapa jauh truk ber,erak sampai berhenti sejak pen,ereman'
]awab:
Diketahui:
t
:
~ 1o km/jam ~ 5 m/s
t
O
~ 51 km/jam ~ 15 m/s
s ~ 5O m
60 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
t
:
~ :
(3-19)
Jarak vertikal ke bawah van, ditempuh benda setelah : sekon di-
nvatakan den,an persamaan berikut.
s ~
1
2
:
2
(3-2O)
Keteran,an:
t ~ besarnva kecepatan benda pada : sekon (m/s)
s ~ jarak van, ditempuh benda selama : sekon (m)
: ~ waktu tempuh (s)
Pada Cambar 3.19, sebuah benda jatuh bebas dari ketin,,ian |

meter di atas tanah. Untuk sampai di permukaan tanah, benda tersebut mem-
butuhkan waktu tempuh : sekon. Den,an demikian, dari Persamaan
(3-20) diturunkan persamaan seba,ai berikut.
|
:
~ |
O
- s
Ketika benda mencapai tanah, |
:
~ O maka
0 ~ |
O
- s
|
O
~ s
|
O
~
1
2
:
2
Gambar 3.18
(a) Bulu ayam dan batu dijatuhkan di
dalam tabung berisi udara.
(b) Bulu ayam dan batu dijatuhkan di
dalam tabung hampa udara.
(a) (b)
pada parasut untuk men,hindari ,erak jatuh bebas ideal. Jadi, ,erak
jatuh bebas dapat didefinisikan seba,ai ,erak jatuh tanpa kecepatan awal
dari ketin,,ian tertentu dan hanva dipen,aruhi ,ava ,ravitasi bumi.
Oerak jatuh secara ideal dapat dipahami den,an men,amati benda
van, dijatuhkan dalam ruan, hampa udara sehin,,a tidak ada pen,aruh
,ava apun, dan ,esekan udara. Oerak jatuh dalam ruan, hampa udara
membuktikan bahwa benda jatuh tidak ditentukan oleh bentuk dan
massanva. Percobaan ini telah dilakukan oleh Calileo Calilei.
Perhatikan Cambar 3.1S(a). Di dalam tabun, berisi udara, sehelai
bulu avam dan sebuah batu dari posisi van, sama dijatuhkan secara
bersamaan. 1erlihat bahwa batu lebih dulu menventuh dasar tabun,
daripada bulu avam. Keterlambatan bulu avam disebabkan ,ava ,esekan
udara dan ,ava apun, van, bekerja pada permukaan bidan, bulu avam
lebih besar daripada batu sehin,,a batu jatuh ke dasar tabun, den,an
kecepatan lebih tin,,i.
Pada Cambar 3.1S(b), sehelai bulu avam dan sebuah batu van, sama
dijatuhkan dalam tabun, hampa udara. 1ernvata, bulu avam dan batu
menventuh dasar tabun, pada saat van, bersamaan. Dari kedua percobaan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa besarnva ,erak jatuh bebas setiap
selan, waktu dipen,aruhi oleh percepatan ,ravitasi ().
Jika sebuah benda jatuh bebas den,an kecepatan awal t
O
~ O,
persamaan kecepatan benda tersebut adalah seba,ai berikut.
t
:
~ t
O
c:
t
:
~ O :
Gambar 3.19
Sebuah benda dijatuhkan dari
ketinggian h.
h
0
v s
h
t
Gambar 3.17
Sekelompok penerjun membentuk
pola diamond.
s ~ t
O
:
1
2
a :
2
s ~ O
1
2
:
2
61 Gerak Lurus
: ~
2
0
|

(3-21)
Keteran,an:
: ~ waktu tempuh (s)
| ~ ketin,,ian benda mula-mula (m)
~ percepatan ,ravitasi (m/s
2
)
t
B
~ 2|
Arah kecepatan benda pada ,erak jatuh bebas selalu menuju pusat Bumi.
Sebuah man,,a jatuh bebas dari pohonnva. 1in,,i pohon man,,a tersebut adalah 2O
m. Jika percepatan ,ravitasi di tempat itu ~ 1O m/s
2
, tentukan:
a. waktu van, diperlukan untuk sampai di tanah,
b. kecepatan saat tiba di tanah.
]awab:
Diketahui:
| ~ 2O m
~ 1O m/s
2
a. | ~
1
2
:
2
:
2
~
2|

: ~

2
2 2O m
2
1Om/s
|


~
2
1s
~ 2 s
laju benda saat menventuh tanah adalah
t
B
~ t
O
c:
~ O
2|

[
| j
| j
\ )
Cecep terjun bebas dari ketin,,ian 5O m di atas kolam. Berapa ketin,,ian Cecep dari
permukaan kolam setelah 2 s'
]awab:
Diketahui:
~ 1O m/s
2
|
O
~ 5O m
Untuk men,etahui ketin,,ian posisi Cecep dari permukaan kolam, di,unakan
Persamaan (3-13) vaitu s ~ t
O
:
1
2
c:
2
.
Pada kasus ini, s bukan ketin,,ian Cecep dari permukaan air, tetapi jarak van, telah
ditempuh Cecep ketika jatuh bebas selama 2s. Perhatikan ,ambar berikut.
s ~ t
0
:
1
2
:
2
s ~ O
1
2
(1O m/s
2
) (2s)
2
s ~ 2O m
Jadi, waktu untuk sampai di tanah
adalah 2 s.
b. t
:
~ :
~ (1O m/s
2
)(2 s)
~ 2O m/s
Jadi, kecepatan saat tiba di tanah
2O m/s.
h
0
v s
h
t
air kolam
Contoh 3.11
Contoh 3.12
(3-22)
Informasi
untuk Anda
Konon, Galileo menjatuhkan
benda-benda yang beratnya
berbeda-beda dari puncak Menara
Condong Pisa, kemudian
membandingkan gerak jatuhnya.
Galileo menemukan bahwa benda-
benda yang beratnya berbeda-beda
tersebut, ketika dilepaskan pada
saat yang sama, jatuh benda
bersamaan dan mengenai tanah
pada saat yang sama.
Galileo is said to have dropped
objects of various weight from the
top of the Leading Tower of Pisa and
compared their falls. He found that
objects of various weights, when
released at the same time, fall
together and hit the ground at the
same time.
Sumber: Conceptual Physics, 1998
Information for You
62 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
t
:
2
~ t
O
2
- 2|
2. Gerak Vertikal ke Atas
Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas seperti pada Cambar 3.20.
Selama perjalanan di sepanjan, lintasan lurusnva, bola tersebut selalu
men,alami percepatan ,ravitasi Bumi van, arahnva ke bawah. Oerak
vertikal ke atas maupun ,erak vertikal ke bawah memiliki percepatan
,ravitasi van, sama besar.
Oerak vertikal ke atas berupa ,erak diperlambat, karena semakin
ke atas kecepatannva semakin berkuran,. Pada ketin,,ian maksimum,
kecepatan bola menjadi nol (t
:
~ O). Pada keadaan itu, bola berhenti
sesaat, lalu jatuh bebas ke bawah. Rumus van, di,unakan pada ,erak
lurus berlaku ju,a untuk ,erak vertikal ke atas dan ,erak jatuh bebas.
Pada ,erak vertikal ke atas, berlaku persamaan berikut.
Gambar 3.20
Gerak vertikal ke atas merupakan
gerak diperlambat.
t
:
~ t
O
- :
| ~ t
O
: -
1
2
:
2
Keteran,an:
| ~ ketin,,ian benda dari kedudukan awal (m)
t
O
~ kecepatan awal (m/s)
~ percepatan ,ravitasi (m/s
2
)
: ~ waktu tempuh (s)
t
t
~ kecepatan pada : sekon (m/s)
Gambar 3.21
Grafik v t dari benda yang
dilemparkan ke atas, lalu jatuh
kembali ke titik semula.
v (m/s)
t(s)
0
t
i
t
i
k

m
i
n
i
m
u
m
(3-23)
(3-21)
(3-25)
Sebuah benda van, dilemparkan vertikal ke atas, lalu jatuh dan kembali
ke titik semula memiliki jarak tempuh van, sama den,an panjan, lintasan
van, dilalui benda selama ber,erak. Akan tetapi, benda tidak memiliki
har,a perpindahan atau besar perpindahannva sama den,an nol.
Cambar 3.21 memperlihatkan ,rafik hubun,an kecepatan terhadap
waktu dari sebuah benda van, ber,erak vertikal ke atas, lalu jatuh kembali
ke titik semula. 1itik balik menunjukkan bahwa kecepatan benda di
puncak lintasan ,erak adalah nol.
Waktu van, dibutuhkan sepanjan, lintasan adalah seba,ai berikut.
| ~ t
O
: -
1
2
:
2
O ~ t
O
: -
1
2
:
2
1in,,i Cecep dari permukaan (|) adalah
|
:
~ |

- s
|
:
~ 5O m - 20 m
|
:
~3O m
Jadi, ketin,,ian Cecep tersebut dari kolam setelah 2 s adalah 3O m.
:
||c|-|c|||
~
t

0
2
(3-26)
1elah disebutkan bahwa ,erak vertikal ke atas merupakan ,erak
diperlambat. Hal ini disebabkan adanva ,ava tarik bumi terhadap benda
63 Gerak Lurus
van, berlawanan arah den,an arah per,erakan benda. Pada suatu saat,
kecepatan benda van, ber,erak vertikal ke atas akan sama den,an nol.
Pada saat itu, dikatakan bahwa benda telah mencapai ketin,,ian maksimum.
Ba,aimana men,hitun, ketin,,ian maksimum benda van, ber,erak
vertikal ke atas'
Perhatikan Persamaan (3-23) van, dituliskan kembali seba,ai berikut.
t
:
~ t
0
- :
leh karena pada ketin,,ian maksimum kecepatan benda sama den,an
nol maka
Sebuah bola dilemparkan vertikal den,an kecepatan awal 2O m/s. Jika percepatan
,ravitasi 1O m/s
2
, hitun,lah:
a. waktu van, dibutuhkan sampai di titik tertin,,i.
b. tin,,i maksimum van, dicapai bola.
]awab:
Diketahui:
t
O
~ 2O m/s, t
:
~ O.
~ 1O m/s
2
,
a. Untuk men,hitun, waktu van, dibutuhkan bola untuk sampai di titik tertin,,i,
di,unakan Persamaan (3-23).
t
:
~ t
O
- :
: ~
O :
t - t

: ~
2O m/s O
1O m/s
-
~ 2 s
: ~ 2 s
Jadi, waktu van, diperlukan bola untuk sampai di titik tertin,,i adalah 2 s.
(3-27)
Pada waktu bersamaan, dua buah
bola dilempar ke atas dengan
kelajuan masing-masing v
1
= 10 m/s
(bola I) dan v
2
= 20 m/s (bola II). Jarak
antara kedua bola pada saat bola I
mencapai titik tertinggi adalah ....
a. 30 m
b. 25 m
c. 20 m
d. 15 m
e. 10 m
UMPTN, 1997
Pembahasan
Tinggi maksimum bola I:
h
1maks
=
2
1
2
v
g
=


2
2
10m/s
2 10m/s
= 5 m
Waktu yang diperlukan bola I untuk
mencapai tinggi maksimum adalah
t
1
=
1
v
g
=
2
10 m/s
10 m/s
Ketinggian bola II pada saat
t
1
= 1 s adalah
h
2
= v
2
t
1

1
2
gt
1
= (20 m/s)(1s)
1
2
(10 m/s
2
) (1s)
2
= 20 m 5 m = 15 m
Jarak bola II dengan bola I adalah
Ah = h
2
h
1
= 15 m 5 m = 10 m
Jawaban: e
Pembahasan Soal
Contoh 3.13
|
maks
~
2
2
0
t

t
:
~ t
0
- :
O ~ t
0
- :
: ~
0
t

Persamaan tersebut merupakan waktu van, diperlukan benda untuk


mencapai ketin,,ian maksimum. Dapat dilihat ju,a bahwa waktu ini
merupakan seten,ah kali : bolak balik Persamaan (3-26).
Jika persamaan ini disubstitusikan ke dalam Persamaan (3-24), akan
diperoleh ketin,,ian maksimum (|
maks
) van, dapat dicapai benda.
|
maks
~ t
O
: -
1
2
:
2
|
maks
~ t
O
[
| j
\ )
0
t

-
1
2

[
| j
\ )
0
t

2
|
maks
~
0
t

2
-
1
2
0
t

2
Keteran,an:
|
maks
~ tin,,i maksimum (m)
t
O
~ kecepatan awal (m/s)
~ percepatan ,ravitasi (m/s
2
)
64 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Dari permukaan tanah, sebuah benda ber,erak vertikal ke atas den,an kecepatan
awal 3O m/s ( ~ 1O m/s
2
).
a. Berapa detik benda kembali ke tanah'
b. Berapa tin,,i maksimum van, dicapai benda'
c. Berapa kecepatan dan tin,,i benda setelah 2 s'
d. Berapa kecepatan dan tin,,i benda setelah 1 s'
b. 1in,,i maksimum van, dicapai dapat diselesaikan den,an dua cara
Cara 1:
|
maks
~ t
O
: -
1
2
:
2
~ (2O m/s)(2s) -
1
2
(1O m/s
2
)(2 s)
2
~ 1O m - 2O m ~ 2O m
Cara 2:
|
maks
~
2
O
2
t

~

2
2
(20m/s)
2 10m/s
~ 2O m
Jadi, tin,,i maksimum van, dicapai bola adalah 2O m.
]awab:
a. :
ABA
~
O
2t

~

2
2 30 m/s
10m/s
~ 6 s
Benda kembali ke tanah dalam 6 s.
b. |
maks
~
2
O
2
t

~

2
2
(30m/s)
2 10 m/s
~ 15 m
1in,,i maksimum van, dicapai benda adalah 15 m.
c. t
:
~ t
O
- :
~ (3O m/s) - (1O m/s
2
)( 2 s) ~ 1O m/s
Kecepatan benda setelah 2 s adalah 1O m/s.
| ~ t
O
: -
1
2
:
2
~ (3O m/s)(2 s) -
1
2
(1O m/s
2
)(2)
2
~ 1O m
1in,,i benda setelah 2 s adalah 1O m.
d. t
:
~ t
O
- :
~ (3O m/s) - (1O m/s
2
)(

1 s ~ -1O m/s
Kecepatan benda setelah 1 s adalah -1O m/s.
| ~ t
O
: -
1
2
:
2
~ (3O m/s)(1 s) -
1
2
(1O m/s
2
)(1 s)
2
~ 1O m
Jadi, tin,,i benda setelah 1 s adalah 1O m.
Dari jawaban c dan jawaban d dapat disimpulkan bahwa pada detik ke-2 dan ke-1,
ketin,,ian maupun besar kecepatan benda sama. Akan tetapi, pada detik ke-1 benda
sudah ber,erak ke bawah.
Contoh 3.14
Benda a dan B masing-masing
massanya m
A
dan m
B
. Pada saat
bersamaan, dilepaskan dari
ketinggian yang sama. Jika waktu
untuk sampai di tanah masing-
masing t
A
dan t
B
, pernyataan yang
benar adalah ....
a. t
A
> t
B
, jika m
A
> m
B
b. t
A
< t
B
, jika m
A
< m
B
c. t
A
- t
B
, tidak dipengaruhi massa
d. t
A
> t
B
, jika m
A
< m
B
e. t
A
< t
B
, jika m
A
> m
B
UMPTN , 1997
Pembahasan
Persamaan umum gerak jatuh bebas
adalah
y

=
1
2
gt
2
sehingga
y

=
2y
g
Dari persamaan tersebut, jelas
bahwa waktu yang diperlukan
benda untuk sampai di tanah tidak
dipengaruhi oeh massa, tetapi hanya
bergantung pada ketinggian
dengan menganggap gesekan udara
diabaikan.
Jawaban: c
Pembahasan Soal
Tes Kompetensi Subbab E
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Dari keadaan diam, sebuah benda ber,erak den,an
percepatan 3 m/s
2
.
a. Berapakah kecepatan benda setelah 1 s'
b. Berapakah besarnva perpindahan benda setelah 1 s'
65 Gerak Lurus
2. Kelajuan sebuah sepeda motor berkuran, secara
beraturan dari 72 km/jam menjadi 51 km/jam sepanjan,
lintasan 5O m.
a. Berapakah perlambatan van, dialami sepeda mo-
tor tersebut'
b. Seberapa jauh sepeda motor tersebut ber,erak
sampai berhenti'
3. Oerak suatu benda ditunjukkan pada ,rafik kecepatan
terhadap waktu (t:) seba,ai berikut.
7. Sebuah parasut dijatuhkan dari suatu ketin,,ian.
Setelah jatuh bebas sejauh 6O m, parasut tersebut baru
berkemban,. Parasut turun diperlambat den,an
perlambatan 2 m/s
2
. Ketika menventuh tanah, ternvata
kecepatan parasut tepat nol. Berapa lama parasut
berada di udara' Hitun, ketin,,ian parasut saat ia
dilepaskan. ( ~ 1O m/s
2
).
o. Oambar berikut menunjukkan ,rafik s - : dari ,erak se-
buah benda, den,an s merupakan fun,si kuadrat dari :.
t (s)
s (m)
44
2 0
a. Berapakah kecepatan benda pada saat : ~ o s'
b. Berapakah besarnva perpindahan benda setelah
ber,erak 9 s'
1. Sebuah pesawat mendarat pada landasan den,an
kecepatan 21O km/jam. Pada saat roda pesawat me-
nventuh landasan, pesawat direm sehin,,a pesawat
memiliki perlambatan 1O m/s
2
. 1entukanlah panjan,
minimum landasan van, dibutuhkan.
5. Buah kelapa jatuh bebas dari ketin,,ian oO meter.
1entukanlah waktu van, dibutuhkan oleh buah kelapa
untuk mencapai tanah ( ~ 1O m/s
2
).
6. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas dari sebuah
menara van, tin,,inva 1O m den,an kecepatan awal
t
O
~ 2O m/s. Berapakah waktu van, dibutuhkan oleh
bola tersebut untuk sampai di tanah'
Kecepatan awal benda tersebut adalah 2O m/s.
a. Apakah jenis ,erak benda itu'
b. Berapakah percepatan benda'
c. Berapakah kecepatan benda setelah 1 s'
d. Buatlah sketsa ,rafik t - : dari ,erak benda itu.
9. Sebuah benda ditembakkan vertikal ke atas dari
ketin,,ian 75 m den,an kecepatan awal 1O m/s. Jika
percepatan ,ravitasi 1O m/s
2
, setelah berapa lama benda
jatuh di tanah'
1O. Sebuah benda ditembakkan vertikal ke atas dari
ketin,,ian 1O m den,an kecepatan awal 1O m/s. Jika
percepatan ,ravitasi 1O m/s
2
, berapakah kecepatan
benda saat men,enai tanah'
7. Percepatan didefinisikan seba,ai perubahan
kecepatan dalam selan, waktu tertentu. Percepatan
dituliskan seba,ai berikut
:
A

A
v
a
o. Oerak lurus beraturan adalah ,erak benda van,
lintasannva berupa ,aris lurus dan kecepatannva tetap
( t A ~ O).
9. Oerak lurus berubah beraturan adalah ,erak benda
van, lintasannva berupa ,aris lurus dan percepatan-
nva tetap.
Rangkuman
1. Suatu benda dikatakan ber,erak jika benda tersebut
men,alami perubahan kedudukan terhadap acuan
tertentu.
2. Jarak adalah panjan, lintasan van, ditempuh oleh
suatu benda dalam selan, waktu tertentu.
3. Kecepatan selalu berhubun,an den,an perpindahan.
Dirumuskan seba,ai
~
:
s
v
5. Kelajuan adalah jarak total van, ditempuh dalam
selan, waktu tertentu. Kelajuan rata-rata dirumuskan
seba,ai
s
t
:

6. Kelajuan sesaat adalah besarnva kecepatan suatu


benda pada selan, waktu tertentu van, san,at kecil.
Kelajuan sesaat dirumuskan seba,ai
O
lim
:
s
t
:
A -
A

A
v (m/s)
6
t (s)
0
2 6 9
66 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Peta Konsep
dibedakan menjadi
Oerak lurus
Beraturan (OlB)
besaran van, terkait
Jarak
Perpindahan
Kecepatan
Percepatan
Besar Kecepatan
Besar Percepatan
Cerak Lurus
Bentuk lintasannva
berupa ,aris lurus
cirinva
cirinva
c ~ O
Oerak lurus van,
Berubah
cirinva
t = konstan
terdiri
atas
Oerak lurus
Berubah 1idak
Beraturan
(OlB1B)
cirinva
c = konstan
c ~ konstan
Oerak lurus
Berubah
Beraturan
(OlBB)
cirinva
Oerak Jatuh
Bebas
Oerak Vertikal
ke Atas
Setelah mempelajari bab ini, tentu Anda memperoleh
manfaat, di antaranya Anda mengetahui besaran-
besaran yang terdapat pada sebuah benda yang
sedang bergerak. Ceritakan di depan kelas manfaat
yang Anda peroleh setelah mempelajari bab ini. Bagian
Refleksi
manakah dari materi bab ini yang Anda anggap sulit?
Diskusikan dengan teman Anda atau tanyakan kepada
guru Anda materi yang Anda anggap sulit tersebut.
Lengkapilah rangkuman jika Anda menganggap ada
materi yang belum terangkum.
contoh
67 Gerak Lurus
v (m/s)
t (s)
0 3
4
13
A. Pilihlah salah satu jawaban ,ang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.
1. Oerak sebuah benda van, ber,erak lurus den,an
percepatan tetap disebut ..
a. ,erak lurus beraturan
b. ,erak lurus berubah tak beraturan
c. ,erak lurus tak beraturan
d. ,erak lurus den,an kecepatan tetap
e. ,erak lurus berubah beraturan
2. Oambar van, men,,ambarkan ,rafik ,erak lurus
beraturan adalah ..
(t ~ laju, s ~ jarak, : ~ waktu)
a. d.
7. Pada pukul O9.OO sebuah sepeda motor den,an
kecepatan 6O km/jam beran,kat dari kota A menuju
kota B. Pada pukul 9.3O, dari tempat van, sama sebuah
mobil beran,kat menuju kota B den,an kecepatan 9O
km/jam. Mobil menvusul sepeda motor pada pukul ..
a. 11.OO d. 11.15
b. 1O.15 e. 1O.OO
c. 1O.3O
o. Sebuah mobil ber,erak den,an kecepatan awal 5 m/s,
dipercepat den,an percepatan tetap 2 m/s
2
selama o s.
Kecepatan kendaraan tersebut menjadi ..
a. 15 m/s d. 25 m/s
b. 1o m/s e. 3O m/s
c. 21 m/s
b. e.
c.
3.
Pada interval waktu 1O hin,,a 12 s, mobil ber,erak ....
a. lurus diperlambat den,an perlambatan 1O m/s
2
b. lurus dipercepat den,an percepatan 1O m/s
2
c. lurus diperlambat den,an perlambatan 5 m/s
2
d. lurus dipercepat den,an percepatan 5 m/s
2
e. lurus beraturan den,an kecepatan tetap 1O m/s
1. Sebuah benda terletak pada titik A(1, 3), kemudian
berpindah ke titik B(6, 7). Besarnva perpindahan benda
itu adalah ....
a. 1 d. 3
b. 2 5 e. 2
c. 2 3
5. Jarak kota J dan P adalah oOO km. Mobil A ber,erak dari
kota J den,an laju tetap oo km/jam menuju kota P. Dalam
waktu van, sama, dari kota P mobil B ber,erak menuju
kota J dan berpapasan 5 jam kemudian, maka laju mobil
B adalah ..
a. 35 m/s d. 2O m/s
b. 3O m/s e. 15 m/s
c. 25 m/s
6. Sebuah mobil berjalan den,an kecepatan tetap, selama
3O menit menempuh jarak 36 km. Kecepatan mobil
tersebut adalah .
a. 2O m/s d. 32 m/s
b. 25 m/s e. 1O m/s
c. 3O m/s
Tes Kompetensi Bab 3
t (s)
v (m/s)
t (s)
v (m/s)
s(m)
s (m)
t(s)
v (m/s)
s (m)
t (s)
6
24
0
9. Oambar berikut menunjuk-
kan ,rafik perpindahan
benda terhadap waktu
van, ber,erak lurus.
Pernvataan van, tidak be-
nar adalah ..
a. setelah 5 s benda
berpindah 2O m
b. kecepatan benda 1 m/s
c. benda ber,erak lurus beraturan
d. percepatan benda 1 m/s
2
e. perpindahan benda setelah 7 s adalah 2o m
1O. Benda van, ber,erak lurus
ditunjukkan den,an ,rafik
berikut.
Percepatan benda tersebut
adalah ....
a. 2 m/s
2
b. 3 m/s
2
c. 1 m/s
2
d. 5 m/s
2
e. 6 m/s
2
11. Sebuah kendaraan melaju dari keadaan diam den,an
percepatan tetap 3 m/s
2
. Jarak van, ditempuh kendaraan
tersebut setelah berjalan 1O s adalah ..
a. 3O m d. 2OO m
b. 15O m e. 3OO m
c. 1oO m
v(m/s)
t(s)
0
2 4 6 8 10 12
5
10
s (m)
t (s) 0
B
A
12. Oambar berikut menunjuk-
kan ,rafik s - : ,erak lurus
dari dua benda A dan B.
Dapat dikatakan bahwa ....
a. A dan B beran,kat
dari tempat van, sama
b. kedua benda bertemu
di titik acuan
c. t
B
> t
A
d. kedua benda ber,erak searah
e. t
B
~ t
A
Sebuah mobil ber-
,erak lurus den,an
,rafik kecepatan
terhadap waktu se-
perti pada ,ambar
berikut.
t(s)
t(s)
68 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
a. oO m d. 1OO m
b. 9O m e. 12O m
c. 95 m
1o. Batu den,an massa 3 k, dan besi den,an massa 5 k,
dilepaskan dari tempat dan ketin,,ian van, sama terhadap
tanah. Jika ,ava ,esekan udara dan ,ava Archimedes
dian,,ap nol, pernvataan van, benar adalah ....
a. batu jatuh lebih awal daripada besi
b. besi jatuh lebih awal daripada batu
c. batu dan besi jatuh bersamaan
d. benda jatuh ber,antun, massanva
e. benda jatuh tidak ber,antun, ketin,,iannva
19. Jika sebuah benda dilemparkan vertikal ke atas, ,rafik
hubun,an antara kelajuan (t) dan waktu (:) sampai
benda kembali ke tanah adalah ....
11. Oambar berikut menunjuk-
kan ,rafik kecepatan ter-
hadap waktu dari sebuah
benda van, ,erak lurus
berubah beraturan.
Kecepatan benda pada
a. 3 s d. 7 s
b. 1 s e. o s
c. 5 s
16. Sebuah kelapa lepas dari tan,kainva dan jatuh bebas
dari ketin,,ian 2O m di atas tanah. Jika percepatan
,ravitasi di tempat itu 1O m/s
2
, waktu van, diperlukan
dan kecepatannva saat sampai di tanah adalah ....
a. 2 s dan 2O m/s d. 5 s dan 1O m/s
b. 3 s dan 2O m/s e. 6 s dan 3O m/s
c. 1 s dan 3O m/s
17. Sebuah peluru ditembakkan vertikal ke atas dari puncak
menara van, tin,,inva 6O m. Di tempat tersebut,
percepatan ,ravitasi 1O m/s
2
. Jika kecepatan awal peluru
2O m/s, tin,,i maksimum van, dapat dicapai peluru
dihitun, dari tanah adalah ....
B. ]awablah pertan,aan berikut ini dengan tepat.
1. Benda ber,erak dari posisi -3 m ke posisi 6 m,
kemudian ber,erak ke posisi O. Jika waktu total van,
dibutuhkan adalah 3O s, tentukan kecepatan rata-rata
,erak benda tersebut.
2. Sebuah mobil mula-mula ber,erak dari kota Palemban,
menuju ke kota Padan, den,an kecepatan 1O m/s,
kemudian dipercepat den,an percepatan tetap 1 m/s
2
.
1entukanlah:
a. kecepatan mobil setelah 15 s,
b. jarak van, ditempuh mobil setelah 2O s.
3. Dua benda A dan B beran,kat dari titik van, sama. A
ber,erak den,an percepatan 2 m/s
2
dan B ber,erak
den,an percepatan 3 m/s
2
. Kapan dan di manakah benda
A men,ejar benda B'
1. Dua benda terletak sebidan, dan se,aris, masin,-
masin, terpisah sejauh 5OO m. Kemudian, kedua benda
ber,erak salin, mendekati den,an kecepatan tetap
o m/s dan 12 m/s. 1entukanlah:
a. setelah berjalan berapa sekon A bertemu den,an B,
b. jarak van, ditempuh A untuk bertemu den,an B.
5. Kecepatan kereta api lodava berkuran, dari 25 m/s
menjadi 1O m/s, sepanjan, jarak 5OO m. Berapa jauh
la,i kereta api ber,erak sampai berhenti dan berapa
lama waktu van, diperlukan untuk men,hentikannva'
15. Ketut dan Made masin,-masin,
men,endarai sepeda. Kecepatan
sepeda mereka ditunjukkan oleh
,ambar berikut. Made akan me-
nvusul Ketut setelah Ketut ber,erak
ber,erak selama ....
6. Dari ketin,,ian 16O m, sebuah benda ditembakkan
vertikal ke atas den,an kecepatan awal 2O m/s. Pada
saat van, sama, benda lain ditembakkan pula vertikal
ke atas dari tanah den,an kecepatan 1O m/s (vertikal
di bawah benda van, pertama). Jika ~ 1O m/s
2
, pada
ketin,,ian berapa kedua benda bertemu'
7. Seoran, anak berada di atas menara van, tin,,inva
oO m. la melemparkan bola tenis vertikal ke bawah
den,an kecepatan awal 2 m/s. Jika ~ 1O m/s
2
,
tentukanlah:
a. waktu van, diperlukan bola tenis sampai di tanah,
b. kecepatan bola tenis saat sampai di tanah.
o. Sebuah benda jatuh bebas dari ketin,,ian 15O m. Pada
saat bersamaan, dari bawah ditembakkan pula benda
lain vertikal ke atas den,an kecepatan 3O m/s.
a. Kapan kedua benda tersebut bertumbukan'
b. Di manakah kedua benda tersebut bertumbukan
diukur dari tanah'
9. Sebuah kotak dilepaskan dari suatu ketin,,ian tertentu
tanpa kecepatan awal. Selan, 2 detik dari tempat van,
sama, ditembakkan sebuah peluru vertikal ke bawah.
Setelah 5 detik, peluru men,enai kotak. 1entukanlah:
a. kecepatan awal benda peluru,
b. kecepatan kotak saat ditumbuk peluru.
y
t
0
y
t
0
y
t
0
y
t
0
y
t
0
a. d.
b. e.
c.
2O. Sebuah keran meneteskan air setiap 1 detik. Pada saat
tetes pertama men,enai tanah, tetes ke-5 mulai jatuh.
Jika ~ 1O m/s
2
, tin,,i kran adalah ....
a. oO m d. 5O m
b. 75 m e. 35 m
c. 6O m
13. Sebuah benda ber,erak den,an kecepatan awal
21 m/s dan percepatan 2 m/s
2
. Kecepatan benda setelah
1O s adalah ....
a. 53 m/s d. 11 m/s
b. 19 m/s e. 37 m/s
c. 15 m/s
t (s)
v (m/s)
0
10
50
detik ke-6 adalah ....
a. 1O m/s d. 3O m/s
b. 36 m/s e. 2O m/s
c. 32 m/s
t (s)
v
Ketut
v
Made
5 12
s (m)
di bawah benda van, pertama). Jika ~
A. Gerak Melingkar
Beraturan
B. Percepatan
Sentripetal
C. Aplikasi Gerak
Melingkar
D. Gerak Melingkar
Berubah
Beraturan
Gerak Melingkar
Pernahkah Anda melihat kereta luncur (r||er ccs:er)' Men,apa oran,
van, naik kereta luncur tidak terpental keluar ketika kereta luncur
ber,erak pada rel van, melin,kar'
Oerak benda-benda van, lintasannva berupa lin,karan disebut ,erak
melin,kar. Sebuah benda dikatakan melakukan ,erak melin,kar beraturan
jika lintasannva berupa lin,karan dan kelajuan benda tersebut konstan.
Oerak melin,kar serin, dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain ,erak pentil roda sepeda van, sedan, berputar, ,erakan kereta
luncur men,itari lintasan rel van, berbentuk lin,karan, sampai ,erakan
benda-benda van, relatif besar, vaitu ,erakan planet-planet men,itari
Matahari melalui lintasannva atau orbitnva.
Apakah ,erak melin,kar itu' Adakah hubun,an antara ,erak lurus
van, telah Anda pelajari dan ,erak melin,kar' Jika Anda in,in men,e-
tahui jawaban atas pertanvaan-pertanvaan tersebut, pelajari bab ini den,an
baik.
69
menganalisis besaran Fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan.
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:
menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.
Hasil yang harus Anda capai:
Roller coaster, pada kecepatan tertentu di lintasan yang menghadap
ke tanah penumpangnya tidak terjatuh.
Bab
4
Sumber: CD Image
70 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
A. Gerak Melingkar Beraturan
Apakah van, dimaksud den,an ,erak melin,kar beraturan' A,ar
Anda memahaminva, lakukan ke,iatan berikut.
Perhatikan Cambar 4.1. Sebuah partikel ber,erak pada lintasan se-
panjan, busur lin,karan van, berjari-jari n. Saat berada di titik A, partikel
memiliki kecepatan t
1
. Kemudian, partikel ber,erak hin,,a berada di
titik B den,an kecepatan t
2
. Kelajuan partikel di titik A dan di titik B
sama besarnva, tetapi kecepatannva tidak sama. Hal ini disebabkan
kecepatan merupakan besaran vektor.
Pada Cambar 4.1, terlihat bahwa arah kecepatan partikel di posisi
A berbeda den,an arah kecepatan partikel ketika berada di posisi B.
Jadi, walaupun nilai t
1
sama besarnva den,an nilai t
2
, tetapi arah kecepatan
partikel di setiap titik pada lintasannva tidak sama.
1. Laju Linear
Sebuah partikel van, ber,erak melin,kar seperti pada Cambar 4.2
menempuh lintasan sepanjan, kelilin, lin,karan 2 n den,an kelajuan
tetap t, dan waktu tempuh T. Waktu van, diperlukan partikel untuk
menempuh satu kali putaran disebut periode atau waktu putar, diberi
lamban, T, dan banvaknva putaran van, dilakukan partikel dalam satu
sekon disebut frekuensi, diberi lamban, j. Hubun,an antara periode dan
frekuensi memenuhi persamaan
Sebelum mempelajari konsep Cerak Melingkar, kerjakanlah soal-soal berikut dalam buku latihan.
Tes Kompetensi Awal
1. Apa van, Anda ketahui tentan, ,erak melin,kar'
2. Apakah van, dimaksud den,an frekuensi, periode,
dan laju linear'
3. Pada ,erak melin,kar, dikenal satuan rpm, apa van,
Anda ketahui tentan, satuan tersebut'
1. Pada ,erak lurus, dikenal percepatan. Adapun pada ,erak
melin,kar dikenal percepatan sudut. Apakah perbedaan
antara dua istilah tersebut'
5. Sebutkan benda-benda di sekitar Anda van, merupa-
kan contoh ,erak melin,kar'
Aktivitas Fisika 4.1
j ~
1
T
atau T ~
1
j
(1-1)
laju linear partikel secara matematis ditulis sebaai berikut.
Gambar 4.2
Gerak melingkar dari sebuah
partikel.
v
v
B
A
R
O
c
Gerak Melingkar
Tujuan Percobaan
Mengamati keadaan benda yang bergerak melingkar.
Alat-Alat Percobaan
1. Kaleng cat bekas
2. Tali secukupnya
3. Air
Langkah-Langkah Percobaan
1. Isilah kaleng bekas cat dengan air sampai kaleng cat terisi setengah.
2. Ikatlah tali pada pegangan kaleng tersebut.
3. Putar kaleng cat yang berisi air dengan tali sebagai pengikatnya dan tangan
sebagai poros putaran, seperti diperlihatkan pada gambar.
4. Amati keadaan air dalam kaleng cat. Mengapa air tidak tumpah? Atau
mengapa air tumpah?
Gambar 4.1
Uraian sebuah vektor
perpindahan.
A
B
v
1
v
2
R
R
O
s A
71 Gerak Melingkar
laju linear ~
panjan lintasan
waktu tempuh
Dalam satu periode, partikel menempuh sudut sebesar 2 . Denan
demikian, laju linearnva adalah
v ~
2 R
T
(1-2)
Besaran T dapat dianti denan frekuensi j sehina persamaannva menjadi
v ~ 2 j
(1-3)
Keteranan:
v ~ laju linear (m/s), T ~ periode (s)
~ jari-jari lintasan (m), j ~ frekuensi (Hz)
Arah kecepatan linear pada setiap
titik selalu menyinggung lingkaran
dan arahnya selalu berubah.
Ingatlah
Tokoh
Johannes Kepler lahir di Weil
(dekat Stutgart), Jerman. Ia
alumnus Universitas Tbingen dan
pernah bekerja di sekolah
Lutheran di Graz, Austria. Setelah
itu, ia bergabung dengan sebuah
asosiasi bersama seorang
astronom terkenal, Tyco Brahe.
Kemudian, Kepler menjadi asisten
Brahe di Praha, Republik Ceko.
Hasil karyanya adalah hukum gerak
planet, yang kemudian digunakan
oleh Newton untuk merumuskan
hukum gravitasinya. Salah satu
hukum tersebut adalah orbit
planet berbentuk elips. Pada saat
itu, para astronom percaya bahwa
orbit sebuah planet berbentuk
lingkaran. Kepercayaan ini telah
berlangsung selama 2.000 tahun.
Namun, berdasarkan perhitungan
Kepler ketika melakukan
observasi terhadap penelitian
yang dilakukan oleh Brahe untuk
orbit planet Mars, bentuk orbitnya
tidak berbentuk lingkaran
melainkan berbentuk elips.
Sumber: Jendela IPTEK, "Gerak dan Gaya"
2. Kecepatan Sudut (Kecepatan Anguler)
Perhatikan kembali Cambar 4.2. Sebuah partikel ber,erak melin,kar
beraturan den,an sudut tempuh 0 dalam selan, waktu At . Oerak par-
tikel pada selan, waktu van, sama akan menempuh besar sudut van,
sama sehin,,a persamaan kecepatan sudut dapat ditulis
kecepatan sudut ~
besar sudut tempuh
waktu tempuh
Dalam waktu 2O s, sebuah benda van, ber,erak melin,kar beraturan dapat melakukan
1 kali lin,karan penuh. 1entukan periode dan frekuensi ,erak benda tersebut.
]awab:
T ~
waktu van, dibutuhkan 2Os
~ ~5s
jumlah lin,karan penuh 1
lrekuensi dihitun, men,,unakan Persamaan (4-1).
j ~
1
T
~
1
5s
~ O, 2 Hz
Jadi, periodenva adalah 5 s dan frekuensi adalah O,2 Hz.
Sebuah batu diikat den,an seutas tali, kemudian diputar sehin,,a ber,erak melin,kar
beraturan den,an jari-jari lin,karan 2 m. Batu melakukan
1
2
kali putaran setiap
detiknva. Berapakah laju linear batu tersebut'
]awab:
Diketahui: n ~ 2 m dan j ~
1
2
kali
Untuk men,hitun, periode, di,unakan Persamaan (4-1)
T ~
1
f
~ 2 s
t ~
2 (2) (3,11) (2 m)
~
(2 s)
n
T

~ 6, 2o m/s
Jadi, laju linear batu tersebut adalah 6,2o m/s.
Contoh 4.2
Contoh 4.1
Johannes Kepler
(15711630)
72 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
2
T

c
Keteran,an:
c
~ kecepatan sudut (rad/s)
T ~ periode (s)
Untuk satu putaran atau satu periode (T), besar sudut van, ditempuh
adalah 2 radian atau 36O. Den,an demikian,
2 radian ~ 36O
radian ~ 1oO
1 radian ~
1oO

~ 57,32
Kecepatan sudut dapat ditulis dalam putaran/menit, biasa disebut cm,
artinva c,c|e er m|nu:e atau dalam cs (c,c|e er secnJ). Dalam me-
nvelesaikan soal, kadan,-kadan, Anda menemukan persepsi van, keliru,
misalnva pen,ertian dari frekuensi sudut. Arti frekuensi sudut di sini bukan
banvaknva putaran van, ditempuh setiap satuan waktu, tetapi besar
kecepatan sudut setiap satuan waktu. lebih mudah jika Anda melihat
satuannva, vaitu rad/s.
3. Hubungan Laju Linear dan Kecepatan Sudut
Hubun,an antara laju linear dan kecepatan sudut (an,uler) diperoleh
den,an men,,abun,kan Persamaan (4-2) dan Persamaan (4-4) sehin,,a
diperoleh
2 n
t~
T

dan
2
T

c
Dari kedua persamaan tersebut, diperoleh
(1-1)
Dalam satu periode, partikel menempuh sudut sebesar 2 . Den,an
demikian, kecepatan sudutnva adalah
t ~ n c
(1-5)
Keteran,an:
t ~ kecepatan linear (m/s)
c ~ kecepatan sudut (rad/s)
n ~ jari-jari (m)
Perhatikan Persamaan (4-5). Dari persamaan tersebut dapat
dikatakan bahwa untuk kecepatan sudut c tertentu, kecepatan linear
t dipen,aruhi oleh jarak terhadap pusat putaran (n).
Cambar 4.3 merupakan skema sebuah pirin,an van, sedan, ber-
putar. Sumbu putarnva terletak di titik pusat pirin,an . Pirin,an tersebut
sedan, berputar dan,an kecepatan sudut van, konstan. Artinva, setiap
selan, waktu van, sama, titik A atau titik B menempuh sudut putaran
van, sama. 1itik A
O
dan B
O
merupakan titik-titik van, terletak pada
pirin,an tersebut sedemikian sehin,,a B
O
< A
O
. Den,an kata lain,
titik A
O
memiliki lintasan lin,karan van, jari-jarinva lebih besar daripada
jari-jari lintasan titik B
O
. Besar kecepatan linear sebuah titik pada pirin,an
van, sedan, berotasi dipen,aruhi oleh jarak titik tersebut dari titik pusat.
Dari Cambar 4.3, dapat disimpulkan bahwa kecepatan linear titik A
O
lebih besar daripada kecepatan linear titik B
O
. Semakin dekat sebuah
titik dari pusat putaran, semakin kecil kecepatan linearnva. Adapun
kecepatan sudut titik A
O
sama den,an kecepatan sudut titik B
O
.
Gambar 4.3
Kecepatan linear dipengaruhi oleh
jarak benda terhadap pusat putaran
pada kecepatan sudut tertentu.
v
A1
B
0
c
0
B
1
B
B1
A
1 v
A0
A
0
O
t
2
= t +At
t
1
= t
Informasi
untuk Anda
Penggunaan variabel kecepatan
sudut dan kecepatan linear di
antaranya adalah mengenai
hubungan roda-roda bergerigi.
Roda-roda bergerigi dihubungkan
untuk mempercepat,
memperlambat, atau membalik
putaran roda. Di antaranya adalah
1. Susunan seporos:
c
1
= c
2
v v
=
r r


2. Susunan bersinggungan:
v
1
= v
2
c
1
r
1
= c
2
r
2
3. Susunan terhubung sabuk:
v
1
= v
2
c
1
r
1
= c
2
r
2
Information for You
Uses of angular and linear velocity
variable is about gear connection.
Gears connected to quicken, to
slowing down or returning. There is:
1. One axis formation
2. Contact formation
3. Incircuit belt formation.
1
r
2
2
r
1
1
2
r
2
r
1
1
2
r
2
r
1
73 Gerak Melingkar
Sebuah benda ber,erak melin,kar den,an kecepatan 21O rpm (rotasi per menit).
Hitun,lah:
a. periode putarnva,
b. kecepatan sudut,
c. laju linear jika jari-jari roda sepeda 2O cm.
]awab:
21O rpm ~ 21O putaran/menit ~ 1 putaran/s - j ~ 1 Hz
a. Periode (T) adalah kebalikan dari frekuensi.
T ~
1 1
~
1Hz j
~ O,25 s
b. Kecepatan sudut (c ) dihitun, den,an men,,unakan Persamaan (4-4).
c ~ 2 f
~ 2 (1 Hz) ~ 8 rad/s
c. Jari-jari (n) ~ 2O cm ~ O,2 m
laju linear (t) dihitun, men,,unakan Persamaan (4-5).
t ~ cR
~ ( 8 )(O,2 m) ~ 1,6 m/s
Jadi, periode putarannva O,25 s, kecepatan sudutnva 8 rad/s, dan laju linearnva
adalah 1,6 m/s.
1. Untuk men,itari lintasan lin,karan sebanvak 3O kali
putaran, sebuah benda memerlukan waktu 36 menit.
Berapa periode dan frekuensi ,erakan benda tersebut'
2. Sebuah roda turbin pemban,kit listrik memiliki ,aris
ten,ah 3 m, dan berputar pada 6O rpm. Berapakah:
a. frekuensinva,
b. periodenva,
c. kecepatan sudutnva,
d. laju linear pada pin,,ir roda'
3. lduardus men,itari lintasan melin,kar den,an
men,endarai sepeda motor van, radiusnva 3OO m
den,an kelajuan 72 km/jam. Hitun, kecepatan sudut
sepeda motor tersebut dalam rad/s.
1. Jelaskan pen,ertian kecepatan linear dan kecepatan
sudut.
5. Sebuah batu diikat den,an tali, kemudian diputarkan.
Jika panjan, tali 1 meter dan waktu van, dibutuhkan
untuk melakukan satu putaran adalah 1 sekon,
berapakah kecepatan linear batu tersebut'
Kerjakanlah dalam buku latihan.
Tes Kompetensi Subbab A
B. Percepatan Sentripetal
Sebuah benda van, melakukan ,erak melin,kar beraturan memiliki
percepatan van, arahnva menuju titik pusat lin,karan. Percepatan ini
disebut percepatan sentripetal. Pada ,erak lurus beraturan, arah kecepatan
benda tetap sehin,,a vektor kecepatannva ju,a tetap. Pada ,erak
melin,kar beraturan, percepatan van, dimiliki berfun,si men,ubah arah
,erak, dari ,erak lurus menjadi ,erak melin,kar beraturan. leh sebab
itu, percepatan pada ,erak melin,kar selalu menuju ke pusat van, disebut
percepatan sentripetal atau percepatan radial dan diberi lamban, c
s
.
Pada ,erak melin,kar, arah kecepatan linear pada setiap titik selalu
menvin,,un, lin,karan dan arahnva selalu berubah. Perubahan vektor
kecepatan ini disebabkan adanva percepatan sentripetal.
Pada Cambar 4.4, jika kecepatan benda pada titik K dan l berturut-
turut t
1
dan t
2
maka beda kecepatan t A ~ t
2
- t
1
. Se,iti,a lMN seban,un
den,an se,iti,a Kl sehin,,a akan diperoleh perbandin,an berikut.
Gambar 4.4
Arah kecepatan linear pada
gerak melingkar.
O
R
K
L
S
v
1
v
1
N
M
v
2
Av = v
2
v
1
s A
Av
v
1
Contoh 4.3 Kata Kunci
laju linear
kecepatan sesaat
74 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
lM : n ~ lN : As
t : n ~ t A : As
Selanjutnva, akan diperoleh persamaan
t t
s n
A

A
atau
t
t s
n
A A
sehin,,a percepatan rata-rata menjadi
t t s
: n
A A

A A
a
t
. Untuk selan,
waktu
At
mendekati nol, titik K hampir berimpit den,an titik l se-
hin,,a t A mendekati nol. Adapun
t A
At
tidak sama den,an tak hin,,a
tetapi memiliki har,a van, disebut percepatan sesaat (c) van, besarnva
dituliskan seba,ai berikut.
c ~
lim
t
:
A -
A [
| j
A
\ )
0 t
~ lim
t s
n :
A -
A [
| j
A
\ )
0 t
,
leh karena,
lim
s
t
:
A -
A

A
0 t
maka percepatan sesaat (c) dapat
dituliskan seba,ai berikut.
Percepatan pada gerak melingkar
selalu menuju ke pusat lingkaran.
Ingatlah
c ~
t
n
2
(1-6)
Besar percepatan sentripetal pada ,erak melin,kar beraturan selalu
tetap di setiap titik dan arahnva selalu menuju ke pusat lin,karan. Percepatan
sentripetal ini berbandin, lurus den,an kuadrat kelajuan linear benda. leh
karena kelajuan linear sebandin, den,an kelajuan an,uler, besar
percepatan sentripetal ju,a merupakan fun,si kuadrat terhadap kelajuan
an,ulernva.
Dapatkah suatu benda
dipercepat jika kelajuannya
konstan?
Tantangan
untuk Anda
c
s
~
2 2
2
( )
~ ~
t n
n
n n
c
c
(1-7)
Jika c pada Persamaan (4-4) disubstitusikan ke Persamaan (4-7),
Persamaan (4-7) dapat dituliskan seba,ai berikut.
c
s
~
2
n c
2
2
2 1
~ n ~ n
T T
[
| j
\ )
2
c
s
~
2 2
1 j n
leh karena j ~
1
T
, persamaan tersebut dapat ditulis seba,ai berikut.
c
s
~
2 2
1 j n
Keteran,an:
c
s
~ besar percepatan sentripetal (m/s
2
)
t ~ besar kecepatan linear (m/s)
n ~ jari-jari lintasan (m)
j ~ frekuensi (Hz)
(1-o)
Tugas Anda 4.1
Dua buah roda dihubungkan seperti
pada gambar. Jari-jari roda pertama
5 cm jari-jari roda kedua 10 cm.
Berapakah kecepatan roda 2 jika
kecepatan sudut roda pertama
adalah 200 rpm?
1
2
r
2
r
1
75 Gerak Melingkar
Kata Kunci
kecepatan sentripetal
kecepatan sesaat
Tes Kompetensi Subbab B
1. Sebuah kipas an,in berdiameter 1O cm berputar pada
1.2OO rpm. Berapa percepatan sentripetal van, dialami
ujun,-ujun, kipas'
2. Sebuah batu diikat den,an tali van, panjan,nva 1 m.
Dalam 3O detik, batu melakukan 1O putaran.
Hitun,lah percepatan sentripetal batu tersebut.
3. Sebuah pirin,an den,an jari-jari 5 cm diputar den,an
kecepatan sudut 2O rad/s. 1entukan percepatan
sentripetal sebuah titik bermassa 2 , van, berada di
pin,,ir pirin,an tersebut.
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Sebuah benda ber,erak melin,kar den,an percepatan
sentripetal 2O m/s
2
. Benda tersebut ber,erak 5 cm
dari pusat lin,karan. Jika jarak benda menjadi 2 kali
semula, hitun,lah percepatan sentripetalnva.
5. Sebuah benda ber,erak melin,kar. Dalam waktu
2 sekon, benda tersebut telah melakukan 6 putaran.
Berapakah jarak benda tersebut terhadap pusat
lin,karan jika percepatan sentripetalnva 15 m/s
2
'
C. Aplikasi Gerak Melingkar
1. Gerak Melingkar pada Bidang Vertikal
Di Dunia lantasi, Taman lmpian Java Ancol Jakarta, terdapat sejumlah
permainan van menunakan prinsip erak melinkar pada bidan vertikal,
antara lain Su/n ci (kora-kora) dan ||.r Ccsi.r (kereta luncur).
Perhatikan Cambar 4.5. Pada kereta luncur, usaha van, diberikan
terhadap kereta luncur dari mesin. lner,i kinetik sebelum lintasan
melin,kar harus men,hasilkan kecepatan minimum van, dapat menahan
penumpan, sehin,,a tidak jatuh ketika kereta berada di atas lintasan.
Berbeda den,an kincir raksasa, kora-kora tidak melakukan ,erak
satu lin,karan penuh, tetapi ,erak melin,kar maksimumnva hanva
seten,ah lin,karan kemudian bolak-balik seperti sebuah bandul. Di
lintasan terbawahnva, terdapat suatu ban van, mendoron, kora-kora a,ar
dapat selalu beravun den,an sempurna.
Gambar 4.5
a. Kereta luncur (roller coaster)
b. Swing boat (kora-kora)
(b) (a)
Sumber: CD Image
Sebuah pirin,an hitam sedan, berputar den,an kecepatan sudut 3O rpm. Berapakah
percepatan sebuah titik putih van, berada 5 cm dari pusat pirin,an tersebut'
]awab:
Contoh 4.4
Diketahui: c ~ 3O rpm, n ~ 5 cm ~ 5 1O
-2
m
3O rpm ~ 3O putaran/menit ~
3O
6O
putaran/s ~ O,5 putaran/s
Jadi, frekuensi putaran pirin,an tersebut adalah
j ~ O,5 Hz
jari-jari n ~ 5 1O
-2
m
Percepatan sentripetal dapat dihitun, den,an Persamaan (4-S).
c
s
~ 1 j n
2 2
~ 1
2
(O,5 Hz)
2
(5 1O
-2
m) ~ O,19 m/s
2
Jadi, percepatannva adalah O,19 m/s
2
.
Kata Kunci
arah radial
gaya sentripetal
76 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
2. Gerak Melingkar pada Arah Horizontal
Anda masih in,at den,an percobaan van, dilakukan pada Aktivitas
Iisika 4.1' Sesun,,uhnva, ,erakan van, menerapkan prinsip van, sama
dapat Anda lihat pada skala van, lebih besar, misalnva pada permainan
ontan,-antin,. Perhatikan Cambar 4.6. Jika Anda sedan, menun,,an,i
permainan ini, Anda akan merasakan seolah-olah sedan, ber,erak
dipercepat menin,,alkan poros putaran.
Untuk menvederhanakan persoalan, misalnva ontan,-antin, tersebut
sedan, ber,erak berlawanan arah jarum jam den,an kelajuan linear sesaat
van, tetap, seperti diperlihatkan pada Cambar 4.7. Anda van, sedan,
menaiki ontan,-antin, men,hadap ke arah luar lintasan melin,kar,
kecepatan sesaat pada titik itu adalah menvin,,un, lin,karan. Jika tidak
ada van, menarik Anda (tali), Anda akan ber,erak terban, menin,,alkan
lintasan ontan,-antin,. Sebenarnva, Anda sedan, ber,erak dipercepat
menuju ke arah pusat lin,karan.
Gambar 4.6
Gerak penumpang pada permainan
ontang-anting.
Tes Kompetensi Subbab C
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Jelaskanlah men,apa penumpan, r||er ccs:er tidak
jatuh ketika sedan, ber,erak membentuk lin,karan.
2. Ketika naik permainan ontan,-antin,, men,apa Anda
merasa seakan-akan terlempar dan dipercepat menuju
ke luar lintasan ontan,-antin,'
3. 1uliskanlah aplikasi ,erak melin,kar lainnva di sekitar
Anda.
Gambar 4.8
Sebuah titik berpindah dari A
menuju B.
t = 0
1
0
2
0
0 A
t = t
B
A
D. Gerak Melingkar Berubah Beraturan
Amatilah sebuah pentil pada roda sepeda. Misalnva, pentil sepeda Anda
sedan, berputar mulai dari 5 putaran/menit menjadi 1OO putaran/menit,
artinva pentil roda tersebut men,alami perubahan kecepatan sudut (c ).
Besarnva perubahan kecepatan sudut pada setiap titik adalah tetap. Sama
den,an ,erak lurus berubah beraturan, percepatan didefinisikan seba,ai
perbandin,an antara perubahan kecepatan dan selan, waktu terjadinva
perubahan tersebut.
Percepatan ~
perubahan kecepatan
selan, waktu
Dalam ,erak melin,kar berubah beraturan, percepatan sudutnva konstan,
dapat ditulis hubun,an seba,ai berikut.
:
c
o
A

A
atau
:
: :
c c
o
~

~
0
0
(1-9)
Anda ketahui bahwa c c c A ~
0 t
dan : ~ : - :
O
~ :
maka persamaannva menjadi
:
:
c c
o
~

0
atau
:
: c c o
0
(1-1O)
percepatan semu
yang dirasakan
penumpang
v
a
sp
Perpindahan van, dilakukan partikel besarnva adalah 0 0 0 A ~
2 1
dalam
Gambar 4.7
Diagram vektor gerak penumpang
Sumber: Dokumentasi Penerbit
77 Gerak Melingkar
selan, waktu At . Berarti, besar kecepatan sudut rata-rata adalah
0
c
A

At
.
Besaranc merupakan besar kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata dapat
didefinisikan seba,ai nilai ten,ah dari kecepatan awal dan kecepatan akhir.
Den,an demikian, persamaan
:
0
c
A

A
dapat dituliskan seba,ai berikut.
:
0
c c
A

A
0
( )
1
2
atau dapat dituliskan ju,a dalam bentuk berikut.
: 0 c c A A
0
( )
1
2
Den,an memasukkan persamaan : c c o
0
akan diperoleh
2 : : : 0 c c o A
0 0
( )
2 : : 0 c o A
2
0
2
1
2
2
: : 0 c o A
0
(1-11)
Den,an demikian, Persamaan (4-11) menjadi
1
2
2
: : 0 0 c o
0 0
1
2
2
: : 0 0 c o ~
0 0
Keteran,an:
0 ~besar sudut van, ditempuh (rad)
c
0
~kecepatan sudut awal (rad/s)
o ~percepatan sudut (rad/s
2
)
: ~waktu (s)
Jika Anda perhatikan, pada ,erak lurus berubah beraturan ternvata
memiliki kesamaan hubun,an matematis den,an ,erak melin,kar berubah
beraturan. leh karena itu, Anda dapat menvelesaikan persoalan van,
menvan,kut kecepatan sudut, percepatan sudut, dan besar sudut van,
ditempuh den,an persoalan van, sama den,an ,erak lurus beraturan.
(1-12)
Tabel 4.1
Perbandin,an Oerak Melin,kar Berubah Beraturan den,an Oerak lurus Berubah Beraturan
t ~ t
O
c:
\ ~ \
O
t
O
:
1
2
c:
2
t
2
~ t
O
2
2c (\ - \
O
)
Cerak Translasi Berubah Beraturan
(Percepatan Konstan)
Cerak Melingkar Berubah Beraturan
(Perubahan Sudut Konstan)
c c o
0
t
1
2
0 0 c o
2
0 0
t t
c c o 0 0 ~
2 2
0 0
2 ( )
Sebuah roda ,ila mesin diesel berputar 36O rpm (rotasi per menit), kemudian dimatikan
sehin,,a roda berputar diperlambat sampai berhenti dalam waktu 12 sekon. Jika
percepatan sudut konstan, berapa kali roda berputar sebelum berhenti'
Contoh 4.5
78 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
1. Sebuah titik materi ber,erak melin,kar berubah
beraturan den,an kecepatan sudut awal 2O rad/s.
Setelah ber,erak o s, titik materi tersebut berhenti.
1entukanlah:
a. percepatan van, dialami titik materi,
b. besar sudut van, ditempuh.
2. Sebuah motor listrik dari keadaan diam ber,erak rotasi
den,an kecepatan sudut konstan sebesar 5 rad/s
2
selama
o s. Kemudian, motor listrik dihentikan den,an
perlambatan konstan dalam 1O putaran. 1entukanlah:
a. perubahan sudut motor listrik,
b. waktu van, diperlukan sebelum motor berhenti.
3. Sebuah mesin memerlukan waktu 5 s untuk berubah dari
kecepatan sudut 1OO rpm menjadi oOO rpm.
a. Berapakah percepatan sudutnva'
b. Berapa banvak putaran van, dilakukan dalam
waktu tersebut'
1. Sebuah roda berputar dari keadaan diam ke 21O rpm
(rotasi per menit) dalam waktu O,75s. Hitun,lah:
a. percepatan sudut roda,
b. banvak putaran van, dibuat roda,
c. komponen percepatan tan,ensial dan sentripetal dari
sebuah titik van, berjarak 12 cm dari pusat roda ke-
tika roda berputar den,an kecepatan sudut 1oO rpm.
Tes Kompetensi Subbab D
Kerjakanlah dalam buku latihan.
]awab:
Diketahui: Kecepatan sudut awal (c
0
) ~ 36O rpm ~ 6 putaran/s,
Waktu sampai berhenti, : ~ 12 s.
Perlambatan roda diperoleh den,an persamaan
t O
-
:
c c
o
A
~
(O - 6)putaran/s
12s
~
1
2
putaran/s
2
Jumlah putaran dihitun, den,an Persamaan (4-12).
0 0 c o ~ t
2
O O
1
t
2
0 0
[
~
| j
\ )
(12)
2
O
1 1
~(6 putaran)(12 s) -
2 2
~72 - 36~36 0 putaran
Pada balapan m: G, para pembalap memirin,kan kendaraan dan badannva
ketika melalui tikun,an. Men,apa demikian' Apa van, terjadi jika pembalap itu
tidak memirin,kan badannva'
Mari Mencari Tahu
1 1
~ atau ~ j T
T j
5. Kecepatan sudut didefinisikan seba,ai berikut.
Besar sudut tempuh
Kecepatan sudut ~
Waktu tempuh
6. Percepatan sentripetal pada ,erak melin,kar
arahnva menuju titik pusat lin,karan.
Rangkuman
1. Oerak benda van, lintasannva berupa lin,karan
disebut ,erak melin,kar.
2. lrekuensi (j) pada ,erak melin,kar didefinisikan
seba,ai banvaknva putaran van, dilakukan partikel
dalam setiap satuan waktu.
3. Periode (T) pada ,erak melin,kar didefinisikan
seba,ai waktu van, diperlukan partikel untuk
menempuh satu kali putaran.
1. Hubun,an antara frekuensi (j) dan periode (T)
pada ,erak melin,kar dituliskan seba,ai berikut.
79 Gerak Melingkar
Peta Konsep
cirinva
Kecepatan sudutnva
( c ) konstan
cirinva Oerak Melin,kar Berubah Beraturan
terdiri atas
Percepatan sudutnva
(o ) berubah secara
konstan
Cerak Melingkar
cirinva
lintasan ,eraknva
berupa lin,karan
Oerak Melin,kar Beraturan
Setelah mempelajari bab ini, tentunya Anda dapat
menyebutkan contoh-contoh benda yang bergerak
melingkar yang ada di lingkungan Anda. Dapatkah Anda
menyebutkan manfaat lain? Dari bab ini, bagian manakah
Refleksi
dari materi bab ini yang Anda pahami? Agar semua
materi pada bab ini Anda pahami, cobalah diskusikan
dengan teman Anda atau minta penjelasan kepada
guru.
2 2
~ ~ 1
2
2
s
V
c n ~ j n
n
c
7. Di taman permaianan banvak diterapkan prinsip ,erak
melin,kar, di antaranva adalah kora-kora dan kereta
luncur pada arah vertikal. Selain itu, permainan
ontan,-antin, ju,a menerapkan prinsip ,erak
melin,kar pada arah horizontal.
o. Dalam ,erak melin,kar berubah beraturan
percepatan sudutnva konstan, vaitu
~
:
c
o
A
A
80 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
1. Benda dikatakan ber,erak melin,kar jika ....
a. kecepatannva tetap
b. lintasannva berupa lin,karan
c. lintasannva berupa ,aris lurus
d. lintasannva tak menentu
e. percepatannva tetap
2. Arah kecepatan linear pada benda van, sedan, ber-
,erak melin,kar adalah ....
a. menuju pusat lin,karan
b. berasal dari pusat lin,karan
c. menvin,,un, lintasan dan te,ak lurus jari-jari
lin,karan
d. menjauhi pusat lin,karan
e. berlawanan den,an arah ,erak
3. Banvaknva putaran setiap sekon pada ,erak melin,kar
disebut ....
a. periode
b. frekuensi
c. kecepatan sudut
d. percepatan sudut
e. panjan, lintasan
1. Sebuah benda ber,erak melin,kar selama 3O menit,
benda tersebut telah melakukan 3.6OO putaran. Waktu
van, diperlukan benda untuk melakukan satu putaran
adalah ....
a. O,1 sekon
b. O,2 sekon
c. O,3 sekon
d. O,1 sekon
e. O,5 sekon
5. Perhatikan ,ambar berikut.
Pernvataan van, benar dari ,ambar tersebut adalah .....
a. kecepatan linear di A lebih besar daripada
kecepatan linear di B
b. kecepatan linear di B lebih besar daripada
kecepatan linear di A
c. kecepatan linear di lebih besar daripada
kecepatan linear di B dan A
d. kecepatan sudut di A lebih kecil daripada
kecepatan sudut di B dan
e. kecepatan linear di B lebih besar daripada
kecepatan sudut di dan A
A. Pilihlah salah satu jawaban ,ang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.
6. Sebuah benda ber,erak melin,kar den,an kecepatan
72O rpm. Pernvataan van, benar adalah ....
a. kecepatan tersebut merupakan kecepatan linear
b. frekuensi putarannva adalah 6 putaran/sekon
c. frekuensi putarannva adalah 12 putaran/sekon
d. periode putarannva adalah O,6 sekon
e. kecepatan sedutnva 6 rotasi/sekon
7. 1itik A terletak di tepi pirin,an van, sedan, berputar.
Adapun titik B terletak di ten,ah-ten,ah jari-jari
pirin,an tersebut. Perbandin,an kecepatan linear titik
A dan titik B adalah ....
a. 1 : 1 d. 2 : 3
b. 1 : 2 e. 2 : 5
c. 2 : 1
o. Sebuah benda van, melakukan ,erak melin,kar
beraturan memiliki ....
a. kecepatan linear tetap
b. percepatan tetap
c. kecepatan sudut tetap
d. percepatan den,an arah menjauhi pusat
e. besar percepatannva sebandin, den,an kece-
patannva
9. Percepatan sentripetal pada benda van, ber,erak
melin,kar beraturan berfun,si ....
a. menambah kecepatan benda
b. mempertahankan arah kecepatan
c. men,ubah arah kecepatan
d. memberikan ,ava tambahan
e. mempertahankan kelajuan benda
1O. Jarum seeJme:er sebuah sepeda motor menunjukkan
an,ka 1.2OO rpm, berarti kecepatan sudut putaran mesin
motor tersebut adalah ....
a. 2O rad/s d. oO rad/s
b. 1O rad/s e. 1OO rad/s
c. 6O rad/s
11. Jika suatu titik ber,erak melin,kar den,an periode tetap
sebesar
1
5
detik, titik tersebut ber,erak melin,kar ....
a. satu putaran selama 5 detik den,an laju tetap
b. 5 putaran setiap detik den,an laju an,uler berubah
c. 5 putaran setiap detik den,an laju an,uler tetap
d. putaran setiap detik den,an laju an,uler berubah
e. 5 putaran setiap detik, setelah itu diam
12. Dalam ,erak melin,kar beraturan, hubun,an antara t,
c , dan n dinvatakan den,an persamaan ....
a. c ~ tn d.
n
t
c

b.
t
~
n
c
e.
2
t

T
c. t ~ n c
R
O R
v
B
Tes Kompetensi Bab 4
81 Gerak Melingkar
Benda A van, massanva 2O ,ram diikatkan pada ujun,
tali dan dihubun,kan den,an beban B melalui sehelai
13. 1itik P dan Q berturut-turut terletak pada ujun, dan
perten,ahan jari-jari sebuah roda van, berputar
beraturan maka ....
a. kecepatan sudut dan kecepatan linearnva sama
b. kecepatan sudut dan kecepatan linearnva tidak sama
c. kecepatan sudutnva sama, tetapi kecepatan
linearnva tidak sama
d. kecepatan sudutnva tidak sama, tetapi kecepatan
linearnva sama
e. percepatan sudutnva tidak sama
11. Pirin,an berdiameter 2O cm berputar den,an kecepatan
sudut 1 rad/s. Jika sebuah titik materi berada pada pin,,ir
pirin,an tersebut, kelajuan linearnva sebesar ....
a. 2O cm/s
b. 1O cm/s
c. 5O cm/s
d. 6O cm/s
e. oO cm/s
15. Kecepatan aliran air van, memutar kincir air adalah
1O cm/s. Jika ,aris ten,ah kincir 2 m, kecepatan sudut
kincir adalah ....
a. O,O5 rad/s
b. O,1 rad/s
c. 1 rad/s
d. 5 rad/s
e. 1O rad/s
16. Suatu titik melakukan ,erak melin,kar beraturan,
sehin,,a tiap menit membuat 3OO putaran. Jika jari-jari
lintasannva 1O cm, percepatan sentripetalnva adalah ....
a. 1
2
m/s
2
b. 1O
2
m/s
2
c. 1OO
2
m/s
2
d. 1.OOO
2
m/s
2
e. 111.OOO
2
m/s
2
17. Pernvataan van, benar tentan, percepatan sentripetal
adalah ....
a. arahnva menjauhi pusat lin,karan
b. arahnva menuju pusat lin,karan
c. arahnva te,ak lurus jari-jari
d. arahnva berlawanan arah ,erak
e. arahnva te,ak lurus bidan, lintasan
1o. Pernvataan van, benar tentan, besar percepatan
sentripetal adalah ....
a. berbandin, lurus den,an kuadrat jari-jari pada
kecepatan tetap
b. berbandin, terbalik den,an kuadrat jari-jari pada
kecepatan tetap
c. berbandin, lurus den,an kuadrat kecepatan jika
jari-jarinva tetap
d. tidak dipen,aruhi oleh jari-jari
e. tidak dipen,aruhi oleh kecepatan linear
19. Benda dikatakan ber,erak melin,kar berubah
beraturan jika ....
a. kecepatan sudutnva tetap
b. kecepatan sudutnva berubah secara beraturan
c. percepatannva sama den,an nol
d. kecepatan linearnva tetap
e. percepatannva tidak tetap
2O. Sebuah roda sepeda sedan, berputar, kemudian direm.
Roda tersebut akhirnva berhenti setelah 12 sekon.
Selama waktu itu, roda sepeda telah berputar sebanvak
36 putaran. Jika perlambatan roda adalah O,5 putaran/s
2
,
kecepatan sudut roda sebelum dilakukan pen,erem-
an adalah ....
a. 9O rpm
b. 1oO rpm
c. 36O rpm
d. 51O rpm
e. 72O rpm
B. ]awablah pertan,aan berikut ini dengan tepat.
1. Sebuah benda bermassa 5 k, men,alami ,erak ber-
aturan dalam suatu lintasan berbentuk lin,karan van,
berjari-jari 5O cm den,an kecepatan linear 2 m/s.
1entukan:
a. periode putaran,
b. percepatan sentripetal.
2. Perhatikan ,ambar berikut.
A
B
P
benan,. Kemudian, benda A diputar mendatar seperti
pada ,ambar. Panjan, tali AP adalah 5O cm dan untuk
berputar 2O kali, dibutuhkan waktu o s. 1entukan:
a. periode putarnva,
b. kecepatan linearnva,
c. percepatan sentripetal dan arahnva, dan
d. ,ava sentripetal dan arahnva.
3. Benda van, massanva 1OO ,ram melakukan ,erak
melin,kar beraturan sebanvak 15O putaran tiap menit.
Jari-jari lin,karannva 1O cm dan kecepatannva 3 m/s.
Hitun,lah waktu untuk satu kali putar.
1. Sebuah mobil melaju pada sebuah jalan mendatar
den,an kelajuan 72 km/jam. Jika jari-jari lin,karan ban
mobil adalah 2O cm, berapakah kecepatan sudut
perputaran ban tersebut'
5. Sebuah kipas an,in berputar 9OO rpm.
82 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
a. Berapakah kecepatan sudut titik van, terletak
pada balin,-balin,'
b. Berapakah laju massa titik ujun, balin,-balin, jika
panjan, balin,-balin, adalah 2O cm'
6. Sebuah roda berjari-jari 1O cm berputar pada porosnva.
Dalam waktu 2O detik, roda tersebut dapat mencapai
kecepatan 9OO rpm dari keadaan diam. Roda tersebut
dipercepat beraturan.
a. Berapakah percepatan sudut roda tersebut'
b. Berapakah percepatan tan,ensial pada roda'
7. Sebuah katrol berjari-jari 5 cm. Dalam waktu 3 detik,
kecepatan sudutnva berubah dari 3O putaran/s menjadi
2O putaran/s.
a. Berapakah percepatan sudut van, dialami katrol'
b. Berapa putaran katrol tersebut berputar dalam
waktu 2 detik'
o. Sebuah ban mobil berjari-jari 3O cm. Jika mobil dari
keadaan diam dapat dipercepat beraturan sehin,,a
dalam waktu o detik kecepatannva mencapai 15 m/s,
berapakah percepatan sudut ban' 1elah berputar berapa
kali ban tersebut'
9. Sebuah alat pen,erin, mesin cuci berputar pada
kecepatan 9OO putaran/menit (rpm) dan diperlambat
beraturan sehin,,a berputar pada 3OO rpm. Perlambatan
ini dicapai setelah alat berputar 5O kali.
a. Berapakah percepatan sudut mesin cuci tersebut'
b. Berapakah waktu van, diperlukan untuk
mencapai kecepatan tersebut'
1O. Sebuah batu 2OO, diikat pada ujun, tali dan diputar
hin,,a menempuh lin,karan datar van, berjari-jari
1,2O m den,an kecepatan 3 putaran setiap detik.
1entukan percepatan batu tersebut.
83
A. Gaya
Memengaruhi
Gerak Benda
B. Penerapan
Hukum Newton
Dinamika Gerak
Ketika mendekati ,aris j|n|s|, pelari akan mempercepat larinva.
Setelah melewati ,aris j|n|s|, dia akan memperlambat larinva. Apakah
van, mempercepat dan memperlambat ,erak pelari tersebut'
Di SMP, Anda telah mempelajari ,erak dan hukum-hukum Newton
tentan, ,erak. Dalam kehidupan sehari-hari, Anda tidak pernah terlepas
dari ,erak. Seoran, anak berlari men,ejar bola, Anda berjalan ke sekolah,
dan bus ber,erak menin,,alkan terminal merupakan beberapa contoh
,erak. Apakah sebenarnva van, menvebabkan benda ber,erak'
Amatilah benda-benda ber,erak di sekitar Anda, misalnva mobil,
sepeda motor, dan benda van, beravun pada seutas tali. Ba,aimanakah
lisika menjelaskan terjadinva ,erak' Anda akan memahaminva setelah
mempelajari bab ini.
menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus,
gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan.
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:
menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.
Hasil yang harus Anda capai:
Setelah melewati garis finish, pelari memperlambat laju larinya.
Bab
5
Sumber: Bergulir dan Mengalir,2004
84 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
A. Gaya Memengaruhi Gerak Benda
Pada Bab 3, Anda telah mempelajari ,erak suatu benda tanpa melihat
apa van, menvebabkan ,erak benda tersebut. Subbab ini akan membahas
penvebab dari ,erak.
Pada prinsipnva, van, memen,aruhi ,erak suatu benda adalah ,ava. Da-
lam ilmu lisika, ,ava merupakan konsep van, san,at pentin,. Ada beberapa
macam ,ava van, serin, dijumpai, misalnva ,ava berat, ,ava otot, dan ,ava pe,as.
Hubun,an antara ,erak benda den,an ,ava van, memen,aruhi benda
tersebut dibahas di dalam hukum-hukum Newton tentan, ,erak.
1. Hukum I Newton
Setiap benda memiliki kecenderun,an untuk mempertahankan
kedudukannva. Sebuah benda dalam keadaan diam memiliki
kecenderun,an untuk tetap diam. Sebaliknva, benda dalam keadaan
ber,erak memiliki kecenderun,an untuk tetap ber,erak. Sifat seperti ini
dinamakan s|jc: |e|em|cmcn atau |ners|c.
Sifat kelembaman dapat Anda rasakan ketika Anda berada di dalam
kendaraan van, sedan, ber,erak, kemudian secara tiba-tiba kendaraan tersebut
direm sehin,,a Anda terdoron, ke depan. Hal ini terjadi karena sebelum
pen,ereman, Anda dalam keadaan ber,erak ke depan den,an kecepatan sama
den,an kendaraan sehin,,a ketika direm Anda terdoron, ke depan karena
Anda memiliki kecenderun,an untuk tetap ber,erak. Apa van, akan Anda
alami ketika kendaraan mulai ber,erak kembali' Men,apa demikian'
Sifat kelembaman benda diun,kapkan oleh Isaac Newton seba,ai
Hukum l Newton. Hukum l Newton menvatakan bahwa ||c resu|:cn
c,c-c,c ,cn |e|erc cJc |enJc scmc Jencn n| ( O X )mc|c |enJc
:erse|u: c|cn :e:c J|cm c:cu |ererc| |urus Jencn |ecec:cn |ns:cn.
Aktivitas Fisika 5.1
Kelembaman
Tujuan Percobaan
Mengamati sifat kelembaman benda
Alat-Alat Percobaan
1. Selembar kertas
2. Gelas
3. Uang logam
Langkah-Langkah Percobaan
1. Letakkan selembar kertas di permukaan sebuah gelas, kemudian di atas kertas
tersebut letakkan sebuah uang logam (koin) seperti pada Gambar 5.1.
2. Tariklah kertas dengan cara dihentakkan. Di manakah koin itu jatuh?
3. Tariklah kertas secara perlahan-lahan. Apa yang terjadi dengan koin tersebut?
4. Apa yang Anda simpulkan dari kegiatan ini?
Sebelum mempelajari konsep Dinamika Cerak, kerjakanlah soal-soal berikut dalam buku latihan.
Tes Kompetensi Awal
1. Apa van, Anda ketahui tentan, ,ava'
2. Apakah peranan ,erak dalam kehidupan sehari-hari'
3. Ba,aimana hubun,an antara ,ava, massa, dan
percepatan'
1. Dapatkah sebuah benda ber,erak jika tidak ada ,ava
van, bekerja pada benda tersebut'
5. 1uliskanlah contoh ,erak dalam kehidupan sehari-hari serta
sebutkan ,ava van, memen,aruhi ,erakan benda tersebut'
Gambar 5.1
Ketika kertas ditarik dengan
cara dihentakkan, di manakah
koin ini jatuh?
Tokoh
Sir Isaac Newton lahir di
Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris
pada 25 Desember 1642. Pada
1661, Newton berkesempatan
belajar di Trinity College,
Cambridge, dan lulus pada 1665.
Penemuannya antara lain dalam
bidang matematika jenis baru
saat itu, yakni kalkulus, penemuan
dalam bidang cahaya dan warna,
dan hukum-hukum tentang gerak
termasuk hukum gravitasi.
Hukum-hukum tentang gerak
yang menghebohkan ialah
rumusan dalam jurnalnya yang
terkenal, Philosophiae Naturalis
Principia Mathematica atau
disebut juga Principia.
Sumber: Jendela IPTEK, 1997
Sir Isaac Newton
(1642 1727)
85 Dinamika Gerak
2. Hukum II Newton
Oava van, bekerja pada sebuah benda menvebabkan benda tersebut
ber,erak dipercepat atau diperlambat. Hukum ll Newton mempelajari
hubun,an antara ,ava van, bekerja pada sebuah benda den,an percepatan
van, ditimbulkan oleh ,ava tersebut. Berikut ini akan dilakukan ke,iatan
sederhana. Setelah melakukan ke,iatan tersebut, Anda diharapkan dapat
memahami hubun,an antara ,ava (), massa benda (m), dan percepatan
benda (c) van, bekerja pada benda tersebut.
Setelah melakukan Aktivitas Iisika 5.2, Anda telah memahami
hubun,an antara massa, percepatan, dan pada benda van, resultan ,ava
van, dialaminva tidak sama nol. Berdasarkan percobaan tersebut Anda
peroleh hubun,an antara ,ava dan percepatannva, vaitu
c _ - (5-1)
Adapun har,a kesebandin,annva itu menunjukkan ukuran kelem-
baman van, dimiliki benda, vaitu massa. Secara matematis persamaannva
dapat ditulis seba,ai berikut.
~ mc _
(5-2)
Persamaan (5-2) dikenal seba,ai Hukum ll Newton van,
pernvataannva secara len,kap adalah bahwa percec:cn ,cn J|:|m|u||cn
|e| c,c ,cn |e|erc cJc suc:u |enJc |escrn,c |er|cnJ|n |urus Jencn
c,c :erse|u: Jcn |er|cnJ|n :er|c||| Jencn mcssc |enJc.

m~
c
_
Aktivitas Fisika 5.2
Hubungan antara Massa, Percepatan, dan Gaya
Tujuan Percobaan
Menyelidiki hubungan antara massa, percepatan, dan gaya pada benda yang
mengalami gerak lurus berubah beraturan.
Alat-Alat Percobaan
1. 2 buah balok kayu bermassa m
1
2. Meja
3. Beban bermassa m
2
, m
2
>> m
1
4. Tali
5. Troli
6. Pewaktu ketik
Langkah-Langkah Percobaan
1. Susunlah alat percobaan seperti pada Gambar 5.2.
2. Nyalakan pewaktu ketik.
3. Lepaskan troli sehingga troli bergerak.
4. Amati jejak pada pewaktu ketik.
5. Hitunglah percepatan troli tersebut.
6. Lakukan langkah 2 sampai 5 untuk massa di atas troli sebesar 2 m
1
, seperti
pada Gambar 5.2 (b).
7. Apakah percepatan yang dialami kedua percobaan itu sama? Mengapa
demikian?
8. Bagaimana hubungan antara m
1
dan a, juga hubungan antara 2m
1
dan a?
9. Bagaimana hubungan antara F = m
2
g dan a?
m
1
(a)
(b)
balok
m
2
m
1
m
1
Gambar 5.2
(a) Balok bermassa m
1
diletakkan di
atas troli dan ditarik oleh gaya F
dari beban m
2
.
(b) Balok bermassa 2 m
1
diletakkan
di atas troli dan ditarik oleh
gaya F dari m
2
.
m
2
beban
beban
balok
balok
86 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Oava dan percepatan adalah besaran vektor, sedan,kan massa benda
adalah besaran skalar. leh karena itu, ,ava ditulis seba,ai berikut.
_I ~ ma
Keteran,an:
_I ~ ,ava van, bekerja pada benda (N)
m ~ massa benda (k,)
a ~ percepatan benda (m/s
2
)
Dalam Sl, satuan ,ava adalah k,m/s
2
, disebut ju,a newton (N). Gc,c
1 neu:n didefinisikan seba,ai c,c ,cn |e|erc cJc mcssc 1 |||rcm
|enJc se||nc men|m|u||cn ercec:cn 1 me:er er se|n |ucJrc:.
(5-3)
Sebuah benda bermassa 2 k, ber,erak den,an kecepatan awal 5 m/s di atas bidan, datar
licin, kemudian benda tersebut diberi ,ava tetap searah den,an ,erak benda. Setelah
menempuh jarak 1 m, kecepatan benda menjadi 7 m/s. 1entukan besar ,ava tersebut.
]awab:
Diketahui:
t
O
~ 5 m/s', m ~ 2 k,
t
:

~ 7 m/s, s ~ 1 m
Persamaan ,erak:
2cs ~ t
:
2
- t
O
2
2 2
O
-
2
:
t t
c
s

2 2
(7 m/s) - (5 m/s)
~
2(5m)
c
c ~ 3 m/s
2
3. Hukum III Newton
lkatkan seutas tali pada batan, pohon erat-erat a,ar tali tidak lepas,
seperti pada Cambar 5.3. Pe,an, tali pada jarak beberapa meter, mirin,-
kan tubuh Anda sambil menarik tali van, sudah terpasan,. Anda tidak
jatuh, bukan' Kasus ini ditan,kap oleh Newton den,an menvatakan bahwa:
l||c -nJc menerc|cn c,c cJc se|uc| |enJc, |enJc |:u c|cn menerc-
|cn c,c cJc -nJc ,cn |escrn,c scmc, :e:c| Jencn crc| |er|cucncn.
Pada kejadian tersebut, ada dua ,ava van, berlawanan, vaitu ,ava tarik
oleh anak terhadap pohon disebut c,c c|s|, sedan,kan pohon
mempertahankan anak den,an ,ava van, sama disebut c,c rec|s|. Semakin
besar ,ava aksi van, dikenakan terhadap pohon, semakin besar ,ava reaksi
van, diberikan pohon.

c|s|
~ -
rec|s|
(5-1)
Oava aksi dan ,ava reaksi bekerja pada dua benda van, berbeda den,an
arah berlawanan.
Perhatikan Cambar 5.4. Buku ditarik Bumi (u) vertikal ke bawah,
van, besarnva seberat buku. Meja memberikan ,ava doron, (|) kepada
buku van, sama besar den,an ,ava ,ravitasi Bumi (u) sehin,,a jumlah
kedua ,ava van, bekerja pada buku sama den,an nol. A,ar tidak salah
persepsi, kedua ,ava tersebut bukan pasan,an aksi-reaksi karena tidak
bekerja pada benda van, berbeda.
Gambar 5.3
Putut menarik tali yang
diikatkan pada pohon.
Contoh 5.1
Menurut Hukum ll Newton,
~ mc ~ (2 k,) (3 m/s
2
) ~ 6 k,m/s
2
~ 6 N
Jadi, ,ava van, bekerja pada benda adalah 6 N.
4 m
F v
m = 2 kg
Gambar 5.4
Gaya aksi dan gaya reaksi
terjadi pada buku dan meja.
N
gaya tekan meja
pada buku
gaya tekan meja
pada buku
(gaya reaksi)
w
gaya gravitasi
Bumi pada
buku
gaya tekan
buku pada
meja
(gaya aksi)
F'
F
F'
F
F' = gaya tarik
pohon terhadap
anak
F, = gaya
tarik anak
terhadap
pohon
Sebuah palu bermassa 2 kg
diayunkan vertikal ke bawah dengan
kecepatan 20 m/s. Palu tersebut
menghantam sebuah paku,
mengakibatkan paku masuk sedalam
5 cm ke dalam kayu. Hitunglah gaya
hantam palu.
Tantangan
untuk Anda
87 Dinamika Gerak
Pada Cambar 5.4, buku menekan meja sehin,,a memberikan ,ava
aksi van, arahnva ke bawah. Seba,ai reaksinva, meja menekan buku van,
arahnva ke atas sehin,,a memberikan ,ava reaksi ('). Kedua ,ava ini
besarnva sama dan berlawanan arah, serta bekerja pada dua benda van,
berbeda. leh karena itu, pasan,an ,ava ini merupakan pasan,an aksi-
reaksi ~ -'.
Mesin turbo pesawat memberikan ,ava aksi melalui ,as buan, ke ba,ian
belakan,. Sebaliknva, semburan ,as buan, roket men,hasilkan ,ava reaksi
van, menvebabkan pesawat terdoron, ke depan karena massa ,as buan,
san,at kecil. Oas tersebut menvembur ke belakan, den,an kecepatan tin,,i.
Oava aksi dari mesin turbo mesin pesawat sama besarnva den,an ,ava reaksi
dari semburan ,as, tetapi arahnva berlawanan.
4. Gaya Berat
Ketika Anda melemparkan uan, lo,am ke atas, apa van, terjadi'
Uan, lo,am tersebut akan ber,erak naik hin,,a ketin,,ian maksimum,
kemudian uan, lo,am tersebut akan jatuh kembali ke Bumi. Jika Anda
melepaskan uan, lo,am dari ketin,,ian tertentu dari tanah, uan, lo,am
tersebut ju,a akan jatuh ke Bumi. Uan, lo,am akan selalu jatuh ke Bumi
den,an percepatan tertentu karena adanva ,ava ,ravitasi Bumi pada uan,
lo,am.
Semua benda akan men,alami percepatan van, sama tanpa dipen,aruhi
massanva. Anda namakan percepatan ini den,an percepatan ,ravitasi
van, besarnva 9,o m/s
2
dan dilamban,kan den,an g.
Dari Hukum ll Newton van, telah Anda pelajari, Anda dapat
menuliskan ,ava ,ravitasi I, pada benda bermassa m seba,ai berikut.
I,

~ mg
Den,an men,,unakan a ~ g dan menuliskannva untuk ,ava ,ravitasi,
diperoleh
w ~ mg
Gambar 5.5
Gaya aksi dan gaya reaksi terjadi
pada mesin turbo pesawat.
turbin digerakkan
oleh gas panas
bahan bakar terbakar
di dalam bilik bakar
baling-baling
meniup udara ke
sekeliling mesin
aliran udara
kompresor tahap kedua
meningkatkan tekanan
kompresor tahap
pertama menekan
udara masuk
buangan jet
(5-5)
Keteran,an:
w ~ ,ava berat (newton)
m ~ massa benda (k,)
g ~ percepatan ,ravitasi (m/s
2
)
Massa dan berat bukan besaran yang
sama. Satuan massa adalah kg dan
satuan berat adalah newton.
Ingatlah
Jika percepatan ,ravitasi di Pontianak 9,o m/s
2
, berapa berat benda van, massanva 5 k,
di Pontianak'
]awab:
Diketahui:
m ~ 5 k,
~ 9,o m/s
2
Contoh 5.2
88 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Sepoton, balok massanva 2 k, terletak di atas lantai. Balok tersebut ditarik oleh ,ava
vertikal ke atas sebesar 3O N. Jika ~ 1O m/s
2
, berapakah percepatan van, diberikan
pada balok tersebut'
]awab:
Diketahui:
Pada balok bekerja dua ,ava, vaitu ,ava berat u dan ,ava tarik vertikal ke atas .
u ~ m
~ (2 k,)(1O m/s
2
)
~ 2O N
Percepatan benda ditentukan oleh ,ava dan ,ava u.
,
_
~ mc
- u~ mc
c ~
- u
m
~
3O N - 2O N
2 k,
~ 5 m/s
2
Jadi, percepatan benda adalah 5 m/s
2
.
w
a F
Contoh 5.3 Tugas Anda 5.1
Dalam kehidupan sehari-hari,
mungkin Anda pernah mendengar
kalimat: berat badan Indro adalah
60 kg. Bukankah satuan berat
adalah newton? Apakah timbangan
merupakan alat pengukuran berat
atau massa? Bersama kelompok
belajar Anda, diskusikan hal
tersebut.
5. Gaya Gesekan
Untuk membantu Anda memahami konsep tentan, ,ava ,esekan,
Anda dapat melakukan Aktivitas Iisika 5.3 berikut untuk men,amati
,ava ,esekan antara balok dan meja.
u ~ m
~ (5 k,) (9,o m/s
2
) ~ 19 N
Jadi, berat benda adalah 19 N.
Aktivitas Fisika 5.3
Oava ,esekan terjadi pada dua permukaan benda van, salin, bersentuh-
an dan terdapat ,erak relatif antara keduanva. Oava ,esekan tersebut
men,hasilkan ,ava untuk men,hambat laju benda. Oava ,esekan antara
Gaya Gesekan
Tujuan Percobaan
Mengamati gaya gesekan yang terjadi antara dua benda.
Alat-Alat Percobaan
1. Meja
2. Balok kayu
3. Neraca pegas
Langkah-Langkah Percobaan
1. Susunlah alat percobaan seperti pada gambar.
2. Ketika balok sedang diam, tarik neraca pegas, kemudian amati gaya yang
ditunjukkan neraca pegas.
3. Catat gaya yang ditunjukkan neraca pegas sesaat balok akan bergerak.
4. Tarik neraca pegas sehingga balok bergerak dengan kecepatan konstan.
5. Catat gaya yang ditunjukkan neraca pegas pada saat balok bergerak dengan
kecepatan konstan.
6. Bandingkan nilai gaya yang ditunjukkan neraca pegas saat balok akan
bergerak dan saat balok bergerak dengan kecepatan konstan?
7. Gaya apakah yang ditunjukkan neraca pegas?
balok
neraca
pegas
89 Dinamika Gerak
T
r
T
dua benda van, bersentuhan banvak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Pada beberapa kasus, ,ava ,esekan bersifat meru,ikan, sedan,kan pada
kasus van, lain, ,ava ,esekan bersifat men,untun,kan. Seoran, siswa me-
nendan, sebuah bola di atas lapan,an berumput, terjadi ,ava ,esekan antara
permukaan bola den,an hamparan rumput sehin,,a bola akan berhenti
pada jarak van, tidak terlalu jauh. Oava ,esekan men,hambat laju bola.
Pada contoh lain, ,ava ,esekan timbul antara ban kendaraan van,
sedan, ber,erak den,an jalan van, dilaluinva sehin,,a tidak slip. Oava
,esekan udara den,an seoran, penerjun pavun, terjadi sepanjan,
,erakannva. lmbusan udara van, menventuh bidan, pavun, merupakan
,ava pen,hambat terhadap laju penerjun sehin,,a penerjun selamat saat
tiba di tanah. Pada peristiwa ini, ,ava ,esekan san,at bermanfaat terhadap
keselamatan penerjun pavun,.
6. Gaya Sentripetal (F
sp
)
1elah Anda ketahui bahwa kecepatan adalah besaran vektor van,
memiliki besar dan arah. Jika arah dan kelajuan berubah, vektor kecepatan
akan berubah ju,a. Perubahan vektor kecepatan akan menimbulkan
percepatan. Menurut Hukum ll Newton, ,ava merupakan perkalian antara
massa benda den,an percepatan van, dimiliki benda tersebut. Jika ,ava
sentripetal van, bekerja pada benda ber,erak melin,kar beraturan adalah

s
, percepatan sentripetal van, dimiliki benda bermassa m adalah c
s
maka
,ava sentripetal dirumuskan seba,ai berikut.

s
~ mc
s
Gambar 5.6
Gerak turun penerjun payung
semakin lambat ketika semakin
dekat dengan tanah.
Sumber: Physics for You, 2001
s
t
m m n
n
c
2
2
Oava sentripetal arahnva selalu menuju ke titik pusat lin,karan dan
te,ak lurus den,an vektor kecepatannva. Untuk men,etahui adanva ,ava
sentripetal pada ,erak melin,kar beraturan, lakukan ke,iatan berikut.
Aktivitas Fisika 5.4
Gaya Sentripetal
Tujuan Percobaan
Mengetahui arah gaya sentripetal
Alat-Alat Percobaan
Tali dan bola pingpong
Langkah-Langkah Percobaan
1. Ikatkan ujung tali pada bola pingpong.
2. Putar bola tersebut di atas kepala dengan posisi mendatar.
3. Apa yang Anda rasakan terhadap gaya tegangan tali?
4. Putarlah tali lebih cepat lagi. Adakah pengaruh kelajuan bola dengan gaya
tegangan tali?
5. Apa kesimpulan Anda dari percobaan ini?
Perhatikan Cambar 5.7. Jika ,ava berat bola diabaikan, ,ambar
tersebut memperlihatkan ,ava-,ava van, bekerja pada bola van, diikat
den,an tali dan diputar den,an tan,an seba,ai titik pusatnva. Dapat
dikatakan bahwa bola tersebut ber,erak melin,kar. Oava te,an,an tali
(T) merupakan ,ava van, menvebabkan benda tersebut ber,erak
melin,kar.
Gambar 5.7
Gaya sentripetal menuju pusat
lingkaran.
(5-6)
90 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Sebuah bola besi bermassa 1OO , diikat den,an seutas tali van, panjan,nva oO cm,
kemudian diputar membentuk lintasan melin,kar den,an kelajuan 1 m/s. 1entukan
,ava sentripetal bola besi tersebut.
]awab:
Diketahui:
m ~ 1OO , ~ O,1 k,
n ~ oO cm ~ O,o m
t ~ 1 m/s R
=

8
0

c
m
m = 50 g
Contoh 5.4
s ~ T
Persamaan (5-6) dapat ditulis seba,ai berikut
2
t
T m
r

Perlu Anda perhatikan bahwa ,ava sentripetal merupakan suatu


istilah untuk resultan ,ava van, arahnva menuju pusat.
Oava sentripetal ju,a dapat Anda temui pada ,erak melin,kar benda-
benda lan,it terhadap benda lan,it lainnva. Seba,ai contoh, bulan van,
selalu men,elilin,i Bumi.
Men,apa Bulan selalu men,elilin,i Bumi' Oava apakah van,
bertindak seba,ai ,ava sentripetal' Dari Hukum Newton, diketahui bahwa
antara dua buah benda van, memiliki massa dan dipisahkan oleh jarak
tertentu bekerja sebuah ,ava tarik-menarik van, besarnva sebandin,
den,an massa benda-benda tersebut dan berbandin, terbalik den,an
kuadrat jarak pisah antara benda-benda tersebut. Oava ini disebut seba,ai
,ava ,ravitasi. Oava inilah van, menvebabkan Bulan ber,erak men,elilin,i
Bumi. Jadi, van, berperan seba,ai ,ava sentripetal pada ,erak Bulan
men,elilin,i Bumi adalah ,ava ,ravitasi antara Bulan dan Bumi.
(5-7)
Anda telah men,etahui bahwa ,erak bulan dipen,aruhi ,ava tarik Bumi. Hitun,lah
besar ,ava tarik Bumi terhadap bulan tersebut. Untuk men,erjakan tu,as ini, Anda
perlu men,etahui besaran-besaran Bumi dan bulan van, dibutuhkan dalam
perhitun,an tersebut.
Mari Mencari Tahu
Oava sentripetal diperoleh den,an men,,una-
kan persamaan

sp
~
t
m
n
2

sp
~
2
4m/s
0,1kg 2N
0,8m
[

| j
\ )
Jadi, ,ava sentripetal bola besi adalah 2 N.
Sebuah benda bermassa 200 gram
diikat dengan tali ringan. Kemudian,
diputar secara horizontal dengan
kecepatan sudut tetap 5 rad/s.
Panjang tali tersebut adalah 60 cm.
Berapakah besar gaya sentripetal
pada benda tersebut?
a. 0,3 N
b. 0,6 N
c. 3 N
d. 6 N
e. 30 N
UAN, 2001
Pembahasan
Diketahui:
m = 200 gram = 0,2 kg
c = 5 rad/s
= 60 cm = 0,6 m
F
sp
=
2
v
m
R
Dalam kasus ini, = R.
Dengan demikian,
F
sp
=
2
v
m
R
F
sp
= c
2
m R
F
sp
= (0,2 kg) (5 rad/s)
2
(0,6 m)
F
sp
= 3 N
Jadi, gaya sentripetal yang bekerja
pada benda adalah 3 N.
Jawaban: C
Pembahasan Soal
Kata Kunci
Hukum I Newton
Hukum II Newton
Hukum III Newton
gaya aksi
gaya reaksi
gaya gesekan
gaya sentripetal
Oava ini ju,a dapat dirasakan oleh tan,an Anda. Oava te,an,an
tali (T) ini merupakan ,ava van, arahnva menuju pusat dan penvebab
bola tersebut ber,erak melin,kar. Dalam hal ini, van, berperan seba,ai
,ava sentripetal (
s
) adalah ,ava te,an,an tali (T).
91 Dinamika Gerak
B. Penerapan Hukum Newton
Pada ba,ian ini, Anda akan mempelajari beberapa penerapan hukum
Newton dalam kehidupan sehari-hari.
1. Gerak Benda pada Bidang Datar
Sebuah benda terletak pada bidan, datar licin seperti pada Cambar
5.S, kemudian diberi ,ava mendatar hin,,a benda ber,erak lurus
den,an percepatan c. Oava-,ava van, bekerja pada sumbu-, adalah
,
~ | - u _
Benda tidak ber,erak terhadap sumbu-, maka
O
,
~ _
| - u ~ O
(5-o)
| ~ u ~ m
Oava van, bekerja pada sumbu-\:
\
~ mc _
~ mc
Tes Kompetensi Subbab A
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Hitun, ,ava van, dibutuhkan sebuah mobil van, massa-
nva 2.OOO k, untuk mencapai kecepatan 2O m/s dalam
waktu 1O s.
2. Sebuah ,ava bekerja pada benda bermassa m
1
dan
percepatan van, ditimbulkan 2 m/s
2
. Oava van, sama
bekerja pada benda lain bermassa m
2
percepatan van,
ditimbulkan 3 m/s
2
.
a. Berapakah nilai rasio
1
2
m
m
'
b. Jika m
1
dan m
2
di,abun,, berapa percepatan van,
dihasilkan oleh ,ava '
3. Sebuah bus massanva 1O.OOO k, ber,erak den,an ke-
cepatan 72 km/jam. Mobil direm dan berhenti setelah
menempuh jarak 2OO m. 1entukan ,ava rem van,
bekerja pada mobil tersebut.
1. Anda sedan, berada di dalam sebuah pesawat terban,
pada ketin,,ian 12.OOO m (3.657 kaki). Berapa per-
senkah perubahan berat badan Anda'
5. Sepoton, batu bata van, massanva 2 k, terletak diam
di atas tanah. Kemudian, batu tersebut ditarik ke atas
den,an ,ava 3O N selama 2 s, lalu dilepaskan. Jika
~ 9,o m/s
2
, tentukan tin,,i maksimum van,
dicapainva.
6. Sebuah bola bermassa 2OO ,ram diikat pada ujun,
seutas tali van, panjan,nva 5O cm. Bola berputar da-
lam lin,karan horizontal den,an kelajuan tetap 2 m/s.
Hitun, te,an,an tali.
7. Sebuah pirin,an den,an jari-jari 5 cm diputar den,an
kecepatan sudut 2O rad/s. 1entukan percepatan dan
,ava sentripetal sebuah titik bermassa 2 , van, berada
di pin,,ir pirin,an tersebut.
o. Sebuah bola bermassa O,2 k, diputar men,itari
lin,karan vertikal van, radiusnva 1,5 m den,an laju
o m/s. Hitun, te,an,an maksimum dan te,an,an mini-
mum tali van, men,hubun,kan bola ke pusat
lin,karan jika ~ 1O m/s
2
.
9. Sebuah kendaraan menikun, di lintasan jalan men-
datar kasar den,an jari-jari kelen,kun,an 5O m, massa
kendaraan dan penumpan, 5OO k,. 1entukan
kecepatan maksimum a,ar kendaran tidak slip jika ,ava
,esekan antara ban dan jalan 5.OOO N.
1O. Sebuah mobil melewati jalan cembun,. Diketahui
radius 2O m. Massa mobil beserta penumpan,nva
1OO k,. Oava tekan mobil terhadap jalan 35OO N. Jika
percepatan ,ravitasi 1O m/s
2
, tentukan laju mobil pada
saat kedudukan tertin,,i.
Gambar 5.8
Gaya-gaya yang bekerja pada
balok.
N
F
w
92 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X

c ~
m
(5-9)
Keteran,an:
c ~ percepatan (m/s
2
)
~ ,ava (N)
m ~ massa (k,)
Pada bidan, datar licin, tidak ada ,ava ,esekan van, bekerja antara benda den,an
bidan,. Sebuah benda bermassa 1 k, terletak pada meja mendatar licin. Benda itu
diberi ,ava mendatar sebesar 1O N. Berapa percepatan benda itu'
]awab:
Diketahui:
m ~ 1 k,
~ 1O N
c ~
1O N
1 k,

m
~ 2,5 m/s
2
Jadi, percepatan benda ~ 2,5 m/s
2
.
N
w
F = 10 N
Sebuah mobil bermassa 2.OOO k, ber,erak den,an kecepatan 51 km/jam. Berapakah
,ava van, diperlukan untuk men,erem a,ar mobil berhenti pada jarak 25 m'
]awab:
Diketahui:
m ~ 2.OOO k,
t
O
~ 51 km/jam ~ 15 m/s
s ~ o m
Mobil berhenti, berarti t
:
~ O
2 cs ~ t
:
2
- t
O
2
2c(25 m) ~ (O)
2
- (15 m/s)
2
5O c m ~ -225 m
2
/s
2
c ~ -1,5 m/s
2
Den,an

men,,unakan Hukum ll Newton diperoleh
~ mc
~ (2.OOO k,) (-1,5 m/s
2
)
~ -9OOO N
~ -9 1O
3
N
Jadi, a,ar mobil berhenti pada jarak 25 m harus dikerjakan ,ava sebesar 9 1O
3
N
van, arahnva berlawanan den,an arah ,erak benda.
2. Gerak pada Bidang Miring
Sebuah benda memiliki ,ava berat u ~ m terletak pada bidan,
mirin, licin, membentuk sudut kemirin,an o terhadap ,aris horizontal.
Oava van, bekerja pada benda adalah ,ava normal |. Arah ,ava normal
te,ak lurus terhadap bidan, sentuh seperti pada Cambar 5.9.
Sumbu-\ sejajar bidan, mirin, dan sumbu-, te,ak lurus bidan, mirin,.
Komponen ,ava berat pada:
sumbu-\: u
\
~ m sino
sumbu-,: u
,
~ m coso
Gambar 5.9
Gaya-gaya yang bekerja pada
benda yang diletakkan pada
bidang miring
mg
N
mg coso
o
mg sino
l
i
c
i
n
Sebuah balok bermassa 2 kg terletak
di atas bidang datar licin. Pada balok
tersebut dikenakan gaya tarik
dengan arah 60 terhadap arah
mendatar. Hitunglah percepatan
balok tersebut.
Tantangan
untuk Anda
Contoh 5.5
Contoh 5.6
93 Dinamika Gerak
N
v
mg coso m
g
s
i
n
o
o
mg
Sepoton, balok van, massanva 2 k, diluncurkan Susanto pada bidan, mirin, licin tanpa
kecepatan awal. Sudut kemirin,an bidan, terhadap horizontal 3O. Jika ~ 1O m/s
2
,
berapakah
a. ,ava normal pada balok,
b. kecepatan balok setelah meluncur selama 3 s'
]awab:
Diketahui:
m ~ 2 k,
o ~ 3O
~ 1O m/s
2
a. Komponen ,ava berat pada sumbu-,
u
,
~ u cos o ~ m cos 3O
~ (2 k,)(1O m/s
2
)
1
3
2
[
| j
\ )
~
1O 3
N
Benda tidak ber,erak ke arah sumbu-, sehin,,a
\

_ ~ O
| ~ u
v
| ~ 1O 3 N
Jadi, ,ava normalnva adalah
10 3
N.
b. Komponen ,ava berat pada sumbu-\
u
\
~ u sino ~ m sin 3O
~ (2 k,)(1O m/s
2
)
1
2
[
| j
\ )
~ 1O N
Benda ber,erak sepanjan, sumbu-\ (bidan, mirin,) sehin,,a
\

_
~ mc
u
\
~ mc
1O ~ (2) c
| ~ m coso
(5-1O)
Resultan ,ava-,ava pada sumbu-\ adalah
\

_ ~ mc
m sino ~ mc
c ~ sino
Keteran,an:
| ~ ,ava normal (N)
m ~ massa benda (k,)
o ~ sudut kemirin,an
~ percepatan ,ravitasi (m/s
2
)
(5-11)
Oava-,ava van, bekerja pada sumbu-, adalah
,

_ ~ | - u
,
~ | - m coso
Benda tidak ber,erak terhadap sumbu-, maka
_ y
F
~ O
Contoh 5.7
Perhatikan perubahan pada
Contoh 5.7. Jika sudut o diubah
menjadi 60, berapakah gaya normal
pada balok tersebut dan berapakah
kecepatan balok setelah meluncur
selama 3 sekon? Buatlah kesimpulan
tentang perubahan suduto
terhadap gaya normal dan
kecepatan benda.
Tantangan
untuk Anda
94 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
3. Gerak Benda-Benda yang Dihubungkan dengan Tali
Perhatikan Cambar 5.10. Dua balok terletak di atas bidan, datar
licin. Kedua balok tersebut dihubun,kan den,an seutas tali van, massanva
diabaikan. Saat ,ava dikerjakan, maka tali memiliki te,an,an sebesar
T van, bekerja pada balok.
Resultan ,ava pada balok A pada sumbu-\ adalah

\- -
m c
_
T ~ m
A
c (5-12)
Resultan ,ava pada balok B pada sumbu-\ adalah
\

_ ~ m

c
-T ~ m

c
T ~ - m

c
(5-13)
Persamaan (5-12) disubstitusikan ke dalam Persamaan (5-13)
sehin,,a diperoleh
- m

c ~ m
-
c
~ m
-
c m

c
~ (m
-
m

)c
c ~
-

m m
[
| j
\ )
(5-11)
Keteran,an:
c ~ percepatan benda (m/s
2
)
~ ,ava tarik (N)
m
-
~ massa benda A (k,)
m

~ massa benda B (k,)


c ~ 5 m/s
2
Balok ber,erak tanpa kecepatan awal vaitu t
O
~ O. Kecepatan pada : ~ 3 s adalah
t
:
~ t
O
c: ~ O (5 m/s
2
) (3 s) ~ 15 m/s
Kecepatan balok setelah 3 s adalah 15 m/s.
Dua benda A dan B masin,-masin, massanva 1 k, dan 6 k, di atas bidan, datar licin
dan dihubun,kan den,an tali seperti pada ,ambar. Jika balok B ditarik oleh ,ava
~ 2O N, tentukan:
a. percepatan benda,
b. te,an,an tali.
]awab:
Diketahui:
m
A
~ 1 k,
m
B
~ 6 k,
~ 2O N
A B
T
F
T
Gambar 5.10
Gaya F menarik balok A dan
balok B.
B A
T T
F
licin
Perhatikan gambar berikut.
Berapakah massa tabung B?
Tantangan
untuk Anda
Contoh 5.8
C
D
12 kg
15 kg
20 kg
tegangan tali
A
B
tegangan tali
95 Dinamika Gerak
4. Gerak Benda yang Dihubungkan dengan Tali Melalui Katrol
Dua benda bermassa m
1
dan m
2
dihubun,kan oleh seutas tali melalui
sebuah katrol seperti pada Cambar 5.11. Oava ,esekan katrol diabaikan.
An,,ap m
1
> m
2
maka m
1
akan ber,erak ke bawah searah den,an
percepatan ,ravitasi, sedan,kan m
2
ber,erak ke atas berlawanan arah
den,an percepatan ,ravitasi sehin,,a bernilai ne,atif. Kedua benda
memiliki percepatan dan te,an,an tali van, sama.
1injauan pada benda bermassa m
1
:

1 1
~m c
_
m
1
- T ~ m
1
c
T ~ m
1
- m
1
c
(5-15)
1injauan pada benda bermassa m
2
:

2 2
~m c
_
T - m
2
~ m
2
c
T ~ m
2
m
2
c (5-16)
leh karena tidak ada ,ava ,esekan pada katrol, semua te,an,an tali
sama besar. Dari Persamaan (5-15) dan Persamaan (5-16) diperoleh
m
1
-

m
1
c ~ m
2
m
2
c
m
1
-

m
2
~ m
1
c m
2
c
(m
1
-

m
2
) ~ (m
1
m
2
)c


1 2
1 2
m - m
c ~
m m
(5-17)
Perhatikan Cambar 5.12. Benda bermassa m
1
terletak di atas bidan,
datar, sedan,kan benda bermassa m
2
ter,antun, bebas pada seutas tali.
Oava ,esekan pada katrol dan massa tali diabaikan.
tinjauan pada benda bermassa m
1
:
1 1
~m c
_
a. c ~
-

m m
~

2O N
1 k, 6 k,
~ 2 m/s
2
Jadi, percepatan benda 2 m/s
2
.
b. T ~ m
-
c ~ (1 k,)(2 m/s
2
) ~ o N
Jadi, te,an,an tali ~ o N.
T ~ m
1
c (5-1o)
Gambar 5.11
Dua buah benda dihubungkan dengan
tali melalui sebuah katrol.
Gambar 5.12
Dua benda dihubungkan dengan tali
melalui katrol dan m
1
terletak pada
bidang datar.
m
2
m
1
N
T T
T
T
w
1
= m
1
g
w
2
= m
2
g
licin
T
T
a
T
T
a
m
1
g
m
2
g
licin
96 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
1injauan pada benda bermassa m
2
:
2 2
~ m c
_
m
2
- T ~ m
2
c
T ~ m
2
- m
2
c
Dari Persamaan (5-1S) dan Persamaan (5-19), diperoleh
m
1
c ~ m
2
- m
2
c
m
1
c m
2
c ~ m
2

(m
1


m
2
) c ~ m
2

(5-19)
Dua benda A dan B masin,-masin, massanva 3 k, dan 2 k, dihubun,kan den,an tali
melalui sebuah katrol licin. Berapa percepatan dan te,an,an tali jika kedua benda
dilepaskan ( ~ 1O m/s
2
)'
]awab:
Ketika kedua benda dilepaskan, A ber,erak ke bawah dan B ber,erak ke atas, karena
m
-
> m

, kedua benda memiliki percepatan sama.


a. c ~

-
-
m - m
m m
,
~
3 k, - 2 k,
3 k,2 k,
1O m/s
2
~ 2 m/s
2
Jadi, percepatan kedua benda ~ 2 m/s
2
.
b. T ~ m
-
- m
-
c
~ (3 k,)(1O m/s
2
) - (3 k,)(2 m/s
2
)
~ 21 k, m/s
2
~ 21 N
Jadi, te,an,an tali kedua benda ~ 21 N.
Dari susunan benda-benda pada ,ambar, tentukan percepatan benda dan te,an,an
setiap tali jika m
-
~ 1O k,, m

~ 1 k,, dan m
C
~ 6 k, dan bidan, licin ( ~ 1O m/s
2
).
]awab:
Jika benda C dilepaskan, benda C ber,erak
ke bawah. A dan B ber,erak ke kanan den,an
percepatan van, sama.
a. c ~
C
- C
m
m m m
c ~

2
1 2
m

m m
(5-2O)
Perhatikan gambar berikut.
Hitunglah percepatan benda A dan
tegangan tali.
20 kg
katrol licin
5 kg
30
licin
)
A B
C
T
1
T
2
T
3
A B A B
T T
w
A
w
B
Tantangan
untuk Anda
Contoh 5.10
Contoh 5.9
97 Dinamika Gerak
Pada ran,kaian seperti ,ambar berikut, massa benda A dan B masin,-masin, 3 k, dan
1 k,. Massa katrol dan tali diabaikan ( ~ 1O m/s
2
). 1entukan percepatan benda A dan
te,an,an tali.
]awab:
Diketahui:
m
-
~ 3 k,
~


2
6 k, 1O m/s
1O k, 1 k, 6 k,
~
6O
2O
m/s
2
~ 3 m/s
2
Jadi, percepatan semua benda sama vaitu 3 m/s
2
.
b. 1injauan pada benda A
- -
~m c
_
T
1
~ m
A
c
~ (1O k,)(3 m/s
2
)
~ 3O N
Jadi, te,an,an tali T
1
~ 3O N
c. 1injauan pada benda C
C C
~m c
_
m
C
- T
2
~ m
C
c
(6 k,)(1O m/s
2
) - T
2
~ (6 k,)(3 m/s
2
)
T
2
~ 12 N
Jadi, te,an,an tali T
2
~ 12 N.
Gambar 5.13
Dua benda dihubungkan dengan tali
melalui dua katrol.
5. Gerak Benda Dihubungkan Tali Melalui Dua Katrol yang
Salah Satunya Dapat Bergerak
Pada ran,kaian benda A dan benda B seperti Cambar 5.13,
percepatan benda pada katrol ber,erak bebas adalah seten,ah dari
(5-21)
(5-22)
Contoh 5.11
m
B
g
B
A
m
A
g
N
T
T T
licin percepatan benda pada katrol tetap sehin,,a
1
2
-
c ~ c . Persamaan-
persamaan van, berlaku pada ran,kaian tersebut adalah seba,ai berikut.
1injauan pada benda A:
- - -
~ m c _
T ~ m
-
c
-
1injauan pada benda B:

~ m c _
u

- 2T ~ m

2T ~ m

- m

T ~
2

m
( - c

)
98 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
m

~ 1 k,
~ 1O m/s
2
c

~
1
2
c
-
1injauan pada benda A:
T ~ m
-
c
-
T ~ (3 k,)c
-
(*)
1injauan pada benda B:
T ~
2

m
( - c

)
T ~
1 k,
2
(1O m/s
2
- c

)
T ~ 2 k, (1O m/s
2
- c

) (**)
Persamaan (*) dan Persamaan (**) disubstitusikan sehin,,a diperoleh
3 k, c
-
~ 2 k, (1O m/s
2
-
1
2
c
-
)
3 k, c
-
~ 2O k,

m/s
2
- 1 k, c
-
1 k, c
-
~ 2O k,

m/s
2
c
-
~ 5 m/s
2
Dari Persamaan (*), diperoleh
T ~ 3c
A
~ (3 k,) (5 m/s
2
) ~ 15 N
Jadi, percepatan benda A adalah 5 m/s
2
dan te,an,an tali adalah 15 N.
6. Gaya Tekan pada Alas Lift
Perhatikan Cambar 5.14. Sebuah balok bermassa m terletak di dalam
lift van, sedan, ber,erak. Menurut Hukum lll Newton, ,ava tekan balok
pada alas lift (u') sama den,an ,ava normal benda (|).
a. Perhatikan Cambar 5.14 (a), lift ber,erak vertikal ke atas den,an
kecepatan tetap maka resultan ,ava van, bekerja pada benda adalah nol.
~ 0 X
| - m ~ 0
| ~ m ~ u'
maka u' ~ u.
b. Perhatikan Cambar 5.14 (b), lift ber,erak vertikal ke atas den,an
percepatan tetap (c) maka resultan ,ava van, bekerja pada benda adalah
~mc X
| - m ~ mc
| ~ m ( c)
maka u' > u.
c. Perhatikan Cambar 5.14 (c) lift ber,erak vertikal ke atas den,an
perlambatan (-c) maka resultan ,ava van, bekerja pada benda adalah
~mc X
(5-23)
(5-21)
A
B
T T
T
m
A
= 3 kg
m
B
= 4 kg
m
A
g
m
B
g
Gambar 5.14
Sebuah balok bermassa m terletak di
dalam lift yang sedang bergerak.
(a) (c)
(d)
mg = w
N
mg = w
N
a
v
mg = w
a
N
w'
v
w'
w'
v
(b)
mg = w
N
a
w'
99 Dinamika Gerak
Joko van, massanva 53 k, berdiri di dalam sebuah lift van, sedan, ber,erak ke atas
den,an percepatan 2 m/s
2
. Jika percepatan ,ravitasi Bumi () ~ 1O m/s
2
, berapakah
,ava tekan kaki Joko pada lantai lift'
]awab:
Den,an men,,unakan Persamaan (5-24), diperoleh
| ~ m( c)
~ 53 k, (1O m/s
2
2 m/s
2
)
~ 636 N
Jadi, ,ava tekan Joko pada lantai lift adalah 636 N.
Tes Kompetensi Subbab B
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Sebuah kotak bermassa 5 k, terletak di permukaan
lantai licin. Jika kotak tersebut ditarik den,an ,ava
sebesar 15 N, berapakah kecepatan kotak tersebut'
2. Sebuah benda diluncurkan oleh Joko pada bidan,
mirin, licin. Jika massa benda tersebut 5 k, dan sudut
kemirin,an bidan, terhadap horizontal 3O, hitun,lah
kecepatan benda setelah ber,erak 2 s.
3. Perhatikan ,ambar berikut.
m
1
m
2
Jika perbandin,an antara m
1
dan m
2
adalah
1
2
,
hitun,lah percepatan ,erak pada katrol tersebut.
( ~ 1O m/s
2
)
1. Dua buah benda disusun sedemikian rupa sehin,,a
tampak seperti pada ,ambar berikut.
Jika massa A ~ 5 k, dan massa B ~ 2 k,, hitun,lah
te,an,an tali dan percepatan benda ketika benda
meluncur.
5. Sitorus sedan, berdiri di dalam lift van, sedan, ber-
,erak ke bawah den,an percepatan 2 m/s. Berapakah
,ava tekan kaki Sitorus pada lantai lift'
(5-26)
(5-25)
A
B
Contoh 5.12
| - m ~ m(-c)
| ~ m( - c)
maka u' < u.
d. Perhatikan Cambar 5.14 (d), lift ber,erak vertikal ke bawah den,an
percepatan tetap (c) resultan ,ava van, bekerja pada benda adalah

~mc X
m - | ~ mc
| ~ m( - c)
maka u < u'.
Kata Kunci
bidang datar
bidang miring
gaya normal
gaya berat
tegangan tali
katrol
100 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
memen,aruhi
mempelajari
Dinamika Cerak
van, bekerja pada suatu benda besarnva ber-
bandin, lurus den,an ,ava dan berbandin, ter-
balik den,an massa benda.
Dirumuskan den,an
_I

~ m
5. Hukum lll Newton menvatakan bahwa jika
benda pertama men,erjakan ,ava pada benda
kedua, benda kedua akan men,erjakan ,ava
pada benda pertama van, besarnva sama,
tetapi arahnva berlawanan. Dirumuskan
den,an

aksi
~ -
reaksi
1. Oava memen,aruhi ,erak benda.
2. Satuan ,ava dalam Sl adalah newton (N).
Satu newton didefinisikan seba,ai ,ava
van, memberikan percepatan 1 m/s
2
pada
suatu benda van, massanva 1 k,.
3. Hukum l Newton menvatakan bahwa jika
resultan ,ava-,ava van, bekerja pada benda
sama den,an nol, benda tersebut akan tetap
diam atau ber,erak lurus beraturan.
Dirumuskan den,an:
_I ~ O
1. Hukum ll Newton menvatakan bahwa
percepatan van, ditimbulkan oleh ,ava
timbul karena
Hukum lll
Newton
menvatakan
Hukum l
Newton
Hukum ll
Newton
menvatakan menvatakan
Jika , benda akan:
diam (t ~ O), atau
ber,erak lurus beraturan (c ~ O)
Peta Konsep
Rangkuman
Oava
hubun,annva
Oerak
Setelah mempelajari bab ini, tentu Anda mem-
peroleh manfaat, di antaranya Anda mengetahui bagai-
mana hubungan antara massa (m), gaya (F), dan
percepatan (a). Dapatkah Anda menyebutkan manfaat
Refleksi
lain Anda mempelajari bab ini? Dalam mempelajari
bab ini, apakah ada materi yang Anda anggap sulit
untuk dipahami? Jika ada, diskusikan dengan teman
atau tanyakan kepada guru.

aksi
~ -
reaksi
101 Dinamika Gerak
A. Pilihlah salah satu jawaban ,ang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.
1. Jika benda hanva dipen,aruhi oleh sebuah ,ava, benda
akan ber,erak den,an .....
a. kecepatan konstan, searah den,an arah ,ava
b. kecepatan konstan, berlawanan arah den,an arah
,ava
c. percepatan konstan, berlawanan arah den,an arah
,ava
d. percepatan konstan, searah den,an arah ,ava
e. benda tetap diam
2. Sebuah ,ava menvebabkan percepatan 2 m/s
2
pada
benda van, bermassa 1 k,. Jika ,ava itu bekerja pada
benda van, bermassa 16 k,, ,ava itu akan memberikan
percepatan sebesar ....
a. o m/s
2
d. 1 m/s
2
b. 1 m/s
2
e. O,5 m/s
2
c. 2 m/s
2
3. Untuk mempercepat benda van, massanva 6 k, dari
kecepatan 21 m/s menjadi 33 m/s selama 3 s, diperlukan
,ava sebesar ....
a. 27 N d. 1o N
b. 21 N e. 15 N
c. 21 N
1. Sebuah benda bermassa 2 k, meluncur pada bidan,
mirin, den,an kecepatan tetap. Jika sudut kemirin,an
3O, resultan ,ava van, bekerja pada benda adalah ....
a. O d. 2 N
b. 1 N e. 2 3 N
c. 3 N
5. Resultan ,ava pada sebuah mobil van, ber,erak lurus
beraturan di jalan van, mendaki adalah ....
a. sama den,an ,ava normal
b. sama den,an ,ava berat mobil
c. sama den,an massa benda
d. sama den,an berat mobil dikuran,i ,ava normal
e. nol
6. 1i,a balok A, B, dan C, diletakkan sedemikain rupa
(berimpit) di atas bidan, datar, seperti pada ,ambar.
7. Orafik berikut menunjukkan hubun,an perpindahan
terhadap waktu dari dua benda van, massanva sama,
van, dikerjakan oleh ,ava
1
dan
2
sehin,,a
men,hasilkan percepatan c
1
dan c
2
.
Balok A disentuh den,an ,ava mendatar sehin,,a
,ava tersebut diteruskan oleh A ke benda B dan
selanjutnva ke benda C. Oava-,ava tersebut van,
merupakan pasan,an aksi-reaksi adalah ....
a. dan
1
d.
3
dan
1
b.
1
dan
1
e. dan
1
c.
2
dan
3
A
B
C
F
1
F
2
F
3
F
4
Dari ,rafik, dapat disimpulkan bahwa ....
a. c
1
> c
2
dan
1
>
2
b. c
1
> c
2
dan
1
<
2
c. c
1
< c
2
dan
1
<
2
d. c
1
< c
2
dan
1
>
2
e. c
1
~ c
2
dan
1
>
2
o. Orafik percepatan (c) seba,ai fun,si resultan ,ava pada
suatu benda seperti pada ,ambar berikut.
s
1
2
t
Massa benda tersebut adalah ....
a. O,3 k, d. O,9 k,
b. O,1 k, e. 1,O k,
c. O,6 k,
9. Berdasarkan Hukum ll Newton dapat disimpulkan
bahwa jika ,ava van, bekerja pada sebuah benda
bertambah, massa benda tersebut ....
a. berkuran, dan percepatan bertambah
b. bertambah dan percepatan berkuran,
c. tetap dan percepatan berkuran,
d. tetap dan percepatan bertambah
e. bertambah dan kecepatan berkuran,
1O. Sebuah kotak berada di atas mobil
van, sedan, ber,erak (perhati-
kan ,ambar).
Secara tiba-tiba, mobil
direm sehin,,a ....
a. kotak akan tetap
diam
b. kotak akan ber,erak
ke sampin,
c. kotak akan ber,erak ke sampin, kanan
d. kotak ber,erak ke sampin, kiri
e. kotak ber,erak ke depan
2 6
5
10
a(m/s
2
)
F(N)
F
Tes Kompetensi Bab 5
102 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
11. Sebuah benda terletak pada bidan, mirin,. Oava nor-
mal pada benda itu adalah....
a. sama den,an berat benda
b. lebih besar daripada berat benda
c. lebih kecil daripada berat benda
d. sama den,an massa benda
e. sama atau lebih kecil daripada berat benda
12. Benda van, massanva m ditempatkan di atas bidan,
mirin, van, licin den,an sudut kemirin,an o terhadap
bidan, horizontal. Jika percepatan ,ravitasi ,
percepatan van, terjadi pada benda tersebut adalah ....
a. sino d.

m
sino
b. m sino e. coso
c. m sin

o
13. Sebuah benda bermassa m berada pada bidan, mirin,
van, licin den,an sudut kemirin,an 3O terhadap hori-
zontal. Jika percepatan ,ravitasi , percepatan benda
adalah ....
a. d.
1
3,
3
b.
1
,
1
e.
1
3,
2
c.
1
,
2
11. Perhatikan susunan benda-benda berikut.
17. Sebuah bola besi di,antun,kan pada lan,it-lan,it seperti
pada ,ambar berikut.
Besarnva percepatan dan te,an,an tali berturut-
turut ....
a. 2 m/s
2
dan 1O N d. 9 m/s
2
dan 1 N
b. 9 m/s
2
dan 9 N e. 1 m/s
2
dan 1 N
c. 1 m/s
2
dan 9 N
15. Suatu benda bermassa 3 k, terletak pada bidan, mirin,
den,an kemirin,an 6O terhadap horizontal. Oava nor-
mal van, bekerja pada benda adalah ....
a. 3O N d. 15 N
b. 15 2 N e. 7,5 N
c. 15 3 N
16. Sebuah benda bermassa 7 k, terletak pada bidan, datar,
ditarik den,an ,ava 2O N vertikal ke atas. Oava normal
van, bekerja pada benda itu adalah ....
a. 9O N d. 5O N
b. 7O N e. 1O N
c. 6O N
9 kg
1 kg
T menvatakan te,an,an tali dan u menvatakan berat
beban. Yan, merupakan pasan,an ,ava aksi-reaksi
adalah ....
a. T
1
dan u d. T
1
dan T
3
b. T
2
dan u e. T
1
dan T
3
c. T
1
dan T
2
1o. Berdasarkan susunan benda-benda pada ,ambar, meja
dan katrol dian,,ap licin sempurna.
Jika benda C dilepaskan, te,an,an tali T besarnva ....
a. 2 N d. 6 N
b. 3 N e. o N
c. 1 N
19. Anita bermassa 5O k, ditimban, di dalam lift van,
sedan, meluncur ke bawah den,an percepatan tetap
2 m/s
2
. Jika ~ 1O m/s
2
, berat Anita di dalam lift
adalah ....
a. 6OO N d. 3OO N
b. 5OO N e. 2OO N
c. 1OO N
2O. Oava normal pada kaki Sitorus van, berada di dalam
lift lebih besar daripada beratnva. Hal ini terjadi jika lift
dalam keadaan ....
a. diam
b. ber,erak ke bawah den,an kecepatan tetap
c. ber,erak ke atas den,an percepatan tetap
d. ber,erak ke bawah den,an percepatan tetap
e. ber,erak ke atas den,an perlambatan
A B
C
T T
2 kg
3 kg 3 kg
T
2
T
1
T
3
w
w
103 Dinamika Gerak
B. ]awablah pertan,aan berikut dengan tepat.
1. Sebuah balok bermassa 5 k, ditarik oleh ,ava mendatar
15 N di atas bidan, datar licin. Berapakah percepatan
balok tersebut'
2. Sebuah benda bermassa 5O k, ber,erak den,an ke-
cepatan 1 m/s. Berapakah besar ,ava perlawanan van,
diperlukan a,ar benda tersebut tepat berhenti 1O m dari
tempat semula'
3. Sebuah balok bermassa 1 k, meluncur tanpa kecepatan
awal di atas bidan, mirin, van, licin sempurna. Jika
o (tano ~
3
1
) merupakan sudut kemirin,an bidan,
dan ~ 1O m/s
2
, tentukan:
a. ,ava normal pada benda,
b. percepatan van, timbul pada benda,
c. jarak van, ditempuh setelah 5 s.
1. Dua benda A dan B diikatkan pada ujun,-ujun, tali
van, disan,kutkan pada katrol, seperti pada ,ambar.
6. Perhatikan susunan ,ambar berikut.
Massa kedua benda masin,-masin, m
-
~ o k, dan
m

~ 2 k, ( ~ 1O m/s
2
). Sudut kemirin,an bidan,
terhadap horizontal 3O. Jika bidan, licin sempurna,
tentukan:
a. ,ava normal pada benda A,
b. arah ,erak kedua benda,
c. percepatan ,erak kedua benda,
d. te,an,an tali.
5. Perhatikan susunan ,ambar berikut.
A
B
o
Massa A dan B masin,-masin, 11,5 k, dan 1O k,. Meja
licin sempurna, massa tali dan katrol diabaikan. Jika
~ 9,o m/s
2
, tentukan:
a. percepatan benda A dan B,
b. te,an,an talinva.
Massa A dan B masin,-masin, 1 k, dan 9 k,.
Sudut bidan, mirin, terhadap horizontal 3O dan
~ 1O m/s
2
. 1entukan:
a. arah ,erak benda B,
b. percepatan benda A,
c. te,an,an tali.
7. Dua buah bola A dan B van, masin,-masin, massanva
5 k,, diikat den,an tali dan di,antun, pada lan,it-
lan,it lift. Jika lift ber,erak ke atas den,an percepatan
2 m/s
2
, berapa te,an,an setiap tali ( ~ 1O m/s
2
)'
o. Dua benda A dan B diikatkan pada ujun,-ujun, tali
van, disan,kutkan pada katrol, seperti pada ,ambar
berikut.
A
B
30
9. Di dalam sebuah lift ditempatkan timban,an badan. Saat
lift dalam keadaan diam, Heri menimban, badannva
sehin,,a didapatkan berat Heri 6OO N. Jika ~ 1O m/s
2
,
tentukan penunjukan timban,an jika:
a. lift ber,erak vertikal ke atas den,an percepatan
tetap 1O m/s
2
,
b. lift ber,erak vertikal ke atas den,an perlambatan
tetap 1 m/s
2
,
c. lift ber,erak vertikal ke bawah den,an percepatan
tetap 1 m/s
2
,
d. lift ber,erak vertikal ke bawah den,an per-
lambatan tetap 1 m/s
2
.
1O. Seseoran, van, massanva 6O k, ditimban, di dalam lift
van, sedan, ber,erak ke atas den,an percepatan tetap
2 m/s
2
. Jika percepatan ,ravitasi adalah 1O m/s
2
, tentukan
berat oran, itu di dalam lift.
Massa benda A dan B masin,-
masin, 3 k, dan 2 k,. Katrol
dian,,ap licin sempurna. Jika
percepatan ,ravitasi 1O m/s
2
,
tentukan:
a. arah ,erak benda B,
b. percepatan ,erak benda B,
c. te,an,an tali.
A
A
N
T
B
m
A
g
m
B
g
T
T
B
104 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Proyek Semester 1
Pada semester ini, Anda telah mempelajari tentan, konsep dan prinsip dasar
kinematika dan dinamika benda titik. Untuk menin,katkan pemahaman men,enai
konsep tersebut, Anda ditu,askan untuk melakukan ke,iatan semester secara
berkelompok (3-1 oran,). lan,kah ke,iatan van, harus Anda lakukan, diuraikan
pada provek semester 1 ini. Seba,ai tu,as akhir ke,iatan, kelompok Anda harus membuat
laporan ke,iatan semester van, akan dipresentasikan di akhir semester di hadapan
kelompok lain dan ,uru lisika Anda. Sistematika penulisan laporannva terdiri atas:
Judul, 1ujuan, Alat dan Bahan, Prosedur Percobaan, Data, Analisis Data, serta
Kesimpulan dan Saran terhadap penelitian van, telah dilakukan.
Gerak Lurus Beraturan dan
Gerak Lurus Berubah Beraturan
Tujuan Kegiatan
Mempelajari sebuah benda van, ber,erak lurus beraturan dan ber,erak lurus berubah
beraturan.
Alat dan Bahan
1. Papan lintasan
2. Keleren, (diameter ~ 2 cm)
3. Pen,,aris Panjan,
1. S:uc:c| (2 buah)
5. 1umpuan
6. Kapur tulis atau spidol
Prosedur Percobaan
1. Susunlah alat-alat seperti pada ,ambar berikut.
2. 1andai dan hitun, jarak antara titik awal A, titik B, dan titik C.
3. lepaskan keleren, dari titik A hin,,a men,elindin, ke titik D melalui titik B.
1. Hitun, waktu tempuh keleren, dari A ke titik B dan dari titik B ke titik C.
Catatan: Jarak A-B berkisar antara 1OO-12O cm dan jarak B-C berkisar antara
oO-1OO cm.
Pengolahan Data
1. Catatlah jarak dan waktu tempuh A-B dan B-C.
2. Apakah pada lintasan B-C keleren, men,alami perubahan kecepatan' Jika va,
berapa'
3. Apakah keleren, men,alami perubahan kecepatan pada lintasan B-C' Jika va,
berapa'
1. Menurut pendapat Anda, termasuk ,erak apakah keleren, pada lintasan A-B
dan pada lintasan B-C
5. Apa van, dapat Anda simpulkan dari percobaan ini'
A
B C
Kelereng
Papan lintasan
Tumpuan
P
a
p
a
n
lin
t
a
s
a
n
105 Tes Kompetensi Fisika Semester 1
A. Pilihlah salah satu jawaban ,ang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.
1. Dimensi ,ava adalah ....
a. |M]|l]|1]
-1
d. |M]|l]|1]
-2
b. |M]|l]
2
|1]
-2
e. |M]|l]|1]
2
c. |M]
2
|l]
-1
|1]
-2
2. Usaha setiap satuan waktu memiliki dimensi sama
den,an dimensi ....
a. ener,i kinetik d. ener,i potensial
b. dava e. ,ava
c. tekanan
3. Dua vektor masin,-masin, 6 satuan dan o satuan, satu
sama lain salin, te,ak lurus. Selisih kedua vektor
tersebut adalah ....
a. 2 satuan d. 1O satuan
b. 1 satuan e. 12 satuan
c. o satuan
1. Dua vektor
1
dan
2
satu sama lain membentuk sudut
75. Resultan vektor membentuk sudut 3O terhadap
vektor
1
. Jika vektor
1
~ 1O N, vektor
2
adalah ....
a.
1O 2
N d. 1O N
b.
2O 2
N e. 6O N
c. 1O 2 N
5. Ketelitian alat ukur pen,,aris, jan,ka soron,, dan
mikrometer sekrup secara berturut-turut adalah ....
a. 1 mm, O,1 mm, dan O,O1 mm
b. O,5 mm, O,1 mm, dan O,O1 mm
c. O,1 mm, O,O1 mm, O,OO1 mm
d. O,5 mm, O,2 mm, dan O,1 mm
e. O,5 mm, O,O1 mm, dan O,OO1 mm
6. Pada pen,ukuran panjan, benda, diperoleh hasil
pen,ukuran O,O7O6O m. Banvaknva an,ka pentin, hasil
pen,ukuran tersebut adalah ....
a. dua d. lima
b. ti,a e. enam
c. empat
7. Aluminium van, massanva 135 , dan volumenva 5O cm
3
memiliki massa jenis ....
a. O,27 ,/cm
3
d. 27 ,/cm
3
b. 2,7O ,/cm
3
e. 27O ,/cm
3
c. 2,7 ,/cm
3
o. Sebuah mobil ber,erak ke barat den,an kecepatan
15 m/s selama 1O detik. Kemudian, benda ber,erak
kembali ke timur den,an kecepatan 6 m/s selama 5 detik.
Kecepatan rata-rata mobil adalah ..
a. o m/s d. 11,5 m/s
b. 1O,5 m/s e. 16,5 m/s
c. 12 m/s
Jarak van, ditempuh benda selama o s adalah ....
a. 25 m d. 51 m
b. 1O m e. 6O m
c. 52 m
1O. Seseoran, men,endarai mobil den,an percepatan tetap
2 m/s
2
. Setelah berjalan 2O s, mobil itu menempuh jarak
5OO m. Kecepatan awal mobil itu adalah ....
a. 5 m/s d. 12 m/s
b. o m/s e. 15 m/s
c. 1O m/s
11. Sebuah mobil dari keadaan diam hin,,a ber,erak
den,an kecepatan 2O m/s membutuhkan waktu 1 s.
Jarak van, ditempuh mobil adalah ....
a. 1OO m d. 1O m
b. oO m e. 2O m
c. 5O m
12. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal 1O m/s,
mendapat perlambatan tetap 5 m/s
2
. Mobil tersebut
akan berhenti setelah menempuh jarak ....
a. 1O m d. 16O m
b. 5O m e. 17O m
c. 1OO m
13. Sebuah benda ditembakkan vertikal ke atas den,an
kecepatan awal 1O m/s. Ketin,,ian benda setelah 1 s
dari penembakan adalah .... ( ~ 1O m/s
2
)
a. 5 m d. 1O m
b. 7 m e. 12 m
c. o m
11. Di antara pernvataan berikut, van, palin, tepat untuk
sebuah benda jatuh bebas adalah ....
a. percepatan tetap, kecepatan tetap
b. percepatan bertambah, kecepatan tetap
c. percepatan tetap, kecepatan bertambah
d. percepatan bertambah, kecepatan bertambah
e. percepatan dan kecepatan berkuran,
9. Berikut adalah ,rafik kecepatan (t) terhadap waktu (:)
dari benda van, ber,erak lurus.
Tes Kompetensi Fisika
Semester 1
8
4
2 0 6 8
t(s)
v(m/s)
106 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
1o. Sebuah benda den,an massanva m di,antun, den,an
seutas tali, kemudian tali ditarik ke atas den,an per-
cepatan tetap. Jika percepatan ,ravitasi adalah m/s
2
,
te,an,an tali adalah ....
a. T ~ m d. T ~ m - mc
b. T ~ m mc e. T ~ mc - m
c. T ~ 2 m - mc
19. Perhatikan ,ambar berikut.
K adalah katrol van, san,at licin. Massa benda A dan B
masin,-masin, 7 k, dan 3 k,. Jika benda A dilepas,
te,an,an tali T
1
dan T
2
masin,-masin, adalah ....
a. o2 N dan o2 N d. 12 N dan o1 N
b. 12 N dan 12 N e. 21 N dan 12 N
c. o1 N dan 12 N
2O. Seseoran, den,an massa 55 k, ditimban, di dalam lift
van, sedan, meluncur ke bawah den,an kecepatan
tetap 2 m/s. Jika ~ 1O m/s
2
, berat oran, itu adalah ....
a. 66O N d. 11O N
b. 6OO N e. 1OO N
c. 55O N
v
t
2
1
15. Benda den,an massa 5O k,, ber,erak den,an kelajuan
11,1 km/jam. Oava van, diperlukan a,ar benda itu
berhenti pada jarak 1O m dari tempat semula adalah ....
a. 6O N berlawanan den,an ,erak benda
b. 6O N searah den,an ,erak benda
c. 1O N berlawanan den,an ,erak benda
d. 1O N searah den,an ,erak benda
e. 2O N searah den,an ,erak benda
16. Sebuah benda den,an massa 6 k, terletak pada bidan,
datar. Benda tersebut diberi ,ava 2O N van,
membentuk sudut 3O terhadap bidan, mendatar. Oava
normal van, bekerja pada benda itu adalah ....
a. 6O N d. 1O N
b. 5O N e. 3O N
c. 2O N
17. Perhatikan ,ambar berikut.
Oambar tersebut menunjukkan ,rafik kecepatan ter-
hadap waktu dari dua buah ,erak benda van, massanva
m
1
dan m
2
. Kedua benda mendapat ,ava van, sama
sehin,,a mendapatkan percepatan c
1
dan c
2
. Dari
,rafik dapat disimpulkan bahwa ....
a. c
1
< c
2
dan m
1
> m
2
b. c
1
< c
2
dan m
1
< m
2
c. c
1
> c
2
dan m
1
< m
2
d. c
1
> c
2
dan m
1
> m
2
e. c
1
> c
2
dan m
1
~ m
2
A B
T
1
T
2
T
2
K
1. Seoran, nelavan menveberan,i sun,ai, men,,unakan
perahu davun,. Perahu davun, selalu diarahkan te,ak
lurus terhadap arah arus air den,an kecepatan 3 m/s.
Jika kecepatan aliran air 3 m/s, hitun,lah kecepatan
total perahu dan arahnva dalam melintasi sun,ai.
2. Sebuah benda dilepaskan tanpa kecepatan awal dari
pesawat van, sedan, ber,erak den,an kelajuan tetap.
Jika tidak ada pen,aruh an,in, jelaskanlah ba,aimana
bentuk lintasan benda tersebut.
3. Sebuah benda van, massanva 5 k, ber,erak secara
beraturan dalam lintasan melin,kar den,an kecepatan
2 m/s. Jika jari-jari lin,karan itu O,5 m, berapakah ,ava
,ava sentripetalnva'
1. Men,apakah oran, van, sedan, menaiki permainan
ontan,-antin, tidak terpental ke luar lintasannva'
5. Sebuah batu den,an massa 2 k, diikat den,an tali dan
diputar sehin,,a lintasannva berbentuk lin,karan
vertikal den,an jari-jari O,5 m. Jika kecepatan sudut
batu 6 rad/s dan ~ 1O m/s
2
, tentukanlah te,an,an tali
pada saat batu di titik tertin,,i.
B. ]awablah pertan,aan berikut dengan tepat.
A. Cahaya
B. Pemantulan
Cahaya
C. Pembiasan
Cahaya
D. Alat-Alat Optik
Cahaya dan Optika
Setiap hari, manusia tidak akan pernah terlepas dari cahava. Benda-
benda di sekelilin, Anda dapat terlihat karena adanva cahava. Cahava
ju,a van, membuat Anda dapat melihat bavan,an Anda di cermin.
Mun,kin Anda pernah memerhatikan kaca spion pada mobil atau
sepeda motor. Kaca spion pada mobil dan sepeda motor merupakan sebuah
cermin cembun, van, di,unakan pen,emudi untuk melihat lalu-lintas
di belakan, mobil atau sepeda motor. Den,an melihat kaca spion,
pen,emudi dapat berbelok, berhenti, atau mendahului kendaraan lain
den,an aman.
Pada kaca spion, terjadi pemantulan cahava sehin,,a Anda dapat
melihat bavan,an benda-benda van, berada di depannva. Dapatkah Anda
men,identifikasi sifat-sifat bavan,an pada cermin kaca spion'
Selain cermin cembun,, berdasarkan bentuknva, ada dua jenis cermin
lainnva, vaitu cermin datar dan cermin cekun,. Dapatkah kedua cermin
ini meneruskan cahava' Ba,aimana sifat-sifat bavan,annva'
Anda dapat menentukan jawaban pertanvaan-pertanvaan tersebut
dalam bab ini. leh karena itu, pelajarilah bab ini den,an baik.
107
menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif;
menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:
menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.
Hasil yang harus Anda capai:
Pengemudi memanfaatkan pemantulan cahaya pada cermin
cembung kaca spion.
Bab
6
Sumber: Dokumentasi Penerbit
108 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
A. Cahaya
Sains dan teknolo,i selalu membawa Anda untuk mampu memahami
alam. Hal ini disebabkan sains dan teknolo,i selalu memberi pen,etahu-
an baru serta instrumen baru van, mampu men,un,kap rahasia-rahasia
alam sekalipun ,ejala alam van, semula dian,,ap tidak mun,kin
terun,kap. lenomena astronomi dapat lebih banvak terun,kap karena
tersedianva teleskop atau teropon, van, lebih baik daripada sebelumnva.
Kemajuan dan penemuan dalam biolo,i modern tidak dapat terjadi jika
tidak ada mikroskop. Ba,aimana alat-alat optik tersebut bekerja dan
mampu men,un,kap rahasia alam' Dalam bab ini, akan dibahas sejumlah
hukum serta prinsip optika ,eometri (pemantulan dan pembiasan) van,
diterapkan dalam beberapa alat optik.
1. Teori-Teori tentang Cahaya
Berikut akan dijelaskan beberapa teori tentan, cahava.
a. Teori Partikel
Pada Perten,ahan abad ke 17 M hin,,a perten,ahan abad ke-19 M,
sejarah lisika san,at dipen,aruhi oleh pemikiran dan karva Isaac Newton,
meskipun terdapat sejumlah tokoh besar lain van, hidup sezaman den,an
Newton van, memberikan kontribusi besar terhadap lisika. Akan tetapi,
di antara mereka ada seba,ian van, tidak sependapat den,an Newton,
di antaranva Robert Hooke, Robert Bo,le, Christian Hu,gens, Ole
Roemer, ]ames Bradle,, dan dmond Halle,.
Pada 1671, Newton menerbitkan karva ilmiah pertama tentan, cahava
dan warna dalam |||s||cc| Trcnscc:|ns. Kerja ilmiah ini diterima
den,an baik oleh semua pihak kecuali Hooke dan Hu,gens. Mereka
keberatan den,an Newton berkaitan den,an percobaan van, membukti-
kan bahwa cahava terdiri atas partikel kecil van, ber,erak. Mereka
men,an,,ap bahwa cahava merupakan ,elomban,.
1eori partikel dapat menjelaskan bahwa perambatan cahava berupa
,aris lurus van, tidak dapat dilihat dari belakan, sebuah pen,halan,.
Adapun ,elomban, seperti ,elomban, bunvi masih dapat diden,ar walaupun
di belakan, terdapat pen,halan,. Pada abad 17 M, Newton menemukan
komposisi cahava putih van, diinte,rasikan den,an fenomena warna. Upava
ini merupakan titik awal kajian khusus tentan, cahava van, menjadi dasar
ba,i lisika modern. Newton tertarik melakukan pen,ujian men,,unakan
prisma dan kaca. Ketika cahava diarahkan pada prisma, cahava putih dapat
memunculkan banvak warna, seperti violet, indi,o, biru, hijau, kunin,,
oranve, dan merah. Newton ju,a banvak melakukan eksperimen di alam
den,an media, seperti minvak, air, dan ,elembun, sabun. Berdasarkan
Sebelum mempelajari konsep Caha,a dan Optika, kerjakanlah soal-soal berikut dalam buku latihan.
Tes Kompetensi Awal
1. Apa perbedaan antara bavan,an mava dan bavan,an
nvata'
2. Ba,aimana sifat bavan,an pada cermin'
3. Apa van, dimaksud den,an pembiasan, indeks bias
relatif, dan indeks bias mutlak'
1. Ba,aimana sifat lensa cembun, dan lensa cekun,
terhadap berkas cahava van, melewatinva'
5. Sebutkan beberapa manfaat lensa van, Anda ketahui.
Tokoh
Seorang fisikawan Belanda,
Christian Huygens dilahirkan di
Den Haag, pada 14 April 1626.
Ayahnya seorang diplomat dan
sastrawan. Pada 1666, ia
memberikan sumbangan penting
tentang ilmu Matematika,
Astronomi, Optik, dan Mekanika,
yang membuat namanya terkenal
sebagai ilmuwan penting di Eropa.
Pada 1655, Huygens menyempurna-
kan teleskopnya yang cukup kuat
untuk menemukan sebuah satelit
Planet Saturnus, kemudian diberi
nama Titan. Pada awal 1660-an ia
menemukan lensa pelihat (okuler)
yang terdiri atas gabungan lensa,
guna mengurangi gangguan warna
yang timbul akibat penggunaan
lensa-lensa non-akromatik, lensa ini
masih dipakai sampai sekarang.
Christian Huygens
(1580 1626)
Sumber: Jendela Iptek, 1997
109 Cahaya dan Optika
penelitiannva, Newton menvimpulkan bahwa pada umumnva, cahava
terdiri atas sekumpulan partikel van, disebut Crusc|es.
b. Teori Gelombang
Pada 167o, Hu,gens berusaha melawan 1eori Partikel den,an menvata-
kan bahwa cahava merupakan ,elomban, van, ber,erak den,an kecepatan
tertentu dalam medium eter.
Menurut Hu,gens, titik-titik pada muka ,elomban, van, merambat
dapat dian,,ap seba,ai ,elomban, baru. Pada ,elomban, lin,karan, muka
,elomban,nva berupa lin,karan, sedan,kan pada ,elomban, datar, muka
,elomban,nva berupa ,aris lurus. 1eori ,elomban, dapat mevakinkan bahwa
laju cahava dalam air lebih lambat daripada di udara. Den,an demikian,
menurut Hu,gens 1eori Partikel Newton ,u,ur. Walaupun demikian, teori
,elomban, tidak mampu menjelaskan tentan, perambatan cahava berupa
,aris lurus. Kelemahan ini van, menvebabkan Newton tidak setuju den,an
teori ,elomban,. 1eori Hu,gens mampu menemukan rumus-rumus pem-
biasan dan pemantulan cahava den,an san,at memuaskan.
B. Pemantulan Cahaya
Caban, ilmu pen,etahuan tentan, cahava van, mempelajari sifat-
sifat perambatan cahava, seperti pemantulan, pembiasan, serta prinsip jalan-
nva sinar-sinar disebut :||c eme:r|. Dalam optika ,eometri, cahava
dapat di,ambarkan den,an sinar berupa ,aris van, te,ak lurus den,an
muka ,elomban, dan tidak sepenuhnva memperhitun,kan sifat ,elomban,
dari cahava tersebut. Pen,,ambaran cahava seba,ai sinar berupa ,aris
lurus tidak dapat diterapkan dalam :||c j|s|s. Pada optika fisis, cahava
harus sepenuhnva dipandan, seba,ai ,elomban, karena efek-efek
interferensi dan difraksinva san,at dominan.
1. Pemantulan Baur dan Pemantulan Teratur
Pada umumnva, setiap pemukaan benda dapat memantulkan cahava
van, jatuh pada permukaan benda tersebut. Permukaan benda dapat berupa
permukaan kasar atau halus. Seberkas cahava van, jatuh pada benda den,an
permukaan kasar akan dipantulkan den,an arah sinar pantul van, tak
teratur. Pemantulan ini disebut emcn:u|cn |cur, perhatikan Cambar 6.1.
Adapun seberkas cahava van, jatuh pada permukaan halus, akan
dipantulkan den,an arah van, teratur. Pemantulan ini disebut emcn:u|cn
:erc:ur, perhatikan Cambar 6.2. Pemantulan cahava pada permukaan
benda tidak sembaran,, melainkan memiliki keteraturan sesuai den,an
hukum-hukum pemantulan.
Tes Kompetensi Subbab A
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Menurut teori partikel dan teori ,elomban,, apakah
cahava itu'
2. Newton berpendapat bahwa cahava merupakan par-
tikel. Berikan penjelasan men,enai teori ini den,an
kalimat Anda sendiri.
3. Ba,aimana hipotesis Hu,gens sehin,,a dia ber-
pendapat bahwa cahava merupakan ,elomban,'
1. Apa kelemahan teori ,elomban, van, membuat
Newton masih tidak setuju den,an teori itu'
5. Menurut Anda, di antara teori partikel dan teori
,elomban,, manakah van, palin, benar'
Kata Kunci
partikel
gelombang
Gambar 6.2
Pemantulan teratur
Gambar 6.1
Pemantulan baur
110 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Aktivitas Fisika 6.1
karton
sinar
pantul
sinar datang
pointer
inframerah
2. Hukum Pemantulan
Jika pada Aktivitas Iisika 6.1 proses pemantulan pada cermin datar
dilakukan secara baik, Anda dapat menemukan kesimpulan bahwa:
a. sudut datan, sama den,an sudut pantul,
b. sinar datan,, ,aris normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidan,
datar. Pernvataan dikenal den,an Hukum Pemantulan.
3. Pemantulan pada Cermin
Cermin adalah permukaan van, mampu memantulkan lebih dari 95'
cahava van, men,enainva. Permukaan seperti itu dapat berupa lo,am
van, di,osok sehin,,a men,kilap atau kaca van, dilapisi lo,am, misal-
nva dilapisi cmc|cm rc|sc.
Gambar 6.3
Hukum Pemantulan. Sudut
datang ( 0
i
) sama dengan sudut
pantul ( 0
r
)
sinar
datang
garis
normal
sinar
pantul
0
i
0
r
Pemantulan pada Cermin Datar
Tujuan Percobaan
Mengamati pemantulan pada cermin datar.
Alat-Alat Percobaan
Sediakanlah sumber cahaya, cermin datar, penggaris, alat tulis, dan selembar karton.
Langkah-Langkah Percobaan
1. Letakkan sumber cahaya, cermin
datar, dan karton, seperti pada gambar
berikut.
2. Buatlah garis normal pada permuka-
an cermin datar, titik di mana sinar
akan dipantulkan (garis normal
tegak lurus terhadap permukaan
cermin datar).
3. Gambarkan sinar yang jatuh pada permukaan cermin. Sinar ini disebut sinar
datang. Gambarkan pula sinar yang meninggalkan permukaan cermin. Sinar
ini disebut sinar pantul.
4. Ukurlah sudut antara sinar datang dan garis normal. Sudut ini disebut sudut
datang. Ukur juga sudut antara sinar pantul dan garis normal. Sudut ini
disebut sudut pantul. Lakukan kegiatan ini tidak kurang dari lima kali.
5. Apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan ini?
A
O
P r '
r
1
i
1
B
r
40
N
Dua buah cermin disusun seperti pada ,ambar berikut.
Jika sinar datan, pada cermin A memiliki sudut
datan, 1O, tentukan arah sinar pantul (sudut
pantul) oleh cermin B.
]awab:
Di titik A, | adalah sudut datan, ~ 1O.
Berdasarkan hukum pemantulan, | ~ r maka r ~ 1O.
P z
~ BAO z ~ NAO z - (r) ~ 9O - 1O ~ 5O
Besar sudut r' dapat dicari dari
r z P z AOB z ~ 1oO ~ r z 5O

9O ~ 1oO
r z ~ 1oO

- 9O - 5O ~ 1O
Besar sudut |
1
dapat dicari dari
r z
1
i z ~ 9O
1
i z ~ 9O - r z ~ 9O - 1O ~ 5O
1
i z merupakan sudut datan, terhadap cermin .
Contoh 6.1
Besar sudut |
1
dapat dicari dari
111 Cahaya dan Optika
A C
B
B'
D
s
0
s'
benda bayangan
Berdasarkan hukum pemantulan, di titik berlaku:
1
i z

~
1
r z
1
r z

~ 5O
Jadi, arah sinar pantul oleh cermin B membentuk sudut 5O terhadap ,aris normal.
a. Pemantulan pada Cermin Datar
Apa van, Anda lihat pada cermin datar ketika Anda berdiri di depan
cermin datar tersebut' Pada cermin, terlihat ada bavan,an Anda. Ba,aimana
sifat bavan,an van, terbentuk pada cermin datar'
Perhatikan Cambar 6.4. 1itik S' merupakan bavan,an dari titik S. Ada-
pun proses pembentukan bavan,an pada cermin datar adalah seba,ai berikut.
1. Sinar datan, SP
1
(sinar 1) jatuh pada cermin datar den,an sudut datan,
0
1
, kemudian sinar ini dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 1.
2. Sinar datan, SP
2
(sinar 2) jatuh pada cermin den,an sudut datan,
0
2
, kemudian sinar ini dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 2.
3. Perpanjan,an sinar pantul 1 dan sinar pantul 2 di belakan, cermin
dilukiskan den,an ,aris terputus-putus dan berpoton,an di titik S'.
Jadi, letak bavan,an titik S adalah S' van, dibentuk dari perpoton,an
perpanjan,an dua sinar pantul.
Den,an cara van, sama, bavan,an benda dua dimensi dan ti,a dimensi
dapat terbentuk oleh cermin datar. Proses pembentukan bavan,annva sama
seperti pada benda titik. Hal van, terpentin, adalah dalam setiap proses
pembentukan bavan,an, hukum pemantulan selalu berlaku.
Perhatikan Cambar 6.5 berikut.
Untuk benda van, bukan berupa titik atau ,aris, Anda akan mendapat-
kan bahwa ukuran bavan,an benda persis sama den,an ukuran bendanva.
Benda dan bavan,an hanva berbeda dalam hal arah kiri dan kanannva.
Perhatikan Cambar 6.6. Ba,ian kiri benda menjadi ba,ian kanan
bavan,an, dan sebaliknva. Peristiwa ini disebut pembalikan sisi (|c:erc|
|nters|n). leh karena adanva pembalikan sisi ini, tulisan van, hendak
dibaca melalui cermin, penulisan hurufnva harus dibalik.
Berdasarkan bavan,an benda pada cermin datar, dapat disimpulkan
bahwa sifat bavan,an benda van, dibentuk oleh cermin datar adalah
seba,ai berikut
mava,
ukuran sama besar den,an ukuran benda,
te,ak,
jarak benda terhadap cermin sama den,an jarak bavan,an terhadap
cermin.
Gambar 6.5
Ukuran benda persis sama dengan
ukuran bayangan
Gambar 6.4
Pembentukan bayangan pada
cermin datar
bayangan
S'
S
P
1
P
2
benda
0
1
0
2
Gambar 6.6
Ketika bercermin, posisi kiri benda
menjadi posisi kanan bayangan
mata
pengamat
112 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
leh karena sinar pantul sama den,an
sinar datan, maka ~ D ~
1
2
-G,
Jadi, untuk dapat melihat bavan,an
seluruh tubuh diperlukan panjan,
cermin datar minimal
1
2
dari tin,,i
tubuh seseoran,.
1) Ba,angan n,ata dan ba,angan ma,a
Bavan,an nvata adalah bavan,an van, terbentuk dari perpoton,an lan,-
sun, sinar-sinar cahava, sedan,kan bavan,an mava adalah bavan,an van,
dihasilkan dari perpoton,an perpanjan,an sinar-sinar cahava. Seba,ai contoh,
bavan,an van, dihasilkan pada cermin datar merupakan bavan,an mava
karena bavan,an tersebut merupakan perpoton,an lan,sun, dari
perpanjan,an sinar-sinar cahava. Adapun contoh bavan,an nvata terjadi
pada bavan,an van, dihasilkan oleh provektor pada lavar.
Hitun, panjan, minimum suatu cermin van, dibutuhkan a,ar seoran, penari adat
dapat melihat seluruh tubuhnva van, tin,,inva | meter.
]awab:
Perhatikan ,ambar berikut.
2) ]umlah ba,angan oleh dua buah cermin datar
Perhatikan Cambar 6.7, jika sebuah benda berada di depan dua
buah cermin van, membentuk sudut o, satu sama lain, akan terbentuk
sejumlah bavan,an. Jumlah bavan,an ber,antun, pada berapa besar
sudut o . Berdasarkan hasil eksperimen, jumlah bavan,an van, dibentuk
oleh dua buah cermin van, membentuk sudut o adalah seba,ai berikut.
Sebuah benda terletak di depan 2 buah cermin datar van, membentuk sudut 6O.
Hitun, jumlah bavan,an van, terbentuk.
]awab:
Diketahui:
o ~ 6O
n ~
o

~
360
1
n ~
36O
-1
6O
n ~ 6 - 1 ~ 5
Jadi. jumlah bavan,an van, terbentuk 5 buah.
36O
~ - 1 n
o
Keteran,an:
n ~ jumlah bavan,an
o ~ sudut antara dua buah cermin
(9-1)
Contoh 6.3
G
F
H
E
A D C
B
cermin
Gambar 6.7
Benda yang diletakkan di antara dua
buah cermin datar dan membentuk
sudut 90 akan menghasilkan 3 buah
bayangan.
cermin I
cermin
I I
bayangan
bayangan bayangan
benda
Contoh 6.2
113 Cahaya dan Optika
Gambar 6.8
Bagian-bagian cermin cekung
f = jarak fokus
R = kelengkungan cermin
R
f
O
B
F
P
a)
b)
c)
P
F
O
Gambar 6.9
Sinar istimewa pada cermin
cekung
Gambar 6.10
Pembentukan bayangan di ruang III
AB pada cermin cekung
O
B'
F
P
A'
A
B I I I III
Berdasarkan Cambar 6.10, Cambar 6.11, dan Cambar 6.12 dapat
disimpulkan bahwa:
(a) jika benda pada ruan, l, maka bavan,an van, dihasilkan adalah
mava, te,ak, dan diperbesar,
(b) jika benda berada di ruan, ll, maka bavan,an van, dihasilkan adalah
nvata (di ruan, lll), terbalik, dan diperbesar,
(c) jika benda berada pada ruan, lll, maka bavan,an van, dihasilkan
adalah nvata (di ruan, ll), terbalik dan diperbesar.
Gambar 6.11
Gambar bayangan jika letak bendanya di
ruang II
Gambar 6.12
Gambar bayangan jika bendanya di
ruang I
O
A P
A'
B'
B
I I I III
F
O
F A P A'
B'
B
I I I III
S' S
b. Pemantulan pada Cermin Cekung
Cermin cekun, adalah cermin van, memiliki permukaan cekun,.
Cermin cekun, bersifat konver,en, vaitu bersifat men,umpulkan sinar.
Ba,ian-ba,ian cermin cekun, tampak seperti pada Cambar 6.S.
1) Pembentukan ba,angan oleh cermin cekung
letak dan sifat bavan,an van, dibentuk oleh cermin cekun, ber,antun,
pada letak benda. Sebuah benda van, diletakkan di depan sebuah cermin
cekun, akan memiliki bavan,an den,an sifat-sifat tertentu. Perhatikan
Cambar 6.9, sifat-sifat cermin cekun, di antaranva:
a) Sinar datan, van, sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik
fokus utama.
b) Sinar datan, van, melalui titik fokus utama dipantulkan sejajar
den,an sumbu utama.
c) Sinar datan, van, melalui titik pusat kelen,kun,an cermin akan
dipantulkan kembali melalui lintasan van, sama.
Bavan,an sebuah benda oleh cermin cekun, dapat ditentukan den,an
cara men,,ambarkan 2 dari 3 sinar istimewa pada cermin cekun,. Cara
melukis bavan,an benda oleh cermin cekun, adalah seba,ai berikut.
Perhatikan Cambar 6.10. Lcn|c| er:cmc, cermin cekun, di,ambar
len,kap den,an ba,ian-ba,iannva. Lcn|c| |eJuc, ,aris AB di,ambar
untuk melamban,kan tin,,i benda. Adapun ,aris AB tidak perlu terlalu
tin,,i. Lcn|c| |e:|c, ,ambarkan sinar istimewa-1. Lcn|c| |eemc:,
,ambarkan sinar istimewa-2. Lcn|c| |e||mc, titik van, merupakan
perpoton,an antara sinar pantul-1 dan sinar pantul-2 diberi nama '.
1itik ini merupakan bavan,an dari titik . Kemudian, ,aris te,ak lurus
sumbu utama ditarik dari titik ' ke arah sumbu utama. 1itik ini diberi
nama -' van, merupakan bavan,an dari titik - sehin,,a -'' merupakan
bavan,an dari ,aris -.
114 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
2) Hubungan antara jarak fokus dan jari-jari kelengkungan cermin
Hubun,an antara jarak fokus dan jari-jari kelen,kun,an cermin
dapat dicari den,an pertolon,an Cambar 6.13.
Pada ,ambar tersebut, tampak bahwa sinar sejajar sumbu utama datan,
ke permukaan cermin cekun,, kemudian dipantulkan melalui titik fokus.
Sinar-sinar ini men,ikuti hukum pemantulan, vaitu sudut datan, sama
den,an sudut pantul. leh karena itu, se,iti,a - merupakan se,iti,a
sama kaki (sisi - ~ sisi ). Jika sinar datan, dekat sekali den,an sumbu
utama -, dapat dian,,ap sama den,an sehin,,a ~ . Dari sini,
diperoleh bahwa 2j ~ n atau
j ~
1
2
n
Keteran,an:
j ~ jarak fokus
n ~ jari-jari kelen,kun,an cermin
3) Rumus pada cermin cekung
Selain secara ,eometri, letak dan sifat bavan,an benda dapat
ditentukan secara perhitun,an den,an persamaan seba,ai berikut.
Perhatikan Cambar 6.14.
Pada Cambar 6.14 tampak bahwa - A dan D A seban,un
sehin,,a
D D
~
- -


s' s
leh karena
2
n
j ~ maka


s' s j
(6-5)
(6-1)
h s
h s
(6-3)
Pada Cambar 6.14 tampak bahwa - A dan D A seban,un.
Untuk - A berlaku tan
- |
~ ~
- s - n
o
Untuk D A berlaku tan
D |'
~ ~
D n- s'
o
sehin,,a
| |' |' n - s'
~ ~
s - n n - s' | s - n
-
leh karena
|' s'
~
| s
maka
s' n - s'
~
s s - n
2 s' s - n ~ s n - s' s's - s'n~ sn - ss' ss' ~ n ss' - -
2
2
ss' n ss'
~ ~
ss' ss' n
-
(6-2)
Gambar 6.14
Letak dan sifat bayangan benda pada
cermin cekung
Gambar 6.13
Hubungan antara fokus dan jari-
jari cermin cekung
P
R
F
R
f
A
0
0
O
)0
)
)
Keterangan:
s = jarak benda ke cermin
h = tinggi benda
f = jarak fokus
h' = tinggi bayangan
s' = jarak bayangan ke cermin
Den,an men,,unakan persamaan cermin tersebut, Anda dapat me-
nentukan jarak bavan,an sebuah benda. Adapun perbesaran bavan,an M
Konvensi tanda untuk pemantulan:
s bernilai + jika objek berada di
depan cermin (objek maya)
bernilai jika objek di belakang
cermin (objek nyata)
s bernilai + jika objek berada di
depan cermin (objek nyata)
bernilai jika objek berada di
belakang cermin (objek maya)
r, f bernilai + jika pusat
kelengkungan berada di depan
cermin (cermin cekung)
bernilai jika pusat kelengkungan
berada di belakang cermin
(cermin cembung).
Ingatlah
B
A P
E
D F
O
f
s'
R
s
h'
o
o
0
0
h
115 Cahaya dan Optika
didefinisikan seba,ai perbandin,an antara besar (tin,,i) bavan,an dan
besar (tin,,i) benda. Secara matematis dapat ditulis
s' |'
M~ ~
s |
(6-6)
c. Pemantulan pada Cermin Cembung
Cermin cembun, adalah cermin van, memiliki permukaan cembun,.
Cermin cembun, bersifat diver,en, vaitu bersifat memancarkan sinar.
Ba,ian-ba,ian cermin cembun, seperti pada Cambar 6.15.
1) Pembentukan ba,angan oleh cermin cembung
Sebuah benda van, diletakkan di depan sebuah cermin cembun, me-
miliki bavan,an den,an sifat-sifat tertentu. Bavan,an sebuah benda oleh cermin
cembun, dapat ditentukan den,an cara men,,ambarkan 2 dari 3 sinar istimewa
pada cermin cembun,. Perhatikan Cambar 6.16. Pada Cambar 6.16, terlihat
a) sinar datan, van, sejajar sumbu utama dipantulkan seakan-akan
datan, dari titik fokus,
b) sinar datan, van, menuju titik fokus dipantulkan sejajar den,an
sumbu utama,
c) sinar datan, van, menuju titik pusat kelen,kun,an cermin dipan-
tulkan kembali melalui lintasan van, sama.
Cara melukis bavan,an benda oleh cermin cembun, terlihat seperti
pada Cambar 6.17. Pada cara tersebut, sinar istimewa van, di,unakan
adalah sinar 1 dan sinar 3. Berdasarkan ,ambar bavan,an tersebut dapat
disimpulkan bahwa benda van, diletakkan di depan sebuah cermin cem-
bun, selalu men,hasilkan bavan,an mava, te,ak, dan diperkecil.
2) Rumus pada cermin cembung
Rumus pada cermin cembun, sama seperti rumus van, berlaku pada
cermin cekun,, vaitu:


s' s j
(6-7)
1
2
j ~ n
|' s'
M~ ~
| s
Gambar 6.15
Bagian-bagian cermin cembung
R = jari-jari kelengkungan cermin
P = titik pusat kelengkungan cermin
F = titik fokus cermin
f = jarak titik fokus ke cermin
SU
O
f
F P
R
O
F P
Gambar 6.17
Lukisan pembentukan bayangan oleh
cermin cembung
a
b
c
O
F P
Gambar 6.16
Sinar-sinar istimewa pada cermin
cembung
Hal-hal van, perlu diperhatikan adalah
(a) tanda jarak fokus pada cermin cembun, selalu bernilai ne,atif. Hal
ini disebabkan letak titik fokus pada cermin cembun, terletak di
belakan, cermin,
(b) untuk benda nvata di depan cermin cembun,, selalu terbentuk
bavan,an mava. Jadi, nilai s' pada cermin cembun, bertanda ne,atif.
Sebuah cermin cekun, memiliki jari-jari kelen,kun,an 2 m. Sebuah benda diletakkan pada
jarak 1,5 m dari cermin, tin,,i benda 5 cm. Hitun,lah letak, tin,,i, dan perbesaran bavan,an.
]awab:
Diketahui:
Contoh 6.4
(b) untuk benda nvata di depan cermin cembun,, selalu terbentuk
bavan,an mava. Jadi, nilai s' pada cermin cembun, bertanda ne,atif.
116 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
p'
s s'
p
benda
bayangan
P
s ~ 1 ,5 m n ~ 2 m
1 1
~ ( )~ (2)~
2 2
j n - 1 m
| ~ 5 cm
Den,an men,,unakan Persamaan (6-7), diperoleh
1 1 1
~
' s s j
1 1 1
~
1, 5 ' 1 s
1 1 1
~ -
' 1 1, 5 s
1 2
~1 -
' 3 s

1 1
~ '
' 3
s
s
-
~ 3 m
3
2
1,5
s' |' |' |'
M~ ~ ~ ~
s | | |
- -
|' ~ 2| ~ 2(5 cm) ~ 1O cm
Jadi, letak bavan,an 3 m di depan cermin, tin,,inva
1O cm, dan perbesarannva 2 kali.
Sebuah benda diletakkan 3O cm di depan cermin cembun, van, berjari-jari 3O cm.
a. Di mana letak bavan,an'
b. Berapa perbesarannva'
c. lukis jalannva sinar pada pembentukan bavan,an.
]awab:
Diketahui:
s ~ 3O cm, n ~ -3O cm.
j ~
1 1
~ - 3O
2 2
n ~ -15 cm
a.
1 1 1
~
f ' s s
1 1 1
~
-15 3O ' s
-
1 1 1
~ -
' 15 3O s
[
| j
\ )
1 3
~-
' 3O s
- -s' ~ -1O cm
b. M ~
' -1O
~
3O
s
s
- M ~
1
3
.
Jadi, perbesarannva ~
1
3
kali (sifat bavan,an: te,ak, mava, dan diperkecil)
c.
Contoh 6.5
Kata Kunci
optika geometri
optika fisis
pemantulan baur
pemantulan halus
bayangan nyata
bayangan maya
titik fokus utama
pusat kelengkungan
Tes Kompetensi Subbab B
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Seberkas sinar datan, jatuh pada sebuah permukaan
cermin den,an sudut 6O. Jika diin,inkan sinar pantul
oleh cermin kedua sejajar den,an sinar datan,, berapakah
sudut antara cermin pertama dan cermin kedua'
2. 1i,a buah cermin disusun seperti ,ambar berikut.
1entukan arah sinar pantul dari cermin tersebut.
3. Dua buah cermin datar membentuk sudut 15.
Sebuah benda terletak di depan kedua cermin
tersebut. 1entukan jumlah bavan,an van, ter-
bentuk.
1. Sebuah benda te,ak tin,,inva 2,5 cm diletakkan di
depan cermin cekun, berjari-jari 21 cm pada jarak 3O
cm dari cermin.
a. 1entukan jarak bavan,an ke cermin.
b. lukis jaraknva sinar pada pembentukan bavan,an.
c. 1entukan sifat-sifat bavan,an.
30
140
120
cermin I
cermin II
cermin III
117 Cahaya dan Optika
C. Pembiasan Cahaya
A,ar Anda memahami peristiwa pembiasan cahava, lakukanlah
ke,iatan berikut.
Perhatikan nvala lampu senter, seperti pada Aktivitas 6.2. lin,kun,an
van, melin,kupi filamen lampu adalah hampa udara, kemudian cahava
diteruskan ke udara luar. Bukankah cahavanva menvebar' Apa peran
kaca pembatas van, membentuk bola' Peristiwa van, dialami cahava
dinamakan peristiwa pembiasan.
em||cscn (rejrc|s|) adalah er|s:|uc em|e||cn crc| cc|c,c |e:||c
me|euc:| ||Jcn |c:cs cn:crc Juc meJ|um ,cn |er|eJc. Pembiasan cahava
terjadi akibat kecepatan cahava berbeda pada setiap medium.
Mun,kin Anda pernah melihat sebuah pensil van, tercelup seba,ian ke
dalam air di dalam ,elas, peristiwa itu memperlihatkan pembiasan.
Perhatikan Cambar 6.1S. Ba,ian pensil van, tercelup ke air kelihatan patah.
Perhatikan pula jika di lin,kun,an Anda terdapat kolam van, jernih, dasar
kolam tersebut terlihat lebih dan,kal. Peristiwa tersebut ju,a merupakan
contoh peristiwa pembiasan cahava.
Aktivitas Fisika 6.2
Pembiasan dan Pemantulan
Tujuan Percobaan
Mengamati peristiwa pembiasan dan pemantulan.
Alat-Alat Percobaan
1. Baterai kering 6. Kapas
2. Pengunci kertas 7. Bohlam kecil dalam wadah
3. Pensil 8. Klip kertas
4. Obeng, gunting, dan double tape 9. Kabel
5. Aluminium foil 10. Botol air plastik
Langkah-Langkah Percobaan
1. Potong bagian atas botol, kemudian menggunakan pensil lubangi botol
di pinggiran botol.
2. Rekatkan aluminium foil di dalam bagian atas botol yang sudah dipotong,
seperti pada gambar (b).
3. Pasangkan dua buah kabel pada bohlam kecil yang sudah ditempatkan
pada wadahnya.
4. Satukan baterai secara seri, lalu rekatkan kabel ketiga pada bagian bawah
baterai (kutub negatif ), seperti pada gambar (d).
5. Rekatkan satu kabel dari wadah bohlam ke bagian atas baterai (kutub positif ).
6. Masukkan kabel ke dalam lubang di pinggir botol, penuhi botol dengan
kapas dan tempatkan kedua kabel dengan pengunci kertas.
7. Tempatkan wadah bohlam di atas baterai, dan tempatkan tengah-tengah
bohlam tepat di bagian atas botol yang sudah diratakan aluminium foil.
8. Bengkokkan klip kertas dan tempatkan pada salah satu ujung pengunci
kertas sehingga menjadi saklar senter tersebut.
9. Tekan ujung lainnya klip kertas ke pengunci kertas yang lain senter kini menyala.
10. Apa yang menyebabkan nyala filamen lampu menyebar ke depan senter?
11. Apa manfaat adanya aluminium foil pada bagian atas botol yang
dipotong? Peristiwa apa yang terjadi pada aluminium foil tersebut?
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
5. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cembun,
sedemikian rupa sehin,,a besar bavan,annva O,5 kali.
Jika bavan,an van, terbentuk tepat -O,55 dan jari-jari
kelen,kun,an cermin cembun, 2O cm, hitun, jarak
benda ke cermin.
Gambar 6.18
Pensil seperti patah ketika
tercelup ke dalam air
118 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
1. Indeks Bias
lndeks bias dapat dipandan, seba,ai suatu kemampuan medium mem-
biaskan (membelokkan) arah rambat cahava. Jika cahava ber,erak dari
vakum atau udara ke medium lain, indeks biasnva disebut |nJe|s ||cs
mu:|c| medium tersebut. Pada eksperimen Snellius, nilai indeks bias van,
didapat (n ~ 1,5) merupakan nilai indeks bias mutlak kaca karena cahava
ber,erak dari vakum atau udara ke kaca. Secara matematis dapat ditulis
seba,ai berikut.
(6-o)
c
n~
t
2. Hukum Pembiasan
Pembiasan cahava tidak sembaran,, tetapi men,ikuti hukum-hukum pem-
biasan. Hukum pembiasan pertama kali dinvatakan oleh Willebrord Snellius,
ahli lisika berkeban,saan Belanda. Snellius melakukan eksperimen den,an
melewatkan seberkas sinar pada balok kaca. Berdasarkan hasil eksperimen
van, dilakukannva, Snellius kemudian menvatakan Hukum l Pembiasan-
nva, vaitu er|cnJ|ncn s|nus suJu: Jc:cn Jcn s|nus suJu: ||cs Jcr| suc:u cc|c,c
,cn Jc:cn Jcr| suc:u meJ|um |e meJ|um |c|n meruc|cn suc:u |ns:cn:c ,cn
|escrn,c scmc Jencn er|cnJ|ncn |nJe|s ||cs |eJuc meJ|um :erse|u:.
n
i
sin | ~ n
r
sin r
sin
sin
r
|
n |
~
r n
-
Tabel 6.1
lndeks Bias Mutlak Beberapa Medium
Medium
Vakum
Udara
Air (2O C)
ltil alkohol
Kaca
Kuarsa
Kerona
llinta
Kaca plexi
lntan
1,OOOO
1,OOO3
1,33
1,36
1,16
1,52
1,5o
1,51
2,12
sin
sin
|r
|
~n
r
(6-9)
Keteran,an:
| ~ sudut datan,, r ~ sudut bias relatif
n ~ indeks bias
lndeks bias relatif suatu medium adalah perbandin,an nilai indeks
bias mutlak dari dua medium van, berbeda. Misalnva, seberkas cahava
ber,erak dari medium air (n
c|r
) ke medium kaca (n
|ccc
).
Secara matematis, indeks bias air relatif terhadap medium kaca dapat ditulis
,
c|r
|ccc c|r
|ccc
n
n
n

Sumber: Fundamentals of Physics, 2001
Gambar 6.19
Deskripsi hukum pembiasan
r
i
B
Keteran,an:
n ~ indeks bias mutlak
c ~ kecepatan cahava di vakum/udara
t ~ kecepatan cahava di suatu medium
Nilai indeks bias mutlak beberapa medium ditunjukkan pada Tabel 6.1.
119 Cahaya dan Optika
medium air
(medium1)
medium kaca
(medium2)
Gambar 6.20
Sinar yang melalui dua medium
berbeda, yaitu air dan kaca.
Secara umum, jika cahava ber,erak dari medium-1 ke medium-2,
indeks bias medium-2 relatif terhadap medium-1. Secara matematis dapat
dituliskan seba,ai berikut.
2
1,2
1
~
n
n
n
2
1,2
1
sin
~
sin
n |
n
n r

Persamaan tersebut dapat ju,a ditulis seba,ai berikut.


n v /
~ ~
r n v

(6-11)
Diketahui t ~ j , den,an j ~ frekuensi dan ~ panjan, ,elomban,.
Den,an demikian, nilai indeks bias dapat diperoleh ju,a dari panjan,
,elomban,.
2
12
1
n

(6-12)

2
1,2
1
sin
~
sin
n |
n
n r

(6-1O)
Persamaan (6-11) dan persamaan (6-12) memiliki makna fisis, vaitu
kecepatan cahava dalam suatu medium berbandin, terbalik den,an nilai
indeks biasnva. Maksudnva, jika indeks bias semakin besar, kecepatan
cahava semakin kecil. Seba,ai contoh, kecepatan cahava dalam medium
kaca lebih kecil dibandin,kan den,an kecepatan cahava ketika merambat
dalam air. Alasannva, indeks bias mutlak kaca lebih besar daripada indeks
mutlak air. Selain itu, Anda ju,a dapat menvimpulkan bahwa ketika
,elomban, merambat dari suatu medium ke medium lain van, indeks
biasnva berbeda, panjan, ,elomban, (

) dan besar kecepatan (t),elomban,


tersebut berubah, namun frekuensi (j) ,elomban, tersebut tidak berubah.
Keteran,an:
n
1
~ indeks bias mutlak medium-1
n
2
~ indeks bias mutlak medium-2
n
1,2
~ indeks bias medium-2 relatif terhadap medium-1
| ~ sudut datan, di medium-1
r ~ sudut bias di medium-2
3. Hubungan Cepat Rambat Cahaya dan Indeks Bias Medium
Perhatikan Cambar 6.21. Misalnva, suatu ,elomban, bidan, PQ
dilewatkan melalui medium 1 ke medium 2 van, lebih rapat. Setelah waktu
: ,elomban, bidan, PQ berada pada bidan, SR:
1
1 1
t :
n

,
2
2 2
t :
n

2 1
1
2 1
t : t :
n



1 1
2 2
t
t

Gambar 6.21
Pembiasan cahaya melalui dua
medium
medium 1
medium 2
)
)
R
S
P
Q

2
0
2
0
1
120 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Dalam sebuah eksperimen untuk menentukan kecepatan cahava di dalam air, seoran,
siswa melewatkan seberkas cahava ke dalam air den,an sudut datan, 3O. Kemudian,
siswa mencatat sudut bias van, terjadi di dalam air, ternvata besarnva 22. Jika kecepatan
cahava di udara dian,,ap 3 1O
o
m/s, tentukan kecepatan cahava di dalam air.
]awab:
Diketahui:
| ~ 3O, c ~ 3 1O
o
m/s, r ~ 22
di air
sin
sin
c
t
|
r

o
31O
sin22
sin 3O
m/s
~

o
31O
O, 5
~
m/s
(O,37) m/s
~ 2,2 1O
o
m/s
Jadi, kecepatan cahava dalam air adalah 2,25 1O
o
m/s.
Contoh 6.6
Gambar 6.22
Sinar datang dibiaskan:
(a) mendekati garis normal jika n
1
< n
2
;
(b) menjauhi garis normal jika n
1
> n
2
.
i
n
1
n
2
r
n
1
>n
2
i
r
n
1
n
2
n
1
<n
2
Seekor ikan berada di dasar kolam van, dalamnva 1 m (
air
1
3
~ n ) seperti tampak
pada ,ambar di sampin,.
Pada kedalaman berapakah letak ikan dasar kolam tersebut terlihat oleh pen,amat
dari permukaan air jika:
a. ikan dilihat pen,amat secara te,ak lurus,
b. sudut antara mata dan ,aris normal sebesar 3O.
]awab:
a. Perhatikan ,ambar.
Jika pen,amat melihat ikan secara te,ak lurus, akan memenuhi persamaan:
tan r ~ sin r dan tan | ~ sin |.
Sinar datan, dari ikan sehin,,a
'
tan sin
tan sin
| | J
r r J
atau
'
uJ
c|r
n J
n J
maka
kedalaman ikan diperoleh, vaitu
'
1
2 1
J
atau ' J ~ 3 m
Jadi, kedalaman semu ikan van, dilihat pen,amat secara te,ak lurus adalah 3 m.
b. Kedalaman ikan untuk sudut antara mata pen,amat dan ,aris normal r ~ 3O
adalah
1
3
sin sin 1
sin sin 3O
uJ
c|r
n | |
r n

sin | ~
3
1
sin 3O ~ O,375
| ~ 22,O2
sehin,,a
tan tan22, O2
~ ~
tan tan3O 1
| J' J'
r J
-

~ 2,o m
Jadi, kedalaman semu ikan untuk sudut r ~ 3O menjadi 2,o m.
Contoh 6.7
dasar kolam
4 m
n
ud
= 1
n
air
=
4
3
r
d = 4 m
i
r
d '
i
)
Seba,ai konsekuensi dari Hukum l Snellius ini, sinar datan, dari
medium kuran, rapat ke medium lebih rapat (n
1
< n
2
), s|ncr c|cn J|||cs|cn
menJe|c:| cr|s nrmc| Jcn ||c s|ncr Jc:cn Jcr| meJ|um |e||| rcc: |e me-
J|um |urcn rcc: (n
1
> n
2
), sinar akan dibiaskan menjauhi ,aris normal.
Perhatikan Cambar 6.22.
mata
pengamat
(a)
(b)
121 Cahaya dan Optika
4. Sudut Kritis dan Pemantulan Sempurna
Men,apa berlian tampak berkilauan ketika cahava jatuh pada
permukaannva' Men,apa pada saat terik matahari jalan rava beraspal
tampak seperti ter,enan, air' Pada kedua ,ejala lisika tersebut, cahava
men,alami pemantulan secara sempurna. Ba,aimana pemantulan
sempurna dapat terjadi' Perhatikan Cambar 6.23.
Oambar tersebut menunjukkan cahava ber,erak dari medium lebih
rapat (kaca) ke medium kuran, rapat (udara), atau dari medium berindeks
bias lebih besar ke medium berindeks bias lebih kecil sehin,,a sinar biasnva
menjauhi ,aris normal.
Ketika sudut datan, nol, sudut biasnva ju,a nol, seperti ditunjukkan
oleh sinar 1. Kemudian, pada saat sudut datan, diperbesar (sinar 2, sinar
3, dan sinar 1), sudut bias pun bertambah besar atau semakin menjauhi
,aris normal. Pada saat besar sudut datan, tertentu, vakni seperti sinar 5,
cahava dibiaskan 9O terhadap ,aris normal sehin,,a sinar biasnva sejajar
den,an permukaan bidan, batas medium (kaca-udara). Pada keadaan
seperti ini, sudut datan, disebut sudut kritis.
Den,an kata lain, sudut kritis adalah sudut datan, ketika sinar datan,
dibiaskan sebesar 9O. Jika sudut datan, diperbesar la,i melebihi sudut kritis,
cahava tidak akan dibiaskan melainkan dipantulkan secara sempurna.
Artinva, cahava tidak akan keluar dari medium kaca, seperti ditunjukkan
oleh sinar 6. Peristiwa inilah van, disebut pemantulan sempurna.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemantulan
sempurna hanva terjadi jika memenuhi dua svarat berikut.
a. Cahava datan, dari medium lebih rapat ke medium kuran, rapat.
b. Sudut datan, lebih besar daripada sudut kritis.
Gambar 6.23
Deskripsi geometri tentang sudut kritis
dan pemantulan sempurna
n
2
n
1
(n
1
>n
2
)
1
2
3
4
5
6
i
udara
kaca
i
i
i
r
r
r
r
i
r
Aktivitas Fisika 6.3
Sepotong plastik transparan
terapung dipermukaan air. Agar
sinar datang seperti pada gambar
di atas dipantulkan sempurna oleh
permukaan batas plastik air. Jika
indek bias plastik n
k
dan indek bias
air n
a
, berapa besar sudut 0 ?
Tantangan
untuk Anda
udara
air
plastik
0
Pemantulan Sempurna
Tujuan Percobaan
Mengamati pemantulan sempurna.
Alat-Alat Percobaan
Gelas minum, lilin, dan air.
Langkah-Langkah Percobaan
1. Isilah gelas minum dengan air sampai hampir penuh.
2. Letakkan gelas tersebut di pinggir meja.
3. Nyalakan lilin pendek dan letakkan dekat
dengan gelas.
4. Perhatikan gambar berikut.
Amati dari arah yang berseberangan
dengan lilin dari arah agak di
bawah permukaan.
5. Apa yang dapat Anda amati?
6. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
Prinsip pemantulan sempurna dimanfaatkan dalam teknolo,i komuni-
kasi, vakni pada serat optik (j||er :|c), seperti pada Cambar 6.24. Serat
optik adalah suatu serat halus terbuat dari plastik atau kaca van, di,unakan
untuk menvalurkan cahava atau ,elomban, elektroma,netik. Serat optik
terdiri atas ba,ian inti dan ba,ian luar seba,ai pembun,kusnva. Ba,ian inti
terbuat dari kaca van, memiliki indeks bias tin,,i dan berkualitas baik.
mata
pengamat
122 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Gambar 6.24
(a) Pemantulan sempurna
pada serat optik.
(b) serat optik.
(a) (b)
Contoh 6.8
Hitun, sudut kritis berlian van, memiliki indeks bias mutlak 2,117 pada saat diletakkan
di udara.
]awab:
Diketahui
n
2
~ 1, n ~ 2,117
sin
2
|
1
n
| ~
n
1
~
2, 117
~ O,111
|
k
~ 21,1
Jadi, sudut kritis berlian adalah 21,1.
2
1
sin
sin9O
|
| n
~
n
atau sin
2
|
1
n
| ~
n
(6-13)
Keteran,an:
|
k
~ sudut kritis
B ~

1 1
sin
t
i r ~
5 Pembiasan pada Kaca Plan Paralel
Kaca plan paralel adalah sekepin, kaca van, kedua sisi panjan,nva
dibuat sejajar. Kaca plan paralel dapat di,unakan untuk men,amati
jalannva sinar van, men,alami pembiasan dan untuk menentukan indeks
bias kaca tersebut.
Sinar datan, dari udara melewali kaca setebal J cm, kemudian
menuju medium udara kembali. Pada proses tersebut, seperti tampak pada
Cambar 6.25 dan Cambar 6.26, sinar men,alami per,eseran dari arah
sinar semula. Besarnva per,eseran sinar tersebut dapat dihitun, seba,ai berikut.
Perhatikan AB A .

AB
sin
B B
1 1
:
| - r ~ ~
(6-11)
lndeks bias van, tin,,i akan men,akibatkan sudut kritis kecil sehin,,a
sinar datan, den,an sudut datan, van, tidak terlalu besar akan men,alami
pemantulan sempurna.
Ba,ian luar van, merupakan pembun,kus, terbuat dari plastik atau
material lain van, berfun,si melindun,i ba,ian inti. leh karena cahava
atau ,elomban, elektroma,netik van, masuk ke dalam serat optik me-
n,alami pemantulan sempurna, pada saat keluar dari serat optik, ener,i
cahava tidak banvak van, hilan,. Berdasarkan hal itu jika van, dikirim
adalah sinval-sinval komunikasi dalam bentuk ,elomban, cahava, pada
saat diterima di tempat tujuan sinval tersebut sampai secara utuh tanpa
banvak kehilan,an ener,i. Berdasarkan pada proses terjadinva peman-
tulan sempurna, dapat ditentukan pula besarnva sudut kritis untuk dua
medium tertentu seba,ai berikut.
Pada saat terjadi pemantulan sempurna, berlaku persamaan berikut.
Gambar 6.25
Seberkas cahaya memasuki
kaca plan paralel
d
D
B
A
O
t
r
2
r
1
i
1
Gambar 6.26
Pergeseran arah sinar
pada kaca plan paralel
2
1
sin
sin
n |
~
r n
den,an n
1
< n
2
dan r ~ 9O sehin,,a
123 Cahaya dan Optika
B ~
1
cos
d
r
(6-15)
Berdasarkan
BD A
, diperoleh
1
D
cos ~ ~
B B
J
r
Berdasarkan Persamaan (6-14) dan Persamaan (6-15), diperoleh

1 1 1
cos sin
J :
~
r | - r
sehin,,a besar per,eseran sinar
: ~

1 1
1
sin -
cos
J | r
r
(6-16)
Keteran,an:
|
1
~ sudut datan,, J ~ tebal kaca plan paralel
r
1
~ sudut bias , : ~ besar per,eseran sinar
Seberkas sinar laser jatuh pada permukaan kaca plan paralel dapat membentuk sudut
datan, sebesar 15. Jika tebal kaca plan paralel 15 cm dan sudut bias 2O, tentukan besar
per,eseran van, dialami oleh sinar laser tersebut.
]awab:
Diketahui:
:
1
~ 15, r
1
~ 2O, J ~ 15 cm
: ~

1 1
1
sin -
cos
J | r
r
~
15 sin 15 - 2O 15 O, 12
~
cos 2O O, 91
~ 6,7
Jadi, ketika melewati kaca plan paralel, sinar laser men,alami per,eseran 6,7 cm dari
arah semula.
Contoh 6.9
6. Pembiasan pada Prisma
Prisma merupakan benda van, terbuat dari ,elas tembus cahava (trans-
paran) van, kedua sisinva dibatasi bidan, permukan van, rnembentuk sudut
tertentu satu sama lain. Sudut tersebut dinamakan sudut pembias
(simbol: ). Bidan, permukaan prisma berfun,si seba,ai bidan, pembias.
Perhatikan jalannva sinar van, melewati sebuah prisma pada Cambar 6.2S.
Cahava datan, dari udara menuju bidan, permukaan prisma akan
dibiaskan mendekati ,aris normal. Kemudian, ketika cahava menin,,alkan
prisma menuju udara, cahava tersebut akan dibiaskan menjauhi ,aris normal.
Setelah melewati prisma, cahava men,alami deviasi. Besarnva sudut deviasi
van, dialami cahava adalah seba,ai berikut. Perhatikan Cambar 6.29.
Perhatikan QnS A .
2 2
SnQ~r - | z dan
1 1
SQn ~ | - r z
1oO QSn~ - SQn - SnQ z z z
Perhatikan Qn A .
9O Qn r z ~
1
9O nQ r z ~
2
Gambar 6.27
Prisma segitiga
Gambar 6.28
Jalannya sinar pada prisma
N N
sinar
datang
sinar
bias
)

124 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X


1oO Qn~ - Qn - nQ z z z
1oO 9O 9O
1 2
Qn~ ~ - - r - - | z
1 2
r i (6-17)
Sudut deviasinva:
o ~
1oO 1oO 1oO - QSn~ - - SQn - SnQ z z z
~ SQn SnQ z z
~ |
1
-

r
1
r
2
|
2
~ (|
1


r
2
) - (r
1
|
2
)
o ~
1 2
i r
(6-1o)
Keteran,an:
~ sudut pembias prisma, r
1
~ sudut bias dari sinar masuk
|
1
~ sudut datan, sinar masuk, r
2
~ sudut bias dari sinar keluar
|
2
~ sudut datan, sinar keluar, o ~ sudut deviasi
Sebuah prisma terbuat dari kaca (n ~ 1,5) memiliki sudut pembias 6O. Jika seberkas
sinar laser jatuh pada salah satu permukaan pembiasnva den,an sudut datan, 3O,
berapakah sudut deviasi van, dialami oleh sinar laser tersebut setelah melewati prisma'
]awab:
Diketahui:
|
1
~ 3O, n
2
~ 1,5 (medium kaca)
n
1
~ 1 (medium udara), ~ 6O
Sudut deviasi dihitun, den,an men,,unakan persamaan:
o ~
1 2
i r
leh karena |
1
dan telah diketahui, nilai r
2
(sudut bias kedua) perlu dicari terlebih
dahulu. Pada permukaan pembias pertama berlaku persamaan Snellius berikut.
Contoh 6.10
Gambar 6.29
Penurunan rumus sudut deviasi
prisma
7. Deviasi Minimum
Setiap sinar van, datan, pada prisma akan men,alami deviasi van,
men,hasilkan sudut deviasi tertentu. Salah satu sinar datan, tertentu
pasti akan men,hasilkan nilai sudut deviasi minimum. Kapan kondisi khusus
1 2
1 1
sin
~
sin
| n
r n
(den,an n
1
~ n
udara
dan n
2
~
kaca
)
1
1
sin3O 1, 5 O,5
~ ~1, 5 sin ~
sin 1 1, 5
r
r
- -r
1
~ 19,17
Nilai |
2
ditentukan seba,ai berikut.
2 1 1
i r r ~
2
60 19, 47 40, 53 i
Kemudian, nilai r
2
ditentukan seba,ai berikut.

1
2 2 2 2
2
1, 5
sin ~ sin ~sin ~ sin1O, 53
1
n
r | r r
n
-

2 2 2
sin ~O, 97 ~arc sin O, 97 ~77,1O r r r - -
Jadi, sudut deviasi van, dialami cahava ketika melewati prisma kaca tersebut sebesar
o ~ |
1
r
2
- ~ 3O 77,1O - 6O ~ 17,1O.
P
S
T
Q
r
1
r
2
i
2
i
1

o
R
B
125 Cahaya dan Optika
ini terjadi' Berdasarkan hasil pembuktian, Jet|cs| m|n|mum dapat terjadi
pada saat sudut datan, pertama sama den,an sudut bias kedua (|
1
~ r
2
).
Besarnva sudut deviasi minimum sebuah prisma dapat dicari seba,ai berikut.
leh karena |
1
~ r
2
maka |
1
~ r
1
sehin,,a


~ r
1
|
2
~ r
1
r
1
~ 2r
1
1
~
2
r

(6-19)
Nilai r
2
~ |
1
dimasukkan ke dalam Persamaan (6-19) sehin,,a
deviasi prisma menjadi:
1
2
m
|
o

(6-2O)
Berdasarkan Hukum Snellius:
1 2
1,2
1 1
sin
~ ~
sin
| n
n
r n
(6-21)
Persamaan (6-19) dan Persamaan (6-20) disubstitusikan ke dalam
Persamaan (6-21) sehin,,a diperoleh:
1
1,2
1
sin
sin 2
sin
sin
2
m
|
n
r
o

[
| j
\ )
-
Jika kecil, sin ~
2 2

sehin,,a
1 2 1 1
- -
m
| r | | o
1
2 -
m
| o

1,2
2 2
m
n
o


1,2 m
n o

1,2
-
m
n o

1,2
-1
m
n o
Sebuah prisma van, terbuat dari kaca (n ~ 1,5) van, memiliki sudut pembias 6O
diletakkan dalam medium air. Jika seberkas sinar datan, dari air (n ~ 1,33) memasuki
prisma, berapakah sudut deviasi minimum prisma tersebut'
]awab:
Diketahui:
~ 6O, n
1
~ 1,33 (medium air), n
2
~ 1,5 (medium kaca)
(6-22)
Keteran,an:
m
o ~ sudut deviasi minimum
1,2
n ~ sudut bias relatif medium 2 terhadap medium 1
~ sudut deviasi prisma
Contoh 6.11
126 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
8. Lensa
lensa telah dikenal oran, sejak dahulu. Pada abad perten,ahan, oran,-
oran, Yunani dan Arab, sudah men,enal dan men,,unakan lensa.
Saat ini, lensa ju,a banvak di,unakan seba,ai ba,ian utama alat-alat
seperti kamera, teropon,, mikroskop, provektor, dan kacamata. Semua alat
tersebut san,at pentin, dan ber,una dalam kehidupan. leh karena itu,
memahami sifat-sifat pembiasan pada lensa san,at pentin,.
lensa adalah benda benin, van, dibatasi oleh dua permukaan len,kun,.
Permukaan melen,kun, tersebut merupakan ba,ian permukaan bola. lensa
van, demikian disebut lensa sferis. Permukaan lensa sferis dapat berupa kedua-
nva cembun,, keduanva cekun,, atau ,abun,an cembun, dan cekun,.
lensa sferis terdiri atas dua jenis, vaitu lensa cembun, dan lensa cekun,.
lensa cembun, (konveks) atau lensa konver,en adalah lensa van, ba,ian
ten,ahnva lebih tebal daripada ba,ian tepinva. lensa ini bersifat men,umpul-
kan berkas sinar(Cambar 6.30). Adapun lensa cekun, (konkaf) atau lensa
diver,en adalah lensa van, ba,ian ten,ahnva lebih tipis daripada ba,ian
tepinva. lensa ini bersifat menvebarkan berkas sinar (Cambar 6.31).
Sebelum lebih jauh memahami fenomena-fenomena van, terjadi pada
lensa, Anda harus men,etahui ba,ian-ba,ian lensa den,an baik. Pada
lensa terdapat pusat optik, titik fokus, dan pusat kelen,kun,an lensa.
Cambar 6.32 memperlihatkan skema sebuah lensa dan ba,ian-ba,iannva.
a. Pembiasan Cahaya pada Lensa Cembung
Cahava van, jatuh pada permukaan lensa cembun, akan men,alami
pembiasan. Berkas-berkas sinar datan, akan dibiaskan sehin,,a berkas-
berkas sinar biasnva men,umpul. Perhatikan Cambar 6.33.
Ba,ian lensa van, tebal akan men,hambat cahava lebih banvak dari-
pada ba,ian lensa van, tipis. leh karena cepat rambat cahava di dalam
lensa lebih kecil daripada di udara, berkas-berkas sinar bias akan men,umpul.
ltulah sebabnva lensa cembun, bersifat konver,en.
1) Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung
Bavan,an benda oleh lensa cembun, dapat dibentuk den,an cara
men,,ambarkan sinar-sinar istimewanva. Sinar-sinar istimewa pada lensa
cembun, ada ti,a buah, vaitu seba,ai berikut.
a) Sinar van, datan, sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus
aktif
1
lensa.
b) Sinar van, datan, van, melalui titik fokus pasif
2
dibiaskan sejajar
sumbu utama.
c) Sinar van, datan, melalui pusat optik tidak men,alami pembiasan.
Gambar 6.30
Lensa cembung bersifat konvergen
(mengumpulkan cahaya)
Gambar 6.31
Lensa cekung bersifat divergen
(menyebarkan cahaya)
Gambar 6.32
Bagian-bagian lensa cembung dan
lensa cekung
Penentuan sudut deviasi minimum men,,unakan persamaan:
m
o =
1,2
1,5
( -1) -1
1, 33
n
[

| j
\ )
6O
m
o = (1,13 - 1)6O ~ 7,o
Keterangan:
O = pusat optik
OF
1
= jarak fokus dari pusat optik
OP
1
= jari-jari kelengkungan lensa
F
1
dan F
2
= titik fokus
P
1
dan P
2
= pusat kelengkungan lensa
Gambar 6.33
Sinar-sinar istimewa pada lensa
cembung
F
1
F
1
F
1
F
2
F
2
F
2
(a)
(b)
(c)
F
2
F
1
P
2
P O F
2
F
1
P P
1
O
127 Cahaya dan Optika
F
2
F
1
A
B
O
ruang
benda
I I I
ruang
benda
I I
ruang
benda
I
ruang
benda
IV
ruang
bayangan
(IV)
ruang
bayangan
(I)
ruang
bayangan
(III)
ruang
bayangan
(II)
Gambar 6.34
Penamaan ruang pada lensa
cembung
2) Langkah pembentukan ba,angan pada lensa cembung
Untuk mempermudah pembentukan bavan,an, ruan, di depan dan di
belakan, lensa diba,i menjadi beberapa ruan,an seperti pada Cambar
6.34 berikut.
Keteran,an:
l, ll, lll, dan lV adalah nomor ruan, benda (l), (ll), (lll), dan (lV)
adalah nomor ruan, bavan,an.
Setiap lensa memiliki dua buah titik fokus di sebelah kiri dan kanannva.
Jarak kedua fokus tersebut sama. Perhatikan Cambar 6.35, untuk
men,,ambarkan bavan,an benda van, dihasilkan oleh lensa cembun,
dilakukan cara seba,ai berikut.
a) Dilukis dua buah sinar istimewa pada lensa cembun,.
b) Sinar selalu datan, dari permukaan lensa dan dibiaskan ke belakan, lensa.
c) Perpoton,an antara dua sinar bias merupakan letak bavan,an. Jika
perpoton,an didapat dari perpanjan,an sinar bias, bavan,an bersifat
mava dan dilukiskan den,an ,aris putus-putus.
b. Pembiasan Cahaya pada Lensa Cekung
Berbeda den,an lensa cembun,, lensa cekun, bersifat menvebarkan
berkas sinar. Berkas sinar van, jatuh pada permukaan lensa cekun, akan
dibiaskan secara menvebar.
1) Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung
Pada lensa cekun, ju,a terdapat sinar-sinar istimewa van, ber,una
ba,i pembentukan bavan,an. Sinar-sinar istimewa pada lensa cekun,
adalah seba,ai berikut (Cambar 6.36).
a) Sinar van, datan, sejajar sumbu utama dibiaskan seakan-akan
berasal dari titik fokus
1
.
b) Sinar van, datan, menuju titik fokus
2
dibiaskan sejajar sumbu utama.
c) Sinar van, datan, melalui pusat optik diteruskan (tidak men,alami
pembiasan).
2) Langkah pembentukan ba,angan pada lensa cekung
Perhatikan Cambar 6.37. Untuk men,,ambarkan bavan,an benda
van, dihasilkan oleh lensa cekun,, dilakukan cara seba,ai berikut.
a) Dilukis dua buah sinar istimewa lensa cekun,.
b) Sinar selalu datan, dari permukaan lensa dan dibiaskan ke belakan, lensa.
c) Benda van, diletakkan di depan lensa cekun, selalu men,hasilan
bavan,an van, memiliki sifat mava, te,ak, diperkecil, dan terletak
di depan lensa cekun,.
Gambar 6.36
Sinar-sinar istimewa pada lensa
cekung
F
1
F
2
F
1
F
2
F
1
F
2
0
0
0
Gambar 6.35
Pembentukan bayangan oleh lensa
cembung
Gambar 6.37
Pembentukan bayangan oleh lensa
cekung
(a)
(b)
(c)
F
2
F
1
A
O
B
A
B
s
f
s
h
h
128 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
(6-23)
Sebuah lensa tipis memiliki indeks bias 1,5 dibatasi oleh 2 permukaan cembun, dan
cekun, (tipe (a)) diletakkan di udara. Jari-jari len,kun, kedua permukaan berturut-
turut 2O cm dan 3O cm. Hitun, jarak fokus lensa tipis tersebut.
]awab:
Diketahui:
n
1
~ 1, n
2
~ 1,5, n
1
~ 2O (permukaan cembun,)
n
2
~ -3O (permukaan cekun,)
Untuk men,hitun, jarak fokus lensa tipis dapat di,unakan persamaan berikut.
1
j
~
2
1 1 2
1 1
-1
n
n n n
[ [
| j| j
\ )\ )
~
1, 5 1 1
- 1
1 2O -3O
[ [
| j| j
\ )\ )
1
j
~
1 1
2 6O
[ [
| j| j
\ )\ )

-
j ~ 12O cm.
Jadi, jarak fokus lensa 12O cm.
Contoh 6.12
1 1 1
~
j s s'
Gambar 6.38
Lensa tipis
(a) bikonveks, R
1
> 0 ; R
2
< 0
(b) konvek konkaf, R
1
> 0 ; R
2
> 0
(c) plan konveks, R
1
= ; R
2
< 0
(d) bikonkaf, R
1
< 0 ; R
2
> 0
(e) konkaf konveks, R
1
< 0 ; R
2
< 0
(f ) plan konkaf, R
1
= ; R
2
> 0
3) Lensa tipis
lensa tipis adalah lensa van, memiliki ketebalan jauh lebih kecil
dibandin,kan den,an diameter kelen,kun,annva. lensa tipis dapat
dilamban,kan den,an sebuah ,aris. Pada Cambar 6.3S ditunjukkan
beberapa jenis lensa tipis.
Dalam lensa tipis berlaku persamaan berikut.
2
1 1 2
1 1 1
~ -1
n
j n n n
[ [
| j | j
\ ) \ )
(b) (a) (c)
R
1
R
1
R
2
R
2
(e) (d) (f )
R
1
R
2
R
1
R
2
R
1
R
2
R
1
R
2
c. Perbesaran Bayangan Lensa
Pen,ertian perbesaran bavan,an pada lensa sama den,an pen,ertian
perbesaran bavan,an pada cermin len,kun,. Perbesaran bavan,an dide-
finisikan seba,ai perbandin,an antara tin,,i bavan,an dan tin,,i benda
atau jarak bavan,an terhadap lensa dan jarak benda ke lensa. Secara
matematis dapat ditulis:
atau
|' -s'
M~ M~
| s
(6-21)
Keteran,an:
M~ perbesaran bavan,an s' ~ jarak bavan,an ke lensa
|' ~ tin,,i bavan,an s ~ jarak benda ke lensa
| ~ tin,,i benda
Jika M ~ (positif), berarti bavan,an bersifat mava dan te,ak
Jika M ~ - (ne,atif), berarti bavan,an bersifat nvata dan terbalik
Sebuah benda berdiri te,ak 3O cm di depan lensa tipis konver,en van, jarak fokusnva
15 cm. 1entukan:
a. letak bavan,an,
b. perbesaran bavan,an,
c. sifat bavan,an.
Contoh 6.13 Tugas Anda 6.1
Perhatikan kembali gambar
pembentukan pada lensa
cembung dan lensa cekung.
Temukan oleh Anda sehingga
diperoleh Persamaan (624).
Konvensi tanda untuk pembentukan
bayangan oleh lensa:
s bernilai + (Objek nyata) untuk
benda-benda di depan permukaan
(sisi datang);
bernilai (Objek maya)untuk
benda-benda di belakang
permukaan (sisi transmisi);
s bernilai + (Bayangan nyata)
untuk bayangan-bayangan di
depan permukaan (sisi transmisi);
bernilai (Bayangan maya) untuk
bayangan-bayangan di depan
permukaan (sisi datang);
r, f bernilai + jika pusat
kelengkungan berada pada sisi
transmisi;
bernilai jika pusat kelengkungan
berada pada sisi datang.
Ingatlah
129 Cahaya dan Optika
]awab:
Diketahui:
s ~ 3O cm (di depan lensa)
j ~ 15 cm (lensa konver,en atau cembun,)
a. letak bavan,an
1 1 1
~
j s s'

-

1 1 1
~
15 3O s'
1 1 1
~ -
15 3O s'

2 -1 1
~ ~
3O 3O
s' ~ 3O
Jadi, bavan,an benda berada 3O cm di belakan, lensa.
b. Perbesaran
- -3O cm
M~ ~
3O cm
s'
s
~ -1
(tanda ne,atif menunjukkan bavan,an nvata dan terbalik)
Jadi, perbesaran bavan,annva ~ 1.
c. Sifat bavan,an
nvata dan terbalik, berdasarkan nilai M ~ - (ne,atif)
sama besar den,an bendanva berdasarkan nilai M ~1
Informasi
Sebuah lensa Fresnel adalah lensa
plan-konveks yang tebal dibentuk
berlipat-lipat agar diperoleh lensa
datar yang memiliki sifat optiknya,
namun lebih tipis sehingga memiliki
kehilangan penyerapan yang lebih
sedikit. Lensa Fresnel biasanya tipis
dan lentur, ukurannya sekitar 0,015
inch (0,38 mm) dengan alur lekukan
pada satu permukaan.
Salah satu penerapan lensa
Fresnel adalah untuk alat
pemfokusan sensor inframerah.
Lensa Fresnel dapat
memperpanjang rentang
pendeteksian mencapai 100 kaki.
A Fresnel lens is a plano convex lens
that has been collapsed on it self to
form a flat lens that retains its optical
characteristics but is much thinner
and therefore has less absorption loss.
A Fresnel lens is ussually thin and
flexible and is about 0,015 inch (0,38
mm) thick with grooves molded on
one surface.
One of an application of Fresnel
lens is to focusing devices for
infrared sensors. A Fresnel lens can
extend detection range to about
100 feet.
Sumber: www.glolab.com
lensa Fresnel
inframerah
untuk Anda
Information for You
d. Kekuatan Lensa
Jarak fokus sebuah lensa san,at pentin, artinva karena dapat
menvatakan ukuran kekuatan lensa. Kekuatan sebuah lensa san,at ber-
,antun, pada nilai jarak fokus lensa tersebut. Kekuatan lensa (simbol )
didefinisikan seba,ai kemampuan men,umpulkan atau memancarkan
berkas cahava. Besarnva kekuatan lensa berbandin, terbalik den,an jarak
fokusnva. Jika jarak fokusnva besar, kekuatan lensa kecil. Sebaliknva,
jika jarak fokus lensa kecil, kekuatan lensa besar. Secara matematis,
pernvataan tersebut ditulis:
1
~
j
(6-25)
Keteran,an:
~ kekuatan lensa (dioptri)
j ~ jarak fokus (meter)
Satuan dalam dioptri jika jarak fokus lensa dinvatakan dalam meter.
Untuk lensa cembun,, nilai P selalu bernilai positif () karena nilai j
positif (). Sebaliknva, untuk lensa cekun,, nilai ne,atif (-) karena nilai
jarak fokus lensa cekun, ne,atif (-).
Sebuah lensa konver,en memiliki jarak fokus 15 cm. Berapakah kekuatan lensa
tersebut'
]awab:
Diketahui :
j ~ 15 cm (lensa konver,en atau cembun,)
Berdasarkan persamaan:
~
1 1
~
O,15 meter j
~ 6,67 dioptri
Jadi, kekuatan lensa 6,67 dioptri.
Contoh 6.14
130 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
e. Susunan Dua Lensa
Alat-alat optik seperti mikroskop dan teropon, men,,unakan dua buah
lensa atau lebih. Bavan,an akhir van, terbentuk merupakan hasil dari proses
pembiasan oleh kedua lensa tersebut. Mula-mula, cahava dari benda (cahava
pantulan) dibiaskan oleh lensa pertama sehin,,a terbentuk bavan,an l.
Bavan,an l ini kemudian seolah-olah merupakan benda ba,i lensa kedua.
Bavan,an ll atau bavan,an terakhir terbentuk oleh lensa kedua. Cara
menentukan bavan,an baik den,an cara ,ambar maupun cara perhitun,an
tetap men,ikuti ketentuan van, telah dibahas sebelumnva.
Berdasarkan Cambar 6.39 tersebut dan karena antarkedua lensa me-
miliki jarak tertentu (simbol L) maka terdapat hubun,an seba,ai berikut.
Gambar 6.39
Pembentukan bayangan oleh dua
buah lensa cembung
Tes Kompetensi Subbab C
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. 1o,ar sedan, melakukan eksperimen untuk menentukan
kecepatan cahava di dalam bahan kaca tebal. la
melepaskan seberkas cahava pada permukaan kaca tebal
den,an sudut 3O. 1ernvata, berbelok di dalam kaca
den,an besar pembelokan terhadap ,aris normal 2O. Jika
kecepatan cahava di udara 3 1O
o
m/s, berapakah cepat
rambat cahava di dalam kaca tebal tersebut'
2. Jika indeks bias mutlak air ~
1
3
dan indeks bias mutlak
alkohol ~ 1,36, tentukan:
a. indeks bias air relatif terhadap al-kohol,
b. indeks bias alkohol relatif terhadap air.
3. Adakah hubun,an antara nilai indeks bias dan kerapatan
massa suatu benda.
4. Sebuah benda berdiri te,ak di depan lensa cekun, van,
memiliki jarak fokus 1O cm. lukislah bavan,an benda
van, dibentuk oleh cermin cekun, tersebut jika:
a. benda terletak o cm di depan lensa cekun,,
b. benda terletak 12 cm di depan lensa cekun,,
c. benda terletak 1O cm di depan lensa cekun,.
5. Dua buah lensa cembun, disusun sedemikian rupa
sehin,,a sumbu utama berimpit. lensa pertama me-
miliki jarak fokus 25 cm dan jarak fokus lensa kedua
3O cm. Sebuah benda van, tin,,inva 1 cm berdiri te,ak
di depan lensa pertama pada jarak 1O cm. 1entukan:
a. ,ambar pembentukan bavan,an akhir,
b. letak bavan,an akhir,
c. tin,,i bavan,an akhir dan sifat bavan,an akhir,
d. perbesaran total.
Kata Kunci
pembiasan (refraksi)
indeks bias
sudut datang
sudut bias
sudut kritis
kaca plan paralel
prisma
deviasi minimum
lensa sferis
l ll
L~s' s
Keteran,an:
L ~ jarak antarlensa
s'
l
~ jarak bavan,an lensa l
s
ll
~ jarak benda lensa ll
(6-26)
D. Alat-Alat Optik
Pen,etahuan manusia men,enai optik telah melahirkan ide-ide
dibuatnva alat-alat optik. Alat-alat optik disebut ju,a seba,ai peralatan
van, memanfaatkan sifat-sifat bahan ketika dikenai cahava. Bahan-bahan
ini menjadi istimewa karena bentuknva.
F
2
F
1
F
1
F
2
bayangan
pertama (I)
bayangan
akhir (II)
lensa II
(+)
lensa I
(+)
benda
s
I
s'
I
s'
iII
s'
II
L
131 Cahaya dan Optika
Gambar 6.40
Bagian-bagian mata
fovea
pangkal
saraf optik
retina
sklera
iris
kornea
pupil
cairan
di sekitar mata
otot siliar
lensa
1. Mata
Pernahkan Anda membavan,kan ba,aimana jika manusia tidak dilen,-
kapi den,an mata' Apa van, Anda rasakan ketika Anda memejamkan mata
untuk beberapa saat' Keindahan dan hiruk-pikuk kehidupan rasanva tidak
be,itu berarti andaikata 1uhan Yan, Mahakuasa tidak men,aruniakan mata
kepada Anda. Ba,aimana prinsip kerja mata ketika melihat sebuah objek'
Perhatikanlah ba,an mata pada Cambar 6.40. Pada waktu mata melihat
objek, lensa mata atau lensa kristalin membentuk bavan,an benda pada
retina van, berada di ba,ian belakan, mata. Retina ini dihubun,kan oleh
saraf-saraf pen,lihatan ke otak sehin,,a timbul kesan melihat benda atau
objek. lensa mata merupakan lensa van, tebal tipisnva dapat berubah sesuai
den,an letak benda van, sedan, menjadi objek pen,lihatan. Perubahan tebal-
tipisnva lensa mata ini men,ubah jarak fokus lensa mata. Den,an cara ini
letak bavan,an benda van, sedan, menjadi perhatian akan selalu jatuh tepat
di retina sehin,,a bavan,an nvata dari benda dapat diterima den,an jelas
jika bavan,an tersebut tepat jatuh di retina.
Jarak retina den,an lensa adalah tetap. Sementara itu, setiap benda van,
menjadi perhatian memiliki jarak van, tidak sama terhadap lensa mata. Ada
benda van, dekat, sedan,, dan jauh bahkan jauh sekali. Benda-benda tersebut
dapat terlihat jika bavan,an bendanva tepat jatuh di retina. leh karena
itu, satu-satunva cara van, mun,kin adalah den,an perubahan jarak fokus
lensa mata. Jadi, perubahan lensa mata sesun,,uhnva untuk mendapatkan
bavan,an nvata di retina.
a. Daya Akomodasi
Kemampuan lensa mata untuk men,ubah jarak fokusnva disebut Jc,c
c|mJcs|. Pada saat mata melihat benda van, dekat, otot-otot siliar mene,an,
sehin,,a lensa mata lebih cembun,. Sebaliknva, pada saat melihat benda
van, jauh otot-otot siliar men,endur (rileks) sehin,,a lensa mata lebih pipih.
Pada keadaan normal, otot-otot siliar berada dalam keadaan rileks,
namun sendi pen,ikat dalam keadaan te,an,. Pada keadaan ini, bentuk
lensa mata a,ak datar. Pada keadaan ini, mata dalam keadaan tidak ber-
akomodasi.
Jika benda van, jauh tak hin,,a didekatkan, otot-otot siliar akan men-
jadi te,an,. tot siliar akan bertambah te,an, jika benda semakin dekat.
Pada keadaan ini, mata dalam keadaan sedan, berakomodasi. Jika mata
terus berakomodasi, mata terasa lelah karena otot siliar terus mene,an,.
b. Titik Dekat dan Titik Jauh
Benda hanva dapat terlihat den,an jelas jika terletak di daerah
pen,lihatan mata. Daerah pen,lihatan mata ini berada di antara titik
dekat mata atau unc:um r\|mum () dan titik jauh atau unc:um
rem:um (n). Jika benda berada di luar daerah pen,lihatan tersebut,
mata tidak akan melihat benda tersebut den,an jelas.
1itik dekat adalah titik terdekat van, dapat dilihat mata secara jelas
den,an mata berakomodasi maksimum, sedan,kan titik jauh adalah titik
terjauh van, dapat dilihat mata secara jelas den,an mata tidak
berakomodasi. Pada mata normal, titik terjauh adalah di titik tak hin,,a
(s ~). Perhatikan Cambar 6.42 berikut.
Gambar 6.42
Daerah penglihatan
Gambar 6.41
Gambaran daya akomodasi mata
lensa lebih cembung
bayangan
difokuskan pada
retina
lensa lebih pipih
benda dekat
benda jauh
(a)
(b)
PP = 25 cm PR = ~
jangkauan penglihatan
132 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
c. Cacat Mata dan Penanggulangannya
Pada kenvataannva, mata manusia tidak semuanva normal. Ketidak-
normalan mata manusia serin, disebut cacat mata atau aberasi. Pada
umumnva, masalah cacat mata terjadi karena bavan,an benda tidak tepat
jatuh di retina. Ada van, men,alami cacat mata karena bavan,an benda
jatuh di depan retina dan ada pula van, jatuh di belakan, retina. Cacat
mata dapat ditan,,ulan,i den,an men,,unakan kacamata, lensa kontak,
atau operasi mata.
Mata normal atau emetropi adalah mata van, memiliki kemampuan
melihat benda pada daerah pen,lihatan normal, vaitu antara titik dekat
25 cm dan titik jauh tak hin,,a. Berikut ini beberapa jenis cacat mata
van, serin, dialami oleh manusia.
1) Miopi (Rabun ]auh)
Mata van, men,alami cacat miopi, vaitu mata van, memiliki titik dekat
sama den,an 25 cm ( ~ 25 cm) dan memiliki titik jauh tertentu n <.
Penderita cacat mata ini tidak dapat melihat benda van, jauh sebab lensa
mata miopi mencembun, dan tidak dapat menjadi pipih seba,aimana mata
normal. Akibatnva, bavan,an benda jauh selalu jatuh di depan retina.
Untuk menan,,ulan,i cacat mata miopi harus diupavakan a,ar bavan,an
tepat jatuh di retina. Berarti, sebelum sinar datan, jatuh pada lensa mata
terlebih dahulu sinar datan, ini harus disebarkan. leh karena itu, harus
dibantu oleh lensa cekun, (lensa diver,en) van, kekuatan lensanva
sedemikian rupa sehin,,a mampu membentuk bavan,an benda tepat jatuh
Jika lensa mata dian,,ap sferis bola den,an jarak permukaan depan lensa den,an
retina 3 cm, hitun,lah:
a. kuat lensa mata normal ketika mata melihat benda van, jauh sekali (mata tidak
berakomodasi) dan ketika melihat benda pada jarak 25 cm (mata berakomodasi
maksimum),
b. perubahan kekuatan lensa mata dari tidak berakomodasi sampai berakomodasi
maksimum.
]awab:
Diketahui:
s' ~ 3 cm , s ~
a. Pada saat mata tidak berakomodasi (s ~ )
1 1 1
~
j s s'
-
1 1 1
3 j

-
1 1 1 1
O
3 3 j j
-
j ~ 3 cm ~ O,O3 m -
1 1
O,O3

j
~ 33,3 dioptri
Pada saat mata berakomodasi (s ~25 cm)
1 1 1
' j s s
-
1 1 1 3 25
25 3 75 j

- j ~ 2,7 cm ~ O,O27 m
1 1
O, O27

j
~ 37,O3 dioptri
Jadi, kuat mata normal pada saat tidak berakomodasi adalah 33,3 dioptri dan
pada saat mata berakomodasi adalah 37,O3 dioptri.
b. Perubahan kekuatan lensa
A ~ 33,3 - 37,O3 ~ -1 dioptri
Jadi, perubahan kekuatan lensa -O,9 dioptri.
Contoh 6.15
Gambar 6.43
(a) Pada cacat mata miopi, bayangan
benda selalu jatuh di depan
retina.
(b) Cacat mata miopi diatasi dengan
menggunakan lensa cekung.
sinar-sinar
sejajar dari
benda jauh
lensa cekung
(a)
(b)
133 Cahaya dan Optika
s ~ dan s' ~ -n (6-27)
di retina. A,ar dapat melihat benda-benda jauh (s ~ ), penderita rabun
jauh harus men,,unakan lensa kacamata van, men,hasilkan bavan,an mava
di depan lensa pada jarak van, sama den,an titik jauhnva (s' ~ n). Jadi,
untuk penderita rabun jauh atau miopi berlaku:
Contoh 6.16
2) Hipermetropi (Rabun Dekat)
Mata van, men,alami cacat hipermetropi, vaitu mata van, memiliki
titik dekat lebih besar daripada 25 cm dan memiliki titik jauh tak hin,,a.
Penderita cacat mata ini tidak dapat melihat benda van, dekat, tetapi
dapat melihat jelas benda-benda jauh tanpa berakomodasi. Cacat ini terjadi
karena adalah mata tidak dapat menjadi cembun, seba,aimana mata
normal. Akibatnva, bavan,an benda dekat selalu jatuh di belakan, retina.
Untuk menan,,ulan,i cacat mata hipermetropi harus diupavakan
a,ar bavan,an tepat jatuh di retina. Berarti, sebelum sinar datan, jatuh
pada lensa mata terlebih dahulu sinar datan, ini harus men,umpul. leh
karena itu, penderita harus dibantu den,an lensa cembun, (lensa
konver,en) van, kekuatan lensanva mampu membentuk bavan,an benda
sehin,,a tepat jatuh di retina. Perhatikan Cambar 6.44.
A,ar penderita dapat melihat benda-benda dekat pada jarak tertentu,
penderita rabun dekat harus men,,unakan lensa kacamata van,
men,hasilkan bavan,an mava di depan lensa pada jarak van, sama den,an
titik dekatnva (s ~ -). Jadi, untuk penderita hipermetropi, berlaku
s' ~ -
(6-2o)
Gambar 6.44
(a) Pada cacat mata hipermetropi,
bayangan benda selalu jatuh di
belakang retina.
(b) Cacat mata hipermetropi diatasi
dengan menggunakan lensa
cembung.
benda dekat
lensa cembung
retina
(a)
(b)
Seseoran, van, menderita hipermetropi memiliki titik dekat 5O cm. A,ar dapat melihat
benda-benda van, dekat (seperti mata normal), berapakah jarak fokus dan kuat lensa
van, harus ia ,unakan'
]awab:
Diketahui:
s' ~ -5O cm (titik dekat penderita hipermetropi), s ~ 25
1 1 1
~
j s s'
~

1 1 1
~
25 -5O 5O
j ~ 5O cm ~ O,5 m
Contoh 6.17
Tanda negatif menunjukkan bahwa
penderita miopi harus dibantu
dengan lensa negatif atau lensa
cekung (lensa divergen).
Ingatlah
Seseoran, van, menderita miopi memiliki titik jauh 1OO cm. A,ar ia dapat melihat
benda-benda van, jauh, berapakah jarak fokus dan kuat lensa van, harus di,unakan
penderita miopi tersebut'
]awab:
Diketahui:
s' ~ -1OO cm (titik jauh penderita miopi), s ~
1 1 1
~
j s s'
~

1 1

-1OO cm
j ~ -1OO cm ~ -1 m
~
1 1 1
~ ~ - O, 25 atau - dioptri
-1 cm 1 j
Jadi, jarak fokus lensa -1 m dan kekuatannva adalah
1
4
~ dioptri.
134 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
3) Presbiopi (Mata Tua)
Mata tua memiliki otot siliar van, tidak la,i baik seperti pada mata
normal. Akibatnva, kemampuan otot untuk berakomodasi atau men,ubah
jarak fokus lensa mata tidak sebaik seperti pada mata normal. Penderita
cacat presbiopi memiliki titik dekat lebih besar daripada 25 cm dan titik jauh
pada jarak tertentu sehin,,a penderita presbiopi tidak dapat melihat atau
membaca pada jarak normal dan tidak dapat melihat benda jauh den,an jelas.
Cacat mata presbiopi dapat ditan,,ulan,i men,,unakan lensa ran,kap
(||j|c|) seperti pada Cambar 6.45. Kacamata ini terdiri atas lensa
cembun, dan cekun,. Untuk melihat benda jauh, penderita presbiopi dapat
men,,unakan lensa cekun,. Adapun untuk melihat benda pada jarak nor-
mal, penderita presbiopi dapat men,,unakan lensa cembun,.
Seseoran, kakek penderita presbiopi memiliki titik dekat 75 cm dan titik jauh 3OO cm. A,ar
ia dapat melihat benda van, dekat (seperti mata normal) dan dapat melihat benda jauh,
berapakah jarak fokus lensa bifokal dan kuat lensa kacamata van, harus di,unakan kakek
tersebut'
]awab:
Kacamata bifokal tersusun atas dua lensa ba,ian atas lensa ne,atif (cekun,) a,ar dapat
melihat jauh dan ba,ian bawah lensa positif (cembun,) a,ar dapat membaca normal.
Untuk dapat melihat jauh, s ~ dan s' ~ -3OO cm.

1 1 1
~
j s s'
~
1 1 1
~ -
-3OO 3OO
j ~ -3OO cm ~ -3 m
~
1 1
~
-3 j
~ -O,33 dioptri
Jadi, untuk dapat melihat benda jauh di,unakan kacamata den,an jarak fokus 3
m dan kekuatan lensa -3,33 dioptri.
Untuk dapat melihat benda dekat s ~ 25 dan s' ~ -75 cm.

1 1 1
~
j s s'
~

1 1 2
~
25 -75 75
j ~ 37,5 cm ~ O,375 m
~
1 1
~
O, 375 j
~ 2,67 dioptri
Jadi, untuk dapat melihat benda dekat di,unakan kacamata den,an jarak fokus
O,375 m dan kekuatan lensa 2,67 dioptri.
Contoh 6.18
~
1 1
0, 5 f
~ 2 dioptri
Jadi, jarak fokus lensa adalah O,5 m dan kekuatan besarnva adalah 2 dioptri.
Gambar 6.45
Kacamata bifokal. Lensa () untuk
melihat jauh, lensa (+) untuk melihat
dekat.
4) Astigmatisma
Asti,matisma merupakan cacat mata van, diakibatkan bentuk kornea
tidak bundar. Cacat mata asti,matisma dapat ditan,,ulan,i den,an lensa
silindris. lensa ini dapat men,umpulkan atau menvebarkan sinar pada
satu arah saja tanpa memen,aruhi arah lain.
2. Lup (Kaca Pembesar)
Untuk dapat melihat benda-benda kecil a,ar tampak lebih besar
daripada ukuran sebenarnva, di,unakan lup. lup merupakan lensa cembun,
Pada Contoh Soal 6.18, tanda
positif menunjukkan bahwa
penderita hipermetropi harus
dibantu dengan lensa positif atau
lensa cembung (lensa konvergen).
Ingatlah
135 Cahaya dan Optika
an,uler

M
s s
[ [

| j | j
\ )\ )
(6-31)
Jika mata berakomodasi pada jarak s' ~ \ (mava), diperoleh per-
samaan
1 1 1 1 1 1
- ~ ~
s \ j s \ j
=
\j
s ~
\j
(6-32)
Jika Persamaan (6-32) disubstitusikan ke Persamaan (6-31), akan
diperoleh
an,uler
( ) \j \ j
M
\j \j \j

an,ular

M
j \
(6-33)
Keteran,an:
M
an,uler
~ perbesaran an,uler
~ titik dekat mata
j ~ jarak fokus lup
\ ~ jarak antara bavan,an ( s' ) dan lup
cnu|er
M ~

o
(6-29)
Jika sudut o dan san,at kecil, tano o dan tan maka
cnu|er
M ~

o
(6-3O)
leh karena
'
s'
dan

o ,
'
s' s
maka
Persamaan (6-30) menjadi
atau lensa positif. Seba,aimana Anda ketahui, lensa cembun, memiliki
kemampuan membentuk bavan,an mava van, diperbesar jika benda
terletak di antara titik fokus dan lensa. Untuk lup, benda selalu diletakkan
dalam ruan, l sehin,,a bavan,an akan terletak di ruan, lV. Bavan,an
van, terletak di ruan, lV bersifat mava dan te,ak sehin,,a jarak bavan,an
van, dibentuk lup selalu ne,atif (s' bertanda ne,atif).
Pada saat men,,unakan lup, jarak benda diubah-ubah sedemikian
rupa sehin,,a didapatkan bavan,an van, palin, jelas ba,i mata normal,
vaitu pada jarak baca van, biasanva 25 cm. Perhatikan Cambar 6.46.
Perhatikan Cambar 6.47(a) dan 6.47(b). 1anpa lup, benda terlihat
den,an sudut sebesar o . Adapun jika men,,unakan lup, benda terlihat
oleh mata den,an sudut sehin,,a perbesaran an,ulernva sebesar
Gambar 6.46
Lup digunakan juga untuk memperjelas
tulisan yang sangat kecil.
PP
p
o
Gambar 6.47
(a) Sudut penglihatan mata ( o ),
ketika benda dilihat tidak
menggunakan lup.
(b) Sudut penglihatan mata ( ),
ketika benda dilihat dengan
menggunakan lup.
F
F
p'
(a)
(b)
s
P
s' = PP
Sebuah lup memiliki jarak fokus 6,O cm. Hitun,lah perbesaran lup jika mata melihat
benda den,an berakomodasi pada jarak 25 cm.
Contoh 6.19
136 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
mata
pengamat
bayangan
L
okuler
benda
s
ob
s'
ob
s
ok
F
ok
F '
ob
F
ob
objektif
(a)
L
okuler
benda
s
ob
s'
ob
s
ok
F
ok
F '
ob
F
ob
objektif
(b)
mata
pengamat
L ~ s'
ob
s
ok
(6-31)
Keteran,an:
L ~ panjan, mikroskop
s'
ob
~ jarak bavan,an ba,i lensa objektif
s
ok
~ jarak benda ba,i lensa okuler
Gambar 6.49
Pembentukan bayangan pada
mikroskop:
a. Untuk mata berakomodasi
maksimum;
b. Untuk mata tidak berakomodasi.
Perhatikan Cambar 6.49. Panjan, mikroskop (L) dapat dicari den,an
men,,unakan persamaan:
3. Mikroskop
Mikroskop adalah sebuah alat optik van, di,unakan melihat benda-
benda san,at kecil, contohnva virus dan bakteri. Mikroskop memiliki
perbesaran an,uler lebih besar daripada lup.
Mikroskop terdiri atas dua lensa cembun,. lensa van, dekat den,an
mata disebut lensa okuler, sedan,kan lensa van, dekat den,an benda
disebut lensa objektif. Perhatikan skema susunan lensa mikroskop pada
Cambar 6.49. Bavan,an akhir van, dihasilkan oleh dua lensa dalam
mikroskop bersifat mava, diperbesar, dan terbalik terhadap benda semula.
Gambar 6.48
Mikroskop
lensa
objektif
benda
lensa
okuler
]awab:
Diketahui:
s' ~ 25 cm, j ~ 6,O cm
a. Perbesaran an,uler (M
an,uler
) ketika mata berakomodasi pada jarak 25 cm.
Untuk men,hitun, perbesaran ini, di,unakan Persamaan (6-33) berikut.
an,uler

M
j \

Nilai \ diperoleh den,an persamaan berikut.
1 1 1
j s s'

1 1 1 1 s - j j s
s'
s' j s s' j s s - j
- -
(6 cm)(25 cm) 15O cm
~
(25 cm) - (6 cm) 15 cm
s' ~ 7,9 cm
Dalam hal ini, s' ~ \. Den,an demikian, perbesaran an,uler adalah
an,uler

M
j \

an,uler
1 1
~7, 33
\ j
M
j \ j \

[ [

| j | j
\ ) \ )
b. M ~
s
f
- M ~
25 cm
6, O
~ 1,17
Jadi, perbesaran linear lup untuk mata tak berakomodasi sebesar 1,17.
137 Cahaya dan Optika
Apabila jarak bayangan yang
dihasilkan lup adalah (s = x),
artinya mata berakomodasi
pada jarak x sehingga
perbesaran sudutnya adalah
anguler
PP PP
M = +
f x
Untuk mata berakomodasi
maksimum, bayangan yang di-
bentuk oleh lup terletak di
titik dekat mata (s = PP)
s = x = PP
x = PP
anguler
PP PP
M = +
f PP

PP
= +
f
1
Untuk mata tidak
berakomodasi, bayangan yang
dibentuk oleh lup terletak di
titik jauh mata (s = PR).
Untuk mata normal,
PR = maka s = . Agar
jarak s = maka benda
harus diletakkan di titik
fokus F.
s = x =
x =
anguler
PP PP
M = +
f x

PP
= +
f
0

PP
=
f
Ingatlah
Perbesaran oleh lensa objektif adalah
M
ob
~
ob ob
ob ob
|' s'
~
| s
(6-35)
n
ok
ok
~
s
M
j
(6-37)
M ~ M
ob
M
ok
(6-3o)
Perbesaran total sebuah mikroskop adalah seba,ai berikut.
n
ok
ok
~ 1
s
M
j
Keteran,an:
M
ob
~ perbesaran lensa objektif
s'
ob
~ jarak bavan,an ba,i lensa objektif
s
ob
~ jarak benda ba,i lensa objektif
|'
ob
~ tin,,i bavan,an
|
ob
~ tin,,i benda
leh karena lensa okuler bersifat seba,ai lup maka perbesaran lensa okuler
mikroskop adalah seba,ai berikut. Untuk mata berakomodasi maksimum.
(6-36)
Keteran,an:
s
n
~ jarak titik dekat mata normal
j
ok
~ jarak fokus okuler
Untuk mata tidak berakomodasi
Tantangan
untuk Anda
Pelangi adalah hasil peristiwa optika
yang melibatkan butiran hujan,
cahaya matahari, dan mata.
Gambarkan peristiwa optika
tersebut sehingga Anda
mendapatkan sensasi keindahan itu.
Sebuah mikroskop memiliki lensa objektif den,an jarak fokus 2 cm dan lensa okuler
den,an jarak fokus 6 cm. Jika jarak antarlensa 26 cm, hitun, perbesaran total mikroskop
pada saat:
a. mata berakomodasi maksimum,
b. mata tidak berakomodasi.
]awab:
Diketahui:
j
ob
~ 2 cm, L ~ 26 cm, j
ok
~ 6 cm
a. Perbesaran pada saat mata berakomodasi maksimum, mata dian,,ap normal
(s'
ok
~ -25 cm).
ok ok ok
1 1 1
~
' j s s
ok ok ok
1 1 1
~
' s j s
ok ok
ok ok ok
' 1
~
'
s j
s j s
ok ok
ok
ok ok
'
~
'
j s
s
s j
ok
(6cm) (-25cm) -15Ocm
~ ~
(-25cm) - (6cm) -31cm
s
s
ok
~ 1,o1 cm.
Contoh 6.21
Berdasarkan rumus
L ~ s'
ob
s
ok
-

26 ~ s'
ob
1,o1
s'
ob
~ 26 - 1,o1 ~ 21,16 cm
Den,an men,,unakan rumus lensa
tipis, diperoleh
ob ob ob
1 1 1
~
' j s s
ob ob ob
1 1 1
~
' s j s
ob ob
ob ob ob
' 1
~
'
s j
s j s
ob ob
ob
ob ob
'
~
'
j s
s
s j
138 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Perbesaran oleh lensa okuler, M
ok
~
ok
25cm
1~ 1
6cm
n
s
j
~ 5,17
Jadi, perbesaran total mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum adalah
M ~ M
ob
M
ok
~ (9,6)(5,17) ~ 19,6 kali.
b. Untuk mata tidak berakomodasi
s
ok
~ j
ok
~ 6 cm
L ~ s'
ob
s
ok
-

26 ~ s'
ob
6 cm
s'
ob
~ 2O cm
Berdasarkan rumus lensa tipis:
ob ob ob
1 1 1
~
' j s s
ob ob ob
1 1 1
~
' s j s
ob ob
ob ob
'
~
'
s j
j s
ob ob
ob
ob ob
'
~
'
j s
s
s j

(2 cm) (2O cm) 1O cm
~ ~
(2O cm) - (2 cm) 1o cm
~ 2,2 cm.
Perbesaran oleh lensa objektif, M
ob

ob
ob
2Ocm
2,2cm
'
~
s
s

9,O9 kali
Perbesaran oleh lensa okuler, M
ok

ok
25cm
~
6cm
n
s
j
1,17
Jadi, perbesaran total mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi adalah
M~ M
ob
M
ok
~ (9,O9)(1,17)
Tugas Anda 6.2
Anda mungkin pernah melihat
hasil suatu pencitraan luar angkasa
yang diperoleh dari teleskop
Hubble. Bagaimanakah prinsip
Fisika yang diterapkan pada
teleskop luar angkasa tersebut?
4. Teropong atau Teleskop
1eropon, atau teleskop merupakan alat optik van, dapat di,unakan
untuk melihat benda-benda van, jauh sehin,,a tampak lebih dekat dan
lebih jelas. Pada 19O6, Calileo membuat sebuah teleskop van, terdiri atas
dua lensa dan sebuah pipa or,ana seba,ai tabun,nva. Setelah itu, Calileo
ju,a membuat bermacam-macam teleskop dan menemukan banvak
penemuan dalam bidan, Astronomi.
Sekaran,, dikenal dua macam teleskop, vaitu teleskop bias dan teles-
kop pantul.
1) 1eleskop bias terdiri atas beberapa lensa van, berfun,si membiaskan
sinar datan, dari benda. 1eleskop van, termasuk kate,ori teleskop
bias, di antaranva teleskop bintan,, teleskop Bumi, teleskop pan,,un,,
dan teleskop prisma.
2) 1eleskop pantul terdiri atas beberapa cermin seba,ai pemantul dan
lensa seba,ai pembias sinar datan, dari benda.
a. Teleskop Bintang
1eleskop bintan, terdiri atas dua lensa, vaitu lensa objektif dan lensa okuler.
Cambar 6.50 berikut ini menunjukkan proses pembentukan bavan,an akhir
dari suatu teleskop bintan,.
ob
(2cm) (21,16cm) 12, 32cm
~ ~
(21,16cm) - (2cm) 19,16cm
s ~ 2,2 cm.
Perbesaran oleh lensa objektif, M
ob
~
ob
ob
21,16cm
2, 2cm
'
~
'
s
s
~ 9,6 kali
139 Cahaya dan Optika
objektif
(+)
okuler
()
L
s'
ob
s
ok
s
ob
= ~
s'
ok
= ~
o
o
mata
pengamat
Gambar 6.50
Pembentukan bayangan oleh
teleskop bintang pada mata yang
berakomodasi maksimum.
L ~ s'
ob
s
ok
(6-39)
Panjan, teleskop bintan, jika mata berakomodasi adalah
(6-1O)
Dan panjan, teleskop bintan, pada saat tidak berakomodasi adalah
L ~ j
ob
j
ok
Keteran,an:
L ~ panjan, teropon,
s
ok
~ jarak benda ba,i lensa okuler
s'
ob
~ jarak bavan,an ba,i lensa objektif
j
ob
~ jarak fokus lensa objektif
j
ok
~ jarak fokus lensa okuler
Perbesaran an,uler teleskop bintan, adalah
tan
tan
M

o o

a
atau
ob
an,uler
ok
~
j
M
j
Keteran,an:
M
an,uler
~ perbesaran an,uler
(6-11)
Pada saat ,erhana Matahari, seoran, peneliti ,erhana men,amatinva den,an sebuah
teleskop bintan,. lensa objektif dan okuler van, di,unakan memiliki jarak fokus
masin,-masin, 6O cm dan 2 cm. Jika sudut diameter Matahari dilihat den,an mata
telanjan, O,6, berapa derajat sudut diameter Matahari pada saat diamati men,,unakan
teleskop bintan, tersebut'
]awab:
Diketahui:
j
ob
~ 6O cm
j
ok
~ 2 cm
o ~ O,6
Pada lensa objektif
Matahari berada pada titik van, jauh sekali sehin,,a s
ob
~, akibatnva
s'
ob
~ j
ob
~ 6O cm.
Pada lensa okuler
Untuk men,amati benda lan,it, biasanva mata tidak berakomodasi. Bavan,an
oleh lensa okuler harus jatuh di titik tak hin,,a, s'
ok
~. Jika bavan,an terletak
di tak hin,,a, dapat dipastikan benda berada di fokus.
s
ok
~ j
ok
~ 2 cm.
Contoh 6.22
140 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
c. Teleskop Prisma
1eleskop prisma disebut ju,a teleskop binokuler. lun,si teleskop ini sama
den,an teleskop Bumi. Jika pada teleskop Bumi dilen,kapi den,an lensa
pembalik, sedan,kan teleskop prisma dilen,kapi den,an prisma siku-siku.
lun,si prisma ini untuk membalikkan bavan,an. Pen,,unaan prisma dimak-
sudkan a,ar teleskop ini tidak terlalu panjan, dan praktis untuk di,unakan.
1eleskop prisma ditunjukkan pada Cambar 6.52. Setiap teleskop
prisma biasanva dilen,kapi den,an informasi nomor seperti 7 5O atau
2O 3O. An,ka pertama menunjukkan perbesaran dan an,ka kedua
menunjukkan diameter lensa objektif dalam milimeter.
d. Teleskop Calilei (Teleskop Panggung)
1eleskop ini merupakan modifikasi dari teleskop Bumi. Pembalikan
bavan,an dalam teleskop ini dilakukan den,an men,,unakan lensa
cekun, seba,ai lensa okulernva. 1eleskop ini serin, ju,a disebut teleskop
pan,,un, atau teleskop Oalilei. Perhatikan Cambar 6.52.
Gambar 6.52
Teleskop prisma
objektif
okuler
okuler
Gambar 6.51
Pembentukan bayangan pada
teleskop Bumi oleh mata yang
berakomodasi maksimum.
Pada teropong bintang ....
(1) bayangan oleh lensa objektif
terletak di titik api II.
(2) titik api II lensa objektif
diimpitkan dengan titik api I
lensa okuler
(3) bayangan akhir terletak di tak
terhingga
(4) bayangan akhir terbalik
UMPTN, 1993
Jawaban : D
Pembahasan Soal
Perbesaran teleskop
M ~
ob
ok
6O cm
2cm
~
j
j
~ 3O kali.
Jadi, sudut diameter matahari ketika diamati men,,unakan teleskop adalah
M ~ 3O~
O, 6

o
- - ~ (3O)(O,6) ~ 1o.
b. Teleskop Bumi
1eleskop ini di,unakan untuk dapat melihat benda-benda jauh di
permukaan Bumi. Bavan,an akhir van, dihasilkan tentu harus bersifat
te,ak dan diperbesar. leh karena itu, teleskop Bumi dilen,kapi den,an
sebuah lensa van, berfun,si untuk membalikkan bavan,an. lensa tersebut
dinamakan lensa pembalik. lensa ini diletakkan di antara lensa objektif
dan lensa okuler. Perhatikan ,ambar pembentukan bavan,an akhir oleh
sebuah teleskop Bumi berikut ini (Cambar 6.51).
Berdasarkan Cambar 6.4S, panjan, teleskop Bumi adalah
L ~ j
ob
j
ok
1 j

(6-12)
Keteran,an:
j

~ jarak fokus lensa pembalik


L ~ panjan, teleskop Bumi
pembentuk
(+)
okuler
(+)
objektif
(+)
f
ob
f
ob
F
ob
4f
p
f
ok
F
p
F
p
F
ok
F
ok
Sumber: Jendela Iptek, 1997
mata
pengamat
141 Cahaya dan Optika
bayangan
s
ob
= ~
okuler
()
objektif
(+)
s'
ob
s
ok
F
ok
F
ob F
ok
o
mata
pengamat
Gambar 6.53
Pembentukan bayangan oleh
teleskop panggung oleh mata yang
berakomodasi.
Sebuah teleskop Oalilei van, memiliki perbesaran an,uler 16 kali dan memiliki jarak
fokus objektif 16O cm, di,unakan untuk menvelidiki sebuah benda van, terletak
san,at jauh. Hitun, panjan, teleskop Oalilei ini.
]awab:
Diketahui:
j
ob
~ 16O cm
M
an,uler
~ 16 kali
leh karena dalam teleskop ini lensa okulernva lensa cekun,, berarti j
ok
bernilai ne,atif.
Jadi, jarak fokus lensa okuler adalah -1O cm sehin,,a
L ~ j
ob
j
ok
L ~ 16O (-1O)
L ~ 15O cm
Jadi, panjan, teleskop Oalilei adalah 15O cm atau 1,5 m.
Berdasarkan Cambar 6.53, perbesaran an,uler teleskop Oalilei adalah
ob
an,uler
ok
~
j
M
j
(6-13)
Adapun panjan, teleskop Oalilei sebesar
L ~ j
ob
j
ok
(6-11)
Contoh 6.23 Tugas Anda 6.3
Anda mengenal ada dua macam
teleskop, yaitu teleskop bias dan
teleskop pantul. Mengapa
teleskop pantul yang berukuran
besar lebih mudah dibuat
dibandingkan dengan teleskop
bias?
e. Teleskop Pantul
1eleskop ini dilen,kapi den,an cermin cekun, besar seba,ai cermin
objektifnva. Selain itu dilen,kapi pula den,an cermin datar dan lensa
cembun, seba,ai okulernva. Cermin datar berfun,si untuk memantulkan
cahava. leh karena itu, teleskop ini disebut teleskop pantul. Perjalanan
sinar van, terjadi pada teleskop pantul ditunjukkan oleh Cambar 6.54.
sinar sejajar dari
bintang/bulan
yang jauh
cermin
cekung
lensa cembung
(okuler)
F
Gambar 6.54
Teleskop pantul
142 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Sebuah kamera memiliki titik api oO mm, awalnva di,unakan untuk men,ambil ,ambar
benda van, cukup jauh. Kemudian, kamera di,unakan untuk men,ambil ,ambar
sebuah benda van, jaraknva 2 m dari lensa. 1entukan ke mana dan berapa jauh lensa
kamera harus di,eser.
]awab:
Diketahui:
j ~ oO mm ~ O,Oo m
Keadaan mula-mula s
1
~ -, maka
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1OO
~ ~
' ' O, Oo ' o s s j s s
- - -

s'
1
~ O,Oo m
Keadaan akhir untuk s
2
~ 2 m
2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1OO 1
~ ~ ~ -
' 2 ' O, Oo ' o 2 s s j s s
- - -s
2
' ~ O,Oo33 m
Besar per,eseran lensa kamera adalah
J ~ s
2
' - s
1
' ~ O,Oo33 - O,Oo ~ O,OO33 m ~ 3,3 mm
leh karena s'
2
> s'
1
maka J > O, artinva lensa kamera harus di,eser menjauhi film.
Gambar 6.56
Penjalaran sinar pada kamera
Contoh 6.24
cahaya
kaca
prisma
f. Kamera
Kamera adalah alat untuk merekam ,ambar dari suatu objek berupa
tempat atau peristiwa. Prinsip kerja kamera mirip den,an mata. lensa
kamera merupakan ba,ian dari kamera van, berfun,si untuk membentuk
bavan,an, mirip lensa mata pada mata. Kamera dilen,kapi den,an film
van, berfun,si seba,ai tempat bavan,an, mirip den,an retina pada mata.
Jika mata memiliki kemampuan untuk berakomodasi, pada kamera
pen,aturan bavan,an a,ar jatuh tepat pada film dilakukan den,an cara
men,,erakkan lensa. Cambar 6.55 menunjukkan sebuah kamera len,kap
den,an ba,ian-ba,iannva.
Proses pen,ambilan ,ambar oleh kamera adalah seba,ai berikut. Setelah
kamera dibidikkan ke objek van, menjadi perhatian, lalu jarak antara lensa
dan film diatur sehin,,a bavan,an tepat jatuh pada film. Kemudian, tombol
pembuka ditekan. Cahava se,era masuk melalui lensa untuk membentuk
bavan,an pada film selama selan, waktu pembuka cahava terbuka dan
bavan,an di film terbentuk.
Pada Cambar 6.56, sebuah prisma di,unakan pada beberapa kamera
refleks lensa tun,,al (SLn) modern. Dalam kamera ini, prisma di,unakan
untuk membelokkan cahava hin,,a dapat berputar men,elilin,i ba,ian
dalam kamera a,ar foto,rafer dapat melihat ,ambar aktual van, akan
diambilnva melalui lensa kamera.
Gambar 6.55
Kamera dan bagian-bagiannya
kaca
lensa
cahaya
prisma
film
lensa
prisma mata
kaca
cahaya
Kata Kunci
daya akomodasi
punctum proximum
punctum remotum
emetropi
miopi
hipermetropi
presbiopi
astigmatisma
lup
mikroskop
teropong/teleskop
teleskop bintang
teleskop bumi
teleskop Galilei
kamera
143 Cahaya dan Optika
Anda bisa memperoleh uraian materi men,enai bab ini den,an secrc||n di
uuu.|e.cm atau den,an men,unjun,i situs internet men,enai cahava dan
optikas di antaranva adalah di cce:.|c.csu.eJu/|/mJ/|||:/c:: |||: :|cs. |:m|.
Mari Mencari Tahu
den,an svarat kedua medium tersebut
memiliki indeks bias van, berbeda.
5. Pembiasan terjadi ju,a pada lensa cembun,
dan lensa cekun,.
6. Cacat mata terjadi biasanva karena
bavan,an benda tidak tepat jatuh di retina.
7. Mata, lup, mikroskop, teropon,, dan
kamera merupakan contoh alat-alat optik.
Rangkuman
1. Ada dua teori tentan, cahava, vaitu teori
partikel dan teori ,elomban,. 1eori partikel
lahir dari buah pikiran Isaac Newton van,
berpendapat bahwa cahava merupakan
partikel. Adapun teori ,elomban, lahir dari
buah pikiran Hu,gens van, berpendapat
bahwa cahava merupakan ,elomban,.
2. Cahava dapat dipantulkan dan dibiaskan.
3. Pembiasan cahava hanva terjadi jika cahava
datan, dari suatu medium ke medium lain,
Tes Kompetensi Subbab D
1. Seoran, teman Anda men,,unakan lensa cekun,
3
-
1
dioptri. Berapakah jarak fokus lensa dan titik jauh
van, masih dapat dilihat oleh teman Anda tersebut ketika
ia tidak berkacamata'
2. Sebuah kaca pembesar memiliki kekuatan lensa 2O
dioptri. 1entukan perbesaran lup untuk mata
berakomodasi maksimum dan tidak berakomodasi.
3. Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus lensa objektif
dan lensa okuler berturut-turut 1O mm dan 1 cm. Jika
sebuah benda diletakkan 11 mm di depan lensa objektif,
sedan,kan jarak antarlensa adalah 15 cm. Hitun,
perbesaran van, dihasilkan untuk mata normal tidak
berkacamata.
1. Sebuah teleskop bintan, memiliki lensa objektif
den,an jarak fokusnva 1OO cm dan lensa okuler van,
jarak fokusnva 5 cm. Hitun, perbesaran sudut dan
panjan, teleskop untuk:
a. pen,,unaan normal,
b. bavan,an akhirnva mava van, dibentuk 25 cm
dari lensa okuler.
5. Sebuah kamera den,an fokus 25 mm, awalnva
di,unakan untuk men,ambil ,ambar sebuah benda
pada jarak 2 m dari lensa. Kemudian, kamera tersebut
di,unakan untuk men,ambil ,ambar sebuah benda
van, terletak cukup jauh.
a. Berapa jauhkah lensa kamera harus di,eser'
b. Ke manakah arah per,esaran lensa kamera
tersebut'
Kerjakanlah dalam buku latihan.
144 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
seperti
sifat-sifatnva
Dapat Dipantulkan
Caha,a
Dapat Dibiaskan
oleh oleh
Cermin Datar
Cermin Cekun,
Cermin Cembun,
lensa Cekun,
lensa Cembun,
Prisma
dijelaskan dalam
1eori Partikel
1eori Oelomban,
diterapkan
Alat-Alat ptik
lup
Mata
1eropon,
Mikroskop
Kamera
memiliki contohnva
dapat
menderita
Mata Cacat
Miopi
Presbiopi
Asti,matisma
Dava Akomodasi
1itik Dekat
(unc:um r\|mum ~ 25 cm)
1itik Jauh
(unc:um nem:um < )
Peta Konsep
Setelah mempelajari bab ini, tentu Anda dapat
menyebutkan dan menganalisis alat-alat optik seperti
mata, lup, mikroskop, teropong dan kamera. Dapatkah
Anda menyebutkan alat-alat optik lainnya? Adakah
materi dalam bab ini yang Anda anggap sulit? Agar semua
materi dalam bab ini dapat Anda pahami, cobalah
diskusikan dengan teman Anda atau minta penjelasan
kepada guru.
Refleksi
145 Cahaya dan Optika
A. Pilihlah salah satu jawaban ,ang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihanmu.
1. Seberkas sinar men,enai sistem optik van, terdiri atas
dua cermin datar van, salin, te,ak lurus. Setelah
berkas sinar men,alami pemantulan dua kali, arah
berkas sinar ....
a. menuju sinar datan,
b. memoton, sinar datan,
c. te,ak lurus sinar datan,
d. sejajar dan berlawanan arah sinar datan,
e. sejajar dan searah den,an sinar datan,
2. Seoran, wanita setin,,i 1,6O m berdiri di depan cermin
datar vertikal. 1in,,i minimum cermin a,ar ia dapat
melihat bavan,an seluruh tubuhnva, andaikan posisi
mata wanita tersebut 1O cm di bawah ba,ian atas kepala
adalah ....
a. 16O cm d. 75 cm
b. 15O cm e. 1O cm
c. oO cm
3. Perhatikan ,ambar berikut.
a. 6O cm d. 15 cm
b. 3O cm e. 15 cm
c. 25 cm
7. Suatu sinar datan, pada permukaan kaca den,an sudut
datan, |, kemudian dibiaskan den,an sudut bias r. Sinar
bias tersebut men,alami deviasi sebesar ....
a. r d. 1oO - r
b. i - r e. 1oO - r
c. 1oO - r
o. Seberkas sinar merambat dari medium van, indeks
biasnva n
1
ke medium n
2
seperti ,ambar.
Oambar tersebut memperlihatkan seoran, pen,amat
berdiri di depan cermin datar sejauh \ m. A,ar ia dapat
melihat seluruh lebar dindin, van, berada di
belakan,nva maka nilai \ maksimum adalah ....
a. 16O cm d. 75 cm
b. 15O cm e. 1O cm
c. oO cm
1. Sebuah benda diletakkan 2O cm di depan cermin
cembun, van, jarak fokusnva 3O cm. letak dan
sifat bavan,an van, dibentuk oleh cermin tersebut
adalah ....
a. 6O cm di depan cermin, mava, te,ak
b. 6O cm di belakan, cermin, nvata, te,ak
c. 6O cm di depan cermin, nvata, terbalik
d. 12 cm di belakan, cermin, mava, te,ak
e. 12 cm di depan cermin, nvata, te,ak
5. Bavan,an mava van, terbentuk oleh sebuah cermin
cekun, ti,a kali lebih besar daripada bendanva. Jika
jarak fokus cermin 3O cm, jarak benda di depan cermin
adalah ....
a. 5 cm d. 3O cm
b. 1O cm e. 1O cm
c. 2O cm
6. Jika bavan,an van, terbentuk oleh cermin cekun,
den,an jari-jari kelen,kun,an 2O cm adalah nvata dan
diperbesar dua kali, bendanva terletak di muka cermin
sejauh ....
n
1
n
2 B
Pernvataan van, benar adalah ....
a. n
1
sin \ ~ n
2
sin
b. n
1
sin ~ n
2
sin \
c. n
1
cos ~ n
2
cos \
d. n
1
cos \ ~ n
2
cos
e. n
1
sin \ ~ n
2
cos
9. Pada pembiasan cahava dari udara ke air, semakin kecil
sudut datan, ....
a. semakin besar sudut bias
b. sudut bias tetap saja
c. semakin kecil pula sudut bias
d. sudut bias semakin ber,antun, pada indeks bias
e. sudut bias dapat menjadi kecil atau besar, ber-
,antun, pada polarisasi cahava
1O. Seberkas cahava datan, dari medium A ke medium B
den,an sudut datan, 3O dan dibiaskan den,an sudut
sebesar 15. lndeks bias relatif medium A terhadap
medium B adalah ....
a.
1
2
d.
2
b.
1
2
2
e. 2
c.
1
2
3
11. Jika cahava monokromatis memasuki medium van,
berindeks bias lebih besar, panjan, ,elomban, \ dan
kecepatan t berubah seba,ai berikut. Pernvataan van,
benar adalah ....
a. \ dan t menjadi lebih besar
b. \ dan t menjadi lebih kecil
c. \ menjadi lebih besar dan t menjadi kecil
d. \ menjadi lebih kecil dan t menjadi lebih besar
e. \ dan t tetap
x
2 m
1m
2m
16 m
pengamat
5 m
x
Tes Kompetensi Bab 6
146 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
12. Cahava memiliki kecepatan di dalam vakum sebesar
c ~ 3 1O
o
m/s. Jika masuk ke dalam air, kecepatan
menjadi O,75c. Berarti, indeks bias air itu adalah ....
a. O,56 d. 1,15
b. O,75 e. 1,7o
c. 1,33
13. Jika pada permukaan zat cair (indeks bias 1,1) dijatuhkan
sinar monokromatis den,an panjan, ,elomban, 7.OOO A
dan sudut datan, 3O, maka sinar van, dibiaskan di dalam
zat cair memiliki panjan, ,elomban, ....
a. 1.OOO A d. 6.OOO A
b. 5.OOO A e. 6.5OO A
c. 5.5OO A
11. Seberkas cahava den,an panjan, ,elomban,
6,O 1O
-5
cm masuk dari udara ke dalam balok kaca
van, indeks biasnva 1,5. Panjan, ,elomban, cahava di
dalam kaca tersebut adalah ....
a. 9,O 1O
-5
cm d. 1,5 1O
-5
cm
b. 7,5 1O
-5
cm e. 1,O 1O
-5
cm
c. 6,O 1O
-5
cm
15. Dalam tabun, van, diisi eter (indeks bias n ~ 1,36), jarak
antara permukaan cairan den,an alas tabun,nva adalah
17 cm. Jika Anda memandan, secara te,ak lurus dari
permukaan, jarak antara alas tabun, dan permukaan
cairan menjadi ....
a. o,5 cm d. 15 cm
b. 1O cm e. 17 cm
c. 12,5 cm
16. Sebuah bavan,an terbentuk pada jarak 1 m di belakan,
lensa van, berkekuatan 5 dioptri. letak benda terhadap
lensa tersebut adalah ....
a. O,25 m d. O,1O m
b. O,3O m e. O,15 m
c. O,35 m
17. Sebuah lensa di udara memiliki jarak fokus 15 cm. lndeks
bias bahan lensa ~ 1,5. Pada saat lensa berada di dalam
air van, indeks biasnva
3
4
, jarak fokus lensa menjadi ....
a. 1O cm d. 6O cm
b. 15 cm e. 12O cm
c. 22,5 cm
1o. Jika dua buah lensa tipis van, berjarak fokus -5 cm dan
1O cm di,abun,kan, kekuatan lensa ,abun,an (dalam
dioptri ) ....
a.
1
2
d. -5
b. -2 e. 1O
c. 1
19. 1i,a buah lensa masin,-masin, memiliki jarak fokus 1O cm,
-1O cm , dan 1O cm . Sumbu-sumbu optiknva terletak
pada satu ,aris lurus. Jarak antara satu lensa dan lensa
van, lain masin,-masin, 1 cm. Jika sinar matahari
memasuki lensa pertama sepanjan, sumbu optiknva
maka bavan,an matahari van, dibentuk oleh susunan
lensa itu terletak di belakan, lensa ke ti,a sejauh ....
a. 3,13 cm d. 15,O9 cm
b. 1,61 cm e. 1o,Oo cm
c. 5,21 cm
2O. Jika kekuatan dua lensa tipis van, di,abun,kan adalah
1 dioptri dan jarak fokus lensa pertama 5 cm, jarak
lensa kedua adalah ....
a. -6,25 cm d. 12,5O cm
b. 6,25 cm e. 25 cm
c. -12,55 cm
B. ]awablah pertan,aan berikut ini dengan tepat.
1. Dua buah cermin datar mula-mula membentuk sudut
\ sehin,,a banvaknva bavan,an van, terbentuk ~ n.
Jika sudut antara kedua cermin diperbesar 9O jumlah
bavan,an van, terbentuk berkuran, 9 buah, tentukan
nilai \ dan n.
2. Sebuah benda setin,,i 9 cm diletakkan 25 cm di depan
sebuah cermin cembun, van, jarak fokusnva 1O cm.
1entukan letak bavan,an benda.
3. Sebuah prisma den,an sudut pembias 6O memiliki
indek bias 1,67. Hitun,lah:
a. sudut deviasinva jika sudut datan,nva 6O,
b. sudut deviasi minimum.
1. Seekor ikan terletak di dalam sebuah akuarium berbentuk
bola den,an diameter 15O cm (n
air
~
4
3
). lkan tersebut
berada 5O cm dari dindin, akuarium dan seseoran,
berdiri pada jarak 1OO cm dari dindin, tersebut.
a. Di mana bavan,an ikan van, dilihat oran,'
b. Di mana bavan,an oran, van, dilihat ikan'
5. Sebuah lensa cembun, ran,kap memiliki jari-jari
kelen,kun,an oO cm dan 1O cm terbuat dari ,elas
(n ~ 1, 56). Hitun,lah jarak fokus dan kekuatan lensa.
A. Kalor
B. Perpindahan
Kalor
Kalor
Berdasarkan wujudnva, materi dibedakan menjadi zat padat, cair,
dan ,as. Keti,a zat tersebut memiliki karakteristik masin,-masin,. Akan
tetapi, ada beberapa zat van, dapat berubah wujud karena pen,aruh suhu
dan kalor. Amatilah ketika Anda sedan, minum minuman van, di
dalamnva terdapat es batu. Semakin lama, es batu dalam minuman akan
mencair dan berubah wujud. Men,apa terjadi demikian' Benarkah es
tersebut tidak hilan,, melainkan berubah wujud'
Men,apa di suatu tempat di Bumi terjadi hujan salju' Men,apa di
lndonesia tidak terjadi musim salju' Pada bab ini, Anda akan mempelajari
tentan, kalor. Jika Anda telah memahami konsep-konsep kalor,
pertanvaan tersebut akan mudah Anda jawab. leh karena itu, pelajarilah
bab ini den,an sun,,uh-sun,,uh.
menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat;
menganalisis cara perpindahan kalor;
menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:
menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan
energi.
Hasil yang harus Anda capai:
147
Perubahan musim yang terjadi dengan diikuti perubahan wujud dari
cair ke padat, atau sebaliknya (musim salju), merupakan fenomena
berlakunya konsep-konsep kalor yang terjadi di alam ini.
Bab
7
Sumber: CD Image
148 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Sebelum mempelajari konsep Kalor, kerjakanlah soal-soal berikut dalam buku latihan.
Tes Kompetensi Awal
1. Apa van, disebut den,an pemuaian'
2. Sebutkan ti,a cara perpindahan kalor'
3. Apakah sama titik didih air ketika dididihkan di
pe,unun,an dibandin,kan den,an titik didih air di
daerah pantai' Jelaskan jawaban Anda'
A. Kalor
Pernahkah Anda melakukan pen,ukuran suhu' Misalnva, pada suatu ter-
mometer kolom raksa, Anda men,amati perubahan panjan, kolom seba,ai
indikator adanva perubahan suhu. Sesun,,uhnva, perubahan suhu itu terjadi
akibat benda van, sedan, diukur melepaskan kalor atau menerima kalor.
1. Pengertian Kalor
Kalor merupakan salah satu bentuk ener,i van, dapat berpindah dari
benda van, satu ke benda van, lain. Jika dua buah benda van, suhunva
berbeda disentuhkan, suatu saat akan terjadi kesetimban,an termal
(suhunva sama). Hal ini terjadi karena adanva perpindahan kalor dari
benda van, bersuhu tin,,i ke benda van, bersuhu rendah.
Kalor berbeda den,an suhu, walaupun keduanva memiliki hubun,an erat.
Suhu adalah derajat panas atau din,in suatu benda, sedan,kan |c|r adalah
ener| ,cn J||nJc||cn Jcr| suc:u |enJc |e |enJc ,cn |c|n. Suhu dan kalor
dapat dibedakan den,an jelas pada peristiwa perubahan wujud suatu zat.
Untuk men,ubah es menjadi air diperlukan kalor. Pada peristiwa
perubahan wujud ini, es bersuhu OC berubah menjadi air bersuhu OC.
Jadi, tidak ada perubahan suhu pada saat es mencair, tetapi dibutuhkan
kalor untuk men,ubah wujud es tersebut.
Satuan Sl untuk kalor adalah joule (disin,kat J). Satuan kalor van,
lain adalah kalori atau kilokalori. Sc:u |c|r| didefinisikan seba,ai |cn,c|-
n,c |c|r ,cn J|er|u|cn un:u| menc|||cn su|u sc:u rcm c|r se|escr 1C.
2. Kalor Jenis
Misalkan, pada 2OO ml air dan 2OO ml alkohol diberikan kalor van,
sama. 1ernvata, kenaikan suhu pada alkohol lebih besar daripada air.
Demikian halnva jika pada 2OO ml air dan 5OO ml air diberikan kalor
van, sama banvaknva, kenaikan suhu pada 2OO ml air lebih besar dari-
pada 5OO ml air. Peristiwa tersebut menunjukkan hal-hal seba,ai berikut.
a. Kalor van, diberikan pada zat sebandin, den,an kenaikan suhu.
b. Kalor van, dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat sebandin, massa zat.
c. Kalor van, dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat ber,antun, jenis zat.
Secara matematis, ditulis seba,ai berikut.
Keteran,an:
Q ~ banvaknva kalor van, diberikan (kalori atau joule)
m ~ massa zat (, atau k,)
c ~ kalor jenis (kal/,C atau J/k,C)
T A ~ perubahan suhu (C)
Persamaan (7-1) dapat ditulis seba,ai berikut.
Q ~ mc T A (7-1)
Q
c
m T

A
(7-2)
Tokoh
Joseph Black, adalah seorang
kimiawan Skotlandia yang
mendukung teori tentang panas,
yaitu bahwa suhu merupakan
konsentrasi kalori dalam suatu
benda. Ia kemudian menemukan
ilmu baru yang disebut
kalorimetri. Ketika menyelidiki
tentang panas (kalori), ia mengira
bahwa kapasitas panas merupakan
jumlah panas yang dapat
ditampung oleh suatu benda.
Padahal, ini sebenarnya
merupakan ukuran tentang jumlah
energi yang diperlukan untuk
menaikkan suhu suatu benda
dalam jumlah tertentu.
Sumber: Jendela Iptek, 1996
Joseph Black
(17281799)
149 Kalor
3. Kapasitas Kalor
ccs|:cs |c|r adalah |cn,c|n,c |c|r ,cn J|er|u|cn un:u| menc|||cn
su|u suc:u |enJc se|escr 1C. Secara matematis, pernvataan tersebut
ditulis seba,ai berikut.
Jadi, kalor jenis dapat didefinisikan seba,ai banvaknva kalor van, diper-
lukan suatu zat untuk menaikkan suhu 1 k, zat tersebut sebesar 1C. Tabel
7.1 menunjukkan kalor jenis beberapa zat pada suhu 2OC dan tekanan
tetap 1 atmosfer.
Ketika Anda berjalan di atas pasir di pantai di bawah terik Matahari, Anda dapat
merasakan pasir kerin, van, terinjak terasa panas. Kemudian, Anda beralih
men,injak air laut. Air laut relatif lebih din,in, bukan' Padahal, pasir dan air laut
sama-sama terkena sinar Matahari. Misalnva, Anda tinjau 1 k, air laut dan 1 k,
pasir pantai di antaranva. Menurut Anda, manakah van, memiliki kalor jenis lebih
tin,,i, air atau pasir'
Mari Mencari Tahu
Q
C
T

A
(7-3)
Pada Persamaan (7-3), C adalah kapasitas kalor (kal/C atau J/K).
1erdapat perbedaan pen,ertian antara kapasitas kalor (C) dan kalor jenis (c),
tetapi secara matematis keduanva memiliki hubun,an seba,ai berikut.
Dari Persamaan (7-2) dan Persamaan (7-3) diperoleh
C
c
m

C ~ mc
(7-1)
Keteran,an:
m ~ massa zat (k,), c ~ kalor jenis (J/k,C)
4. Hukum Kekekalan Energi untuk Kalor
Anda telah mempelajari bahwa ener,i tidak dapat diciptakan dan
tidak pernah musnah, tetapi ener,i dapat berubah bentuk dari satu bentuk
ener,i ke bentuk ener,i lain. Seba,ai contoh, ener,i mekanik dapat
berubah menjadi ener,i listrik. Kemudian, ener,i listrik dapat berubah
la,i menjadi ener,i cahava, dan seterusnva. Demikian ju,a, ener,i dalam
bentuk kalor berasal dari bentuk ener,i lain.
Sumber: Physics, 1980
Tabel 7.1
Kalor Jenis Beberapa zat pada Suhu 2OC dan 1ekanan 1 atm
Kalor jenis
(]/kgC)
Zat Padat
Kalor jenis
(]/kgC)
Zat Cair
Alkohol (etil)
Raksa
Air
es (-5C)
cair (15C)
uap (11OC)
Badan manusia
Protein
2.1OO
11O
2.1OO
1.1o6
2.O1O
3.17O
1.7OO
Kunin,an
Aluminium
1emba,a
Besi atau baja
1imah
Marmer
Perak
Kavu
Sen,
367
9OO
39O
15O
13O
o6O
23O
1.7OO
3oo
Kesetaraan kalori dan joule adalah
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
1 kkal = 1.000 kalori
Ingatlah
Tugas Anda 7.1
Anda telah mengenal besaran
kalor jenis suatu benda. Diskusikan
dengan teman sekelas Anda jika
kalor jenis suatu zat besar, apakah
benda akan cepat panas atau
lambat panas?
150 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Sebanvak 3OO ,ram air dipanaskan dari 3OC menjadi 5O C. Jika massa jenis air adalah
1 kal/,C atau 1.2OO J/k,K, tentukan:
a. banvaknva kalor van, diterima air tersebut (dalam kalori),
b. banvaknva kalor van, diterima air tersebut (dalam joule).
]awab:
Diketahui: m ~ 3OO ,, c ~ 1 kal/,C
T A ~ 5OC - 3OC ~ 2OC
a. Q ~ mc T A ~ (3OO ,)(1 kal/,C)(2OC) ~ 6.OOO kalori
Jadi, banvaknva kalor van, diterima air tersebut adalah 6.OOO kalori.
b. Dari kesetaraan kalori dan joule diketahui bahwa
1 kalori ~ 1,2 joule sehin,,a
Q ~ 6.OOO 1,2 joule ~ 25.2OO joule
Contoh 7.2
Q
lepas
~ Q
terima
(mc T A )
lepas
~ (mc T A )
terima
Selanjutnva, Persamaan (7-5) dikenal seba,ai cscs |cc|.
(7-5)
termometer
pengaduk
kalorimeter
isolator
air
Sepoton, aluminium bermassa 2OO , dan bersuhu 2OC dimasukkan ke dalam 1OO , air
van, bersuhu oOC. Den,an men,abaikan pertukaran kalor den,an lin,kun,an, hitun,
suhu akhir campuran jika kalor jenis aluminium 9OO J/k, K dan kalor jenis air 1.2OO J/k, K.
]awab:
Diketahui: m
air
~ 1OO ,, T
air
~ oOC, m
Al
~ 2OO ,,
T
Al
~ 2OC, c
air
~ 1.2OO J/k, K, c
Al
~ 9OO J/k, K,
Q
lepas
~ Q
terima
m
air
c
air 1 1 1 2 - -
T m c T A A
(1OO ,) (1.2OO J/k,K) (oOC - T) ~ (2OO ,) (9OO J/k,K) (T -2OC)
7(oO -1)~ 3(T -2OC)
1O T ~ 62OC
T ~ 62C
Jadi, suhu akhir setelah terjadi kesetimban,an termal adalah 62C.
Contoh 7.1
Hukum Kekekalan lner,i untuk kalor dapat diamati den,an men,-
,unakan |c|r|me:er seperti tampak pada Cambar 7.1. Sejumlah massa
zat cair dipanaskan. Kemudian, zat cair tersebut dimasukkan ke dalam
kalorimeter. Suhu zat cair tersebut diukur den,an termometer dan dicatat.
Selanjutnva, sejumlah massa zat cair den,an suhu van, lebih rendah
dimasukkan ke dalam kalorimeter dan diaduk den,an pen,aduk hin,,a
kedua zat cair bercampur dan merata. Kemudian, suhu zat cair van, ter-
campur diukur dan dicatat. Selama pen,adukan berlan,sun,, terjadi
perpindahan kalor. zat cair van, bersuhu lebih tin,,i melepaskan kalornva,
sedan,kan zat cair van, bersuhu lebih rendah menverap kalor dari zat
cair van, bersuhu tin,,i sehin,,a pada akhirnva mencapai suhu ke-
setimban,an van, disebut den,an se:|m|cn :ermc|.
Menurut ]oseph Black (172o - 1799), jumlah kalor van, dilepas
(Q
lepas
) sama den,an jumlah kalor van, diterima (Q
terima
). Secara
matematis, pernvataan tersebut ditulis seba,ai berikut.
Gambar 7.1
Kalorimeter
151 Kalor
5. Perubahan Wujud Zat
1elah Anda pelajari, bahwa zat dapat berbentuk ti,a wujud, vaitu
padat, cair, dan ,as. Akibat pen,aruh suhu, wujud zat dapat berubah
dari wujud padat menjadi cair dan dari cair menjadi ,as, atau sebaliknva.
zat selalu menerima atau melepaskan kalor selama perubahan wujud
berlan,sun,, tetapi tidak disertai den,an kenaikan atau penurunan suhu.
Seba,ai contoh, ketika es sedan, mencair terjadi perubahan wujud dari
padat menjadi cair. Pada peristiwa tersebut dibutuhkan sejumlah kalor,
tetapi tidak disertai den,an kenaikan suhu.
Pelajari dia,ram pada Cambar 7.2. Perubahan wujud dari cair ke ,as
disebut menuc. Proses sebaliknva, dari ,as ke cair disebut menem|un.
Proses perubahan wujud dari padat ke ,as disebut men,u|||m. Proses
sebaliknva, dari ,as ke padat disebut men,u|||m.
a. Kalor Uap dan Kalor Embun
Jika Anda meneteskan spiritus pada kulit tan,an, ba,ian kulit van,
ditetesi spiritus akan terasa din,in. Hal tersebut disebabkan kalor pada
ba,ian kulit tan,an van, ditetesi spiritus diserap oleh spiritus untuk
men,uap. Banvaknva kalor van, diperlukan untuk men,uapkan spiritus
sebandin, den,an massa spiritus dan ber,antun, pada kalor laten uap
(kalor uap) spiritus tersebut.
c|r uc adalah |c|r ,cn J|er|u|cn un:u| menu|c| uuuJ 1 | zc:
cc|r mencJ| uc cJc :|:|| J|J||n,c. Adapun |c|r em|un adalah kc|r ,cn
J||ecs un:u| menu|c| uuuJ 1 | uc mencJ| cc|r cJc :|:|| |e|urn,c.
Kalor uap suatu zat sama besar den,an kalor embun zat tesebut. Misalnva,
kalor uap raksa 272.OOO J/k,, kalor embun raksa pun 272.OOO J/k,.
Jika kalor uap (kalor embun) suatu zat adalah L, untuk men,uapkan
(men,embunkan) zat van, massanva m akan memerlukan kalor sebanvak
Gambar 7.2
Diagram perubahan wujud zat
Gas
Cair Padat
mencair
membeku
menyublim
menyublim
menguap
mengembun
Q ~ mL
u
den,an L
u
adalah kalor uap (J/k,).
Tabel 7.2 memperlihatkan titik didih dan kalor uap berba,ai zat
pada tekanan 1 atmosfer. Pelajari tabel tersebut, zat manakah van, me-
miliki kalor uap terbesar'
(7-6)
Tugas Anda 7.2
Seperempat kilogram es, dengan
suhu 10C, dicampur dengan 2 kg
air yang suhunya 20C. Diskusikan
dengan teman sebangku Anda,
bagaimana fase akhir campuran
tersebut dan berapakah suhu akhir
campuran tersebut?
Tabel 7.2
1itik Didih dan Kalor Uap Berba,ai zat Pada 1ekanan 1 atm.
Zat
Kalor didih
(]/kg)
-26o,93
-252,o9
-195,o1
-1o2,97
7o
357
1OO,OO
111,6O
1.75O
1.11O
2.193
2.66O
1.1o7
Titik didih
(C)
2O9 1O
3
125 1O
3
2O1 1O
3
213 1O
3
o53 1O
3
272 1O
3
2.256 1O
3
326 1O
3
o71 1O
3
561 1O
3
2.336 1O
3
1.57o 1O
3
5.O69 1O
3
Helium
Hidro,en
Nitro,en
ksi,en
Alkohol
Raksa
Air
Sulfur
1imah hitam
Antimon
Perak
lmas
1emba,a
Sumber: Physics, 1980
152 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
c. Perubahan Wujud Es Menjadi Uap
Jika sejumlah massa es van, suhunva di bawah OC dipanaskan
(diberikan kalor) hin,,a suhunva di atas 1OOC, sejumlah massa es tersebut
berubah wujud seluruhnva menjadi uap. Perubahan wujud es menjadi
uap dapat diamati pada Cambar 7.3.
Keteran,an:
A-B : Sejumlah kalor diberikan kepada es sehin,,a suhu es naik dari -:
1
C
menjadi OC. Seluruh massa masih berbentuk zat padat vaitu es.
B-C : Sejumlah kalor diberikan untuk men,ubah wujud zat sehin,,a es
menjadi air den,an suhu tetap, vaitu OC.
C-D : Sejumlah kalor diberikan untuk menaikkan suhu dari OC hin,,a air
mendidih pada suhu 1OOC. Seluruh massa masih berbentuk wujud
zat cair, vaitu air.
Gambar 7.3
Pemanasan es pada tekanan 1
atmosfer.
Energi
A
B C
D E
Suhu (C)
100
0
t
1
Q ~ mL
|
b. Kalor Lebur dan Kalor Beku
Sebon,kah es dipanaskan pada suhu OC dan tekanan udara 1 atmosfer,
es mulai mencair. Pada saat es mencair dibutuhkan kalor. Suhu ketika es men-
cair disebut titik lebur. Sebaliknva, jika air tersebut Anda din,inkan, air
itu akan membeku. Peristiwa pembekuan ini disertai den,an pelepasan
kalor. Suhu ketika air membeku disebut titik beku. Banvaknva kalor van,
dibutuhkan atau dilepaskan oleh suatu zat untuk mencair pada titik
leburnva atau membeku pada titik leburnva sebandin, den,an massa zat
itu dan ber,antun, pada kalor lebur (beku) zat tersebut.
c|r |e|ur adalah |c|r ,cn J|er|u|cn un:u| menu|c| uuuJ 1 |
zc: cJc: mencJ| cc|r cJc :|:|| |e|urn,c. Adapun |c|r |e|u adalah kc|r
,cn J||ecs|cn un:u| menu|c| uuuJ 1 | zc: cc|r mencJ| cJc:. Kalor
lebur suatu zat sama besar den,an kalor beku zat tersebut.
Jika kalor lebur (kalor beku) suatu zat adalah L, untuk melebur
(membeku) zat van, massanva m pada titik lebur (titik beku) akan me-
merlukan kalor sebanvak:
(7-7)
Tabel 7.3 menunjukkan titik lebur dan kalor lebur berba,ai zat pada
tekanan 1 atmosfer. Pelajari tabel tersebut, zat manakah van, memiliki
titik lebur terendah'
Zat
Titik Lebur
(C)
Helium
Hidro,en
Nitro,en
ksi,en
Alkohol
Raksa
Air
Sulfur
1imah hitam
Antimon
Perak
lmas
1emba,a
-269,65
-259,31
-2O9,97
21o,79
-111
-39
O,OO
119
327,3
63O,5O
96O,oO
1.O63
1.Oo3
Tabel 7.3
1itik lebur dan Kalor lebur Berba,ai zat pada 1ekanan 1 atm.
Kalor Lebur (]/kg)
5,23 1O
3
5o,6 1O
3
25,5 1O
3
13,o 1O
3
1O1,2 1O
3
11,o 1O
3
331 1O
3
3o,1 1O
3
21,5 1O
3
165 1O
3
oo,3 1O
3
61,5 1O
3
131 1O
3
Sumber: Physics for Scientist & Engineer, (2000).
Sebanyak 320 gram campuran es dan
air pada suhu 0C berada dalam bejana
yang kapasitas kalornya dapat
diabaikan. Kemudian, dimasukkan 79g
uap air yang bersuhu 100C ke dalam
bejana tersebut. Suhu akhir menjadi
79C. Jika kalor lebur es 79,0 kal/g dan
kalor penguapan air 540 kal/g, maka
banyaknya air mula-mula adalah ...
gram.
a. 4 d. 65
b. 10 e. 79
c. 35
SPMB, 2002
Pembahasan
Diketahui:
m
es + air
= 320 gram, T = 0C
m
uap
= 79 gram, T = 100C
Kalor lebur es, L = 79,0 kal/gram
Kalor penguapan air , L = 540 kal/gram
T
akhir
= 79C
Kalor yang di lepas uap air (100C)
Q
lepas
= m
uap
L + m
uap
c A T
= (79) (540) + (79) (1) (100 79)
= 79 (561) kalori
Q
terima
= m
es
L + m
es
c AT + m
air
c AT
= (320 m
air
) 79 + (320 m
air
) (1)
(79 0) + m
air
(1) (79 0)
= (640 m
air
) 79
Asas black : Q
lepas
= Q
terima

79 (561) = (640 m
air
) 79
m
air
= 79 gram
Jawaban : E
Pembahasan Soal
153 Kalor
Di dalam sebuah bejana terdapat O,5 k, air bersuhu 3OC. Ke dalam bejana tersebut
dimasukkan sepoton, es bersuhu -2OC sebanvak O,1 k,. Diketahui kalor lebur es
3,36 1O
5
J/k,. Jika pertukaran kalor hanva terjadi antara air dan es, tentukan suhu
akhir kesetimban,an termal.
]awab:
Diketahui: m
air
~ O,5 k,, L ~ 3, 36 1O
5
J/k,, T
air
~ 3OC
c
air
~ 1.2OO J/k,C, T
es
~ -2OC, c
es
~ 2.1OO J/k,C
Misalkan, Q
3
adalah kalor van, dilepaskan air dari 3OC sampai OC.
Q
3
~ m
air
c
air

T A
~ (O,5 k,) (1.2OO J/k, C) (3OC)
~ 6.3OO joule
Q
1
adalah kalor van, dibutuhkan untuk men,ubah es bersuhu -2OC menjadi es
bersuhu OC.
Q
1
~ m
es
c
es
T A

~ (O, 1 k,)(2.1OO J/k,C)(O - (-2O)
~ 16.oOO J
Q
2
adalah kalor van, diserap es untuk melebur
Q
2
~ m
es
L
es
~ (O,1 k,)(3,36 1O
5
J/k,)
~ 131.1OO J
Kalor van, diserap es ~ Q
1
Q
2
~ 16.oOO J 131.1OO J
~ 151.2OO J
1ernvata, kalor van, diserap es lebih besar daripada kalor van, dilepaskan air. Berarti,
kalor van, dibutuhkan es untuk mencair lebih besar daripada kalor van, dilepaskan air
sampai OC. Jadi, hanva seba,ian es van, mencair dan suhu kesetimban,an termal
adalah OC.
Contoh 7.3
4. Pemuaian Zat
Suatu benda baik padat, cair, maupun ,as terdiri atas partikel-partikel
san,at kecil van, selalu ber,etar disebut molekul. Jarak antarmolekul
zat padat san,at berdekatan. Pada zat cair, jarak antarmolekulnva a,ak
ren,,an,, sedan,kan pada ,as jarak antarmolekulnva san,at ren,,an,.
Perhatikan Cambar 7.4.
Jika suatu benda dipanaskan, molekul-molekul itu ber,etar semakin
cepat. Oetaran antarmolekul tersebut menvebabkan molekul-molekul
salin, doron,.
a. Pemuaian Zat Padat
Pemuaian pada zat padat dapat diamati melalui perubahan panjan,,
luas, dan volume.
1) Pemuaian panjang
Seutas kawat lo,am van, panjan,nva
O
dan bersuhu T
O
dipanaskan
sampai suhu T maka kawat lo,am itu akan memuai sehin,,a panjan,nva
menjadi .
D-l : Sejumlah kalor diberikan untuk men,ubah wujud zat sehin,,a zat
cair van, mendidih berubah menjadi uap pada suhu tetap, vaitu 1OOC.
Gambar 7.4
Partikel-partikel pada
(a) zat padat
(b) cair
(c) gas.
(a) (b) (c)
154 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Berdasarkan Aktivitas Iisika 7.1 di atas, berapa koefisien muai
panjan, kawat temba,a' Bandin,kan hasilnva den,an Tabel 7.4 berikut
ini van, memuat koefisien muai panjan, beberapa bahan pada suhu 2OC.
Perhatikan Cambar 7.5.
O
- A
Pertambahan panjan, kawat dapat ditentukan den,an persamaan
seba,ai berikut.
(7-o)
O
T o A A
Pada Persamaan (7-9) tersebut, o adalah koefisien muai panjan,.
Dari Persamaan (7-S) dan Persamaan (7-9), diperoleh
O O
- T o A
O O
T o A
(7-9)
~
O
(1 T o A ) atau ~
O
|1 o (T - T
O
)]
A,ar Anda lebih memahami pemuaian panjan, lakukanlah ke,iatan
berikut.
(7-1O)
Gambar 7.5
Pemuaian panjang pada kawat logam.
Aktivitas Fisika 7.1
Pemuaian Panjang
Tujuan Percobaan
Menentukan koefisien muai panjang suatu kabel konduktor
Alat-Alat Percobaan
1. Kabel (bahan uji: kawat tembaga dan kawat besi) diameter 1,5 mm
2. Statif
3. Beban (massa 550 gram)
4. Mistar tegak (100 cm)
5. Amperemeter digital
6. Termometer digital
Langkah-Langkah Percobaan
1. Susun alat seperti pada gambar berikut.
2. Ikatkan kedua ujung kabel (kawat)
pada batang peyangga bagian atas.
3. Gantungkan beban bermassa 50 gram
pada kawat, tepat di tengah kawat.
4. Tempatkan mistar sejajar dengan be-
ban untuk mengetahui besar perubah-
an yang dapat terjadi.
5. Hubungkan amperemeter, sumber
tegangan dan termometer seperti
pada gambar.
6. Catat awal

dan T
0
kabel dan
posisi beban x
0
dan y
0
.
7. Catat perubahan yang terjadi pada kawat x, y, dan T setiap perubahan
tegangan yang dinaikkan.
8. Gunakan perhitungan metode grafik untuk menentukan koefisien muai
panjangnya.
9. Bandingkan koefisien muai panjang antara kedua kawat tersebut, apakah
sama untuk kedua bahan kawat tersebut? Menurut Anda, mengapa
koefisiennya berbeda/sama?
10. Apa kesimpulan yang Anda peroleh dari percobaan tersebut?
O

A
20
40 60
80
100 0
amperemeter
sumber tegangan
x
0
y
0
+ +
kabel
mistar
statif
beban
statif
termometer
digital
Informasi
Di toko peralatan elektronik yang
menjual kabel (penghubung),
terdapat berbagai jenis merek
dagang. Untuk memperoleh kabel
yang baik dapat dilakukan percobaan
seperti pada Aktivitas 7.1 untuk
membandingkan sifat termal
antara merek yang satu dan yang
lainnya.
Kabel penghubung yang baik
sebagai konduktor adalah kabel
yang menghantarkan listrik secara
baik sekalipun pada suhu yang
tinggi. Ini artinya bahwa koefisien
muai panjangnya relatif kecil
nilainya. Dengan demikian, Anda
dapat memilih untuk
menggunakan kabel berdasarkan
kualitasnya.
In wire selling market, there is a
various kind of trade mark. To
obtain wire we can do an activities
as in Physics Activity 7.1 to
compare thermal properties
between one trademark to others.
Good wire as a conductor is a
wire that conducting electricity
good enough even in high
temperature. Its mean that the linear
expansion coefficient relatively
small. By that, you can choose to
use wire according to its quality.
untuk Anda
Information for You
155 Kalor
Kebutuhan pen,etahuan men,enai koefisien muai panjan, suatu
bahan adalah untuk memperhitun,kan pen,,unaan bahan tersebut.
Misalnva, pemilihan bahan dan ukuran van, di,unakan untuk konstruksi
jembatan.
Pada salah satu ujun, konstruksi jembatan modern, diberikan roda baja
van, dapat berputar bebas. Ketika jembatan memuai akibat panas, dasar
jembatan dapat men,,erakkan roda baja tersebut. Pada ujun, van, lain
ju,a diberikan celah van, memun,kinkan dasar jembatan dapat ber,erak.
Gambar 7.6
Pada salah satu ujung jembatan ini,
dipasang roda dan diberi celah
untuk memberi ruangan ketika
jembatan memuai.
sungai
baja
roda
Tabel 7.4
Koefisien Muai Panjan, Berba,ai zat pada Suhu 2OC
Zat
Koefisien Muai Panjang (/C)
Aluminium
Kunin,an dan perun,,u
Beton dan batu
Kaca (biasa)
Kaca (pvrex)
1imah
Besi
Kwarsa
Baja
Marmer
1emba,a
2,5 1O
-5
1,9 1O
-6
- 1,2 1O
-5
9 1O
-6
3 1O
-6
2,9 1O
-5
1,1 1O
-5
O,1 1O
-6
1,2 1O
-5
1,1 1O
-6
-3,6 1O
-6
1,7 1O
-5
Sumber: Physics, 1980
Pada suhu 2OC, panjan, kawat besi adalah 2O m. Berapakah panjan, kawat besi
tersebut pada suhu 1OOC jika koefisien muai panjan, besi 1,1 1O
-5
/ C'
]awab:
Diketahui: T
O
~ 2OC, T ~ 1OOC, L
o
~ 2O m.
o ~ 1,1 1O
-5
C
-1
L ~ L
O
|1 o (T - T
O
)]
L ~ (2O m)|1 ( 1,1 1O
-5
/C)(1OOC - 2OC)] ~ 2O,O176 m
Jadi, panjan, kawat besi tersebut pada suhu 1OOC adalah 2O,O176 m.
Contoh 7.4
2) Pemuaian Luas
Sekepin, lo,am van, panjan,nva \ dan lebarnva , akan men,alami
muai luas jika dipanaskan. Pemuaian luas suatu zat ber,antun, kepada
koefisien muai luas van, diberi lamban, . Muai luas terbentuk dari
dua pemuaian, vaitu pertambahan panjan, dan pertambahan lebar.
Akibatnva, besar koefisien muai luas ( ) sama den,an dua kali koefisien
muai panjan,, vaitu
~2 o
Jika sekepin, lo,am van, luasnva -
O
dan suhunva T
O
dipanaskan
sampai suhu T, lo,am tersebut akan memuai sehin,,a luasnva menjadi
-. Besarnva pertambahan luas kepin, lo,am - A tersebut dapat dituliskan
dalam persamaan berikut.
Misalnva, luas perse,i.

2
O
-

O
T o A A

O
2 - A A
(7-11)
156 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Sekepin, aluminium den,an panjan, 1O cm dan lebar 3O cm dipanaskan dari 1OC
sampai 11OC. Jika koefisien muai panjan, aluminium tersebut (o ) adalah 2,5 1O
-5
C,
tentukan luas kepin, aluminium setelah dipanaskan.
]awab:
Diketahui:
-
O
~ 1O cm 3O cm ~ 1.2OO cm
2
~ 2o ~ 2(2,5 1O
-5
/C) ~ 5 1O
-5
/C
T A
~ 11OC - 1OC ~ 1OOC maka
- ~ -
O
(1 )
- ~ 1.2OO cm
2
|1 (5 1O
-5
/C 1OOC)] ~ 1.2O6 cm
Jadi, luas kepin, aluminium setelah dipanaskan adalah 1.2O6 cm
2
.
Contoh 7.5
3) Pemuaian Volume
Pemuaian volume benda ber,antun, kepada koefisien muai volume
van, diberi lamban, . Pemuaian volume terbentuk dari ti,a pemuaian,
vaitu pertambahan panjan,, pertambahan lebar, dan pertambahan tin,,i.
Akibatnva, besar koefisien muai volume ( ) sama den,an ti,a kali koe-
fisien muai panjan,, vaitu
~3 o (7-11)
Jika sebuah benda berbentuk balok van, volumenva V
o
dan suhunva T
O
dipanaskan sampai suhu :, benda tersebut akan memuai sehin,,a volume-
nva menjadi V.
Besarnva pertambahan volume benda berbentuk ruan, dapat ditulis
dalam bentuk persamaan berikut.

3
O
V
Misalnva, volume kubus.

O
T o A A

2
O
3 V A A

3
3 V T o A A
(7-15)
O
V V T A A
Den,an memasukkan har,a
0
V V V A ~ maka Persamaan (7-15) menjadi
O
- - T A A
Den,an memasukkan har,a A A ~ - - -
o
maka Persamaan (7-12)
menjadi
(7-12)

O
1 - - T A atau
O O
1 - - - T T | |
| |
(7-13)
O O
- - - - T A

2
O
2 - T o A A
Gambar 7.7
Pemuaian luas pada keping logam.

0
A
2
Gambar 7.8
Pemuaian volume pada benda
berbentuk balok.

A
2
0
A
2
0
A
2
0

A
3

A
2
0

A
2
0

A
2
0 O O
- V V V T A
A
0
A

0
A

0
A

O
1 V V T A atau
O O
1 - V V T T | |
| |
(7-16)
157 Kalor
Sebuah besi bervolume 1 m
3
dipanaskan dari OC sampai 1.OOOC. Jika massa jenis besi
pada suhu OC adalah 7.2OO k,/m
3
dan koefisien muai panjan,nva 1,1 1O
-5
/C,
hitun,lah massa jenis besi pada suhu 1.OOO C.
]awab:
Diketahui:
V
O
~ 1 m
3
,

p
~ 7.2OO k,/m
3
~ 3o ~ 3 (1,1 1O
-5
) ~ 3,3 1O
-5
/C,
T A
~ 1.OOOC
Volume besi setelah dipanaskan adalah
V ~ V
O
(1 T A )
~ 1 m
3
|1 (3,3 1O
-5
/C)(1.OOOC)]
~ 1,O33 m
3
Setelah dipanaskan, volume benda berubah tetapi massanva tetap.
3
7.200 kg
1,033 m
m
V
p

~ 6.969,99 k,/m
3
Jadi, massa jenis besi menjadi 6.969,99 k,/m
3
.
Contoh 7.6
b. Pemuaian Zat Cair
Pada umumnva, pemuaian zat cair hanva dapat diamati melalui perubah-
an volumenva. Jika sebuah bejana ,elas van, berisi air hampir penuh
dipanaskan, setelah kenaikan suhu, air akan tumpah. Peristiwa tersebut
dapat diteran,kan seba,ai berikut.
Ruan, ,erak partikel pada zat cair lebih besar daripada ruan, ,erak
partikel pada zat padat. Jika kedua zat itu men,alami pemanasan secara
bersamaan, partikel pada zat cair lebih leluasa ber,erak dibandin,kan
den,an partikel zat padat. leh karena itu, volume air lebih cepat ber-
tambah daripada volume bejana ,elas sehin,,a air akan tumpah. Peristiwa
tersebut menunjukkan bahwa koefisien muai volume zat cair lebih besar
daripada koefisien muai volume zat padat.
c. Anomali Air
1elah Anda ketahui bahwa jika zat padat, zat cair, dan ,as dipanaskan,
zat-zat tersebut akan memuai seirin, den,an kenaikan suhu. Pada
pemanasan air, ada hal menarik van, dapat diamati. Misalkan, Anda
memanaskan air bersuhu OC sebanvak 1,OOO2 cm
3
. Di antara suhu OC
dan 1C, volume air akan menvusut, tetapi massanva tetap sehin,,a massa
jenisnva naik. Jika pemanasan diteruskan sampai di atas 1C, volume air
akan memuai seperti zat-zat van, lain. Sifat pemuaian air van, tidak
teratur ini disebut cnmc|| c|r, seperti diperlihatkan ,rafik pada
Cambar 7.9.
Dari ,rafik tersebut, tampak bahwa dari OC sampai 1C volume air
terus menvusut sampai kuran, dari 1.OOOO cm
3
. Kemudian, di atas suhu 1C
volume air memuai.
Untuk massa van, sama, pada suhu OC volume es lebih besar
daripada volume air. Berarti, massa jenis es lebih kecil daripada massa
jenis air karena massa jenis berbandin, terbalik den,an volume
m
~
V
p
[
| j
\ )
. ltulah sebabnva, bon,kahan es dapat men,apun, di atas air. Gambar 7.9
Grafik peristiwa anomali air
1.0000
1.0002
1.0004
1.0006
1.0008
1.0010
1.0012
1.0014
1.0016
18 16 12 8 4 0
Suhu (C)
V olume (cm
3
)
Sumber: Physics, 1980
Kata Kunci
kalor
energi
kalor jenis
kapasitas kalor
hukum kekekalan energi untuk
kalor
titik didih
kalor uap
kalor embun
kalor lebur
kalor beku
koefisien muai panjang
koefisien muai volume
koefisien muai luas
158 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
d. Pemuaian Gas
Pada 17o7, ]acques Charles melakukan percobaan van, menunjukkan
bahwa semua ,as memuai den,an koefisien muai van, sama vaitu se-
besar
1
273 C
o
. Menurutnva, jika semua ,as dipanaskan, volume dan
tekanannva berubah.
1) Pemuaian gas pada tekanan tetap
Perhatikan Cambar 7.10. Sebuah tabun, kalen,, tutupnva diberi
pipa kecil van, ujun,nva dipasan,i balon kempes. Jika tabun, tersebut
dipanaskan, suhu ,as van, berada di dalam tabun, akan naik. Pada ke-
adaan itu, partikel ,as ber,erak salin, berdesakan ke se,ala arah dan
masuk ke dalam balon melalui pipa sehin,,a balon membesar. Peristiwa
tersebut menunjukkan telah terjadi pemuaian ,as di dalam tabun, pada
tekanan tetap (sama den,an tekanan udara di luar tabun,).
Orafik suhu terhadap volume pada proses pemanasan ,as den,an
tekanan tetap tampak pada Cambar 7.11.
Dari ,ambar tersebut, tampak bahwa jika tekanan ,as tetap, volume
,as berbandin, lurus den,an suhunva. Selanjutnva, pernvataan ini dise-
but Hukum Charles.
Secara matematis hukum ini ditulis:
V ~ CT
V
C
T
atau
1 2
1 2
V V
T T

(7-17)
Keteran,an:
V
1
~ volume awal (m
3
)
V
2
~ volume ,as setelah dipanaskan (m
3
)
T
1
~ suhu awal (K)
T
2
~ suhu ,as setelah dipanaskan (K)
Besarnva pertambahan volume ,as saat dipanaskan memenuhi per-
samaan van, sama den,an besarnva pertambahan volume zat padat, vaitu
V
:
~ V
O
(1 T A ) (7-11)
leh karena T A ~ T dan
1
273
maka
V
:
~ V
O
1
1
273
T
[
A
| j
\ )
2) Pemanasan gas pada volume tetap
Perhatikan Cambar 7.12. Pada ba,ian ujun, pipa ditutup rapat
den,an sumbat paralon. Jika tabun, pada Cambar 7.12 dipanaskan,
volume ,as tetap. Akibatnva, tekanan ,as bertambah besar. Jadi, pada
pemanasan ini volume ,as tetap, sedan,kan tekanannva berubah.
Anda dapat men,etahui hubun,an antara kenaikan suhu dan te-
kanan pada pemanasan ,as pada volume tetap den,an melakukan
percobaan berikut.
(7-15)
Gambar 7.10
Gas dipanaskan pada tekanan tetap
pipa
balon
tabung
kaleng
balon
sebelum
memuai
bunsen
Gambar 7.11
Volume gas sebagai fungsi dari suhu
pada pemanasan gas dengan tekanan
tetap.
0 100 200 300 400 500
V
T(K)
Gambar 7.12
Gas dipanaskan pada volume tetap
pipa
sumbat
tabung
159 Kalor
Aktivitas Fisika 7.2
Hubungan Suhu dan Tekanan
Tujuan Percobaan
Mengetahui hubungan antara kenaikan suhu dan tekanan.
Alat-Alat Percobaan
Alat ukur Bourdon, termometer raksa, tabung gas, pembakar bunsen, dan kaki
tiga.
Langkah-Langkah Percobaan
1. Rancanglah peralatan tersebut seperti pada Gambar 7.13. Pastikan tidak ada
kebocoran gas dalam tabung.
2. Setelah terjadi kesetimbangan termal antara termometer dan gas dalam
tabung, catat suhu awal gas (terlihat pada termometer) dan tekanan udara
(terlihat pada alat Bourdon).
3. Panaskan tabung dengan pembakar bunsen. Catat kenaikan suhu udara dan
tekanan udara dalam tabung pada suatu tabel.
4. Dari tabel tersebut, buatlah grafik suhu terhadap tekanan gas.
5. Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini.
Gambar 7.13
Perangkat percobaan untuk
mengetahui hubungan antara
kenaikan suhu dan tekanan.
Bourdon
termometer
raksa
bunsen
kaki
tiga
Percobaan serupa den,an ke,iatan tersebut pernah dilakukan para
ahli lisika. Dari hasil percobaan van, mereka lakukan, diperoleh ,rafik
tekanan ,as terhadap suhu pada volume tetap berbentuk ,aris lurus lihat
kembali Cambar 7.14.
Secara matematika, ,aris ini memenuhi persamaan:
~ CT

T
~ C atau
2 1
1 2

T T

Keteran,an:
~ tekanan ,as (atm)
T ~ suhu ,as (K)
C ~ konstanta
Dari persamaan ~ CT diketahui bahwa tekanan ,as berbandin,
lurus den,an suhunva pada volume tetap. Selanjutnva, pernvataan
tersebut disebut Hukum Oav-lussac.
(7-2O)
Gambar 7.14
Grafik tekanan terhadap suhu
T(K)
p(Pa)
Tes Kompetensi Subbab A
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Hitun, banvak kalor van, diperlukan untuk men,ubah:
a. 1 k, es dari OC menjadi air 5OC
b. 5O , es dari OC menjadi uap 12OC
2. Sebuah ,elas berisi 5OO , air pada oOC. Berapa ,ram es
van, suhunva -2OC harus dicampur ke dalam air
sehin,,a suhu akhir campuran es dan air menjadi 3OC'
(diketahui: kalor jenis air 1.2OO J/k, K). Abaikan
pertukaran kalor den,an ,elas.
3. Pada bejana van, berisi 2OO , air bersuhu 2OC dimasuk-
kan es balok van, massanva 2OO , bersuhu -1C.
Hitun,lah suhu akhir campuran dan massa es van, melebur.
1. Ketin,,ian air terjun diketahui o1 m. Jika seluruh ener,i
mekanik diubah menjadi ener,i kalor, kalor jenis air
1.2OO J/k, K, dan ~ 1O m/s
2
, hitun,lah kenaikan suhu
air terjun setelah jatuh.
Petunjuk: ,unakan persamaan ener,i potensial ~
ener,i kalor untuk menaikkan suhu.
5. Berapa banvaknva kalor van, diperlukan untuk
men,ubah es (-5
o
C) van, massanva 1OO ,ram menjadi
air (2O
o
C), jika kalor jenis es O,5 kal/, C, kalor jenis air
1 kal/,r C dan kalor lebur es oO kal/,' Perhatikan
,ambar berikut.
5C
0C
0C
20C
160 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
B. Perpindahan Kalor
Jika in,in memasak air, diperlukan kalor van, berasal dari api kompor.
Pada pemanasan sepanci air, mula-mula, kalor dari api kompor berpindah
ke panci tempat air, kemudian kalor dari panci tersebut berpindah ke air.
Perpindahan kalor terjadi dari benda bersuhu tin,,i (panas) ke benda
bersuhu lebih rendah (din,in). Benda van, panas memberikan kalor ke-
pada benda van, din,in. Seandainva kalor tidak dapat berpindah, akan
sulit untuk memasak air sebab kalor dari api kompor tidak dapat berpindah
ke air.
Ada ti,a bentuk perpindahan kalor, vaitu: |nJu|s| (hantaran),
|nte|s| (aliran), dan rcJ|cs| (pancaran).
1. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Misalkan Anda memanaskan salah satu ujun, batan, lo,am seperti
Cambar 7.15. 1entunva, partikel-partikel pada ujun, lo,am van, dipanasi
ber,etar lebih cepat. Semakin besar jumlah kalor van, diberikan kepada
ujun, lo,am itu, semakin cepat ,etaran partikelnva. Seba,ian ener,i
kinetik van, dimiliki partikel van, ber,etar tersebut diberikan kepada
partikel-partikel di dekatnva melalui tumbukan. Akibatnva, partikel-
partikel van, ditumbuk itu ikut ber,etar, demikian seterusnva hin,,a
,etaran partikel sampai ke ujun, lo,am van, tidak dipanasi.
Perambatan ,etaran partikel tersebut disertai den,an perambatan
kalor dari ujun, lo,am van, dipanasi sampai ke ujun, lo,am van, tidak
dipanasi. Akibatnva, ujun, lo,am van, tidak dipanasi menjadi panas.
Rambatan kalor ini tidak disertai den,an perpindahan partikel-partikel
lo,am. er|nJc|cn |c|r me|c|u| zc: ercn:crc (|cm) Jencn :|Jc| J|ser:c|
er|nJc|cn cr:||e|-cr:||e| zc: :erse|u: seccrc ermcnen disebut |cn:crcn
atau |nJu|s|.
Cambar 7.16 memperlihatkan sebatan, lo,am den,an luas penampan,
- dan panjan, batan,

dipanaskan salah satu ujun,nva. Pada peristiwa


tersebut, kalor akan merambat ke ujun, sebelah kanan van, suhunva
lebih rendah. Berdasarkan penelitian van, telah dilakukan, diperoleh
bahwa perpindahan kalor secara konduksi ber,antun, pada jenis lo,am,
luas penampan, pen,hantar kalor, perbedaan suhu dari ujun,-ujun,
lo,am tempat kalor merambat, serta panjan, jalan van, dilalui oleh kalor.
Perpindahan kalor setiap satuan waktu dirumuskan seba,ai berikut.
Gambar 7.15
Contoh perpindahan kalor secara
konduksi.
Gambar 7.16
Hantaran kalor
T
1
T
2 A
H ~ | -
2 1
- T T

(7-3O)
H ~ |-
T A

(7-31)
Keteran,an:
H ~ kalor van, merambat persatuan waktu (J/s atau watt)
| ~ koefisien konduksi termal zat (J/msK atau W/mK)
- ~ luas penampan, batan, (m
2
)
~ panjan, batan, (m)

161 Kalor
Tabel 7.5 dan Tabel 7.6 memperlihatkan koefisien konduksi termal
zat bukan lo,am dan lo,am.
Nama Bahan (]/msC)
ls
Bata merah
Beton
Kaca
Kavu kerin,
Oabus
Stvrofoam
Kain tebal
Udara
1,6
O,6
O,o
O,o
O,12
O,O1
O,O1
O,O1
O,O21
Tabel 7.5
Koefisien Konduksi 1ermal zat
Bukan lo,am Rata-Rata
Nama Bahan (]/msC)
Perak
1emba,a
Aluminium
Kunin,an
1imbal
Baja
Raksa
1O6
3o5
2O5
1O9
31,7
5O,2
o,3
Tabel 7.6
Koefisien Konduksi 1ermal lo,am
Rata-Rata
2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Pada saat Anda memanaskan air di dalam panci, kalor akan
berpindah dari dasar panci ke permukaan air secara konveksi.
Perpindahan kalor secara konveksi disertai ,erakan massa atau ,erakan
partikel-partikel zat perantaranva. Konveksi hanva terjadi pada zat van,
dapat men,alir (fluida).
Ada dua cara perpindahan kalor melalui hantaran (konveksi), vaitu
konveksi secara alamiah dan konveksi paksa.
a. Konveksi Alamiah
Misalkan, Anda memanaskan sepanci air seperti pada Cambar 7.17.
Setelah air di ba,ian bawah panci menerima kalor, air tersebut akan
memuai sehin,,a massa jenisnva lebih kecil daripada massa jenis air di
ba,ian atas. Perbedaan massa jenis tersebut men,akibatkan partikel-
partikel air van, bermassa jenis lebih kecil akan ber,erak ke atas.
1empat van, ditin,,alkan partikel air van, bermassa jenis lebih kecil
akan terisi oleh partikel air van, bermassa jenis lebih besar. Peristiwa
tersebut berlan,sun, terus-menerus sehin,,a partikel-partikel air dalam
panci berputar naik dan turun. Aliran-aliran partikel van, ber,erak
tersebut disertai den,an perpindahan kalor. Perpindahan kalor den,an
men,alirkan partikel-partikel air seperti ini disebut |nte|s| c|cm|c|.
Konveksi alamiah banvak dijumpai di pabrik-pabrik van, men,-
,unakan cerobon, asap. Oas hasil pembakaran memiliki massa jenis lebih
kecil daripada massa jenis udara di sekitarnva. Akibatnva, ,as hasil
pembakaran akan men,alir ke atas. 1empat van, ditin,,alkan oleh ,as
hasil pembakaran akan diisi oleh udara sekitar van, memiliki massa jenis
lebih besar daripada massa jenis ,as hasil pembakaran.
An,in laut dan an,in darat terjadi berdasarkan konveksi alamiah
udara. An,in laut dan an,in darat van, dimanfaatkan nelavan untuk
berlavar, terjadi melalui konveksi alamiah udara, di mana panas dipindah-
kan dari suatu tempat ke tempat lain den,an per,erakan partikel van,
Berapa kalor yang diperlukan untuk
mengubah 500 g es dari 10C
menjadi uap bersuhu 120C (kalor
lebur, dan kalor uap dapat dilihat
pada Tabel 7.2 dan Tabel 7.3).
Tantangan
untuk Anda
Gambar 7.17
Peristiwa konveksi alamiah
Sumber: Fisika Universitas, 2002 Sumber: Fisika Universitas, 2002
162 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
dipindahkan. Pada sian, hari, daratan lebih cepat panas daripada laut
sehin,,a udara panas di atas daratan naik dan tempatnva di,antikan
udara din,in dari atas laut, ini van, disebut an,in laut. Pada malam hari,
terjadi sebaliknva. Daratan lebih cepat din,in daripada laut sehin,,a
udara di atas laut naik dan tempatnva di,antikan oleh udara dari atas
daratan van, disebut an,in darat.
b. Konveksi Paksa
Konveksi paksa banvak di,unakan pada sistem pendin,in mesin,
misalnva pada mesin mobil, mesin kapal laut, mesin diesel stasioner, dan
kipas an,in.
Konveksi paksa seperti pada Cambar 7.1S dipakai dalam sistem
pendin,in mesin mobil. Air men,alir di sekitar ruan, mesin melalui pipa-
pipa dibantu oleh sebuah pompa air (uc:er um). Kalor van, diterima
mesin mobil dari hasil proses pembakaran mencapai suhu 1.6OOC. Pada
suhu ini memun,kinkan mesin mobil memuai melebihi batas keamanan
dan men,akibatkan ba,ian-ba,ian mesin mobil menjadi lemah. Kerusakan
pertama van, serin, dijumpai adalah pada kop silinder mesin menjadi
melen,kun,. Pen,aruh berikutnva viskositas minvak pelumas menjadi
rendah (encer).
Panas pada mesin mobil berpindah oleh sirkulasi air menuju ke ra-
diator. Udara din,in dari luar mesin ditarik oleh sebuah kipas untuk
mendin,inkan air pada radiator sehin,,a air van, din,in ini kembali
men,alir dan bersentuhan den,an blok-blok mesin untuk men,ulan,
sirkulasi berikutnva. Jadi, fun,si radiator adalah menja,a suhu mesin
a,ar tidak melampaui batas panas van, diizinkan.
Jumlah ener,i kalor per satuan waktu van, diterima oleh fluida
sekitarnva secara konveksi adalah sebandin, den,an luas permukaan
benda van, bersentuhan den,an fluida den,an beda suhu t A . Secara
matematis, ditulis:
Q
t
~ |- T A
atau
(7-23)
H ~ |- T A
Keteran,an:
H ~ jumlah kalor per satuan waktu (J/s)
| ~ koefisien konveksi termal (J/sm
2
C)
- ~ luas penampan, perpindahan kalor (m
2
)
t A ~ perbedaan suhu van, dipanasi den,an suhu fluida (C)
Nilai koefisien konveksi termal | ber,antun, pada bentuk dan keduduk-
an permukaan air jenis fluida van, bersentuhan den,an permukaan.
(7-21)
Suhu udara dalam sebuah ruan,an sebesar 2OC, sedan,kan suhu permukaan jendela
pada ruan,an tersebut 3OC. Berapa laju kalor van, diterima oleh jendela kaca seluas 1,5
m
2
, jika koefisien konveksi udara saat itu 7,5 1O
-1
kal/s m
2
C'
Contoh 7.7
pipa-pipa
kecil
kipas
pompa air
saluran
air dalam
mesin
Gambar 7.18
Sistem peredaran pendingin air pada
mobil.
Misalkan Anda menyeduh
secangkir kopi dengan air panas,
lalu Anda mengaduknya dengan
sendok yang terbuat dari logam.
Mengapa sendok itu terasa lebih
panas dibandingkan jika Anda
mengaduknya menggunakan
sendok yang terbuat dari plastik?
Tantangan
untuk Anda
163 Kalor
3. Perpindahan Kalor secara Radiasi
Panas matahari merupakan sumber ener,i terbesar ba,i kelan,sun,an
hidup makhluk di bumi. Panas dari matahari sampai ke Bumi tidak melalui
hantaran (konduksi) ataupun aliran (konveksi) sebab konduksi dan
konveksi memerlukan zat perantara, sedan,kan antara Matahari dan
Bumi terdapat ruan, hampa atau den,an kata lain tidak ada zat perantara.
Panas (kalor) dari Matahari sampai ke Bumi terjadi secara radiasi
(pancaran). Kalor dari Matahari sampai ke Bumi dalam bentuk ,elomban,
elektroma,netik. Jadi, rcJ|cs| adalah er|nJc|cn |c|r Jc|cm |en:u|
e|m|cn e|e|:rmcne:||.
Permukaan benda van, berwarna hitam dapat menverap dan me-
mancarkan ener,i kalor radiasi den,an baik, sedan,kan permukaan benda
berwarna putih menverap dan memancarkan kalor radiasi den,an buruk.
Panel surva (s|cr cne|) di,unakan untuk menverap dan memancarkan
radiasi sinar Matahari. leh karena itu, bidan, lo,am beron,,anva diberi
warna hitam. lner,i kalor radiasi dimanfaatkan untuk memanaskan air.
Mobil-mobil tan,ki pen,an,kut minvak pada ba,ian atas tan,ki dicat
den,an warna putih. Hal tersebut dimaksudkan ,una men,hindari penve-
rapan ener,i panas secara konveksi oleh minvak.
Permukaan benda hitam lebih banvak menverap dan memancarkan
ener,i kalor, sebaliknva permukaan benda berwarna putih lebih sedikit
menverap dan memancarkan kalor radiasi.
a. Api Unggun
Pernahkah Anda melakukan ccm|n di daerah pe,unun,an' Sudah
menjadi hal van, biasa di dalam perkemahan membuat api un,,un. Api
un,,un dibuat dari rantin,-rantin, pohon kerin, van, dibakar. Setelah di-
buat api un,,un, tentu Anda menjadi merasa han,at walaupun tubuh
Anda tidak bersentuhan den,an api. Panas api men,alir melalui udara
lebih banvak secara radiasi dari api un,,un men,enai tubuh Anda dari-
pada secara konveksi.
b. Rumah Kaca
1idak semua ,elomban, radiasi sinar Matahari dapat merambat masuk
ke dalam rumah kaca. Hanva cahava tampak van, dapat merambat dindin,
kaca atau plastik, sedan,kan sinar ultraviolet dan sinar infra merah di-
pantulkan kembali oleh dindin, kaca. lner,i kalor radiasi dari cahava tampak
diserap oleh tanah dan tanaman di dalam ruan, rumah kaca. Sebaliknva,
tanah dan tanaman akan memancarkan kembali ,elomban, radiasi berupa
sinar inframerah. Panjan, ,elomban, van, lebih besar, menvebabkan
,elomban, inframerah terperan,kap oleh dindin, kaca sehin,,a suhu ruan,an
menjadi lebih han,at dan tanaman dapat hidup den,an se,ar.
]awab:
T A ~ :
2
- :
1
~ 3O C -2O C ~ 1O C
- ~ 1,5 m
2
| ~ 7, 5 1O
-1
kal/s m
2
C
H ~ | - T A ~ (7,5 1O
-1
kal/s m
2
C) (1,5 m
2
) (1OC)
~ 11,25 kal
Jadi, laju kalor van, diterima oleh jendela kaca 11,25 kal.
Informasi
Alat Penukar Kalor
Seperti namanya, alat penukar
kalor adalah seperangkat
instrumen di mana terjadi
pertukaran kalor antara dua aliran
fluida bergerak tanpa pencampur-
an. Alat penukar kalor banyak
digunakan diberbagai industri
dengan berbagai model.
Bentuk paling sederhana dari
alat penukar kalor adalah penukar
kalor pipa ganda, yakni tersusun
oleh dua pipa konsentris dengan
diameter berbeda. Satu fluida
mengalir di dalam pipa, dan fluida
lainnya mengalir pada pipa yang
menembus ruang antara pipa.
Kalor dipindahkan dari fluida yang
panas ke fluida yang dingin
melalui dinding pemisahnya.
Terkadang pipa yang berada di
dalam dibuat dua putaran di dalam
selongsong untuk menambah
pertukaran kalor.
As the name implies, heat
exchangers are devices where two
moving fluid streams exchange
heat without mixing. Heat
exchanger are widely used in
various industries, and they come in
numerous designs.
The simplest form of a heat
exchanger is a double tube heat
exchanger. It is composed of two
concentric pipes of different
diameters. One fluids flows in the
inner pipes, and the other in the
annular space between the two
pipes. Heat is transferred from the
hot fluid to the cold one through
the wall separating them.
Sometimes the inner tube makes a
couple of turn inside the shell to
increase the heat transfer area.
Sumber: Thermodynamics, 1998
untuk Anda
Information for You
164 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Uap air van, dikeluarkan oleh tanah dan tanaman menvebabkan
pen,uapan terperan,kap oleh dindin, kaca. Aliran uap air ke atas secara
konveksi tidak berjalan sehin,,a uap air kembali jatuh ke dalam tanah
dan tanaman dalam bentuk zat cair. Pada akhirnva, kelembaban udara
dalam rumah kaca dapat terja,a sepanjan, radiasi kalor Matahari ber-
lan,sun,.
c. Radiasi Benda Hitam
]oseph Stefan (1o35-1o93) dan Ludwig Boltzmann (1o11-19O6)
menvatakan bahwa besarnva ener,i van, dipancarkan oleh suatu
permukaan per satuan waktu per satuan luas sebandin, den,an pan,kat
empat suhu permukaan itu, dapat ditulis den,an persamaan:
~
1
e T o
Keteran,an:
~ ener,i van, dipancarkan atau diserap per satuan waktu per satuan
luas (J/sm
2
atau watt/m
2
)
o ~ konstanta umum Stefan-Boltzmann ~ 5, 67 1O
-o
watt/m
2
K
1
T ~ suhu mutlak (K)
e ~ emisivitas permukaan (tidak bersatuan)
Untuk benda hitam sempurna har,a e ~ 1, benda-benda lain har,a
koefisien emisivitasnva lebih kecil daripada satu, sedan,kan untuk benda
berwarna putih sempurna e ~ O. Har,a e ber,antun, pada keadaan per-
mukaan benda, vaitu kekasarannva serta warna dari benda. lner,i van,
dipancarkan oleh sebuah benda dalam satuan joule ditentukan den,an
persamaan:
(7-25)
\ ~
1
e T -: o (7-26)
Keteran,an:
\ ~ ener,i van, dipancarkan oleh permukaan benda (J)
- ~ luas permukaaan benda (m
2
)
: ~ lama waktu emisi ener,i (sekon)
Jika dibandin,kan terhadap lin,kun,an van, bersuhu T
O
, persamaan-
nva akan menjadi:
(7-27)
Sebuah benda memiliki permukaan hitam sempurna bersuhu 127C. luas permukaan
3OO cm
2
memancarkan ener,i ke lin,kun,an van, bersuhu 27C. 1entukan ener,i per
satuan waktu van, dipancarkan benda tersebut.
]awab:
e ~ 1 (benda hitam)
T
1
~ (273 127) ~ 1OO K
T
2
~ (273 27) ~ 3OO K
- ~ 3OO cm
2
~ 3 1O
-2
m
2
Contoh 7.8
\ ~
1 1
O
- e T T -: o
Penerapan konsep radiasi dalam kehidupan sehari-hari banvak di-
jumpai, contohnva pembakaran pada alat peman,,an, (ten), pen,erin,an
kopi dan tembakau, dan sistem pendin,in atau pemanasan rumah,.
Seorang petinju profesional setelah
selesai bertanding berada di ruangan
yang bersuhu 15C. Berapa laju energi
yang dikeluarkan tubuhnya jika suhu
tubuhnya saat itu 34C, emisivitasnya
0,7, dan luas tubuhnya yang
berhubungan langsung dengan udara
adalah 1,5 m
2
?
Tantangan
untuk Anda
165 Kalor
o ~ 5,672 1O
-o
watt/m
2
K
1
\
:
~

1 1
O
e T T - o ~
~ (1)(5,672 1O
-o
)|(1OO)
1
- (3OO)
1
](3 1O
-2
) ~ 29,7o W
Jadi, besar ener,i per satuan waktu van, dipancarkan oleh benda tersebut adalah
29,7o W.
Pada suhu 2.OOO K, sebuah benda memancarkan ener,i sebesar 1oO J/s. Berapa ener,i
van, dipancarkan benda tersebut pada suhu 3.OOO K'
]awab:
Diketahui:
\
1
~ 1oO J/s, T
2
~ 3.OOO K
T
1
~ 2.OOO K
\
1
: \
2
~
1
1
e T o

:
1
2
e T o
\
1
: \
2
~ T
1
1
: T
2
1
1oO : \
2
~ (2.OOO)
1
: (3.OOO)
1
\
2
~ 2.13O J/s
Jadi, ener,i van, dipancarkan benda pada suhu 3.OOO K adalah 2.13O J/s.
Contoh 7.9
Tes Kompetensi Subbab B
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. 1eh panas bersuhu o7C dituan,kan ke dalam dua
buah teko van, satu teko keramik warna hitam
(e ~ O,o) dan satunva la,i teko men,ilat (e ~ O,3).
Jika suhu ruan, 27C, berapa kecepatan hilan,nva
kalor dari setiap teko ke lin,kun,an jika luas
permukaan teko adalah 2 1O
-2
m
2
'
2. Pen,aduk terbuat dari aluminium den,an luas
penampan, 5 mm
2
dan panjan, 1O cm. Jika suhu air
dalam bejana 6OC, suhu di ujun, pen,aduk 62C,
dan konduktivitas termal ~ 2OO W/mC, tentukan:
a. kecepatan aliran kalor pada aliran kalor pada
pen,aduk,
b. kalor van, men,alir melalui pen,aduk selama
1 jam.
3. Kopi panas bersuhu 77C dituan,kan ke dalam
can,kir keramik warna cokelat (e ~ O,5). Jika suhu
ruan, 27C, tentukan kecepatan hilan,nva kalor dari
can,kir ke lin,kun,an. (luas can,kir 2O cm
2
)
1. Asas Black menvatakan bahwa jumlah kalor
van, dilepas pada suatu sistem akan sama
den,an jumlah kalor van, diterima.
5. Pemuaian pada zat padat dapat diamati me-
lalui perubahan panjan,, luas, dan volume.
6. Pada umumnva, pemuaian zat cair hanva
dapat diamati melalui perubahan volume
saja.
Rangkuman
1. Kalor adalah ener,i van, dipindahkan dari
suatu benda ke benda van, lain.
2. Kalor jenis dapat didefinisikan seba,ai
banvaknva kalor van, diperlukan suatu zat
untuk menaikkan suhu 1 k, zat tersebut
sebesar 1C.
3. Kapasitas kalor adalah banvaknva van,
diperlukan untuk menaikkan suhu benda
sebesar 1C.
Kata Kunci
konduksi
konveksi
radiasi
rumah kaca
radiasi benda hitam
166 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
7. Kalor adalah ener,i van, dipindahkan dari
suatu benda ke benda van, lain.
o. Ada ti,a bentuk perpindahan kalor, vaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi.
9. Perpindahan kalor melalui zat perantara
den,an tidak disertai perpindahan partikel-
partikel zat tersebut sacara permanen disebut
hantaran atau konduksi.
1O. Perpindahan kalor secara konveksi (aliran)
disertai ,erakan massa atau ,erakan partikel
perantaranva (fluida).
11. Radiasi adalah perpindahan kalor dalam
bentuk ,elomban, elektroma,netik.
dapat
berpindah
secara
Konduksi (Hantaran)
Konveksi (Aliran)
Radiasi (Pancaran)
dapat
menvebabkan
Kalor
Perubahan
Wujud
contoh
peristiwanva
Pemuaian
Benda
sehin,,a terjadi
Perubahan Suhu
Melebur Membeku Men,uap Men,embun Menvublim
jenisnva
Pemuaian Volume Pemuaian Panjan, Pemuaian luas
Peta Konsep
Setelah Anda mempelajari bab ini, tentunya Anda
telah memahami tentang perubahan wujud zat akibat
perubahan kalor. Dapatkah Anda menerangkan
mengenai cara perpindahan kalor pada suatu zat?
Refleksi
Bagaimana dari cara perpindahan tersebut yang belum
Anda pahami? Diskusikan dengan teman Anda tentang
materi yang belum Anda pahami tersebut. Jika masih
menemui kesulitan, bertanyalah kepada guru Fisika Anda.
167 Kalor
1. Dalam sistem satuan internasional, besaran suhu
memiliki satuan ....
a. newton d. kelvin
b. watt e. kalori
c. joule
2. Dalam botol termos terdapat 23O ,ram kopi pada suhu
9OC. Ditambahkan susu sebanvak 2O ,ram bersuhu
5C. Jika tidak ada kalor campuran maupun kalor van,
terserap botol termos (c
air
~ c
kopi
~ c
susu
~ 1 kal/,C).
Suhu campurannva adalah ....
a. 5C d. o3C
b. 2OC e. 9OC
c. 17C
3. Suhu sebatan, baja van, panjan,nva 1m ditin,katkan
dari OC menjadi 1OOC sehin,,a panjan,nva bertambah
1 milimeter. Pertambahan panjan, suatu batan, baja
van, panjan,nva 6O cm jika dipanaskan dari OC sampai
129C adalah ....
a. O,5O mm d. 1,2O mm
b. O,6O mm e. 2,1O mm
c. O,72 mm
1. Sebuah bola beron,,a terbuat dari perun,,u den,an
koefisien muai linear (o ) ~ 1o 1O
-6
m/C. Pada OC,
jari-jarinva 1 m. Jika bola tersebut dipanaskan sampai
oOC, pertambahan luas permukaan bola adalah sebesar
(dalam m
2
) ....
a. O,o3 1O
-2
d. 1,15 1O
-2

b. 1,O2 1O
-2
e. 1,21 1O
-2

c. 1,11 1O
-2

5. c, |, dan c berturut-turut adalah koefisien muai panjan,,


koefisien muai luas, dan koefisien muai volume. Berikut
ini, van, menunjukkan hubun,an van, benar dari
keti,anva adalah ....
a. c ~ 2c d. 2c ~ 3|
b. 2c ~ 3c e. 3c ~ 2|
c. 3c ~ 2c
6. Sebatan, besi mula-mula panjan,nva
0
dipanaskan
dari suhu :
1
menjadi :
2
. Jika koefisien muai panjan,
batan, tersebut o , pertambahan panjan, batan,
adalah ....
a.
O 1
: o
b.
2 1
- : : o
0
c.

2 1
- : :
o

0
d.

2 1
- : :
o
0
e.
: o A A
A. Pilihlah salah satu jawaban ,ang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.
7. Pelat tipis dari lo,am panjan,nva 1O cm dan lebarnva
15 cm pada suhu 2OC. Jika pelat tersebut dipanaskan
sampai den,an suhu 1OOC, ternvata luasnva 15O,15
cm
2
. Koefisien muai panjan, lo,am tersebut adalah ....
a. 1,25 1O
-5
/C d. 1,5O 1O
-6
/C
b. 1,5O 1O
-5
/C e. 9,3O 1O
-5
/C
c. 6,25 1O
-5
/C
o. Pada suhu 25C, massa jenis emas ~ 19.3OO k,/m
3
,
koefisien muai panjan, emas ~ 1,13 1O
-5
/C. Massa
jenis emas tersebut pada suhu 1OOC adalah ....
a. 19.326 k,/m
3
d. 19.253 k,/m
3
b. 19.31O k,/m
3
e. 19.239 k,/m
3
c. 19.26O k,/m
3
9. Oas dalam ruan, tertutup sebanvak 5 l, tekanannva
diubah menjadi 2 kali semula pada suhu van, sama.
Volume ,as akan berubah menjadi ....
a. 2O l d. 2,5 l
b. 1O l e. O,2 l
c. 3,5 l
1O. Suatu ,as ideal sebanvak 1 l pada tekanan 1,5 atm
dan suhu 27C. Kemudian, ,as tersebut dipanaskan
hin,,a suhunva 17C dan volumenva 3,2 l. 1ekanan
,as sekaran, adalah ....
a. O,5 atm d. 2,O atm
b. 1,O atm e. 2,5 atm
c. 1,5 atm
11. Satuan kalor jenis dalam Sl adalah ....
a. kal/C d. joule/K
b. kal/, C e. joule/k, K
c. kkal/k, C
12. Jumlah panas van, diperlukan untuk menaikkan suhu
2OC pada
1
2
,ram air adalah ....
a. 1 kal d. 1 kal
b. 3 kal e. O,5 kal
c. 2 kal
13. Panas jenis suatu benda ditentukan oleh ....
a. jenis bendanva
b. kenaikan suhu benda
c. volume benda
d. massa benda
e. luas permukaan benda
11. Di dalam ,elas berisi 2OO , air, bersuhu 2OC, di-
masukkan 5O , es bersuhu -2C, kalor jenis es tersebut
O,5 kal/,C. Jika hanva terjadi pertukaran kalor antara
air dan es, setelah terjadi kesetimban,an akan di-
peroleh ....
a. seluruh es mencair dan suhunva di atas OC
b. seluruh es mencair dan suhunva OC
c. tidak seluruh es mencair dan suhunva OC
d. suhu seluruh sistem di bawah OC
e. seba,ian air membeku dan suhu seluruh sistem OC
Tes Kompetensi Bab 7
168 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
B. ]awablah pertan,aan berikut ini dengan tepat.
15. Dua buah bola lo,am van, sejenis masin,-masin,
bersuhu 27C, dimasukkan ke dalam air van, suhunva
1OOC. Keduanva mencapai kesetimban,an termal pada
suhu 6OC. Jika massa setiap bola O,5 k, dan 3 k,, kalor
jenis lo,am adalah 3,1 1O
3
J/k,K dan kalor jenis air
adalah 1,2 1O
3
J/k,K, selisih kalor van, diterima
kedua bola adalah ....
a. 3,O6O 1O
5
J d. 6,2O5 1O
5
J
b. 3,7oO 1O
5
J e. 7,665 1O
5
J
c. 1,2oO 1O
5
J
16. 1erjadinva perpindahan kalor pada suatu zat karena
,etaran atom-atomnva disebut ....
a. radiasi d. konduksi
b. konveksi e. rotasi
c. translasi
17. lempen, temba,a tebalnva 2O cm dan luas penam-
pan,nva 1 m
2
. Permukaan van, satu memiliki suhu
273 K, sedan,kan van, lain bersuhu 373 K. Jika
konduktivitas termal temba,a ~ 39O J/msK, besar-
nva kalor van, merambat tiap sekon adalah ....
a. 7,o 1O
1
J d. 3,9 1O
5
J
b. 7,o 1O
5
J e. 1,36 1O
1
J
c. 3,9 1O
1
J
1o. Jika suhu benda van, berpijar menjadi 2 kali semula,
ener,i van, dipancarkan tiap detik tiap satuan luas
menjadi ....
a. 2 kali semula d. o kali semula
b. 1 kali semula e. 16 kali semula
c. 6 kali semula
19. Bola van, permukaannva hitam sempurna memiliki
suhu konstan 1.OOO K. Besarnva ener,i van,
dipancarkan tiap detik oleh permukaan bola tersebut
jika konstanta Stefan-Boltzmann ~ 5,67 1O
-o
W/
m
2
K
1
adalah ....
a. 5,67 1O
1
W/m
2
b. 5,67 1O
5
W/m
2
c. 11,31 1O
1
W/m
2
d. 11,31 1O
5
W/m
2
e. 3O,35 1O
5
W/m
2
2O. Dua benda hitam van, sejenis masin,-masin, bersuhu
327C dan 27C. Jika kedua benda tersebut
memancarkan ener,i dalam bentuk radiasi, perbandin,-
an jumlah ener,i per detik van, dipancarkan adalah ....
a. 1 : 1 d. 16 : 1
b. 1 : 1 e. o : 3
c. 1 : 16
1. Pada suhu 25C, sebuah kubus homo,en panjan, rusuk-
rusuknva 2O cm. Jika koefisien muai panjan, kubus itu
O,OOO1/C, berapakah volume kubus pada suhu 125C'
2. Dua rel baja masin,-masin, panjan,nva 3O m pada suhu
1OC akan disambun, untuk membentuk suatu lintasan
kereta. Jika suhu maksimumnva 1OC, berapakah lebar
celah minimum van, harus disediakan di antara
sambun,an rel'
3. Pada suhu 2OC sebuah botol berisi penuh cairan van,
volumenva 5OO cc. Jika koefisien muai volume botol
dan cairan berturut-turut O,OOOO1/C dan O,OOO1/C,
berapakah cairan van, tumpah jika dipanaskan sampai
7OC'
1. Diketahui panas jenis es ~ O,5 kal/,C, panas jenis
air ~ 1 kal/,C, dan kalor lebur es ~ oO kal/,. Hitun,lah
suhu akhir campuran 5O , es van, suhunva -5C berada
dalam kalorimeter van, kapasitas panasnva 1O kal/ C,
dituan,i 1OO , air van, bersuhu 6OC.
5. Dua puluh ,ram suatu zat diberi kalor 1.oOO kal sehin,,a
suhu benda tersebut berubah dari 2OC menjadi 7OC.
Berapakah kalor van, dilepaskan a,ar suhu benda
turun dari 1OOC menjadi 2OC'
6. Suhu pada kedua permukaan kepin, besi van,
memiliki luas 5O cm
2
dan tebal 2 cm adalah oOC dan
1OOC. Jika konduktivitas besi ~ O,1 kal/scmC,
tentukan panas van, dihantarkan tiap menit.
7. Sebuah luban, kecil pada dindin, tun,ku menverupai
benda hitam. Jika luas luban, ~ 1 cm
2
dan suhunva
sama den,an suhu tun,ku, vaitu 1.727C, berapa kalor
van, diradiasikan luban, setiap sekon'
o Bola van, radiusnva 2 cm memiliki emisivitas ~ O,o.
Bola tersebut menverap ener,i kalor dari lin,kun,an-
nva den,an laju 1,536 J/s . Berapa suhu bola itu
sekaran,'
A. Arus Listrik
dan Muatan
B. Hukum Ohm
dan Hambatan
C. Rangkaian Seri
dan Paralel
D. Hukum II
Kirchhoff
E. Sumber Arus
Searah dari
Proses Kimiawi
F. Tegangan Listrik
Searah dan Bolak-
Balik
Listrik Dinamis
Malam hari tidak menjadi hambatan ba,i masvarakat kota untuk
melakukan aktivitasnva. Hal ini disebabkan peneran,an lampu-lampu
di hampir semua sudut kota sudah terpasan,. lampu-lampu ini merupakan
contoh peralatan dalam kehidupan sehari-hari van, memanfaatkan ener,i
listrik setelah diubah menjadi ener,i cahava. lalu, ba,aimana ener,i
listrik ini dapat menvalakan lampu' Anda akan mempelajarinva pada
bab ini.
Ada dua jenis arus listrik, vaitu arus listrik bolak-balik (-|:ernc:|n
Curren: ~ AC) dan arus listrik searah (D|rec: Curren: ~ DC). Pada arus
listrik bolak-balik, muatan listrik men,alir dalam dua arah (bolak-balik).
Adapun pada arus listrik searah, muatan listrik hanva men,alir dalam
satu arah. Contoh peralatan listrik van, men,,unakan arus searah, vaitu
kalkulator, rem:e cn:r|, jam, dan lampu senter. Pada bab ini, akan
dipelajari arus listrik searah. Sedan,kan arus listrik bolak-balik akan
dipelajari lebih banvak di kelas Xll.
169
memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop);
mengidentifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari;
menggunakan alat ukur listrik.
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:
menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai
produk teknologi.
Hasil yang harus Anda capai:
Nyala lampu pada malam hari, selain berfungsi sebagai penerangan
juga menjadi bagian dari keindahan kota.
Bab
8
Sumber: Young Scientist,1994
170 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X

~
:
A. Arus Listrik dan Muatan
Di SMP, Anda telah mempelajari konsep kuat arus dan te,an,an
listrik. Pada bab ini, Anda akan kembali mempelajarinva lebih mendalam.
Apakah arus listrik itu' Ba,aimana hubun,annva den,an te,an,an
listrik' Ba,aimana Anda men,etahui besarnva arus listrik van, men,alir
dalam suatu ran,kaian tertutup' Untuk menjawab pertanvaan-pertanvaan
tersebut, pelajari subbab ini den,an saksama.
1. Pengertian Arus Listrik
-rus ||s:r|| adalah c||rcn muc:cn ||s:r|| se:|c se|cn uc|:u :er:en:u. Dalam
suatu pen,hantar, muatan van, men,alir adalah elektron-elektron van,
bebas ber,erak. Proses aliran arus listrik mirip den,an aliran panas dari
suatu benda bersuhu tin,,i ke benda bersuhu lebih rendah. Aliran panas
akan berhenti setelah kedua suhu benda tersebut sama (setimban, termal).
Dalam aliran listrik ju,a demikian, jika kedua titik telah memiliki
te,an,an sama, aliran muatan akan berhenti.
Arah per,erakan elektron berlawanan den,an arah arus listrik, per-
hatikan Cambar S.1. Dalam sebuah pen,hantar, sesun,,uhnva pembawa
muatan listrik adalah elektron. Walaupun demikian, telah disepakati
bahwa arah arus listrik berlawanan den,an arah ,erak elektron.
Muatan listrik hanva akan men,alir dalam ran,kaian tertutup. Pada
ran,kaian tertutup seperti pada Cambar S.2, akan terjadi beda potensial
antara kedua ujun, pen,hantar. Beda potensial inilah van, menvebabkan
muatan listrik men,alir (terjadi arus listrik).
2. Kuat Arus Listrik
uc: crus ||s:r|| () didefinisikan seba,ai |cn,c|n,c muc:cn ||s:r|| ,cn
menc||r Jc|cm suc:u en|cn:cr se:|c sc:u sc:ucn uc|:u. Secara matematis,
dituliskan seba,ai berikut.
(o-1)
Gambar 8.2
Arus listrik akan mengalir dalam
rangkaian tertutup.
Ketika hujan lebat, terjadi kilat dan terdeteksi arus listrik sebesar 3 kiloampere men,alir
dalam waktu O,2 milisekon. Hitun, muatan van, dipindahkan dari awan bermuatan
listrik ke Bumi pada saat itu.
]awab:
Diketahui:
~ 3.OOO A, : ~ O,OOO2 s
~

:
maka ~ :
Contoh 8.1
e e e
e
I
e
I
e
I
I
I
sumber tegangan
Gambar 8.1
Arah arus listrik (I)
dan arah elektron (e) berlawanan arah.
Sebelum mempelajari konsep Listrik Dinamis, kerjakanlah soal-soal berikut dalam buku latihan.
Tes Kompetensi Awal
1. Apakah arah ,erak arus listrik searah den,an arah ,erak
elektron' Jelaskan jawaban Anda.
2. Dari potensial mana ke potensial manakah arus listrik
men,alir'
3. 1uliskanlah faktor-faktor van, memen,aruhi besarnva
suatu hambatan pen,hantar.
1. Men,apa voltmeter dalam suatu ran,kaian harus
dipasan, secara paralel'
5. 1uliskanlah contoh sumber te,an,an listrik van,
Anda ketahui.
171 Listrik Dinamis
Gambar 8.3
Mengukur kuat arus listrik
3. Mengukur Kuat Arus
Untuk men,ukur kuat arus listrik dalam suatu ran,kaian listrik,
di,unakan amperemeter atau ammeter. Pen,ukuran arus listrik dalam suatu
pen,hantar dapat dilakukan den,an cara men,hubun,kan alat ukur arus
listrik (amperemeter) secara seri, seperti pada Cambar S.3.
Cara membaca skala amperemeter adalah seba,ai berikut.
Hasil pen,ukuran ~
skala van, ditunjuk
batas ukur
skala maksimum
(o-2)
Orafik berikut menunjukkan kuat arus van, men,alir dalam suatu ran,kaian tertutup.
Berdasarkan ,rafik tersebut, tentukan banvaknva
muatan listrik van, men,alir dalam ran,kaian
selama 6 s pertama dalam satuan coulumb (C).
]awab:
Dari : ~ O sampai : A ~ 2 s diperoleh
: A ~ 2 - O ~ 2 s, arus pada selan, waktu ini
bertambah secara linear. Nilai rata-ratanva
adalah seba,ai berikut.
Di laboratorium sekolah, biasanva di,unakan amperemeter untuk men,ukur kuat arus.
Pada suatu pen,ukuran arus listrik didapat data seperti ditunjukkan pada ,ambar berikut.
1entukan hasil pen,ukuran amperemeter tersebut.
Contoh 8.2
Contoh 8.3

rc:c-rc:c
~
2 A 1 A
2
~ 3 A.
Jumlah muatannva:
1
~ : A A ~ (3 A)(2 s) ~ 6 C
Dari : ~ 2 s sampai : ~ 6 s, diperoleh : A ~ 6 s - 2 s ~ 1 s. Arus pada selan, waktu
ini tetap ~ 1 A. Jumlah muatannva
2
~ : A A ~ (1 A)(1 s) ~ 16 C.
Jadi, jumlah muatan van, men,alir melalui ran,kaian selama 6 s adalah
~
1 2
A A ~ 6 C 16 C ~ 22 C.
4. Mengukur Beda Potensial
Untuk men,ukur besar beda potensial atau te,an,an di antara ujun,-ujun,
pen,hantar, di,unakan voltmeter van, diran,kaikan seperti pada Cambar S.4.
Gambar 8.4
Cara mengukur beda potensial.
voltmeter
P Q
lampu
arus
listrik
baterai
+
arus
listrik
lampu
P Q
voltmeter
baterai

V
+
sumber tegangan
lampu
amperemeter
~ (3.OOO A)(O,OOO2 s)
~ O,6 As
Jadi, muatan van, dipindahkan adalah O,6 As atau O,6 C.
0
70
100
0,5 A
]awab:
lnformasi van, diperoleh dari ,ambar tersebut, vaitu skala
van, ditunjuk ~ 7O , skala maksimum ~ 1OO, batas ukuran
~ O,5 A.
Hasil pen,ukuran ~
7O
O, 5 A
1OO
~ O,35 A
Jadi, hasil pen,ukurannva O,35 A.
I(A)
t(s)
6 4 2
2
4
172 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Tes Kompetensi Subbab A
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Jelaskan van, disebut den,an:
a. listrik statis,
b. listrik dinamis.
2. Orafik berikut menunjukkan kuat arus van, men,alir
dalam hambatan n seba,ai fun,si waktu.
1entukan banvaknva muatan listrik van, men,alir
dalam hambatan selama o s.
3. Dalam suatu ran,kaian listrik men,alir arus listrik
sebesar O,O1 A selama 2 menit. Berapa muatan van,
men,alir dalam ran,kaian tersebut'
4. Jika sebuah elektron memiliki muatan 1,6 1O
-19
C, berapa
banvak elektron van, men,alir dalam sebuah kawat
pen,hantar van, dialiri arus listrik O,5 A selama 5 s'
5. Sebuah amperemeter den,an batas ukur 1 mA dan skala
5O di,unakan untuk men,ukur kuat arus van, men,alir
dalam suatu ran,kaian listrik. Pada saat pen,ukuran
jarum amperemeter menunjukkan an,ka 1O, tentukan
besar kuat arus pada pen,ukuran ini.
6. 1entukan hasil pen,ukuran berikut.
a.
b.
Voltmeter disusun paralel (sejajar) den,an sumber listrik atau peralatan
listrik van, akan diukur beda potensialnva.
Pada voltmeter, terdapat dua buah kutub, vaitu kutub positif dan kutub
ne,atif. Kutub-kutub ini harus dihubun,kan secara bersesuaian den,an
kutub-kutub pada ran,kaian.
B. Hukum Ohm dan Hambatan
Pada subbab A, Anda telah mempelajari konsep arus dan te,an,an
serta cara pen,ukurannva. Pada subbab ini, Anda akan mempelajari
hukum hm dan hambatan. Ba,aimana hubun,an antara te,an,an, arus
listrik, dan hambatan' Hukum hm akan membahas hubun,an tersebut.
Sebelum mempelajari bab ini lebih jauh, lakukan ke,iatan berikut.
Aktivitas Fisika 8.1
I(A)
t(s)
2
1
3 6 8
hambatan
geser
hambatan
tetap
tegangan
sumber
A
V
Tujuan
Mengetahui hubungan antara tegangan
dan arus listrik.
Alat-Alat Percobaan
1. Dua buah baterai
2. Hambatan tetap
3. hambatan geser (hambatan yang
dapat diubah-ubah)
4. Amperemeter DC
5. Voltmeter DC
terminal
negatif
terminal 0,6 A
0
1
2
3
3 A 0,6 A
0
1 2
3
0
0,2 0,4
0,6
A
terminal
negatif
terminal 3 A
0
1 2
3
0,6
0,4 0,2
0
A
3 A 0,6 A
0
1 2
3
Kata Kunci
arus listrik
elektron
beda potensial
amperemeter
voltmeter
Langkah-Langkah Percobaan
1. Susunlah semua peralatan seperti pada gambar.
Hubungan Tegangan dan Arus Listrik
173 Listrik Dinamis
1. Hukum Ohm
Berdasarkan eksperimen van, dilakukan Ceorg Simon Ohm (17o7-
1o51) didapat kesimpulan bahwa |uc: crus ||s:r|| ,cn menc||r me|c|u|
en|cn:cr se|cnJ|n Jencn :ecncn c:cu |eJc :ens|c| suc:u en|cn:cr
||s:r|| :erse|u:, er|cnJ|ncnn,c se|c|u |ns:cn ,cn J|se|u: se|cc| |cm|c:cn.
Pernvataan ini dikenal den,an Hukum hm
Karakteristik hambatan van, terbuat dari lo,am dan memenuhi Hukum
hm (n ~ konstan) disebut ohmik atau linear. Misalkan, dari suatu hasil
percobaan diperoleh nilai te,an,an V dan kuat arus . Data tersebut dapat
Anda lihat pada Tabel S.1. 1abel tersebut dapat men,hasilkan suatu ,rafik
linear seperti tampak pada Cambar S.5.
2. Ubahlah hambatan geser dengan cara menggeser-geser kontak luncur,
bacalah kuat arus I pada amperemeter dan tegangan hambatan tetap pada
voltmeter. Tulislah hasil yang Anda peroleh dalam bentuk tabel.
3. Dari tabel yang Anda tulis, buatlah grafik tegangan V terhadap kuat arus I.
4. Dari grafik tersebut, buatlah kesimpulannya.
Tabel S.1
Nilai 1e,an,an V dan Kuat Arus pada
Hambatan lo,am hmik
Secara matematis, pernvataan Hukum hm dapat dituliskan
~tan n o
Keteran,an:
n ~ besar hambatan ( O),
tano ~ kemirin,an ,rafik,
maka 1 ohm besarnva sama den,an 1 volt per ampere (V/A).
(o-1)
(o-3)
V
n~

Keteran,an:
V ~ beda potensial (V)
n ~ hambatan ( O)
~ kuat arus (A)
Kemirin,an (tano ) pada ,rafik tersebut merupakan besarnva hambatan
n van, memiliki nilai sama dari suatu percobaan. Akan tetapi, dari setiap
percobaan, tidak selalu men,hasilkan ,rafik kemirin,an van, sama. Hubun,an
antara hambatan n dan kemirin,an ,rafik tan o dinvatakan den,an
persamaan:
Suatu alat pemanas listrik (heater)
memakai arus listrik 11 A jika
dihubungkan dengan sumber
potensial 220 V. Hitunglah
hambatan pemanas tersebut.
Tantangan
untuk Anda
5
5
5
5
5
O,2
O,1
O,6
O,o
1,O
1,O
2,O
3,O
1,O
5,O
Tegangan
(volt)
Kuat Arus
(ampere)
Gambar 8.5
Grafik linear V terhadap I
V(volt)
(A)
5,O
1,O
3,O
2,O
1,O
O,2 O,1 O,6 O,o O,1O
o
174 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
0 1 5 3 7 2 6 4
5
4
3
2
1
V(volt)
I(A)
B
A
60
30
Perhatikan ,ambar berikut.
1entukanlah nilai perbandin,an hambatan - dan hambatan .
]awab:
Den,an memerhatikan ,rafik V - , diperoleh nilai perbandin,an n
-
: n

, vaitu
n
-
: n

~ tan : tan
-
o o
tan 3O : tan 6O~ 1 : 3.
Jadi, n
-
: n

~ 1 : 3
Sebuah pemanas listrik diberi te,an,an 12 V sehin,,a men,alir arus listrik sebesar
O,2 A. Hitun, hambatan pemanas tersebut.
]awab:
Diketahui:
V ~ 12 V
~ O,2 A
n ~
V

n ~
12 V
O, 2 A
~ 6O O
Jadi, hambatan jenis pemanas listrik tersebut adalah 6O.
2. Hambatan (Resistansi)
Setiap bahan (material) baik itu lo,am ataupun bukan lo,am memiliki
hambatan tertentu. Hal ini bisa Anda amati bahwa suatu bahan tidak
selalu dapat men,hantarkan arus listrik secara baik apabila dialiri arus
listrik. A,ar dapat memahaminva, lakukan Aktivitas Iisika S.2 berikut.
Contoh 8.4
Contoh 8.5
Aktivitas Fisika 8.2
Hubungkan Panjang Kawat dan Nilai Hambatan Logam
Tujuan Percobaan
Menyelidiki pengaruh panjang kawat dari jenis kawat terhadap nilai hambatan
logam.
Alat-Alat Percobaan
1. Amperemeter digital (0 mA 1,2 mA)
2. Sumber tegangan (DC 1,5 volt)
3. Kawat nikrom (d = 0,5 mm) dan kawat tembaga berlapis email (d = 0,5 mm;
1,0 mm; dan 1,5 mm)
4. Kabel
5. Penjepit
6. Penggaris
7. Mikrometer sekrup
8. Spidol
Grafik di atas menunjukkan kuat arus
yang mengalir dalam suatu
hambatan R, sebagai fungsi waktu.
Banyaknya muatan listrik yang
mengalir dalam hambatan tersebut
selama 6 sekon pertama adalah ....
a. 8
b. 10
c. 14
d. 18
e. 20
Ebtanas, 1990
Pembahasan
Diketahui:
Pada t = 0 sampai t = 3s
q = I At
q = 4 (3)
= 12 Coloumb
A = 4,5040 cm
3
Pada t = 0 sampai t = 3s
q = I At
q = (3)
.
(1)
= 2 Coloumb
q
total
= 12 Coloumb + 6 Coloumb +
2 Coloumb = 20 Coloumb
Jawab: E
Pembahasan Soal
175 Listrik Dinamis
3. Hubungkan kabel negatif sumber tegangan dengan salah satu ujung kawat
(anggap ujung ini sebagai titik nol kawat). Kemudian, hubungkan kabel
positif amperemeter ujung kawat lain yang berjarak 25 cm
4. Catatlah kuat arus yang terbaca pada amperemeter, kemudian tuliskan
hasilnya pada tabel berikut.
No. Panjang Tegangan Kuat Arus (A) Hambatan ( )
Kawat (cm) Sumber (V)
1. 25 . . . . . . . . .
2. 50 . . . . . . . . .
3. 75 . . . . . . . . .
4. 100 . . . . . . . . .
5. 125 . . . . . . . . .
5. Perhatikan data yang telah Anda tuliskan dalam tabel. Kesimpulan apakah
yang Anda peroleh? Bagaimanakah hubungan antara panjang ( ) dengan
hambatan (R)?
6. Ulangi langkah 2, 3, dan 4 untuk kawat tembaga dengan diameter 0,5 mm
dan panjang 50 cm.
7. Hitunglah nilai hambatannya. Bandingkan dengan nilai hambatan untuk
kawat nikrom dengan panjang 50 cm.
8. Mengapa nilai hambatannya sama atau mengapa nilai hambatannya
berbeda?
9. Ulangi langkah 2, dan 3 untuk kawat tembaga lain dengan nilai diameter 1,0
mm dan 1,5 mm, serta panjangnya 50 cm.
10. Catatlah hasilnya pada tabel berikut.
11. Bagaimanakah hubungan antara luas penampang kawat tembaga dengan
hambatan (R)?
13.21
Amperemeter
digital
Penjepit 1
Sumber potensial
kawat
Penjepit 2

Langkah-Langkah Percobaan
1. Dengan menggunakan penggaris, ukurlah panjang kawat dari salah satu
ujungnya sepanjang 10 cm. Kemudian, beri tanda dengan spidol. Lakukan
hal yang sama untuk setiap 25 cm berikutnya hingga 100 cm.
2. Susun semua peralatan seperti gambar berikut.
No. Diameter
(mm)
Luas Penampang
(mm
2
)
Tegangan
( V)
Kuat Arus
(A)
Hambatan
( )
1
2
3
0,5
1,0
1,5
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
176 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X

t O
1 T p p o A
Keteran,an:
t
p ~ hambatan jenis akhir ( Om),
0
p ~ hambatan jenis mula-mula (Om)
o ~ koefisien suhu hambatan,
T A
~ pertambahan suhu (C)
leh karena hambatan (n) sebandin, den,an hambatan jenis (p),
pen,aruh suhu terhadap hambatan ju,a dapat ditulis:
n n n A ~
0 t

O
n n T o A A

: 0
n nn A
(o-6)
Tabel S.2
Nilai Hambatan Jenis pada 2OC
Aluminium
Besi
lmas
Perak
Platina
1emba,a
1un,sten
Nikrom
Karbon
Oermanium
Silikon
Kaca
Bahan ( meter)
2,65 1O
-o
9,71 1O
-o
2,11 1O
-o
1,59 1O
-o
1O,6 1O
-o
1,6o 1O
-o
5,6 1O
-o
1OO 1O
-o
(3 - 6O) 1O
-5
(O,O1 - 5) 1O
-1
O,1 - 6O
1O
9
- 1O
12
Sumber: Physics, 2000
Nilai hambatan jenis beberapa bahan diberikan pada Tabel S.2.
Hambatan jenis suatu pen,hantar ber,antun, pada suhu pen,hantar
tersebut. Secara matematis, hubun,an antara hambatan jenis dan suhu
diperoleh dari:
0 t
p p p A ~
T p p o A A
0
Berdasarkan Aktivitas Iisika S.2, Anda dapat memperoleh kesimpul-
an bahwa semakin panjan, kawat, hambatannva semakin besar. Kesimpul-
an ini dapat dituliskan dalam bentuk berikut.
n -
Selain itu, semakin besar luas penampan, kawat, semakin kecil
hambatan kawat tersebut, dapat dituliskan dalam bentuk berikut.
1
n
-
-
Jika kedua kesimpulan tersebut di,abun,kan, akan diperoleh
persamaan berikut.
n
-
-

(o-5)
Selain ber,antun, pada dan -, n ju,a ber,antun, pada jenis ham-
batan. Jenis pen,hantar tersebut diwakili oleh suatu besaran hambatan
jenis ( p ), hambatan jenis dapat dituliskan seba,ai berikut.
n
-
p

177 Listrik Dinamis

t O
1 n n T o A
(o-7)
1entukan hambatan sebatan, aluminium van, panjan,nva 5O cm dan luas
penampan,nva O,5 cm
2
(diketahui:
p
~ 2,75 1O
-o
Om). Jika kedua ujun, batan,
aluminium diberi beda te,an,an sebesar 1,5 1O
-3
V, berapakah arus van, men,alir
dalam pen,hantar aluminium tersebut'
]awab:
~ 5O cm ~ O,5 m,
p
~ 2,75 1O
-o
O m
- ~ O,5 cm
2
~ 5 1O
-5
m
2
, V ~ 1,5 1O
-3
V
Untuk menentukan n kawat pen,hantar aluminium di,unakan persamaan
n ~
-
p

~
-o
-5 2
O, 5 m
2,751O m
51O m
O
~ 2,75 1O
-1
O
Berdasarkan Hukum hm.
Sebuah termometer dari kawat tun,sten memiliki hambatan 1OO pada suhu 2OC,
dan hambatannva menjadi 6OO pada saat suhu 1OOC. 1entukanlah suhu van,
ditunjukkan termometer tersebut ketika hambatan kawatnva 5OO.
]awab:
Diketahui:
T
O
~ 2OC T
:
~ 1OOC n
O
~ 1OO n
:
~ 6OO
Melalui persamaan perubahan hambatan, besar hambatan jenis akan diperoleh.
o ~
n
n T
A
A
0
~

(6O - 1O)
1O oOC
O
O
~ 6,25 1O
-3
C
-1
Ketika hambatan kawatnva 5OO, suhunva adalah:
T A ~
n
n o
A
0
~

-3
(5O - 1O)
1O 6, 251O C
O
O /
~ 1OC
sehin,,a
T A ~ T
2
- T
O
1OC ~ T
2
- 2OC
T
2
~ 6OC
Jadi, suhu van, ditunjukkan termometer adalah 6OC.
aluminium
V
I
A

Contoh 8.6
Contoh 8.7
Keteran,an:
n
:
~ hambatan akhir (
O
)
n
O
~ hambatan mula-mula (
O
)

: 0 0
n ~n Tn oA
~
V
n
~
-3
-1
1, 51O V
2,751O O
~ 5,5 A
Jadi, arus van, men,alir dalam pen,hantar
aluminium adalah 5,5 A.
Tes Kompetensi Subbab B
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Berapakah kuat arus van, men,alir pada sebuah
pen,hantar van, memiliki hambatan 3OO Ojika diberi
te,an,an sebesar 2OO volt'
2. Sebuah komponen listrik diberi te,an,an 6O volt
sehin,,a men,alirkan arus
1
1
A. Berapakah kuat arus
van, men,alir pada komponen tersebut jika diberi
te,an,an 21O volt'
Kata Kunci
beda potensial
hambatan (resistor)
hambatan jenis
koefisien suhu hambatan
178 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
5. Perhatikan ,ambar ran,kaian berikut ini.
1entukan besarnva R
2
jika V
AB
adalah 1,6 volt.
C. Rangkaian Seri dan Paralel
Pada subbab ini, Anda akan mempelajari ran,kaian seri dan paralel
komponen-komponen listrik. Perhatikan sistem instalasi listrik di
rumahmu. lampu, kompor listrik, setrika listrik, televisi, radio, komputer,
dan pompa air merupakan alat-alat rumah tan,,a van, men,,unakan
listrik seba,ai sumber ener,inva. Alat-alat listrik tersebut diran,kai
sedemikian rupa sehin,,a alat-alat tersebut dapat dinvalakan dan dimati-
kan masin,-masin, tanpa salin, men,,an,,u alat-alat listrik lain. Seba,ai
contoh, Anda sedan, menonton televisi, ibu sedan, menvetrika, dan avah
sedan, mandi. Alat-alat listrik van, sedan, beroperasi saat itu, vaitu
televisi, setrika listrik, dan pompa air. Apa van, terjadi ketika ibu me-
matikan setrika listrik' Apakah televisi dan pompa air ju,a mati' 1entu
tidak, bukan' Men,apa demikian'
Contoh tersebut merupakan salah satu keuntun,an pen,,unaan
ran,kaian paralel dalam meran,kai alat-alat listrik. Ba,aimana jika alat-
alat tersebut diran,kai seri' Dalam mempelajari ran,kaian seri dan paralel,
Anda batasi pen,,unaan komponen-komponen listrik van, di,unakan.
Dalam hal ini, Anda akan men,,unakan resistor seba,ai komponen listriknva.
1. Hukum I Kirchhoff
Sebelum mempelajari lebih jauh men,enai Hukum l Kirchhoff, lakukanlah
ke,iatan berikut.
3. Hasil percobaan diperoleh
,rafik hubun,an te,an,an (V)
dan kuat arus () pada sebuah
resistor seperti pada ,ambar
berikut. Jika V ~ 1,5 volt, ten-
tukan besar kuat arus van,
men,alir.
1. Dari ,ambar ran,kaian pada soal nomor 5, tentukan
besarnva
1
,
2
, dan
3
.
V (volt)
I
(ampere)
0,02
3
Aktivitas Fisika 8.3
Hukum I Kirchhoff
Tujuan
Memahami Hukum I Kirchhoff.
Alat-Alat Percobaan
1. Amperemeter DC (0 1 A),
2. Tiga lampu kecil (masing-masing 1,5 V)
3. Sebuah baterai (1,5 V)
4. Kabel penghubung secukupnya.
Langkah-Langkah Percobaan
1. Susunlah peralatan seperti pada gambar, letakkan amperemeter di posisi A
1
2. Amatilah, apakah semua lampu menyala?
3. Catat kuat arus yang ditunjukkan amperemeter, kemudian pindahkan
amperemeter ke posisi A
2
, A
3
, dan A
4
.
4. Catat kuat arus yang ditunjukkan amperemeter pada semua posisi tersebut
5. Apakah A
1
dan A
2
menunjukkan angka yang sama?
6. Jumlahkan angka yang ditunjukkan oleh A
3
dan A
4
. Apakah hasil
penjumlahannya sama dengan angka yang ditunjukkan oleh A
1
atau A
2
?
7. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
Perjanjian cara penggambaran
baterai (sumber potensial DC) pada
rangkaian adalah sisi yang lebih
panjang menandakan kutub
positifnya.
Ingatlah
+
A = amperemeter
P
A
3
A
4
A
2
A
1

50 mA
150 mA
60 mA
A
B I
2
I
3 C
I
1
R
1
R
2
R
3
179 Listrik Dinamis
Dari ke,iatan tersebut, diperoleh kesimpulan tentan, Hukum l Kirchhoff.
Hu|um |rc||jj berbunvi um|c| crus ||s:r|| ,cn mcsu| cJc suc:u :|:||
ercc|cncn scmc Jencn um|c| crus ||s:r|| ,cn |e|ucr Jcr| :|:|| cc|cn :erse|u:.
Hukum ini merupakan pernvataan lain dari hukum kekekalan muatan van,
menvatakan bahwa jumlah muatan van, men,alir tidak berubah.
Perhatikan Cambar S.6. Oambar tersebut menunjukkan beberapa arus
listrik van, keluar-masuk dari suatu titik percaban,an. Sesuai den,an
Hukum l Kirchhoff, akan berlaku
Gambar 8.6
Arus listrik yang memasuki dan
keluar dari titik percabangan O.
masuk keluar
~ _ _
Den,an demikian, pada Cambar S.6 berlaku:

1

2
~
3

1

5
Perhatikan ,ambar berikut.
1entukan arah dan besar kuat arus listrik .
]awab:
Berdasarkan ,ambar, terdapat dua titik caban,, vaitu titik P dan Q.
Untuk titik caban, P, misalkan arus pada caban, PQ memiliki arah keluar dari
titik caban, P.
Berdasarkan Hukum l Kirchhoff:
masuk keluar
I I
_ _
1 A o A ~ 2 A
PQ
Jadi,
PQ
~ 1O A (berarah dari P ke Q).
Untuk titik caban, Q , misalkan arah masuk ke titik caban, Q.
Berdasarkan Hukum l Kirchhoff
I I
masuk keluar

_ _
1O A 6 A ~ 1 A
Jadi, ~ -12 -.
(tanda ne,atif (-) menunjukkan bahwa arah bukan masuk, tetapi keluar dari
titik caban, Q).
2 A 8 A
4 A
P
Q
4 A
6 A
I
2. Rangkaian Seri Resistor
Sebuah ran,kaian listrik disebut ran,kaian seri jika dalam ran,kaian
tersebut hanva ada satu lintasan van, dilalui arus listrik. Pada ran,kaian
seri, kuat arus listrik van, melalui setiap komponen sama besar, walaupun
hambatan setiap komponen berbeda. Cambar S.7 menunjukkan ran,kai-
an seri dari ti,a buah lampu pijar.
Sekaran,, perhatikan Cambar S.S 1e,an,an pada ujun,-ujun, n
1
, n
2
,
dan n
3
adalah V
1
, V
2
dan V
3
, sedan,kan te,an,an total antara titik c dan |
adalah V
c|
. Untuk hambatan-hambatan van, disusun seri berlaku:
Gambar 8.7
Rangkaian seri tiga buah lampu pijar.
Contoh 8.8
I
1
I
2
I
3
I
4
I
5
O
(o-o)
Gambar 8.8
Susunan seri hambatan
a b
R
1
R
3
V
1
V
2
V
3
R
2
hambatan setiap komponen berbeda.
180 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
n
s
~ n
1
n
2
n
3
... n
n
n
tot
~ n
1
n
2
n
3
V
c|
~ V
1
V
2
V
3
(o-9)
(o-1O)
(o-11)
leh karena V
1
~ n
1
, V
2
~ n
2
, V
3
~ n
3
, dan V
c|
~ n
::
sehin,,a
Untuk n buah hambatan, berlaku:
Persamaan-persamaan berikut untuk menvederhanakan dan memper-
mudah penvelesaian. Perhatikan Cambar S.9.
a. Jika terdapat 2 hambatan disusun seri, berlaku
1
1
1 2
~
n
V V
n n
(o-12)
2
2
1 2
~
n
V V
n n
(o-13)
b. Ran,kaian seri berfun,si seba,ai pemba,i te,an,an.
V
1
: V
2
: V
tot
~ n
1
: n
2
: n
tot
(o-11)
Gambar 8.9
Rangkaian seri dua buah hambatan.
3. Rangkaian Paralel Resistor
Jika suatu ran,kaian listrik memberikan lebih dari satu lintasan untuk
aliran arus listriknva, ran,kaian tersebut dinamakan ran,kaian paralel.
Pada ran,kaian paralel, te,an,an pada setiap komponen sama besar,
walaupun hambatan setiap komponen berbeda.
Beberapa lampu pijar van, disusun secara paralel tampak pada Cam-
bar S.10. Ran,kaian paralel berfun,si seba,ai pemba,i arus.
Seperti van, telah Anda pelajari pada Hukum l Kirchhoff, pada
Cambar S.11, kuat arus listrik van, melalui n
1
, n
2
, dan n
3
adalah
1
,
2
dan
3
. Adapun kuat arus antara titik c dan | adalah . Pada ran,kaian
paralel berlaku:


~
1

2

3
R
1
R
2
V
V
1
V
2
V
2
(o-15)
leh karena
1
1
c|
V
~
n
,
2
2
c|
V
~
n
,
3
3
c|
V
~
n
dan
c|

V
~
n
Den,an demikian,
1 2 3
1 1 1 1
~

n n n n
untuk n buah hambatan berlaku:
1 2 3
1 1 1 1 1
~
n
n n n n n
...
Gambar 8.11
Susunan paralel hambatan
I
1
R
1
R
2
R
3
I
2
I
3
I I
a
b
Gambar 8.10
Susunan paralel tiga buah lampu
pijar
(o-16)
(o-17)
181 Listrik Dinamis
Selain dapat disusun secara seri dan paralel, komponen-komponen
listrik dapat pula disusun secara ,abun,an seri-paralel.
4. Jembatan Wheatstone
Jembatan \|ec:s:ne merupakan sebuah metode van, di,unakan untuk
men,ukur hambatan van, belum diketahui. Selain itu, jembatan u|ec:s:ne
di,unakan untuk men,oreksi kesalahan van, dapat terjadi dalam
pen,ukuran hambatan men,,unakan Hukum hm. Susunan ran,kaian
jembatan Wheatstone ditunjukkan pada Cambar S.12.
Jika jarum ,alvanometer G menunjukkan an,ka nol (setimban,), ber-
arti pada ,alvanometer tidak ada arus listrik van, men,alir. Akibatnva,
pada keadaan ini te,an,an di n
1
(V
Q
) sama den,an te,an,an di n
1
(V
S
)
dan te,an,an di n
2
(V
Qn
) sama den,an di n
3
(V
Sn
) sehin,,a jika O ~ O,
berlaku:
n
1
n
3
~ n
2
n
1
(o-1o)
Persamaan (S-1S) dikenal den,an prinsip jembatan Wheatstone.
Bentuk sederhana sebuah jembatan Wheatstone ditunjukkan seperti
pada Cambar S.13. Ketika saklar S dihubun,kan, arus men,alir melalui
Gambar 8.12
Rangkaian jembatan Wheatstone
Gambar 8.13
Rangkaian sederhana jembatan
Wheatstone
R
X R
G
E
S

1

2
Perhatikan ,ambar berikut.
Sebuah ran,kaian tertutup van, terdiri atas dua buah resistor dan sebuah sumber
te,an,an.
1u,as Anda adalah membuktikan persamaan-persamaan berikut. Persamaan-
persamaan berikut ber,una untuk menvederhanakan dan mempermudah
penvelesaian.
1. Jika terdapat 2 hambatan disusun paralel, berlaku:

1 2
c|
::
V
~
n n

1
2
1 2
::
n
~
n n

2
1
1 2
::
n
~
n n
2. Untuk n buah hambatan van, disusun paralel dan setiap hambatan besarnva
n, hambatan totalnva adalah:
m
n
n ~
n
X
3. Hambatan paralel berfun,si seba,ai pemba,i arus den,an nilai perbandin,an
kuat arus pada setiap caban, adalah:
n
1
: n
2
: n
::
~
1 2
1 1 1
: :
::

1. Beda potensial setiap hambatan sama besar.
Mari Mencari Tahu
R
1
R
2
R
3
R
4
G
P
S
R
G
V
Jika Anda telah memahami susunan
seri hambatan pada rangkaian,
tentukan oleh Anda sehingga
diperoleh persamaan (8 12),
persamaan (8 13), dan persamaan
(8 14) dengan cara menurunkan
dari persamaan (8 9) dan
persamaan (8 10).
Tantangan
untuk Anda
I
1 R
1
R
2
I
2
I
V
I
182 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
susunan ran,kaian, sedan,kan jarum Oalvanometer menvimpan, ke kiri
atau ke kanan. Jembatan dalam keadaan setimban, akan diperoleh den,an
men,,eser-,eser kontak sepanjan, kawat . Pada keadaan setimban,, jarum
Oalvanometer akan menunjukkan an,ka nol sehin,,a diperoleh:
1 2 X
n n atau
2
1
X
n n

(o-19)
n
X
adalah hambatan van, hendak diukur, sedan,kan n hambatan
standar van, sudah diketahui. Panjan, kawat
1
dan
2
dapat terbaca
melalui skala panjan, pada kawat tersebut.
Perhatikan ,ambar berikut.
R = 120 O
G
D
C A
X
V S
60 cm
Panjan, AC ~ oO cm. Jarum ,alvanometer akan
setimban, ketika kontak D berada 6O cm dari
ujun, A. 1entukan nilai hambatan \.
]awab:
CD ~ oO cm - 6O cm ~ 2O cm
Svarat jembatan dalam keadaan setimban,
adalah
(\)(AD) ~ (12OO)(CD)
\ (6O cm) ~ (12OO) (2O cm)
\ ~ 1OO
1i,a buah resistor masin,-masin, 1OO, 1O, dan 6O disusun seri dan ujun,-ujun,nva
dihubun,kan den,an baterai 6O V seperti pada ,ambar berikut.
Contoh 8.9
1entukan:
a. kuat arus van, men,alir pada ran,kaian,
b. beda potensial antara A dan B,
c. beda potensial antara B dan C,
d. beda potensial antara C dan D.
]awab:
a. V
-D
~ n
-D
6O V ~ (1O 1 6) O
6O V ~ (2OO)
~ 3 A
Jadi, kuat arus van, men,alir pada ran,kaian adalah 3 A.
b. V
-
~ n
-
~ (3 A)(1OO) ~ 3O V
c. V
C
~ n
C
~ (3 A)(1O) ~ 12 V
d. V
CD
~ n
CD
~ (3 A)(6O) ~ 1o V
Jadi, V
AB
~ 3O V, V
C
~ 12 V, dan V
CD
~ 1o V.
10O 4O 6O
60 V
A
B C
D
Contoh 8.10
Tugas Anda
Turunkan oleh Anda persamaan
(8 19) berdasarkan Gambar 8.13.
183 Listrik Dinamis
jepit
V n r ~
5. Rangkaian Seri dan Paralel Sumber Tegangan
Sebelum membahas susunan seri-paralel sumber te,an,an, terlebih dahulu
akan dibahas men,enai perbedaan ,ava ,erak listrik den,an te,an,an listrik.
a. Perbedaan Gaya Gerak Listrik dengan Tegangan Jepit
Gc,c erc| ||s:r|| (|) adalah |eJc :ens|c| cn:crc uun-uun |u:u|
sum|er crus ||s:r|| |e:||c sum|er crus ||s:r|| :erse|u: :|Jc| menc||r|cn crus
||s:r||. Tecncn e|: adalah |eJc :ens|c| cn:crc uun-uun sum|er crus
||s:r|| |e:||c sum|er crus ||s:r|| :erse|u: :er|e|cn| c:cu menc||r|cn crus ||s:r||.
Hubun,an antara ,,l dan te,an,an jepit adalah
(o-2O)
b. Sumber Tegangan Disusun Seri
Untuk mendapatkan sumber te,an,an van, lebih besar daripada te,an,an
setiap sumber te,an,an, beberapa sumber te,an,an harus disusun secara seri.
1i,a baterai disusun secara seri seperti pada Cambar S.14. Jika Anda
perhatikan, keti,a baterai disusun berderet di mana kutub kedua baterai
van, berdekatan selalu berlawanan tanda.
Jika sejumlah sumber te,an,an atau baterai disusun secara seri,
berlaku:
tot 1 2 3
... r r r r (o-21)
den,an hambatan dalamnva

tot 1 2 3
~ .. r r r r .
(o-22)
Kuat arus van, men,alir melalui ran,kaian pada Cambar S.14 ter-
sebut memenuhi persamaan:
1 2 3
1 2 3

~

r r r n
r r r
(o-23)
Untuk n buah sumber te,an,an van, disusun seri, berlaku
n
~
nr n
r
(o-21)
c. Sumber Tegangan Disusun Paralel
Jika sejumlah sumber te,an,an van, memiliki ,,l sama
1
r ~
2
r ~
3
r ~ ... ~ r
disusun secara paralel maka berlaku:
tot
~ r r
Hambatan dalamnva dirumuskan seba,ai berikut.
(o-25)
tot 1 2 3
1 1 1 1
~ ..
r r r r
. (o-26)
Gambar 8.14
Rangkaian seri tiga sumber
tegangan atau baterai.
R I
+ + +
1 1
r r
2 2
r r
3 3
r r
184 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
A
B
Gambar 8.15
Tiga sumber tegangan disusun
paralel.
Perhatikan Cambar S.15. Kuat arus van, men,alir pada ran,kaian
adalah:
1 2 3
1 1 1
::

n
r r r
r X

[

| j
\ )
(o-27)
untuk n buah sumber te,an,an den,an ,,l ~ r dan hambatan dalam r
van, disusun paralel berlaku:

r
n
n
r

(o-2o)
1i,a buah baterai disusun secara seri seperti ,ambar berikut.
Setiap baterai memiliki ,,l 1,5 V dan hambatan dalam O,2O. Jika keti,a buah baterai
tersebut dihubun,kan den,an sebuah hambatan n ~ 1,1O, tentukan kuat arus van,
men,alir melalui hambatan n.
]awab:
Diketahui:
r ~ 1,5 V
r ~ O,2O
n ~ 3
n ~ 1,1O
Untuk menentukan kuat arus van, men,alir, di,unakan Persamaan (S-24)
~
n
nr R
r

~
(3)(1, 5V)
3(O, 2 )+ 4, 4
~ O,9 A
Jadi, kuat arus van, men,alir O,9 A.
R = 4,4 O
1,5 V ; 0,2O 1,5 V ; 0,2O
1,5 V ; 0,2 O
Dua buah baterai disusun secara paralel seperti pada ,ambar berikut.
I
1
I
2
I
1 1
r r
2 2
r r
2O
Contoh 8.11
Contoh 8.12
Empat buah hambatan masing-
masing besarnya 1 ohm
dihubungkan seperti pada gambar
berikut.
Hitunglah hambatan total R antara
titik A dan titik B.
Tantangan
untuk Anda
R
I
2 2
r r
1 1
r r
3 3
r r
185 Listrik Dinamis
2. Pada ,ambar ran,kaian berikut.
a. kuat arus van, men,alir melalui lampu pijar,
b. te,an,an jepit setiap baterai.
1. Beberapa baterai masin,-masin, den,an ,,l 1,5 V dan
hambatan dalam O,1O disusun paralel, kemudian
dihubun,kan den,an sebuah lampu pijar van,
hambatannva 1O. Jika kuat arus van, men,alir melalui
lampu 2 A, berapakah jumlah baterai van, disusun
paralel'
5. Perhatikan ,ambar berikut.
1entukan arah dan besar kuat arus .
6. 1entukan besar dan arah arus dari ,ambar berikut.
Tes Kompetensi Subbab C
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Perhatikan ,ambar berikut.
B A
12 V
I
1
I
2
I
3
3 O
4 O
6 O
1entukan besarnva:
a. hambatan total antara titik A dan B,
b.
1
,
c.
2
,
d.
3
.
1entukan:
a. hambatan listrik antara titik A dan B,
b. hambatan listrik antara titik A dan C.
3. lima buah baterai masin,-masin, den,an ,,l 1,5 V dan
hambatan dalam 1O disusun seri, kemudian ujun,-
ujun,nva dihubun,kan den,an sebuah lampu pijar van,
berhambatan O,oO. 1entukan:
Jika setiap baterai memiliki ,,l 1,5 V dan hambatan dalamnva 1O, kemudian ujun,-
ujun, ran,kaiannva dihubun,kan den,an lampu pijar van, memiliki hambatan 2O,
tentukan:
a. kuat arus van, men,alir melalui lampu pijar,
b. te,an,an jepit setiap baterai.
]awab:
Diketahui:
r ~ 1,5 V, n ~ 2O
r ~ 1O, n ~ 2
5 A
6 A
I
Q
7 A
4 A
2 A
P
3 A
A
B
C
D
5 O 6 O 7 O
9 O 6 O 4 O
6 O 9 O
Kata Kunci
rangkaian seri
rangkaian paralel
Hukum I Kirchhoff
titik percabangan
jembatan Wheatstone
galvanometer
gaya gerak listrik
tegangan jepit
hambatan dalam
9 A
I
2,5 A
3,5 A
P
a. ~
tot tot
1, 5V
~
1
2
2
n r
r
[
O
| j
\ )
~ O,6 A
Jadi, kuat arus van, men,alir O,6 ampere.
b.
1
~
2
~
1
2
~ O,3 A
V
jepit
~r -r ~ 1,5 V - (O,3 1) V ~ 1,2 V
Jadi, te,an,an jepit setiap baterai adalah 1,2 V.
186 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
~O n r X X
~O V X
Gambar 8.16
Sebuah rangkaian tertutup
I
R
arah loop
(o-29)
(o-3O)
Perhatikan ran,kaian tertutup seperti ,ambar berikut.
I
I
A B
D
C
R
4
= 6 O R
3
= 5 O
R
2
= 6 O R
5
= 3 O
R
1
= 6 O
r
O
1
1
36 V
2 r
r
O
2
2
16 V
0,5 r
r
O
4
4
12 V
0,7 r
r
O
3
3
20 V
0,8 r
Hitun,lah:
a. kuat arus van, men,alir pada ran,kaian,
b. V
D
.
]awab:
a. Menurut Hukum ll Kirchhoff, di dalam ran,kaian tertutup tersebut berlaku:
~O n r X X .
Misalkan, arah loop searah den,an putaran jarum jam sehin,,a persamaan tersebut
menjadi
-
1
r -
2
r -
3
r
4
r
(n
1
r
1
r
2
n
2
r
3
n
3
r
1
n
1
n
5
) ~ O
- 36 - 16 - 2O 12 (6 2 O,5 6 O,o 5 O,7 6 3) ~ O
D. Hukum II Kirchhoff
Hu|um |rc||jj atau disebut ju,a c:urcn | didasarkan pada Hukum
Kekekalan lner,i. lner,i pada suatu ran,kaian tertutup adalah kekal.
Hu|um |rc||jj menvatakan bahwa um|c| c|c|cr eru|c|cn :ecncn
,cn mene||||n| suc:u rcn|c|cn :er:u:u (|) scmc Jencn n|. Secara
matematis ditulis seba,ai berikut.
Perhatikan Cambar S.16. Oava ,erak listrikr dari sumber te,an,an
menvebabkan arus listrik men,alir sepanjan, loop. Arus listrik di dalam
loop mendapat hambatan sehin,,a men,alami penurunan te,an,an. Per-
samaan (S-29) dapat ditulis seba,ai berikut.
1. Rangkaian dengan Satu Loop
Cambar S.17 menunjukkan ran,kaian sederhana den,an satu loop. Pada
ran,kaian tersebut, arus listrik van, men,alir adalah sama, vaitu . Misalkan,
Anda men,ambil arah loop searah den,an arah , vaitu c-|-c-J-c. Selan-
jutnva, kuat arus dapat dihitun, den,an Hukum ll Kirchhoff berikut.
~O n r X X
Maka pada Cambar S.17, berlaku:

1 2 1 2
- r r n r r ~ O
Gambar 8.17
Rangkaian dengan satu loop
R
arah loop
I
b c
a d
I
Contoh 8.13
2
r
1
r
2 2
r r
1 1
r r
ran,kaian tersebut, arus listrik van, men,alir adalah sama, vaitu .
187 Listrik Dinamis
2. Rangkaian dengan Dua Loop atau Lebih
Ran,kaian van, memiliki dua loop atau lebih disebut ju,a ran,kaian
majemuk. lan,kah-lan,kah dalam menvelesaikan ran,kaian majemuk
adalah seba,ai berikut.
a. Oambarlah ran,kaian listrik majemuk tersebut.
b. 1etapkan arah kuat arus untuk setiap caban,.
c. 1ulislah persaman-persamaan arus untuk tiap titik caban, men,,una-
kan Hukum l Kirchhoff.
d. 1etapkan loop beserta arahnva pada setiap ran,kaian tertutup.
e. 1ulislah persamaan-persamaan untuk setiap loop men,,unakan Hukum
ll Kirchhoff.
f. Hitun, besaran-besaran van, ditanvakan men,,unakan persamaan-
persamaan pada lan,kah e.
6O V ~ (3O) O
~ 2 A
Jadi, kuat arus van, men,alir adalah 2 A.
b. Anda dapat men,hitun, V
BD
untuk lintasan van, menempuh jalan BAD atau
jalan BCD.
Untuk jalan BAD
V
D
~ n r X X ~ 16 36 (O,5 6 2 6)
~ 52 (-2(11,5)) ~ 52 - 23 ~ 29 V
Untuk jalan BCD
V
D
~ n r X X
~ -2O 12 (6 O,o 5 O,7 6) ~ -o 2(1o,5) ~ 29 V
Jadi, V
D
~ 29 V.
Perhatikan ,ambar ran,kaian listrik berikut.
B
A
0,5 O
1 O 2,5 O
2 V
r = 0,5 O r = 0,5 O
4 V
6 O
1entukan:
a. kuat arus van, men,alir dalam hambatan 1O, 2,5O dan 6O,
b. beda potensial antara titik A dan B.
]awab:
Diketahui:
Ran,kaian pada soal dapat diubah menjadi seperti ,ambar berikut.
Contoh 8.14
1 O 2,5 O
0,5 O
4 V
r = 0,5 O
2 V
r = 0,5 O
6 O
I
1
I
3
I
2
Loop I
Loop II
Perjanjian tanda ggl dan kuat arus
dalam rangkaian tertutup (loop).
a. Kuat arus bertanda negatif jika
searah dengan arah loop, dan
bertanda positif jika
berlawanan arah dengan arah
loop.
b. r (ggl) bertanda negatif jika
kutub positifnya lebih dahulu
dijumpai daripada kutub
negatifnya ketika mengikuti
arah loop, dan sebaliknya.
Ingatlah
188 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
a. Berdasarkan Hukum l Kirchhoff,

1

3
~
2
atau
1
~
2
-
3
..... (1)
Berdasarkan Hukum ll Kirchhoff, untuk loop l diperoleh
~O n r X X
- 1 (O,5 1 O,5)
1
6
2
~ O

1
3
2
~ 2 .....(2)
Berdasarkan Hukum Kirchhoff ll, untuk loop ll diperoleh
~O n r X X
2 - (2,5 O,5)
3
- 6
2
~ O
3
3
- 6
2
~ 2 .....(3)

1
~
6
9
A

2
~
1
A
9
dan
3
~
2
-
9
A
Jadi, kuat arus van, men,alir dalam hambatan 1O adalah
2
9
A, van, men,alir
dalam hambatan 2,5 O adalah
1
9
A , dan van, men,alir dalam hambatan 6O
adalah
2
9
A (tanda (-) menunjukkan bahwa arah arus berlawanan arah den,an
arah pemisalan).
1. Perhatikan ,ambar ran,kaian listrik berikut.
Tes Kompetensi Subbab D
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1entukan kuat arus van, men,alir dalam hambatan
21O, 16O, dan kuat arus total dari sumber te,an,an.
2. Perhatikan ,ambar ran,kaian listrik berikut.
25 V
24 O
10 O
16 O
2 O
6 O
4 O
6 O
3. Jika n
1
~ 15O, n
2
~ 5O,
1
~ 2O V, dan
2
~ 2O V,
tentukan:
2 O
3 O
8 O
5 O
A
B
2 V
r = 1 O
8 V
r = 1 O
1entukan:
a. kuat arus van, men,alir dalam hambatan 2O,
5O, dan oO,
b. beda potensial antara titik A dan B.
a. arus van, men,alir pada ran,kaian,
b. te,an,an pada setiap resistor.
1. Jika n
1
~ 5 O, n
2
~ 2OO, dan
1
~ 2O V, maka
tentukan:
a. te,an,an pada setiap resistor,
b. arus total,
c. arus van, men,alir pada setiap resistor.
R
1
R
2
E
2
E
1
E
R
1
R
2
Kata Kunci
Hukum II Kirchhoff
rangkaian tertutup (loop)
perubahan tegangan
1. Jika n
1
~ 5O,
Den,an mensubstitusikan Persamaan (1)
ke dalam Persamaan (2) maka diperoleh
189 Listrik Dinamis
E. Sumber Arus Searah dari Proses Kimiawi
Anda mun,kin pernah melihat dan men,enal baterai van, di,unakan
pada jam dindin, atau pada radio. Anda ju,a mun,kin pernah men,enal
sekelompok masvarakat di suatu daerah terpencil van, men,,unakan sel
fotovoltaik seba,ai sumber arus listrik untuk peneran,an. Semua itu
merupakan sumber arus searah.
Sumber arus searah disebut ju,a sumber te,an,an searah sebab arus di-
timbulkan oleh sumber te,an,an. Berikut contoh sumber-sumber arus listrik.
1. Sumber elektroma,netik, dapat men,hasilkan arus listrik karena
,ejala induksi elektroma,netik. Misalnva, dinamo diperlihatkan pada
Cambar S.1S.
2. Sumber listrik termoelektrik, arus listrik dapat dihasilkan dari efek
termoelektrik.
3. Sumber fotolistrik, berasal dari suatu proses lisika van, men,ubah
ener,i cahava menjadi ener,i listrik.
1. Sumber piezoelektrik, dihasilkan dari efek piezoelektrik, vaitu sifat
bahan van, apabila menerima tekanan dari luar dapat men,hasilkan
arus listrik.
1. Sumber Listrik dari Bahan Kimia
Penemuan sumber arus listrik dari bahan kimia diawali oleh ilmuwan
ltalia, Luigi Calvani (1737-179o). la menemukan bahwa otot-otot katak
van, sudah mati menventak jika disentuh den,an dua lo,am van, berbeda.
Perkemban,an berikutnva, Alessandro Volta menemukan baterai (elemen
kerin,) pertama di dunia.
Sekaran,, sumber arus listrik dari bahan kimia merupakan sumber
arus listrik van, banvak di,unakan. Sumber arus listrik dari bahan kimia
dibedakan seba,ai berikut.
1. |emen r|mer, vaitu elemen van, memerlukan per,antian bahan-
bahan pereaksi setelah membebaskan sejumlah ener,i melalui
ran,kaian luarnva. llemen primer ini men,,unakan bahan kimia
van, reaksi kimianva tak dapat dibalikkan sehin,,a elemen primer
hanva dapat di,unakan satu kali pemakaian. Contohnva, sel Volta
dan elemen kerin, (baterai).
2. |emen se|unJer, vaitu elemen van, bahan-bahan pereaksinva dapat
diperbarui kembali setelah tidak berfun,si la,i. Contohnva, akumulator
dan baterai isi ulan,.
a. Elemen Primer
llemen ini banvak macamnva. Berikut ini beberapa sumber arus listrik
van, ter,olon, seba,ai elemen primer.
1) lemen Volta
llemen Volta ditemukan oleh Alessandro Volta. Volta menemukan
bahwa berba,ai lo,am dan larutan asam atau ,aram dapat di,unakan
seba,ai elemen sederhana. Akan tetapi, biasanva van, di,unakan ialah
lempen, sen, (zn) van, dicelupkan ke dalam larutan asam sulfat.
Cambar S.19 menunjukkan elemen Volta.
Proses kimia van, terjadi pada elemen Volta dapat dijelaskan den,an
persamaan kimia berikut.
2-
2 1 1
H S 2H S -
Gambar 8.18
Dinamo atau generator adalah
contoh dari sumber
elektromagnetik.
magnet
kumparan
komutator
Gambar 8.19
Elemen Volta
aliran elektron
kutub
Cu Zn
Larutan
asam
sulfat
encer
arus
arus
190 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Gambar 8.21
Bagian-bagian akumulator asam
sulfat.
tutup
lubang atas terminal
pelat
logam
pelat
oksida
lapisan
pemisah
asam
sulfat
Gambar 8.20
Susunan dasar sebuah elemen
kering.
tutup
kuningan
batang
karbon
seng
pasta kimia
Setiap molekul asam sulfat di dalam air, pecah menjadi 2 ion hidro,en
van, bermuatan positif dan 1 ion S
1
2-
van, bermuatan ne,atif. Atom sen,
van, melarut ke dalam larutan asam sulfat berupa zn
2
. Setiap atom van,
larut menin,,alkan dua elektron pada lempen, sen,. llektron-elektron
inilah van, men,alir dari sen, ke temba,a (Cu) melalui kawat pen,hantar
sehin,,a terjadi arus listrik.
2) lemen Kering (Batu Baterai)
llemen kerin, atau lebih dikenal den,an istilah batu baterai merupa-
kan sumber arus listrik van, palin, banvak di,unakan. Cambar S.20 me-
nunjukkan ,ambar susunan dasar sebuah elemen kerin,.
Kutub positif elemen kerin, terbuat dari karbon van, dikelilin,i inti van,
terbuat dari campuran oksida man,an dan aran, van, dimampatkan. Kutub
ne,atif elemen kerin, terbuat dari sen, van, sekali,us menjadi wadah van,
berisi semacam pasta amonium klorida. Campuran oksida man,an dan karbon
di sekelilin, batan, karbon bertindak seba,ai depolarisator (pence,ahan
pen,kutuban).
b. Elemen Sekunder
llemen sekunder adalah sumber arus dari bahan kimia van, reaksi
kimianva dapat dibalik. leh karenanva, elemen ini dapat diperbaharui
secara berulan,-ulan,. Salah satu contoh elemen ini van, palin, dikenal
di masvarakat adalah akumulator atau aki.
Dalam bab ini akan dibahas dua buah contoh elemen sekunder, vaitu
akumulator timbal asam sulfat dan akumulator nikel kadmium.
1) Akumulator Timbal Asam Sulfat
Akumulator ini banvak ditemukan pada mesin sepeda motor, mobil atau
pada mesin-mesin van, lain seba,ai sumber listrik. Pada akumulator jenis
ini, bahan larutan elektrolit van, di,unakan adalah asam sulfat. ltulah
sebabnva, akumulator jenis ini disebut ju,a akumulator asam sulfat. Ba,ian-
ba,ian akumulator asam sulfat ditunjukkan pada Cambar S.21.
Pada dasarnva, ada dua proses pentin, dalam akumulator. Pertama,
proses pen,isian akumulator dan kedua, proses pen,,unaan akumulator.
Pada proses pen,isian akumulator, sejumlah arus listrik dialirkan pada
akumulator sedemikian hin,,a berubah menjadi ener,i kimia. Di dalam
akumulator, larutan elektrolit H
2
S
1
terurai menjadi 2H

dan S
1
2-
. Reaksi
kimia van, terjadi pada proses pen,isian adalah seba,ai berikut.
Di katode:
PbS
1
2H

2e
-
-Pb H
2
S
1
Di anode:
PbS
1
S
1
2-
2H
2
-Pb
2
2H
2
S
1
2e
-
Pada proses pen,isian, ion H dialirkan ke katoda dan ion sulfat dialirkan
ke anoda. Adapun pada proses pemakaian, kedua elektroda dihubun,kan
sehin,,a terjadi aliran elektron dari elektroda Pb melalui beban (misalnva,
lampu) ke elektroda Pb
2
. Pada proses pemakaian, di dalam akumulator
akan terjadi reaksi kimia seba,ai berikut.
lon H positif akan ber,erak menuju Pb
2
sehin,,a terjadi reaksi
Pb Pb
2
2H
2
S
1
-2PbS
1
2H
2

Kepin, Pb
2
berubah menjadi timbal sulfat (PbS
1
).
191 Listrik Dinamis
\ ~
2
V
:
n
lon S
1
2-
ber,erak menuju ke Pb sehin,,a terjadi reaksi
Pb S
1
2-
-PbS
1
2e
-
Kepin, Pb ju,a berubah menjadi timbal sulfat (PbS
1
).
Kedua reaksi tersebut terus berlanjut sampai kedua elektroda menjadi
timbal sulfat. Setelah keadaan ini tercapai, tidak ada la,i aliran elektron
(tidak ada arus van, men,alir). Den,an demikian, akumulator tidak
berfun,si la,i.
2) Akumulator Nikel-Kadmium
Pada akumulator ini, bahan elektrolit van, di,unakan adalah kalium
hidroksida. Kutub positifnva adalah nikel dan kutub ne,atifnva adalah
campuran lo,am kadmium. Akumulator nikel-kadmium banvak dibuat
den,an bentuk seperti elemen kerin,, tetapi har,anva jauh lebih mahal
daripada baterai biasa. Keuntun,annva ialah dapat dilakukan pen,isian ulan,
dan disimpan lama.
Tes Kompetensi Subbab E
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Sebutkan sumber-sumber arus listrik.
2. Apa van, dimaksud elemen primer dan elemen
sekunder' Sebutkan contoh-contohnva.
3. 1uliskan reakasi kimia van, terjadi di dalam elemen Volta.
1. Jelaskan van, dimaksud proses pen,isian dan proses
pen,,unaan akumulator.
5. 1uliskan reaksi kimia van, terjadi di katode dan di
anode pada proses pen,isian akumulator.
F. Tegangan Listrik Searah dan Bolak-Balik
1. Energi Listrik
Anda telah men,etahui bahwa arus listrik men,alir dari potensial
tin,,i ke potensial van, lebih rendah. Selain itu, elektron seba,ai pembawa
muatan listrik memerlukan ener,i untuk berpindah, vakni ener,i potensial
van, besarnva muatan dikali potensial listriknva.

~ V
leh karena itu, ener,i listrik adalah usaha untuk memindahkan
muatan listrik tersebut. Besarnva ener,i listrik tersebut adalah
\ ~
2
-
1
\ ~ V
2
- V
1
V ~ V
2
- V
1
\ ~ V
\ ~
2
n:
atau
(o-33)
\ ~ V :
\ adalah besar ener,i listrik, V adalah te,an,an, adalah kuat arus
listrik, dan : adalah waktu. Jika mensubstitusikan V ~ n, persamaan
(o-31) menjadi
(o-31)
(o-32)
Kata Kunci
proses kimiawi
elektromagnetik
termoelektrik
fotolistrik
piezoelektrik
elemen primer
elemen sekunder
I =
q
J
maka q = I t
Ingatlah
192 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
~
\
:
atau ~ V
Sebuah bola lampu den,an spesifikasi 1OO W, 22O V dipasan, pada beda potensial
11O V dan dinvalakan selama 1O menit. Hitun, ener,i listrik van, terpakai lampu
tersebut.
]awab:
Diketahui:
V
1
~ 22O V
V
2
~ 11O V

1
~ 1OO W
: ~ 1O menit ~ 6OO s
Hambatan lampu dian,,ap konstan sehin,,a:
2 2
1 2
1 2
~ ~
V V
n

maka
2
2
2 1
1
~
V

V
[
| j
\ )
2
2
1OOV
~ 1OO W
22OV

[
-
| j
\ )

2
~ 25 W
\ ~ : ~ (25 W)(6OO s) ~ 1,5 1O
1
J
Jadi, ener,i listrik van, terpakai 1,5 1O
1
J.
Keteran,an:
\ ~ ener,i listrik (J)
V ~ beda potensial (V)
~ kuat arus (A)
n ~ hambatan ( O)
: ~ selan, watu (s)
Adapun dava listrik () adalah jumlah ener,i per satuan waktu. Dava
listrik dapat dihitun, den,an rumus-rumus seba,ai berikut.
(o-31)
~
2
n atau ~
2
V
n
(o-35)
Alat-alat pemanas van, banvak dijumpai merupakan kebutuhan utama
dalam kehidupan manusia, seperti setrika, teko listrik, dan r|ce c|er. lner,i
listrik van, dihasilkan oleh elemen pemanas listrik tersebut selama : sekon
sebesar \ ~ V:. Kemudian, ener,i tersebut diubah menjadi ener,i kalor
sebesar Q ~ mc T A . Secara matematis, perubahan ener,i listrik \ menjadi
ener,i kalor Q tersebut dapat dituliskan seba,ai berikut.
\ ~ Q

2
n: ~ mc T A
Keteran,an:
m ~ massa air (k,)
c ~ kalor jenis air ~ 1.2OO J/k,C
T A ~ kenaikan suhu air (C)
Catatan: Persamaan (S-36) berlaku jika tidak terjadi perubahan wujud
cair (sebelum terjadi pen,uapan).
Contoh 8.15
(o-36)
Tokoh
Alessandro Volta, adalah Fisikawan
yang dilahirkan di Como, Italia. Dia
menciptakan electrophorus, yaitu
suatu alat untuk membangkitkan
listrik statis pada 1775 dan
menemukan gas metana pada 1778.
Dia ditetapkan sebagai profesor
untuk filsuf ilmu alam di Pavia.
Terinspirasi oleh temannya Luigi
Galvani, Volta menemukan bahwa
arus listrik dibangkitkan ketika dua
logam berbeda berada pada jarak
yang sangat dekat, dan
mengembangkan baterai listrik
pertama pada 1800. Namanya
diabadikan untuk satuan beda
potensial listrik, volt.
Sumber : www.allbiographies.com
Sumber: www.physics. com.
Alessandro Volta
(1745 1827)
193 Listrik Dinamis
Anda telah mempelajari arus listrik searah, te,an,an listrik searah,
dan sumber arus listrik searah, serta ran,kaian sederhana terdiri atas baterai
hin,,a diperoleh nilai V dan van, disebut den,an ran,kaian arus searah.
Arus dan te,an,an listrik bolak-balik memiliki nilai van, selalu ber-
ubah-ubah terhadap waktu secara periodik, baik besar maupun arahnva.
Besaran arus dan te,an,an bolak-balik dilamban,kan den,an ,
sedan,kan arus dan te,an,an searah dilamban,kan den,an . Dewasa
ini, hampir semua peralatan rumah tan,,a dioperasikan den,an ener,i
listrik arus bolak-balik, seperti tampak pada Cambar S.22. Anda telah
men,etahui bahwa perbedaan mendasar antara arus bolak-balik dan arus
searah adalah polaritasnva.
Untuk men,etahui polaritas arus dan te,an,an searah van, selalu tetap
dan arus bolak-balik van, selalu berubah dapat di,unakan osiloskop misalnva
CRD (Cc:|Je nc, sc||sce). Melalui alat ini ju,a diamati nilai fre-
kuensi dan bentuk ,elomban, van, dihasilkan, sedan,kan untuk men,-
ukur nilai te,an,an dan kuat arus listrik dapat di,unakan voltmeter -C
dan amperemeter -C.
2. Mengamati Tegangan Listrik DC dan Tegangan Listrik AC
Untuk men,ukur te,an,an DC dan -C maksimum (V
m
) dan te,an,an
puncak ke puncak (V

) van, berasal dari jarin,an listrik PlN, dapat dilakukan


den,an men,,unakan osiloskop, seperti pada Cambar S.23. Hubun,kan ter-
minal amperemeter DC dan c|cnne| Cn ke ran,kaian seperti pada Cambar
S.23. Hidupkan Cn den,an menekan tombol On. Amati, apakah jarum
Amperemeter DC menvimpan,' 1envata, jarum amperemeter DC tidak
menvimpan, seakan-akan tidak ada arus van, men,alir pada ran,kaian. Ulan,i
percobaan tersebut den,an men,hubun,kan arus ran,kaian ke c|cnne| te,an,an
-C pada osiloskop (Cn). Kemudian, putar volts/div, misalnva pada posisi 2.
Amati ,elomban, te,an,an di lavar osiloskop, maka akan terlihat bahwa
te,an,an berubah secara periodik seperti pada Cambar S.24a kira-kira 22O 2
ke atas dan 22O 2 ke bawah. Anda telah men,etahui bahwa te,an,an van,
polaritasnva seperti ,elomban, adalah te,an,an listrik bolak-balik.
Ba,aimana jika arus van, dilewatkan adalah arus searah' Jika Anda
men,amati te,an,an searah van, dihasilkan ran,kaian arus searah dan
baterai men,,unakan osiloskop, setelah Anda men,hubun,kan arus DC
ke channel DC, jarum amperemeter DC menvimpan,. Adapun perubahan
te,an,an searah pada osiloskop akan terlihat hanva dalam satu arah seperti
pada Cambar S.24b.
Setelah melakukan pen,amatan dari percobaan tersebut, Anda dapat
men,etahui sejumlah perbedaan antara te,an,an DC dan te,an,an -C.
listrik searah memiliki te,an,an van, tetap setiap saat dan ,rafik te,an,an-
Gambar 8.22
Mixer dan bor listrik dioperasikan
dengan energi listrik.
Sumber: Femina, 1995
Gambar 8.23
Osiloskop
Gambar 8.24
a. Mengamati arus bolak-balik dengan
amperemeter DC dan osiloskop.
b. Mengamati arus searah dengan
amperemeter DC dan osiloskop.
Sumber: Phywe
lner,i listrik san,at diperlukan dalam kehidupan manusia. lner,i listrik di rumah
Anda berasal dari PlN. lner,i listrik ini di antaranva berasal dari Pemban,kit
listrik 1ena,a Air (Pl1A). Pernahkah Anda menden,ar Pemban,kit listrik
1ena,a Nuklir' 1u,as Anda, carilah informasi men,enai Pemban,kit listrik
1ena,a Nuklir ini. 1ulislah informasi tersebut dalam kertas dan dikumpulkan
kepada ,uru Anda. Ounakanlah buku-buku di perpustakaan sekolah atau daerah,
koran, internet, dan media lain untuk mencari informasi tersebut.
Mari Mencari Tahu
Galvanometer
Osiloskop
220 V R
220 V
(b)
Osiloskop
Galvanometer
220 V
R
0
220 2
220 2
(a)
194 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Besarnva arus dan te,an,an bolak-balik dapat diamati den,an avometer.
Arus dan te,an,an van, ditunjukkan alat ini merupakan har,a efektifnva.
Polaritas listrik -C van, dihasilkan dari jarin,an PlN berupa ,rafik si-
nusiodal den,an lrekuensi 5O Hz.
Arus efektif dapat dirumuskan seba,ai berikut.

ej
~
maks
2

(o-37)
den,an cara van, sama untuk te,an,an efektif (V
ej
) akan diperoleh per-
samaan:
V
ej
~
ej
n
V
ej
~
maks
2
V
(o-3o)
Tabel S.3
Beberapa Perbedaan Prinsip listrik Searah dan Bolak-Balik
Dari pen,amatan melalui osiloskop, sumbu vertikal diatur
pada te,an,an 3 V/cm, sedan,kan selan, waktu
menunjukkan o ms/cm. Skala setiap kotak memiliki ukuran
1 cm 1 cm.
1entukan:
a. te,an,an maksimum,
b. frekuensi sumber.
]awab:
a. Pada ,ambar, terbaca te,an,an puncak (V) adalah
1 cm. leh karena skala vertikal 3 V/cm maka
nva berupa ,aris lurus, sedan,kan listrik bolak-balik memiliki te,an,an van,
berubah-ubah setiap saat, vaitu berbentuk sinusoidal. Beberapa perbedaan
prinsip listrik searah dan bolak-balik dapat Anda lihat pada Tabel S.2.
Contoh 8.16
listrik -C mudah ditransmisikan
dari pemban,kit ke rumah-rumah.
Arus dan te,an,an -C memiliki
te,an,an maksimum, te,an,an
puncak ke puncak, te,an,an
sesaat, te,an,an rata-rata, dan
nilai efektif.
listrik DC sulit untuk memenuhi
kebutuhan pasokan dalam jumlah
besar.
Arus dan te,an,an -C hanva
memiliki nilai efektifnva.
lavar osiloskop menunjukkan
,ambar te,an,an bolak-balik.
Bolak-Balik Searah
Sumber Arus Rangkaian
lavar osiloskop menunjukkan
,ambar te,an,an searah.
T
V
pp
1 cm
1 cm
penahan
kabel netral
Informasi
Cara menghubungkan kabel
pemanas air dapat dilakukan
sebagai berikut. Ketiga lubang pada
steker, yaitu dua ujung terminal
pemanas masing-masing
dihubungkan ke kutub positif dan
negatif, dan kabel lain berwarna biru
menuju netral.
untuk Anda
kabel
berarus
kabel ditanahkan
sekring
Information for You
To connect wires of water heater can
do as below. Three hole on the plug,
that is two edge heater terminals
connect to positive and negative
poles and other blue wires toward
neutral.
195 Listrik Dinamis
V

~ 1 cm 3 V/cm ~ 12 V.
1e,an,an maksimumnva adalah
V
mc|s
~
1 1
~
2 2

V (12 V)~ 6 V
Jadi, te,an,an maksimumnva adalah 6 V.
b. Periode dalam ,rafik 1 cm. Skala horizontal o ms/cm maka
T ~ 1 cm o ms/cm ~ 32 ms ~ O,O32 s.
lrekuensi sumber adalah
1
j ~
T

1
~
O, O32
~ 31,25 Hz.
Sebuah ran,kaian van, dihubun,kan den,an sumber listrik bolak-balik diukur den,an
voltmeter dan menunjukkan an,ka 2O V. Berapakah har,a maksimum te,an,an bolak-
balik sumber' 1uliskan pula persamaannva jika frekuensinva 6O Hz.
]awab:
Diketahui:
V
ej
~ 2O V, j ~ 6O Hz
a. Nilai te,an,an maksimum V
maks
dihitun, den,an men,,unakan persamaan
berikut.
V
maks
~
2
ej
V
V
maks
~
2O 2
V.
b. Persamaan te,an,an diperoleh den,an men,,unakan persamaan berikut.
V~
maks
sin V t c
V~
2O 2sin12O :
.
Contoh 8.17
Sebuah ran,kaian arus bolak-balik memiliki har,a te,an,an seba,ai fun,si waktu,
vaitu V ~ 5O 2 sin 5O :. Hitun,lah:
a. te,an,an maksimum (V
mc|s
), e. periode (T),
b. te,an,an puncak ke puncak (V

), f. frekuensi (j),
c. te,an,an efektif (V
ej
), ,. te,an,an setelah : ~ O,O15 s.
d. frekuensi an,uler (c),
]awab:
Diketahui.
Persamaan te,an,an seba,ai fun,si waktu
V ~ 5O 2 sin 5O:
leh karena te,an,an merupakan fun,si sinusoidal terhadap waktu maka persamaan
te,an,an dapat dituliskan
V ~ V
m
sin : c
c ~ 5O rad/s
a. 1e,an,an maksimum, V
m
terjadi pada saat sin : c ~ 1
maka V
m
~
5O 2
V
b. V

~ 2V
m
~ 2 ( 5O 2 V) ~1OO 2 V
c. V
ej
~
5O 2
2 2
m
V
V ~ 5O V
Contoh 8.18
Persamaan tegangan bolak-balik
suatu rangkaian listrik
memenuhi persamaan
V = 314 sin 50 V.
Tentukan tegangan rata-rata
yang dihasilkan sumber tersebut.
Tantangan
untuk Anda
196 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
3. Pemasangan Listrik di Rumah Tangga
Pada umumnva, arus listrik van, disalurkan ke rumah-rumah berasal
dari jarin,an PlN den,an men,,unakan arus dan te,an,an bolak-balik
(-C). 1ahapan masuknva arus listrik dari tian, jarin,an ke rumah adalah
seba,ai berikut.
Arus listrik masuk kali pertama melalui MC (Mc|n C|rcu|: rec|er)
atau pembatas dava van, berfun,si membatasi dava maksimum van,
di,unakan, lalu ke kWh meter, kotak sekrin,, dan akhirnva ke semua
peralatan listrik.
Pada dasarnva, pembatas dava untuk membatasi kuat arus masuk ke
setiap rumah ditentukan berdasarkan pemesanan jumlah dava van,
dibutuhkan.
Spesifikasi kuat arus van, tersedia biasanva mulai dari 2 A, 1 A, 6 A,
1O A, 15 A. Jika pembatas dava besarnva 1 A dan te,an,an listrik di
rumah 22O V, dava maksimum van, masih dapat di,unakan adalah 1 A
22O V ~ ooO watt. lni artinva, semua peralatan listrik van, dipakai secara
bersamaan tidak boleh melebihi ooO watt. Jika pemakaian dava listrik
lebih besar daripada ooO watt, kumparan pemutus dava akan menerima
arus berlebih sehin,,a secara otomatis saklar pada MC menjadi Off.
Sekaran,, coba Anda hitun, jika pada MC tercatat nilai arus 2 A, berapa
total dava peralatan listrik di rumah a,ar mencapai faktor keamanan'
Saklar pembatas dava akan turun secara otomatis ketika terjadi
hubun,an sin,kat (korsletin, listrik) dan men,akibatkan arus listrik
terputus. Selanjutnva, arus listrik harus melewati sekrin, untuk menja,a
keamanan. Beberapa peralatan listrik dihubun,kan secara terpisah ke
sekrin,nva masin,-masin, van, terdapat pada kotak sekrin, utama.
Sekrin, (juse) terbuat dari seutas kawat temba,a tipis dan akan menjadi
panas ketika arus men,alir melaluinva. Sekrin, akan terbakar, kemudian
putus jika dilewati arus berlebih.
Sekrin, banvak di,unakan pada ran,kaian listrik, seperti pada mobil,
sepeda motor, pesawat, radio, dan televisi. Setiap sekrin, memiliki nilai kuat
arus van, telah ditetapkan, misalnva 1A, 3A, 5A, 13A.
Gambar 8.25
Arus listrik disalurkan oleh
jaringan PLN.
Sebuah setrika 1.OOO W, 25O V akan dilen,kapi den,an sebuah sekrin,. Jika sekrin, van,
tersedia bernilai 3 A, 5 A, dan 13 A, berapakah nilai sekrin, van, akan dipilih'
]awab:
Kuat arus van, diperlukan setrika adalah
~
1.OOO W
~
25O V

V
~ 1 A
Sekrin, van, di,unakan harus sedikit lebih besar daripada 1 A sehin,,a van, dipilih
adalah sekrin, bernilai 5 A.
Sumber: Young Scientists, 1997
Contoh 8.19
d. c ~ 5O rad/s
e. c ~
2 2 2
5O 25
T
T

c
= s
f. j ~
1 25
T
Hz
,. V ~ 5O 2 sin 5O: ~ 5O 2 sin 5O(O,O15) ~ 5O V
Gambar 8.26
Sekring
tutup logam
tabung kaca
tutup logam
kawat sekring
Kata Kunci
tegangan listrik searah
tegangan listrik bolak-balik
energi listrik
daya listrik
osiloskop
transmisi daya listrik
197 Listrik Dinamis
Pemasan,an sejumlah lampu di rumah, sebaiknva dihubun,kan secara
paralel seperti Cambar S.27 dan Cambar S.2S a,ar setiap lampu
mendapat te,an,an van, sama.
saklar dua
arah
60 W 15 W 100 W
5 A
sekring
sumber tegangan
PLN 220 V
Gambar 8.28
Contoh diagram kabel listrik di rumah
saklar saklar
kotak
sekring
meteran
stop
kontak
sakelar
stop
kontak
lampu
Gambar 8.27
Pemasangan lampu secara paralel.
pusat
pembangkit
listrik
transmisi
tegangan
tinggi
generator
transformator transformator
tiang listrik
pabrik
rumah
gardu listrik
Gambar 8.29
Bagan transmisi daya listrik jarak jauh
Tes Kompetensi Subbab F
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Sebuah setrika listrik den,an spesifikasi 6OO W, 22O V
dipasan, pada beda potensial 11O V dan dinvalakan
selama 15 menit. Hitun, ener,i listrik van, terpakai
setrika tersebut.
2. Pada sebuah pemanas listrik tercantum spesifikasi 2,1
kW, 21O V. 1entukan:
a. besarnva ener,i van, dihasilkan selama 2 menit,
b. kuat arus listrik van, men,alir.
3. Pesawat 1V rata-rata dinvalakan 6 jam tiap harinva. Jika
pesawat 1V dihubun,kan te,an,an 22O V, arus van,
men,alir adalah 2,5 A. Jika har,a per kWh Rp2OO,OO,
tentukan har,a ener,i listrik van, di,unakan untuk
menvalakan 1V selama sebulan. (1 bulan ~ 3O hari).
1. Jelaskan apa van, dimaksud den,an:
a. har,a efektif kuat arus dan te,an,an bolak-balik,
b. har,a maksimum kuat arus dan te,an,an bolak-balik,
c. har,a rata-rata kuat arus dan te,an,an bolak-balik.
5. Sumber te,an,an arus bolak-balik besarnva 1OO V.
Sebuah setrika listrik den,an hambatan 2OO dihubun,-
kan ke sumber te,an,an tersebut. Hitun,lah nilai
efektif, nilai maksimum, dan nilai rata-rata untuk:
a. te,an,an sumber,
b. arus van, men,alir.
6. Dari ,ambar ,rafik berikut, tentukanlah:
a. arus maksimum,
b. arus efektif,
c. frekuensinva.
7. Jika sekrin, van, tersedia bernilai 3 A, 5 A, 13 A, 15 A,
dan 3O A, len,kapilah tabel berikut untuk
menentukan nilai sekrin, van, akan di,unakan.
lampu
1elevisi
Pen,erin, rambut
Peman,,an, roti
Cerek listrik
Peralatan
Da,a
(W)
Tegangan
(V)
1OO
7O
5OO
1.2OO
2.75O
25O
25O
25O
25O
25O
Sekring
(A)
....
....
....
....
....
10
waktu(s)
I(A)
van, men,alir dalam suatu pen,hantar
setiap satu satuan waktu.
Rangkuman
1. Arus listrik adalah muatan dari potensial
tin,,i ke potensial rendah. Kuat arus
listrik didefinisikan seba,ai matan listrik
Sumber: Jendela Iptek, 1997
198 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
jenisnva
AC DC
diukur den,an Amperemeter
dijelaskan oleh
Hukum
Kirchhoff
diukur den,an
Voltmeter siloskop
dihitun, den,an
Hukum
hm
terjadi pada
komponennva
Ran,kaian
1ertutup
Arus listrik
Listrik Dinamis
mempelajari
dipen,aruhi oleh
Sumber
1e,an,an
dipen,aruhi oleh
Hambatan
luas Suhu Jenis
disebut
Panjan,
Hambatan
Jenis
1e,an,an
dihitun, den,an
dihitun, den,an
Peta Konsep
2. Menurut Hukum hm berbunvi te,an,an
atau beda potensial auatu pen,hantar listrik
sebandin, den,an arus listrik van, men,alir
melalui pen,hantar tersebut. Perbandin,an-
nva selalu konstan van, disebut seba,ai ham-
batan.
3. Hambatan suatu resistor ber,antun, pada
panjan,, luas penampan,, dan hambatan
jenis. Hambatan jenis bahan ber,antun,
pada suhu.
1. Hukum l Kirchhoff menvatakan bahwa
jumlah arus listrik van, masuk pada suatu
titik percaban,an sama den,an jumlah arus
listrik van, keluar dari titik caban, tersebut.
5. Hukum ll Kirchhoff menvatakan bahwa
jumlah aljabar perubahan te,an,an van,
men,elilin,i suatu ran,kaian tertutup (loop)
sama den,an nol.
Setelah mempelajari bab ini, tentunya Anda dapat
membuat rangkaian sederhana dan menganalisisnya
menggunakan Hukum Kirchhoff. Dapatkah Anda
mengidentifikasi alat-alat listrik di rumah yang
menggunakan listrikAC dan DC? Materi manakah yang
masih Anda anggap sulit? Diskusikan materi tersebut
dengan teman-teman Anda atau dengan guru Fisika
Anda.
Refleksi
199 Listrik Dinamis
A. Pilihlah salah satu jawaban ,ang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.
1. Hambatan listrik dalam suatu kawat adalah n. Ham-
batan ini akan menjadi ....
a. 2n, jika penampan,nva di,andakan
b.
1
2
n, jika panjan,nva di,andakan
c. 2n, jika suhunva di,andakan
d.
1
1
n, jika jari-jarinva di,andakan
e. 2n, jika diameternva di,andakan
2. Pada ran,kaian seperti
,ambar, ,,l baterai 6 V
dan hambatan dalam-
nva O,25O.
Kuat arus van, men,alir pada hambatan 3O adalah ....
a. 1,15 A d. O,5O A
b. O,75 A e. O,25 A
c. O,65 A
7. Sejumlah kawat dari bahan van, sama memiliki
diameter sama, tetapi panjan,nva (

) tidak sama. Jika


dilakukan pen,ukuran, hambatan (n) kawat tersebut
dan hasilnva dituan,kan dalam ,rafik n- akan
cenderun, seperti ....
a. b. c.
d. e.
R(ohm)
I(A)
0
(a) (b) (c)
(d) (e)
0
5
4
3 2
0
1 A 5 A
1
2 O
2 O
3 O
2 O
3. Perhatikan ,ambar berikut.
Kuat arus van, sedan, diukur besarnva
adalah ....
a. 3,1 A d. O,6o A
b. 1,7 A e. O,19 A
c. O,76 A
1. Suatu amperemeter berhambatan dalam 5 O. Jika
amperemeter itu dipasan, pada sumber te,an,an 12 V
(van, memiliki hambatan dalam), ternvata
menunjukkan arus 2 A. Jika suatu hambatan 5O
dipasan, paralel pada amperemeter itu, amperemeter itu
akan menunjukkan arus (dalam A) ....
a. O d. 3,1
b. 1,7 e. 1
c. 2
5. Hubun,an satuan berikut van, benar adalah ....
a. 1 ampere ~
joule
1
detik
b.
newton volt
1 ~1
coulomb ohm
c.
coulomb
1 volt ~1
detik
e.
ampere
1
detik
~1 coulomb
d.
volt newton
1 ~
meter coulomb
6. Suatu percobaan listrik dilakukan den,an men,ubah-
ubah hambatan n pada beda potensial van, tetap.
Orafik hubun,an kuat arus () dan hambatan hasil
percobaan tersebut ditunjukkan oleh ,rafik ....
I(A)
R(ohm)
I(A)
R(ohm)
I
R
I
R
I
R
I
R
I
R
I(A)
R(ohm) R(ohm)
I(A)
3 O
3 O 3 O 3 O
3 O
o. Ran,kaian hambatan seperti
pada ,ambar men,hasilkan
hambatan total sebesar ....
a. 3,5O d. 7,5O
b. 1,oO e. 9,OO
c. 6,1O
9. lima buah hambatan di-
ran,kai seperti ,ambar
berikut.
Hambatan pen,,anti antara a dan b adalah ....
a. 3O d. 2OO
b. 5O e. 25O
c. 6O
a b
3 O
9 O
18 O
10 O
6 O
2 O 3 O
4 O 2 O
6 O
1O. Perhatikan ,ambar berikut.
Kuat arus van, melalui
hambatan 6 O pada
,ambar tersebut adalah
....
a. 12 A d. 1,5 A
b. 6 A e. O,75 A
c. 3 A
11. 1ersedia ti,a lampu pijar van, masin,-masin, bertanda
11O V, 1OO W, dan sumber te,an,an 22O V. A,ar
dihasilkan nvala lampu 2OO W, lampu-lampu itu harus
dihubun,kan den,an sumber te,an,an den,an cara ....
a. dua lampu disusun paralel
b. dua lampu disusun seri
Tes Kompetensi Bab 8
200 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
16. Oambar berikut ini menun-
jukkan suatu ran,kai arus
searah.
Besar hambatan dalam r
adalah ....
c. ti,a lampu disusun seri
d. ti,a lampu disusun paralel
e. satu lampu disusun paralel den,an dua lampu
lain van, disusun seri
20 O
30 O
baterai
R = 2 O
I = 2 A
r
E = 20 V
5 O
6 O
12 O
R
8 O
G
12. lima buah lampu den,an
hambatan sama disusun seperti
pada ,ambar.
Pada te,an,an sumber 21 V
ternvata men,hasilkan kuat
L1
L2
L5
L3
L4 +
V
arus O,5 A. lampu van, memiliki ener,i listrik palin,
besar setelah 1O s adalah ..
a. l5 d. l2
b. l1 e. l1
c. l3
13. Perhatikan ran,kaian berikut.
Jika arus listrik van, men,alir
melalui hambatan 3O O
adalah O,1 A, kuat arus van,
melewati hambatan 2O O
adalah ....
a. O,1O A d. 1,5 A
b. O,15 A e. 2,O A
c. 1,O A
11. Perhatikan ran,kaian berikut.
1e,an,an antara titik A dan
B pada ran,kaian tersebut
A
B
8 V 2 V 3 V
2 O 2 O
adalah ...V.
a. 2 V d. o V
b. 1 V e. 1O V
c. 6 V
15. Sebuah aki memiliki ,,l 12 V dan hambatan dalam
O,1O. Jika aki ini diisi den,an arus 1O A, te,an,an antara
kedua terminalnva adalah ....
a. 11 V d. 11 V
b. 13 V e. 1O V
c. 12 V
a. 9,5O d. 2,5O
b. o,OO e. OO
c. 1,OO
17. Pada elemen elektrokimia, selama terjadi reaksi kimia
akan terjadi perubahan ener,i ... menjadi ener,i ....
a. listrik, kimia d. listrik, kalor
b. kalor, mekanik e. kimia, kalor
c. kimia listrik
1o. Perhatikan ,ambar berikut.
Jika sewaktu dihubun,-
kan den,an baterai ter-
nvata ,alvanometer me-
nunjukkan an,ka nol,
maka nilai hambatan n adalah ....
a. 5O d. 1OO
b. 6O e. 15O
c. oO
19. Seseoran, memakai setrika listrik van, bertuliskan 25O
W, 22O V. Setrika tersebut dipasan, pada te,an,an
22O V selama 2 jam. lner,i listrik van, terpakai oleh
setrika listrik itu adalah ....
a. 5,O 1O
2
J d. 9,O 1O
5
J
b. 3,O 1O
1
J e. 1,o 1O
6
J
c. 1,6 1O
5
J
2O. Sebuah bola lampu berukuran 3O V, 9O W. Jika hendak
dipasan, pada sumber te,an,an 12O V den,an dava tetap,
lampu harus diran,kaikan seri den,an hambatan ....
a. 1OO d. 1OO
b. 2OO e. 5OO
c. 3OO
1. 1i,a poton, kawat van, sama tebal dan sama panjan,
berturut-turut terbuat dari besi, baja, dan temba,a di-
sambun, menjadi satu. Antara kedua ujun, kawat diberi
beda potensial 591 V. Jika hambatan jenis masin,-masin,
adalah 1O
-7
Om, 1,o 1O
-7
Om dan 1,7 1O
-o
Om,
hitun, beda potensial antara kedua ujun, setiap kawat.
2. Perhatikan ,ambar berikut.
a. Hitun,
1
,
2
, dan
3
.
b. Berapa V
ab
'
B. ]awablah pertan,aan berikut ini dengan tepat.
b. Jika hambatan kawat pertama 2 ohm, hitun,
hambatan pen,,anti susunan kawat ini.
3. Perhatikan ran,kaian listrik pada ,amber berikut.
Hitun,lah
1
,
2
, dan
3
1. Dua buah lampu listrik masin,-masin, den,an
spesifikasi 11O V, 1O W dan 11O V, 3O W disusun seri
dan dihubun,kan ke sumber te,an,an 11O V.
1entukan:
a. kuat arus van, men,alir dalam ran,kaian,
b. dava disipasi pada lampu 11O V, 1O W,
c. dava disipasi pada lampu 11O V, 3O W.
32 V
a b c
15 V
d
10 O
5 O 4 O
I
3 I
1
I
2
a
b
6 V
10 V
8 V
I
3
I
1
I
2
2 O 4 O
3. 1i,a buah kawat disusun paralel. Perbandin,an
penampan, keti,a kawat tersebut adalah 1 : 1,5 : 2,
sedan,kan perbandin,an panjan,nva 2 : 1 : 5.
a. Hitun, arus pada kawat ke-2 dan ke-3 jika kawat
pertama 6 A.
201 Tes Kompetensi Fisika Semester 2
A. Spektrum
Gelombang
Elektromagnetik
B. Jenis-Jenis
Gelombang
Elektromagnetik
Gelombang
Elektromagnetik
Dewasa ini, peranan teknolo,i dalam kehidupan sehari-hari hampir
tak dapat dipisahkan. Di dalam men,emban,kan teknolo,i untuk
kehidupan manusia, lisika banvak meme,an, peranan pentin,. Studi
tentan, ,elomban, banvak melahirkan teknolo,i-teknolo,i baru van,
san,at bermanfaat ba,i kehidupan manusia.
Dalam bidan, telekomunikasi, pen,etahuan tentan, ,elomban,
elektroma,netik san,at diperlukan. 1elevisi, radio, telepon seluler, dan
riset luar an,kasa semuanva memanfaatkan ,elomban, elektroma,netik.
Apakah ,elomban, elektroma,netik itu' Dimanfaatkan dalam apa saja
,elomban, elektroma,netik tersebut' Pada bab ini, Anda akan
mempelajari ,elomban, elektroma,netik serta aplikasinva dalam
kehidupan sehari-hari. leh karena itu, pelajarilah bab ini secara
saksama.
mendeskripsikan spektrum gelombang elektromagnetik;
menjelaskan aplikasi gelombang elektromagnetik pada kehidupan sehari-hari.
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:
memahami konsep dan prinsip gelombang elektromagnetik.
Hasil yang harus Anda capai:
Teknologi satelit, unsur penting pendukung arus komunikasi dan
informasi dunia masa kini.
Bab
9
Sumber: www.boeing.com.
201
202 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
A. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Pada Bab 6, Anda telah mempelajari cahava serta sifat-sifatnva. Cahava
merupakan ,elomban, elektroma,netik. Apakah ,elomban, elektroma,netik
itu' Oelomban, elektroma,netik memiliki keunikan. Oelomban, elektro-
ma,netik dapat bersifat seperti ,elomban,, tetapi dapat ju,a bersifat partikel.
Oelomban, elektroma,netik diamati kali pertama oleh fisikawan dan
matematikawan, ]ames Clerk Maxwell (1o31-1o79). Maxwell
men,un,kapkan bahwa cahava adalah osilasi ener,i antara listrik dan
ma,net den,an menempatkan hasil penemuan Michael Iarada,
(1791-1o67) ke dalam bentuk matematika. Kemudian ,elomban,
elektroma,netik diban,kitkan dan dideteksi secara eksperimen oleh
Heinrich Hertz (1o57-1o91), delapan tahun setelah Maxwell menin,,al.
Oelomban, elektroma,netik merambat tanpa medium perantara. Seperti
halnva ,elomban, cahava, ,elomban, elektroma,netik dapat men,alami
refleksi (pemantulan), refraksi (pembiasan), dan interferensi.
Dalam percobaannva, Hertz memban,kitkan ,elomban, van,
memiliki frekuensi 1O
9
Hz. Oelomban, ini disebut ,elomban, radio.
Sekaran, frekuensi dalam rentan, ini di,unakan untuk mentransmisikan
sinval televisi dan radio. Oelomban, lM (sebutan untuk ,elomban,
elektroma,netik) telah dideteksi dalam rentan, frekuensi van, lebar.
Deretan frekuensi ,elomban, ini disebut spektrum ,elomban,
elektroma,netik, seperti terlihat pada Cambar 9.1 berikut.
Oelomban, radio dan ,elomban, mikro dapat dibuat secara
eksperimen men,,unakan alat. Oelomban,-,elomban, den,an frekuensi
ini dan ,elomban, lainnva dihasilkan oleh proses-proses alami, seperti
emisi dari atom-atom, molekul-molekul, dan nukleus. Pada umumnva,
,elomban, lM dihasilkan oleh percepatan elektron-elektron atau partikel-
partikel bermuatan lainnva.
Berdasarkan rentan, frekuensinva, ,elomban, lM dapat diba,i atas
beberapa jenis, di antaranva adalah Ver, Lu reuenc, (Vll), MeJ|um
reuenc, (Ml), H|| reuenc, (Hl), Ver, H|| reuenc, (VHl).
Vll hanva di,unakan oleh kapal selam dan untuk men,alirkan arus
pada jarin,an listrik. Sebaliknva, pen,,unaan utamanva adalah untuk
membawa bunvi berfrekuensi rendah atau sedan, termasuk ,etaran
infrasonik van, dihasilkan binatan,. Vll merupakan pembawa bunvi
Gambar 9.1
Spektrum gelombang
elektromagnetik.
Sebelum mempelajari konsep Celombang lekromagnetik, kerjakanlah soal-soal berikut dalam buku latihan.
Tes Kompetensi Awal
1. Apa van, Anda ketahui tentan, ,elomban, elektro-
ma,netik'
2. Men,apa cahava termasuk ,elomban, elektro-
ma,netik'
3. Jelaskan ba,aimana ,elomban, radio dapat dipancar-
kan melalui lapisan ionosfer'
1. Apakah suara adalah ,elomban, elektroma,netik'
Jika bukan, ,elomban, apakah suara itu'
Tokoh
Guglielmo Marconi
(1874 1937)
Guglielmo Marconi gagal dalam pe-
nerimaan mahasiswa di Universitas
Bologna, Italia, tetapi ayahnya dapat
mengatur untuk memasukkannya ke
dalam kuliah-kuliah dan laboratorium.
Setelah belajar mengenai percobaan-
percobaan dengan radio, ia membuat
ruang kerja di loteng rumahnya. Marconi
sebenarnya tidak menemukan hal
baru, karena gelombang radio telah
ditemukan sebelumnya. Bahkan,
desain alat pengirim dan penerima
meniru penemuan ilmuwan lainnya.
Anak muda ini berpikir tentang ke-
gunaan baru dari gelombang radio. Ia me-
nyadari bahwa ia dapat menggunakan
gelombang radio untuk mengirim
pesan-pesan tanpa melalui kawat. Tak
seorang pun sebelumnya memikirkan
hal tersebut.
Sumber: Eureka, 2000
Gelombang radio Gelombang micro
(misal: radar)
Inframerah Ultraviolet
Sinar-X
Sinar gamma
Telepon
seluler
Frekuensi
Sinar tampak
S
i
n
a
r
t
a
m
p
a
k
Radio
AM TV FM TV
Panjang gelombang (m)
60 Hz
10
2
10
4
10
6
10
8
10
10
10
12
10
14
10
16
10
18
10
20
10
2
3 10
4
m 10
6
3 10
10
3 10
4
m 10
14
3 10
8
m 10
18
3 10
12
m
203 Gelombang Elektromagnetik
sampai sekitar 2O kHz. Vll ju,a di,unakan komunikasi jarak jauh
(beberapa ribu kilometer) dan untuk eksperimen oleh para ilmuwan.
Hl di,unakan untuk tujuan siaran re,ional, sedan,kan Ml
di,unakan untuk siaran internasional (ur|Ju|Je |rcJccs:|n). Hl hanva
memiliki rentan, frekuensi antara 1,o MHz sampai 3O MHz van, dikenal
den,an ,elomban, pendek. Oelomban, pendek di,unakan oleh semua
lavanan radio dan operator untuk komunikasi jarak jauh, siaran, dan operasi
radar trans-horizon.
VHl dan UHl mulai dari 3O MHz sampai di atas 1 OHz dan di,una-
kan untuk siaran televisi dan radio ju,a untuk komunikasi telepon seluler.
Di atas frekuensi ini, Anda temukan ,elomban, mikro. Oelomban,
ini berasal dari alat-alat rumah tan,,a, seperti oten m|cructe, Lcc| -rec
|e:ur| (lAN).
Spektrum selanjutnva adalah sinar inframerah, sinar tampak, dan sinar
ultraviolet. Kemudian, pada spektrum terakhir lain ditemukan sinar
dan sinar .
Hubun,an antara frekuensi (j), panjan, ,elomban, (

), dan cepat
rambat cahava (c) adalah:
Radio pemancar lM dapat ditan,kap pada frekuensi 1,75 MHz. Berapa panjan,
,elomban, radio pemancar itu'
]awab:
Diketahui:
j ~ 1,75 MHz ~ 1,75 1O
6
Hz
c ~ 3 1O
o
m/s
Untuk menvelesaikannva, ,unakan Persamaan (9-1).
c f maka
c
f
~
o
6
31O m/s
1,751O Hz
~ 171,13 m.
Jadi, panjan, ,elomban, radio pemancar adalah 171,13 m.
c f
(9-1)
Keteran,an:
c ~ cepat rambat cahava (3 1O
o
) m/s

~ panjan, ,elomban, (meter)


j ~ frekuensi (hertz)
Tes Kompetensi Subbab A
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Apa van, dimaksud den,an ,elomban, elektro-
ma,netik' Apa perbedaannva den,an ,elomban,
mekanik'
2. Apa van, dimaksud den,an spektrum ,elomban,
elektroma,netik'
3. Pada spektrum ,elomban, elektroma,netik,
terdapat bermacam-macam jenis ,elomban,
van, dibedakan berdasarkan frekuensinva.
Jelaskan setiap spektrum beserta aplikasinva
dalam teknolo,i.
1. 1entukanlah panjan, ,elomban, elektro-
ma,netik di dalam ruan, hampa jika di-
ketahui frekuensi ,elomban, tersebut 6 MHz.
Contoh 9.1
Kata Kunci
gelombang elektromagnetik
spektrum
Extra Low Frequency (ELF)
Very Low Frequency (VLF)
Medium Frequency (MF)
High Frequency (HF)
Very High Frequency (VHF)
Ultra High Frequency (UHF)
sinar inframerah
sinar tampak
sinar ultraviolet
sinar-X
sinar gamma
204 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
a. Sistem AM (Amplitudo Modulasi)
Oelomban, bunvi berfrekuensi rendah dibawa oleh ,elomban, radio
van, berfrekuensi tin,,i. Paket ,elomban, tersebut dipancarkan melalui
,elomban, radio seba,ai perubahan amplitudo. Oelomban, radio memiliki
amplitudo van, berbeda-beda sesuai den,an ,elomban, bunvi van,
dibawanva, den,an frekuensi ,elomban, radionva tetap. Modulasi
amplitudo pada pancaran radio lM dilukiskan pada Cambar 9.2.
Oelomban, suara van, dibawa oleh ,elomban, radio seba,ai akibat
perubahan amplitudo dapat den,an mudah dipantulkan oleh lapisan ionosfer,
vaitu lapisan an,kasa van, men,andun, muatan listrik. Pancaran radio
AM dapat menjan,kau tempat-tempat van, jauh. Pantulan ,elomban, ra-
dio pada lapisan ionosfer diperlihatkan pada Cambar 9.3.
b. Sistem FM (Frekuensi Modulasi)
Oelomban, bunvi dibawa oleh ,elomban, elektroma,netik dalam
bentuk modulasi frekuensi, di mana frekuensinva berubah-ubah dan
amplitudonva tetap. Sistem ini memiliki kelemahan, vakni jarak
jan,kauannva van, terbatas, sebab sukar dipantulkan. Modulasi frekuensi
pada pemancar radio lM dilukiskan pada Cambar 9.4.
Sistem lM memiliki kualitas suara van, baik dan bebas dari interferensi
van, merusak sinval-sinval frekuensi ,elomban,, tetapi mudah men,alami ,an,,u-
an kelistrikan di udara, dan tidak dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer.
leh karena ,elomban, lM tidak dapat dipantulkan oleh lapisan
ionosfer, akibatnva ,elomban, lM ini tidak dapat mencapai tempat-
tempat van, jauh. leh sebab itu, dibutuhkan stasiun-stasiun pen,hubun,
(relai) van, dapat memancarkan kembali ,elomban,-,elomban, van,
diterimanva a,ar jarak jan,kauannva semakin meluas. Stasiun-stasiun
pen,hubun, tersebut dilukiskan pada Cambar 9.5.
Gambar 9.3
Pantulan gelombang radio oleh
ionosfer.
Gambar 9.4
Modulasi frekuensi pada radio
pemancar FM.
Bumi
gelombang
radio
ionosfer
Gambar 9.2
Modulasi amplitudo pada
pancaran radio AM.
Anda pasti men,etahui radio lM dan radio AM, bukan' Bersama kelompok belajar
Anda, carilah informasi men,enai apa van, dimaksud radio lM dan radio AM. Apa
perbedaan di antara keduanva, dan ba,aimana jan,kauan frekuensi kedua jenis
radio tersebut. Jika diperlukan, berkunjun,lah ke salah satu stasiun di daerah Anda.
Buatlah laporan dari ke,iatan ini, dan kumpulkan tu,as tersebut kepada ,uru Anda.
Mari Mencari Tahu
Gambar 9.5
Untuk mengirimkan gelombang FM
diperlukan antena pemancar.
B. Jenis-Jenis Gelombang Elektromagnetik
1. Gelombang Radio
Oelomban, radio merupakan ,elomban, elektroma,netik dan merambat
den,an kecepatan cahava, vaitu 3 1O
o
m/s. Oelomban, radio memiliki
daerah frekuensi antara 1O
1
Hz sampai 1O
7
Hz dan di,unakan seba,ai alat
komunikasi atau pembawa informasi dari suatu tempat ke tempat lain.
Sifat ,elomban, radio mudah dipantulkan oleh lapisan ionosfer Bumi
sehin,,a ,elomban, radio dapat mencapai tempat-tempat di Bumi van,
jaraknva san,at jauh dari pemancar radio.
Oelomban, radio di,unakan dalam sistem pembicaraan jarak jauh van,
tidak men,,unakan kawat pen,hantar. Oelomban, elektroma,netik
bertindak seba,ai pembawa ,elomban, audio (suara). Ada dua macam
cara untuk membawa ,elomban, bunvi ke penerimanva, vaitu den,an sistem
amplitudo modulasi dan sistem frekuensi modulasi (AM dan lM).
205 Gelombang Elektromagnetik
2. Gelombang Televisi
Oelomban, televisi memiliki frekuensi van, lebih tin,,i daripada
,elomban, radio. Oelomban, ini merambat lurus dan tidak dapat
dipantulkan oleh lapisan-lapisan atmosfer Bumi. Oelomban, mikro van,
di,unakan untuk siaran televisi hanva dapat diterima oleh pesawat
penerima jika ,elomban, tersebut tidak terhalan, dari pemancarnva. Hal
ini dikarenakan ,elomban, televisi tidak dapat melewati len,kun,an-
len,kun,an atau permukaan tin,,i rendahnva (relief) Bumi. Untuk
men,atasi hal itu, jika ,elomban, terhalan, oleh sebuah ,unun, maka di
puncak ,unun, atau di kaki ,unun, itu akan dipasan, sebuah stasiun relai.
Adapun untuk komunikasi jarak jauh dipasan, satelit buatan pada
ketin,,ian tertentu dari Bumi. Satelit dapat di,unakan seba,ai stasiun
relai untuk siaran televisi, radio, telepon, tele,rap, dan lain seba,ainva.
lun,si stasiun relai adalah untuk menerima ,elomban, elektroma,netik
dari stasiun pemancar, kemudian memancarkan ,elomban, itu ke daerah
seberan,nva.
3. Gelombang Radar
Radar sin,katan dari ncJ| De:ec:|n cnJ ncn|n adalah termasuk
salah satu ,elomban, elektroma,netik den,an frekuensi sekitar 1O
1O
hertz.
Antena radar dapat berfun,si seba,ai pemancar dan penerima ,elomban,.
Pancaran ,elomban, radar terarah dalam bentuk pulsa dalam selan, waktu
tertentu. Jika pulsa tersebut men,enai sasaran, misalnva pesawat terban,,
akan ada pulsa pantul van, seba,ian akan diterima kembali oleh antena
radar. Jika selan, waktu antara pancaran dan penerimaan adalah t dan
kecepatan perambatan ,elomban, radar dinvatakan den,an c, jarak sasaran
ke radar dapat ditentukan seba,ai berikut.
s ~
2
c :
Selain mendeteksi objek seperti pesawat terban,, di lndonesia radar
di,unakan untuk pen,amatan cuaca seperti van, dimiliki lAPAN
(lemba,a Penerban,an dan Antariksa Nasional). Di antaranva lAPAN
memiliki Radar Atmosfer Khatulistiwa atau uc:r|c| -:ms|ere ncJcr
(-n) van, berada di ketin,,ian kuran, lebih 9OO m di atas permukaan
laut, di Kototaban, Sumatra Barat, seperti pada ,ambar Cambar 9.7.
Radar tersebut dirancan, salah satunva untuk memantau arah, kecepatan
an,in dan turbulensi secara sederhana. Cara kerja radar men,irimkan
sinval (pulsa ,elomban,) ke udara. Kemudian, partikel-partikel pembentuk
cuaca memantulkan kembali sinval dan diterima oleh penerima ,elomban,
dalam radar tersebut.
4. Sinar Inframerah
Radiasi inframerah meliputi frekuensi 1O
11
- 1O
11
Hz. lrekuensi ini dapat
dihasilkan oleh ,etaran atom-atom dalam bahan. Oetaran atom-atom pada
suatu molekul dapat ju,a memancarkan ,elomban, elektroma,netik pada
frekuensi-frekuensi van, khas dalam daerah inframerah. Spektroskopi
inframerah merupakan salah satu alat van, pentin, untuk mempelajari
struktur molekul. Di sampin, itu, den,an men,,unakan plat-plat potret
van, peka terhadap ,elomban, inframerah, pesawat udara van, terban,
(9-2)
Gambar 9.7
Radar Atmosfer Khatulistiwa atau
Equatorial Atmosphere Radar (EAR)
Sumber: www.lapan.go.id
satelit
penerima
pemancar
Gambar 9.6
Gelombang televisi dipancarkan
dan disebarluaskan melalui
satelit.
206 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
tin,,i ataupun satelit-satelit di luar an,kasa dapat membuat potret-potret
permukaan bumi den,an memper,unakan ,elomban, inframerah.
5. Sinar Tampak
Sinar van, dapat membantu pen,lihatan Anda, a,ar benda-benda
tampak oleh mata disebut sinar tampak atau cahava tampak. Sinar tampak
berada di daerah frekuensi van, cukup sempit den,an panjan, ,elomban,
antara 3.9OO A-7.oOO A den,an spektrum warna: merah, jin,,a, kunin,,
hijau, biru, nila, dan un,u.
6. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet dihasilkan oleh atom-atom dalam nvala listrik.
Kebanvakan atom memancarkan sinar den,an frekuensi van, khas di daerah
sinar tampak dan sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet memiliki frekuensi antara
1O
15
-1O
16
Hz. Hal ini memun,kinkan pen,enalan unsur-unsur dalam suatu
bahan den,an teknik se|:rs||. Sinar ultraviolet van, dihasilkan oleh
matahari, jika men,enai tubuh secara lan,sun, dapat menimbulkan penvakit
kulit. Beruntun,, di atmosfer Bumi terdapat lapisan ozon van, dapat
menverap sinar ultraviolet. leh karena itu, san,at pentin, untuk menja,a
a,ar lapisan ozon tidak hilan,.
7. Sinar-X
Sinar-X ini ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rntgen, sehin,,a sinar-X
serin, disebut den,an sinar Ront,en. Sinar-X dihasilkan den,an
menembakkan elektron dalam tabun, ruan, hampa pada permukaan
kepin, lo,am. Panjan, ,elomban, sinar-X san,at pendek sehin,,a memiliki
dava tembus van, kuat. lrekuensinva antara 1O
16
-1O
2O
hertz. Sinar-X ini
banvak di,unakan dalam bidan, kedokteran maupun dalam bidan,
industri.
8. Sinar Gamma
Sinar ,amma memiliki frekuensi antara 1O
2O
-1O
25
hertz. Sinar ,amma merupa-
kan ,elomban, elektroma,netik van, memiliki frekuensi terbesar. Sinar
,amma dihasilkan oleh inti-inti atom van, tidak stabil. Sinar ,amma memiliki
dava tembus van, san,at besar sehin,,a dapat menembus pelat besi den,an
ketebalan beberapa cm.
Tes Kompetensi Subbab B
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Dalam keadaan apakah suatu muatan listrik akan
meradiasikan ,elomban, elektroma,netik'
2. 1entukan rentan, panjan, ,elomban, untuk cahava
tampak van, memiliki frekuensi antara 1,O 1O
11
Hz
(cahava merah) dan 7,9 1O
11
Hz (cahava un,u).
Nvatakan jawaban Anda dalam nanometer.
3. Sebuah radar anti pesawat udara mendeteksi sebuah
pesawat terban,. Hal ini diketahui setelah ,elomban,
radar dipancarkan dalam selan, waktu 3 1O
-6
s.
Berapa jauh pesawat itu dari radar'
1. Sebuah pulsa ,elomban, radar dipantulkan oleh sebuah
pesawat terban, van, sedan, melintas pada jarak
tertentu dan diterima kembali oleh pesawat terban,
dalam waktu O,o s. Berapa jarak pesawat ke radar'
5. Untuk men,ukur kedalaman laut di,unakan
,elomban, elektroma,netik dan dipantulkan kembali
dalam waktu 6Os . Jika indeks bias air laut
1
3
, berapa
kedalaman laut'
Kata Kunci
gelombang radio
Amplitudo Modulasi (AM)
Frekuensi Modulasi (FM)
radio detection and ranging
(radar)
Medium Frequency (MF)
Ionosfer
stasiun pemancar
sinar inframerah
sinar tampak
sinar ultraviolet
sinar-X
sinar gamma
UV
400 nm 500 nm 600 nm 700 nm
IR
Ungu Biru Hijau Kuning Oranye Merah
Gambar 9.8
Spektrum sinar tampak di antara
sinar ultraviolet
207 Gelombang Elektromagnetik
Peta Konsep
Setelah mempelajari bab ini, tentunya Anda telah
memahami spektrum gelombang elektromagnetik dan
perbedaan antara sinar-sinarnya. Dapatkah Anda
menyebutkan penggunaan-penggunaan sinar tersebut
pada perkembangan teknologi saat ini? Adakah materi
yang belum Anda pahami? Diskusikan permasalahan
Anda bersama teman-teman Anda dengan bimbingan
guru Anda.
Refleksi
Rangkuman
1. Oelomban, elektroma,netik dapat bersifat
seperti ,elomban, dan ju,a seperti partikel
2. Seba,ai ,elomban,, ,elomban, elektroma,netik
dapat men,alami refleksi (pemantulan), refraksi
(pembiasan) dan interferensi.
3. Contoh-contoh ,elomban, elektroma,netik di-
antaranva ,elomban, radio, ,elomban, televisi,
,elomban, radar, sinar inframerah, sinar tampak,
sinar ultraviolet, sinar-X, dan sinar ,amma.
1. Ada dua macam cara membawa ,elomban, bunvi
ke penerimanva, vaitu den,an sistem amplitudo
modulasi (AM) dan frekuensi moduloasi (lM).
5. Satelit di,unakan seba,ai stasiun relai untuk
siaran televisi, radio, telepon, dan tele,rap.
6. lun,si stasiun relai adalah untuk menerima
,elomban, elektroma,netik dari stasiun
pemancar, kemudian memancarkan ,elom-
ban, itu ke daerah seberan,nva.
Oelomban,
Radar
Sinar
lnframerah
Sinar
1ampak
Sinar
Ultraviolet
Oelomban,
Radio
Oelomban,
1elevisi
contohnva
Celombang
lektromagnetik
Sinar-X Sinar Oamma
208 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
A. Pilihlah salah satu jawaban ,ang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.
1. Kecepatan perambatan ,elomban, elektroma,netik
ber,antun, pada ....
a. frekuensi ,elomban,
b. panjan, ,elomban,
c. frekuensi dan panjan, ,elomban,
d. permitivitas dan permeabilitas medium
e. pernvataan a, b, c, dan d salah
2. Oelomban, elektroma,netik tidak dipen,aruhi oleh
medan ma,netik maupun medan listrik, hal ini
disebabkan ,elomban, elektroma,netik ....
a. memiliki kecepatan tin,,i
b. tidak bermassa
c. tidak bermuatan listrik
d. tidak bermassa dan tidak bermuatan listrik
e. memiliki frekuensi van, tin,,i
3. Sinar-X memiliki dava tembus san,at besar, hal ini
disebabkan ....
a. sinar-X merupakan ,elomban, elekroma,netik
b. sinar-X memiliki panjan, ,elomban, san,at
pendek
c. frekuensi sinar-X san,at kecil
d. sinar-X memiliki kecepatan van, san,at besar
e. sinar-X tidak bermuatan listrik
1. Oelomban, elekroma,netik merambat den,an kelajuan
3 lO
o
m/s. Jika panjan, ,elomban, elektroma,netik
tersebut 1OO nm, frekuensi ,elomban, tersebut
adalah....
a. 3,3 1O
-16
Hz
b. 1,3 1O
-16
Hz
c. O,3 1O
-16
Hz
d. 3,3 1O
-15
Hz
e. 3 1O
-15
Hz
5. Pada spektrum ,elomban, elektroma,netik berikut
van, memiliki panjan, ,elomban, terpendek adalah....
a. sinar ,amma
b. sinar-X
c. sinar ultraviolet
d. sinar inframerah
e. ,elomban, mikro
6. Pada spektrum ,elomban, elektroma,netik, van,
memiliki panjan, ,elomban, terpanjan, adalah ....
a. sinar ,amma
b. ,elomban, radio
c. ,elomban, ultraviolet
d. ,elomban, mikro
e. sinar-X
7. Panjan, ,elomban, radio AM den,an frekuensi
1.OOO KHz adalah ....
a. 1OO m
b. 2OO m
c. 3OO m
d. 1OO m
e. 5OO m
o. Peranan ionosfer dalam perjalanan ,elomban, radio
adalah seba,ai ....
a. medium perambatan
b. pemantul
c pen,hambat
d. pen,uat
e. pelemah
9. Jan,kauan ,elomban, radio lM lebih sempit daripada
,elomban, radio AM karena ....
a. ,elomban, radio lM lebih cepat daripada
,elomban, AM
b. ,elomban lM tidak dipantulkan lapisan ionosfer
c. ,elomban, lM memiliki frekuensi lebih rendah
daripada AM
d. ,elomban, AM memiliki frekuensi lebih tin,,i
daripada lM
e. ,elomban, lM panjan, ,elomban,nva lebih
besar daripada AM
1O. Untuk memotret permukaan Bumi, ,elomban, van,
di,unakan pesawat udara adalah ....
a. radio
b. televisi
c. inframerah
d. sinar tampak
e. sinar ,amma
B. ]awablah pertan,aan berikut ini dengan tepat.
1. Oelomban, radio lM memiliki frekuensi 1OO MHz.
Berapakah panjan, ,elomban,nva'
2. Dalam bidan, apa sajakah ,elomban, elektroma,netik
di,unakan'
3. Men,apa sinar-X memiliki dava tembus van, kuat'
1. Oambarkanlah perjalanan ,elomban, radio di Bumi
dari sebuah sumber van, berada di Bumi.
5. Oambarkanlah perjalanan 1V dari pemancar sampai
ke penerima.
Tes Kompetensi Bab 9
209 Proyek Semester 2
lup
Sumber: Unesco Source book for Science Teaching, 1962
tripleks
labu
bundar
lampu mobil
mangkuk lampu
film
kotak
kotak
Proyek Semester 2
Pada semester ini, Anda telah mempelajari tentan, konsep cahava dan optik,
serta listrik dinamis. Untuk menin,katkan pemahaman men,enai konsep tersebut,
Anda ditu,askan untuk melakukan ke,iatan semester secara berkelompok (3-1 oran,).
lan,kah ke,iatan van, harus Anda lakukan, diuraikan pada Provek Semester 2 ini.
Seba,ai tu,as akhir ke,iatan, Anda sekelompok harus membuat laporan ke,iatan
semester van, akan dipresentasikan di akhir semester di hadapan kelompok lain dan
,uru lisika Anda. Sistematika penulisan laporannva terdiri atas: Judul, 1ujuan, Alat
dan Bahan, Prosedur Percobaan, Data, Analisis Data, serta Kesimpulan dan Saran
terhadap penelitian van, telah dilakukan.
Membuat Proyektor
Tujuan Kegiatan
1. Meran,kai suatu provektor sederhana
2. Men,amati cara kerja provektor
Alat dan Bahan
1. Papan landasan berukuran 1O cm 1O cm 3 cm
2. 1ripleks 2O cm 25 cm van, dilubun,i sebesar film (35 mm 23 mm)
3. labu bundar berisi air seba,ai lensa kondensator
1. lup (kaca pembesar)
5. lampu mobil pada man,kuk lampu
Prosedur Percobaan
1. Susunlah alat-alat pada ,ambar (percobaan dilakukan di ruan, ,elap).
2. lampu pada man,kuk diletakkan di atas kotak, pada sisi-sisi kotak disimpan
poton,an kecil kavu untuk membatasi kotak sehin,,a kotak dapat dimaju-
mundurkan pada arah memanjan,.
3. letakkan labu bundar berisi air di antara lampu dan tripleks.
1. Atur jaraknva sehin,,a sinar lampu merata pada celah bin,kai film.
5. 1ancapkan lup pada kotak, sisi-sisi kotak disimpan poton,an kavu kecil untuk
membatasi kotak sehin,,a kotak dapat dimajumundurkan pada arah memanjan,.
6. Atur jaraknva sehin,,a bavan,an film dapat terlihat jelas.
7. Apa fun,si labu berisi air pada ran,kaian alat'
o. Menurut Anda, ba,aimana cara meletakkan film, te,ak atau terbalik' Men,apa
demikian'
9. Hitun,lah berapa fokus lensa pembesar (lup) berdasarkan jarak-jarak van,
diperoleh dalam alat percobaan.
1O. Kesimpulan apa van, dapat Anda peroleh dari percobaan ini'
210 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
A. Pilihlah salah satu jawaban ,ang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.
1. Dua buah cermin datar diletakkan den,an sudut 6O
satu sama lain. Sebuah lilin diletakkan di antara kedua
cermin itu. Banvaknva bavan,an lilin van, terlihat di
dalam cermin adalah ....
a. 3 buah d. 7 buah
b. 5 buah e. o buah
c. 6 buah
2. Dua buah cermin datar X dan salin, berhadapan dan
membentuk sudut 6O. Seberkas sinar menuju X den,an
sudut datan, 6O hin,,a dipantulkan ke . Sinar tersebut
menin,,alkan den,an sudut pantul sebesar ....
a. O d. 6O
b. 3O e. 9O
c. 15
(UMPTN 2000)
3. Sebuah benda terletak pada jarak 15 cm di depan
cermin cekun, van, berjari-jari 2O cm. Bavan,an benda
van, terbentuk oleh cermin adalah ....
a. nvata, terbalik, diperbesar
b. nvata, terbalik, diperkecil
c. nvata, te,ak, diperbesar
d. mava, te,ak, diperbesar
e. mava, te,ak, diperkecil
1. Sebuah benda tin,,i 6 cm terletak 3O cm di depan
cermin cembun, van, memiliki jari-jari kelen,kun,an
~ 1O cm. 1in,,i bavan,annva adalah ....
a. 2,O cm d. 3,6 cm
b. 2,1 cm e. 1,6 cm
c. 3,O cm
5. Sebuah keleren, berada di dalam bak van, berisi air
sedalam 1O cm. Seseoran, melihat bavan,an keleren,
den,an sudut pen,lihatan 15 dari atas bak air. Jika
indeks bias air ~ 1/3, jarak bavan,an keleren, terhadap
permukaan air adalah ....
a. 6,25 cm d. 9,o2 cm
b. 7,62 cm e. 1O,25 cm
c. o,25 cm
6. Dalam suatu ruan,an bersuhu 29o K. Jika dinvatakan
dalam skala Celsius, besarnva adalah ....
a. 15C d. 2OC
b. 17C e. 25C
c. 19C
7. 1itik lebur timah hitam ~ 626l. Jika dinvatakan dalam
skala Celsius besarnva adalah ....
a. 9OC d. 3OOC
b. 15OC e. 33OC
c. 275C
o. Dalam Sl, satuan koefisien muai panjan, zat padat
adalah ....
a. (C)
-1
d. m
b. K e m
-1
c. K
-1
9. Pada suhu 3OO K, batan, temba,a van, koefisien muai
linearnva 17 1O
-6
/C memiliki panjan, 12 cm. Jika
suhu batan, dijadikan 35O K, panjan, batan, temba,a
menjadi ....
a. 12,O1O2 cm d. 12,O321 cm
b. 12,O2O1 cm e. 12,O21O cm
c. 12,O1O2 cm
1O. Air pada suhu antara OC sampai 1 C memiliki ....
a. berat minimum
b. massa maksimum
c. volume maksimum
d. massa jenis maksimum
e. massa jenis minimum
11. Ke dalam sebuah bejana van, berisi c ,ram air 3OC
dimasukkan | ,ram es -2C. Setelah isi bejana diaduk
ternvata semua es melebur. Jika massa bejana diabai-
kan, kalor jenis es ~ O,5 kal/,ramC dan kalor lebur
es ~ oO kal/, maka besar perbandin,an antara c dan |
adalah ....
a. 27 : 1O d. 3 : o
b. o : 3 e. 1 : 3O
c. 1O : 27
Tes Kompetensi Fisika
Semester 2
12. lmisivitas benda A ~
1
2
kali emisivitas benda B dan
suhu benda A ~ 2 kali benda B. lner,i kalor van,
dipancarkan tiap detik tiap satuan luas oleh benda A
sama den,an ....
a. 32 kali benda B
b. 16 kali benda B
c. o kali benda B
d. 1 kali benda B
e. 1 kali benda B
13. leh karena pen,aruh panjan,nva pen,hantar, pada
ran,kaian listrik timbul arus sebesar 1OO mA. Upava
van, dilakukan a,ar kuat arusnva menjadi oOO mA
adalah ....
a. panjan, pen,hantar ditambah menjadi dua kalinva
b. di,anti pen,hantar sejenis van, berdiameter
seten,ahnva
c. di,anti pen,hantar sejenis van, berdiameter dua
kalinva
d. panjan, pen,hantar dikuran,i menjadi seten,ahnva
e. di,anti pen,hantar lain van, lebih kecil hambatan
jenisnva.
211 Tes Kompetensi Fisika Semester 2
11. lnam buah elemen van, memiliki ,,l ~ 1,5 V dan
hambatan dalam ~ O,25 dihubun,kan secara seri.
Jika ran,kaian ini ujun,-ujun,nva dihubun,kan
den,an hambatan 1,5 , te,an,an jepitnva adalah
....
a. 5,65 V d. o,OO V
b. 6,75 V e. 9,OO V
c. 7,5O V
15. lmpat buah elemen van, masin,-masin, ber-,,l 1,5 V
dan memiliki hambatan dalam ~ O,5 disusun paralel.
Oava ,erak listrik total dan hambatan dari susunan
tersebut adalah ....
a. 1,5 V dan O,25
b. 1,5 V dan O,125
c. 1,5 V dan O,5
d. 6,O V dan O,125
e. 6,O V dan 2,O
16. Pernvataan van, benar pada proses pemakaian
(pen,oson,an) aki van, elektrolitnva asam sulfat adalah
....
a. kedua elektroda Pb
2
dan Pb berubah menjadi
Pb
3

1
b. kedua elektroda Pb
2
dan Pb berubah menjadi
Pb
3
c. kedua elektroda Pb
2
dan Pb berubah menjadi
PbS
1
d. kedua elektroda berubah menjadi Pb seba,ai anode
dan Pb
2
seba,ai katode
e. kedua elektroda berubah menjadi Pb seba,ai
katode dari Pb
2
seba,ai anode
17. Selama berlan,sun, reaksi kimia pada elemen
elektrokimia, akan terjadi perubahan ener,i ....
a. listrik menjadi ener,i kimia
b. kimia menjadi ener,i listrik
c. kalor menjadi ener,i mekanik
d. listrik menjadi ener,i kalor
e. kimia menjadi ener,i kalor
1o. Di antara elemen berikut, van, bukan merupakan
elemen primer adalah ....
a. elemen Volta d. batu baterai
b. elemen Daniell e. akumulator
c. elemen Weston
19. Berikut ini, van, bukan termasuk ,elomban, elektroma,-
netik, kecuali ....
a. sinar ,amma
b. sinar-X
c. ,elomban, 1V
d. ,elomban, radio
e. ,elomban, bunvi
2O. Pada spektrum ,elomban, elektroma,netik, van,
memiliki frekuensi palin, tin,,i adalah ....
a. sinar ,amma
b. sinar-X
c. sinar ultraviolet
d. radio lM
e. radio AM
1. Sebuah cermin cembun, memiliki jari-jari
kelen,kun,an 2O cm. Jika sebuah benda titik
diletakkan pada jarak 11 cm dari cermin, hitun,lah
jarak bavan,an ke cermin.
2. lima ratus ,ram es pada suhu -16 C dimasukkan ke
dalam sebuah kalorimeter van, berisi 1OOO ,ram air
pada 2O C. Kalorimeter itu dibuat dari temba,a van,
massanva 27o ,ram. jika tidak ada panas van, hilan,
pada sistem, hitun,lah suhu akhir sistem tersebut.
B. ]awablah pertan,aan berikut dengan tepat.
3. Sebuah karbon berbentuk balok den,an ukuran
panjan, 5O cm, lebar 1,O cm, dan tin,,i 1,O cm.
Berapakah hambatan van, diukur di antara
penampan, berbentuk perse,i tersebut.
1. Sebuah rel baja mempunvai lebar luas penampan, 7,1
inci
2
. Berapakah hambatan dari 1O mil lintasan
tun,,alnva'
5. Men,apa untuk tanda bahava di,unakan warna
merah'
212 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
A. Pilihlah salah satu jawaban ,ang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.
1. Sebuah alat ukur panjan, memiliki nilai skala terkecil
O,5 mm. Hasil pen,ukuran panjan, pulpen van,
mun,kin diperoleh dari alat ukur tersebut adalah ....
a. (15O,62 O,5O) mm
b. (151,OO O,5O) mm
c. (15O,2O O,25) mm
d. (15O,5O O,25) mm
e. (15O,62 O,25) mm
2. Berikut ini van, tidak termasuk besaran pokok
adalah ....
a. panjan, d. suhu
b. massa e. waktu
c. te,an,an
3. Ketut men,endarai sepeda motor den,an kelajuan
rata-rata 1OO km/jam. Jika dinvatakan dalam satuan
knot (1 knot ~ 1,15 mil/jam) kelajuannva tersebut
adalah ....
a. 52,O knot d. 55,O knot
b. 53,O knot e. 56,O knot
c. 51,O knot
1. Kalor jenis suatu zat dirumuskan dalam persamaan
Q
c
m T

, den,an Q adalah banvaknva kalor van,


dibutuhkan (joule), m adalah massa zat (k,), dan T
adalah perubahan suhu (K). Dimensi kalor jenis (c)
adalah ....
a. |M] | ]
-1
b. |M] |l]
-1
|1]
-2
c. |M] |l]
2
|1]
-2
d. |l]
2
|1]
-2
| ]
-1
e. |l] |1]
-2
| ]
-1
5. Sebuah benda dikenai ,ava te,ak lurus terhadap bidan,
landasan sebesar 5 N dan 15 terhadap bidan, landasan
tersebut sebesar 5 N. Resultan ,ava van, bekerja pada
benda adalah ....
a. 1O,O N d. 7,5 N
b. 9,2 N e. 5,O N
c. o,6 N
6. Dua buah vektor c ~ 1i - 1j dan vektor | ~ 3i 1j.
Panjan, vektor c van, merupakan penjumlahan vektor
a dan vektor | adalah ....
a. 3 satuan d. 6 satuan
b. 1 satuan e. 7 satuan
c. 5 satuan
7. Besar sudut van, dibentuk vektor A ~ 3i 3j
terhadap sumbu-\ adalah adalah ....
a. 15 d. 6O
b. 3O e. 75
c. 15
o. Perhatikan ,ambar berikut.
Oava resultan van, dialami benda tersebut adalah ....
a. 3 N d. (3 - 2 3) N
b. 2 3 N e. (2 - 3 3) N
c. 3 3 N
9. Dua buah ,ava (setitik tan,kap) salin, te,ak lurus,
besarnva masin,-masin, 12 N dan 5 N. Besar resultan
kedua ,ava tersebut adalah ....
a. 17 N d. 9 N
b. 15 N e. 7 N
c. 13 N
(UAN 2002)
1O. Joko men,endarai sepeda motor van, ber,erak lurus
den,an kecepatan van, ditunjukkan pada ,rafik
berikut.
Jarak van, ditempuh Joko selama 7 sekon adalah ....
a. 95 m d. 11O m
b. 1OO m e. 115 m
c. 1O5 m
11. Sebuah benda dijatuhkan dari ketin,,ian | di atas
tanah. Setelah sampai di tanah kecepatannva 1O m/s,
maka waktu van, diperlukan untuk mencapai
ketin,,ian
1
2
| dari tanah ( ~ 1O m/s
2
) adalah ....
a.
1
2
2
sekon d. 5 sekon
b. 1 sekon e. 5 2 sekon
c. 2 sekon
(UAN 2002)
Tes Kompetensi Akhir
3 N
3 N
3 N
150
)
t (s)
v (m/s)
213 Tes Kompetensi Akhir
12. Oultom berjalan dari kelas menuju taman den,an
kecepatan konstan 1,5 m/s selama 1O sekon. Dari tempat
itu, ia dapat kembali la,i ke kelas den,an berlari selama
7,5 sekon. Kecepatan Oultom saat berlari ke kelasnva
adalah ....
a. 1,2 m/s d. 1,o m/s
b. 1,1 m/s e. 2,O m/s
c. 1,6 m/s
13. Setiap benda van, ber,erak secara beraturan dalam
suatu lintasan bentuk lin,karan maka ....
a. vektor kecepatannva tetap
b. vektor percepatannva tetap
c. ,avanva tetap
d. momentum linearnva tetap
e. semua jawaban di atas salah
11. Seoran, anak duduk di atas kursi pada permainan
bian,lala (kincir) van, berputar vertikal. Jika
percepatan ,ravitasi Bumi 1O m/s
2
dan jari-jari bian,lala
tersebut 2,5 m, laju maksimum bian,lala tersebut a,ar
anak tidak terlepas dari tempat duduknva adalah ....
a. o m/s d. 2 m/s
b. 6 m/s e. 1 m/s
c. 1 m/s
15. Sebuah benda den,an massa 1O k, diikat den,an tali
dan diputar sehin,,a lintasan benda berbentuk
lin,karan vertikal den,an jari-jari 1 m. Oava te,an,an
maksimum van, dapat ditahan tali adalah 35O N,
~ 1O m/s
2
. Kelajuan maksimum benda adalah ....
a. 1,5 m/s d. 6 m/s
b. 5 m/s e. 6,5 m/s
c. 5,5 m/s
16. Sebuah benda van, bermassa 2OO ,ram diikat den,an
tali rin,an, kemudian diputar secara horizontal den,an
kecepatan sudut tetap sebesar 5 rad/s, seperti pada
,ambar berikut.
Jika panjan, tali ~ 6O cm, besar ,ava sentripetal van,
bekerja pada benda adalah ....
a. O,3 N d. 6 N
b. O,6 N e. 3O N
c. 3 N
(UAN 2002)
17. Sebuah bola bermassa O,2 k, diikat den,an tali
sepanjan, O,5 m, kemudian diputar sehin,,a melaku-
kan ,erak melin,kar beraturan dalam bidan, vertikal.
Jika pada saat mencapai titik terendah laju bola adalah
5 m/s, te,an,an talinva pada saat itu besarnva ....
a. 2 N d. 12 N
b. o N e. 1o N
c. 1O N
(UMPTN 1999)
1o. Sebuah sepeda motor membelok pada tikun,an
berbentuk busur lin,karan den,an jari-jari 1O m.
Jika koefisien ,esekan antara roda dan jalan O,25 dan
, ~ 1O m/s
2
, kecepatan motor terbesar van, diizinkan
adalah ....
a. 5 m/s d. 1,5 m/s
b. 2,5 m/s e. 1,2 m/s
c. 2,O m/s
19. Sebuah mobil meluncur pada jalan van, mendaki
den,an kecepatan tetap. Dalam hal ini, mesin mobil
men,erjakan ,ava sebesar ....
a. berat mobil ditambah ,ava ,esekan
b. komponen berat mobil searah jalan di tambah ,ava
,esekan
c. ,ava normalpada mobil ditambah ,ava ,esekan
d. berat mobil
e. ,ava ,esekan
2O. Sebuah benda massanva 1O k, terletak pada bidan,
mendatar dan kasar den,an ~ O,2. Jika pada benda
itu dikerjakan ,ava 7O N selama 1O sekon, perpindahan
van, dicapai benda adalah ....
a. 5O m
b. 112,5 m
c. 125 m
d. 25O m
e. o75 m
21. Sebuah benda bermassa 1OO ,ram jatuh bebas dari
ketin,,ian 1OO meter. Setelah sampai di permukaan
Bumi, kecepatan menjadi 1O m/s. Jika percepatan
,ravitas Bumi, , ~ 1O m/s
2
, besar ,ava ,esekan antara
benda dan udara selama benda tersebut ber,erak ke
bawah adalah ....
a. O,1 N
b. O,2 N
c. O,o N
d. 1,O N
e. 2,O N
22. Besar ,ava ,esekan pada benda van, ber,erak di atas
bidan, mirin, kasar, van, ,ava ,esekannva den,an
udara diabaikan, tidak ber,antun, pada ....
a. berat benda
b. sudut mirin, bidan, terhadap bidan, horizontal
c. kekasaran permukaan bidan,
d. kecepatan ,erak benda
e. koefisien ,esekan benda den,an bidan,nva
23. Sebuah mobil menempuh sebuah belokan jalan datar
pada kelajuan 5O km/jam, sehin,,a koefisien ,esekan
antara ban mobil dan jalan adalah O,O5. Jari-jari minimum
belokan mobil adalah ....
a. 9,9 m
b. O,95 km
c. 39 m
d. 5,1 km
e. 7,5 km
214 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
21. Sebuah balok massanva 3 k, terletak pada bidan,
mendatar van, mempunvai koefisien ,esekan kinetis
1
3
1
. Balok diberi ,ava 2O N bersudut 3O terhadap
bidan, mendatar. Percepatan balok tersebut ....
a.
3
3
2
d.
3
3
5
b.
5
3
3
e
1
3
2
c.
2
3
3
25. Dari keadaan diam, benda te,ar melakukan ,erak rotasi
den,an percepatan sudut 15 rad/s
2
. 1itik A berada pada
benda tersebut, berjarak 1O cm dari sumbu putar. 1epat
setelah benda berotasi selama O,1 sekon, A men,alami
percepatan total sebesar ....
a. 1,5 m/s
2
d. 3,9 m/s
2
b. 2,1 m/s
2
e. 5,1 m/s
2
c. 3,6 m/s
2
(UMPTN 1999)
26. Asep van, berpen,lihatan normal (jarak baca
minimumnva 25 cm) men,amati benda kecil melalui
lup den,an berakomodasi maksimum. Jika benda itu
1O cm di depan lup maka pernvataan berikut ini van,
tidak benar adalah ....
a. jarak fokus lensa lup itu adalah 16
2
3
cm
b. kekuatan lensa lup adalah 6 dioptri
c. perbesaran bavan,an van, terjadi 2,5 kali
d. perbesaran bavan,an menjadi 2 kali dibandin,kan
den,an pen,amatan tanpa berakomodasi
e. jarak benda ke lup adalah 1O cm
27. Sebuah lensa bikonkaf simetris berjari-jari o cm, dan
berindeks bias 1,5. Jarak fokus lensa tersebut ketika
berada di dalam medium van, berindeks bias 1,6
adalah ....
a. -o cm d. 61 cm
b. o cm e. -61 cm
c. 2O cm
2o. Sebuah lensa plan konveks den,an jari-jari 2O cm dan
indeks bias
3
2
. Sebuah benda terletak di depan lensa
dan dibentuk bavan,an nvata den,an perbesaran
2 kali maka pernvataan berikut van, benar adalah ....
a. letak benda 6O cm di depan lensa
b. jarak fokus lensa 6O cm
c. letak bavan,an 1O cm di belakan, lensa
d. bavan,an bersifat te,ak
e. bavan,an terletak di jauh tak terhin,,a
29. Jika cahava monokromatis merambat dari dalam kaca
menuju ruan, hampa, van, terjadi adalah ....
a. kecepatannva berubah menjadi lebih lambat
b. frekuensinva tetap
c. panjan, ,elomban,nva menjadi lebih pendek
d. ener,i fotonnva berubah
e. sudut datan, sama den,an sudut bias
3O. Dua baran, lo,am P dan Q disambun,kan den,an
suhu ujun,-ujun,nva berbeda (lihat ,ambar).
Apabila koefisien konduktivitas lo,am P seten,ah kali
koefisien konduktivitas lo,am Q, serta AC ~ 2 CB,
maka suhu di C adalah ....
a. 35 C d. 7O C
b. 1O C e. oO C
c. 51 C
(UMPTN 199S)
31. lner,i van, diradiasikan per detik oleh benda hitam
pada suhu T
1
, besarnva 16 kali ener,i van, diradiasikan
per sekon pada suhu T
O
, maka T
1
besarnva sama
den,an ....
a. 2 T
O
d. 1 T
O
b. 2,5 T
O
e. 5 T
O
c. 3 T
O
(UMPTN 199S)
32. Sepoton, lo,am massanva 1 k, dan suhunva oOC
dimasukkan ke dalam 2 k, air van, suhunva 2OC.
Setelah keadaan setimban,, suhu campuran menjadi
23C. Bila kalor jenis air 1 kal/,C maka kalor jenis
lo,am adalah ....
a. O,1O5 kal/,C d. 2,O51 kal/,C
b. O,2O1 kal/,C e. 2,1O5 kal/,C
c. 1,1O5 kal/,C
(BTANAS 2001)
33. Batan, besi homo,en van, salah satu ujun,nva dipanasi
memiliki luas penampan, 15 cm
2
. Konduktivitas termal
besi 1 1O
5
J/msK. Jika panjan, batan, 1 meter dan
perbedaan suhu kedua ujun, 3OC, besarnva kalor van,
merambat adalah ....
a. 36 kJ d. 1o kJ
b. 1O kJ e. 52 kJ
c. 16 kJ
31. lmpat buah lampu van, sama diran,kai seperti pada
,ambar berikut.
leh karena sumber te,an,an l, semua lampu menvala.
Jika lampu A dilepaskan dari ran,kaian tersebut maka ....
a. lampu B, C, dan D menvala den,an lebih teran,
b. lampu D lebih teran, daripada semula tetapi tidak
seteran, lampu B dan C sekaran,
c. lampu D lebih redup daripada semula tetapi tidak
seteran, lampu B dan C sekaran,
d. lampu D lebih teran, daripada semula dan ju,a
lebih teran, daripada lampu B dan C sekaran,
e. lampu D lebih redup daripada semula tetapi lebih
teran, daripada lampu B dan C sekaran,
(UMPTN 199S)
A B C
P Q
110 40
A
B
C
D
E
215 Tes Kompetensi Akhir
35. lmpat hambatan van, nilainva masin,-masin, R,
diran,kai menjadi 1 jenis ran,kaian berikut:
(1) (3)
(2) (1)
Ran,kaian van, mempunvai hambatan ,abun,an
bernilai R adalah ....
a. (1) dan (2) d. (2) dan (1)
b. (1) dan (3) e. (3) dan (1)
c. (2) dan (3)
36. Pada ran,kaian berikut ini, besarnva arus listrik adalah ....
a. O,1 A d. O,6 A
b. O,2 A e. 1,2 A
c. O,1 A
R
R
R
R
R R
R R
R
R
R
R
R
R
R R
3
6
4
3
6 V
1
3 V
37. Urutan spektrum ,elomban, elektroma,netik berdasar-
kan frekuensi van, kecil ke van, lebih besar adalah ....
a. ,elomban, radio, ,elomban, mikro, sinar-X, dan
sinar infra merah.
b. ,elomban, radio, sinar infra merah, sinar ,amma,
dan sinar-X
c. ,elomban, radio, ,elomban, mikro, sinar
inframerah, dan sinar tampak
d. ,elomban, mikro, ,elomban, radio, sinar
inframerah, dan sinar tampak
e. ,elomban, mikro, ,elomban, radio, sinar tampak,
dan sinar ,amma
3o. Rentan, frekuensi ,elomban, radio dan panjan,
,elomban, sinar tampak berturut-turut adalah ....
a. 1O
1
Hz - 1O
7
Hz dan 5OO nm - 7OO nm
b. 1O
1
Hz - 1O
7
Hz dan 1OO nm - 6OO nm
c. 1O
1
Hz - 1O
7
Hz dan 1OO nm - 7OO nm
d. 1O
5
Hz - 1O
7
Hz dan 3OO nm - 6OO nm
e. 1O
5
Hz - 1O
7
Hz dan 1OO nm - 6OO nm
39. Berikut ini van, merupakan sifat ,elomban,
elektroma,netik adalah ....
a. merupakan ,elomban, lon,itudinal
b. dapat dipolarisasikan
c. rambatnva memerlukan zat antara
d. tidak merambat pada ruan, hampa
e. hanva merupakan ,elomban, medan listrik
1O. Radar atmosfer khatulistiwa van, dimiliki lAPAN
memanfaatkan ,elomban, elektroma,netik vaitu ....
a. ,elomban, mikro d. sinar tampak
b. ,elomban, radio e. sinar ultraviolet
c. sinar inframerah
B. ]awablah pertan,aan berikut ini dengan tepat.
1. Sebuah mobil ber,erak den,an kecepatan 21,6 km/jam,
kemudian direm den,an perlambatan O,75 m/s
2
. Berapa
waktu van, diperlukan mobil saat pen,ereman sampai
berhenti'
2. Buktikanlah bahwa jika jumlah dan selisih dua vektor
besarnva sama, vektor-vektor itu salin, te,ak lurus.
3. Sebuah mobil ber,erak den,an percepatan tetap 2 m/s
2
.
Setelah menempuh jarak 15O m, ternvata kecepatannva
menjadi 25 m/s.
a. Berapakah kecepatan awal mobil tersebut'
b. Berapakah lama waktu tempuh mobil tersebut'
1. Sebuah satelit Bumi berputar dalam orbit van, ber-
bentuk lin,karan. Satelit itu men,orbit pada ketin,,ian
3OO km di atas permukaan Bumi. Jika jari-jari Bumi
6,3o 1O
6
, hitun,lah laju satelit tersebut.
5. Sebuah balok massanva 2O k, berada pada bidan, datar
van, kasar den,an koefisien ,esekan statis O,1 dan
koefisien ,esekan kinetis O,2. Balok ditarik den,an ,ava
oO N membentuk sudut 37 terhadap arah horizontal.
1entukanlah besarnva ,ava ,esekan van, dialami oleh
benda.
6. Sebuah benda diletakkan pada jarak 1 cm di depan
lensa cembun,. Bavan,an van, dihasilkan te,ak dan
diperbesar 1 kali. Hitun,lah jarak fokus lensa tersebut.
7. 5O ,ram es bersuhu -1OC dipanaskan hin,,a menjadi
air van, bersuhu 6OC. Jika diketahui kalor jenis es
O,5 kal/,C, kalor lebur es oO kal/,, dan kalor jenis air
1 kal/,C, berapakah kalor van, diperlukan'
o. Seba,ian besar panas keluar rumah melalui jendela.
sebuah jendela kaca berukuran 2,O m 1,5 m dan tebal
3,2 mm memiliki suhu 13C (di dalam) dan 12C (di luar).
Jika konduktivitas kalor ,elas adalah 2 1O
-1
kal/msC,
hitun,lah laju perpindahan kalor.
9. Sebuah lampu listrik den,an spesifikasi 22O V dan 5O
W dihubun,kan seri den,an sebuah hambatan listrik 1
k , lalu dipasan, pada te,an,an 11O V. Hitun,lah
arus listrik van, men,alir dalam ran,kaian tersebut.
1O. lner,i ,elomban, elektroma,netik besarnva sebandin,
den,an frekuensinva. Manakah di antara sinar-X dan
sinar ,amma van, lebih kuat dava tembusnva'
216 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
la,i ke arah barat sejauh 2 satuan. Artinva, perpindahannva adalah O satuan dan
jarak van, telah ditempuhnva 1 satuan. Jarak bukan vektor (skalar), sedan,kan
perpindahan adalah vektor.
Tes Kompetensi Subbab A
1. a. d.
b. e.
d.
c. f.
3. a. b.
5. 37 N, 13,o
7. Nilai vektor resultan dan ber,antun, pada o -nva.
2 2
1 2 1 2
2 cos R ~ V V V V o
2 2
2(3)(1) cos R ~ 3 1 o
25 21 cos R ~ o
R
maksimal
jika cos o ~ 1
R
maks
~ 25 21
R
maks
~ 19
R
maks
~ 7 satuan
9 a. V
1\
~ 3 satuan,
V
1,
~ 1 satuan
b. V
2\
~ -6o,1 satuan,
V
2,
~ 1oo satuan
Tes Kompetensi Subbab B
1. 1 satuan
3. oo , sudut a den,an sumbu-z adalah 1O1,3
sudut b den,an sumbu-z adalah 36,7
sudut c den,an sumbu-z adalah 129,o
sudut a den,an b adalah 1O5,2
Bab 1 Pengukuran dan Besaran
Tes Kompetensi Awal
1. Men,ukur adalah membandin,kan ukuran suatu objek den,an suatu ukuran
standar. Jadi, pen,ukuran adalah proses men,ukur suatu objek untuk membantu
pemanfaatan objek tersebut
3. Jen,kal tan,an, mistar, atau jan,ka soron,
5. Besaran pokok adalah besaran van, satuannva telah ditetapkan terlebih dahulu.
Secara internasional sudah ditetapkan tujuh besaran pokok, vaitu panjan,,
massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensitas cahava, dan jumlah zat.
Besaran turunan adalah besaran van, satunva diturunkan dari besaran pokok.
Yan, dimaksud den,an dimensi, dalam kaitannva den,an besaran adalah
lamban, suatu besaran.
Tes Kompetensi Subbab A
1. - Mistar, jan,ka soron, mikrometer sekrup untuk men,ukur besaran panjan,
- Neraca (timban,an) untuk men,ukur besaran massa
- Jam atau s:uc:c| untuk men,ukur besaran waktu
- Amperemeter untuk men,ukur kuat arus listrik
3. a. 6,oO cm
b. 2,56 cm
5. x ~ (3,11 O,O1) mm
Tes Kompetensi Subbab B
1. a. 1 an,ka pentin,
b. 5 an,ka pentin,
c. 5 an,ka pentin,
d. 2 an,ka pentin,
e. 2 an,ka pentin,
3. a. 232,O5 m
b. 12,1 m
c. 12,135 m
5. a. 5,o m
2
b. 1O,2 m
2
c. 12, O m
2
d. 25,1 m
2
Tes Kompetensi Subbab C
1. a. 16
b. 2,56
c. 3oo,o
d. 1O
5
e. 357,7
f. 1OO
3. 666,3 km/jam
5. 2.1O
7
er,
7. a. |l]
2
b. |M] |l]
2
|1]
-3
c. |M] |l]
2
|1]
-2
d. |M] |l]|1]
-2
Tes Kompetensi Bab 1
A. Pilihan Ganda
1. a 9. a 17. d 25. a
3. a 11. b 19. d
5. b 13. b 21. b
7. b 15. d 23. b
B. Soal Uraian
1. massa, massa jenis, jumlah zat, dan suhu
3. a. dava ~
\
:
~ |M]|l]
-2
|1]
-3
b. tekanan ~

-
~ |M]|l]
-2
|1]
-2
c. momentum ~ mt ~ |M]|l]|1]
-1
5. a. 65,3 cm
3
b. 9,2Oo 1O
5
cm
3
7. A ~ (12,6 O,62o) mm
3
Bab 2 Vektor
Tes Kompetensi Awal
1. Vektor adalah besaran lisika van, memiliki arah dan nilai seperti ,ava,
perpindahan, dan kecepatan.
3. Besaran vektor dapat dijumlahkan, dikuran,kan, dan dikalikan, tetapi memiliki
aturan tertentu tidak seperti operasi aljabar biasa.
5. Misalnva, suatu partikel ber,erak ke arah timur sejauh 2 satuan, kemudian kembali
Kunci Jawaban
a
b
(a + b)
d
(a + b + d)
a
b
(a + b)
a
c
(a + c)
d
b
(b d)
c
(a c)
a
b
(a b)
a
x (cm)
y (cm)
v
y
v
x
x (cm)
y (cm)
V
v
y
v
x
217 Kunci Jawaban
5. Dua buah vektor salin, te,ak lurus jika o ~ 9O
1 2 1 2
~ V V V V sin 9O

1 2 1 2
~ V V V V
Tes Kompetensi Bab 2
A. Pilihan Ganda
1. e 7. c 13. b 19. d
3. d 9. c 15. d
5. d 11. c 17. c
B. Soal Uraian
1. Besaran vektor : ,ava, kecepatan, usaha, dan momentum
Besaran skalar : panjan,, luas, kelajuan, dan kuat arus listrik
3. 2 satuan
5. 159,15 sudutnva 12,9

terhadap sumbu-x positif


Bab 3 Gerak Lurus
Tes Kompetensi Awal
1. Jarak adalah panjan, van, ditempuh oleh suatu benda van, ber,erak, sedan,kan
perpindahan adalah selisih antara kedudukan awal terhadap kedudukan akhir
benda van, ber,erak.
3. Kelajuan adalah besar kecepatan.
Kelajuan merupakan besaran vektor.
5. Setuju karena satu-satunva ,ava van, mempen,aruhi kedua benda itu adalah
,ava ,ravitasinva.
Tes Kompetensi Subbab A
1. Jarak adalah panjan, lintasan ,erak suatu benda dan merupakan besaran skalar,
sedan,kan perpindahan hanva memerhatikan kedudukan awal dan kedudu-
kan akhirnva sehin,,a perpindahan merupakan besaran vektor.
3. a. s ~ 96O m
b. x A ~ O
Tes Kompetensi Subbab B
1. a. laju rata-rata, t ~ 2O m/s
Kecepatan rata-rata, v ~ 2O m/s
b. Kecepatan rata-rata, v ~ O
3. a. v ~ 6 m/s
b. v ~ 11 m/s
Tes Kompetensi Subbab C
1. a. Kecepatan adalah vektor besar jarak tempuh diba,i selan, waktu tertentu.
b. Kelajuan adalah besaran skalar (nilai) dari vektor.
c. Kelajuan rata-rata adalah besar perpindahan diba,i selan, waktu.
d. Kelajuan sesaat adalah nisbah jarak van, ditempuh oleh suatu benda
terhadap waktu tertentu.
e. Kecepatan rata-rata adalah jarak ,erak suatu benda diba,i selan, waktu.
3. -O,2 m/s
2
5. x A ~ 13 m
Tes Kompetensi Subbab D
1. 36O m
3. 2O m/s
5. Kedua pembalap bertemu ketika pembalap A telah ber,erak sejauh 25,6 km.
Tes Kompetensi Subbab E
1. a. v ~ 12 m/s
b. s ~ 21 m
3. a. 2 m/s
b. 39 m
5. 1 s
7. : ~ 1O 3 s ,
| ~ 3OO m
9. 3O m/s
2
Tes Kompetensi Bab 3
A. Pilihan Ganda
1. e 7. c 13. b 17. a
3. c 9. d 15. d 19. d
5. d 11. b
B. Soal Uraian
1. O,1 m/s
3. : ~ 16 s,
s ~ 32O m
5. kereta ber,erak sejauh 95,21 dan diperlukan waktu 19,O5 s
7. : ~ 3,o s,
t
:
~ 1O m/s
9. t
0
~
oO
3
m/s,
t
:
~ 5O m/s
Bab 4 Gerak Melingkar
Tes Kompetensi Awal
1. Oerak melin,kar adalah suatu konsep lisika van, mempelajari benda van,
pada saat tertentu sedan, ber,erak pada lintasan van, berbentuk lin,karan.
3. Arti rpm adalah kependekan dari rotasi (putaran) per menit, vaitu satuan ,erak
benda van, lintasannva periodik berbentuk lin,karan.
5. Oerak planet men,itari Matahari atau ,erak Bulan men,itari Bumi.
Tes Kompetensi Subbab A
1. f ~ O,O11 Hz,
T ~ 72 sekon
3. c ~ O,O67 rad/s
5. v ~ 2 m/s
Tes Kompetensi Subbab B
1. c
sp
~ 32Om/s
2
3. c
sp
~ 2O m/s
2
5. n~ O,O1 m
Tes Kompetensi Subbab C
1. leh karena di atas kecepatan tertentu oran, van, menaiki r||er ccs:er selalu
memiliki kecepatan sesaat ke arah luar lintasan melin,kar tersebut.
3. Oerak melin,kar Bulan men,elilin,i Matahari.
Tes Kompetensi Subbab D
1. a. c ~ 2,O5 rad/s
b. 0 A ~ 21O rad
3. a. o ~ o,3o rad/s
b. jumlah putaran ~ 335,15 rad
Tes Kompetensi Bab 4
A. Pilihan Ganda
1. c 7. b 13. c 19. b
3. d 9. d 15. d
5. b 11. a 17. b
B. Soal Uraian
3. a. s ~ 96O m
b. x A ~ O
1. a. 1 rad/s
b. 1O N
c. o m/s
2
3. O,1 s
5. a.
c
~ 91 rad/s
b. t ~ 2o,o rad/s
7. a.
o
~ -5 putaran/s
b. 5O putaran
9. a.
o
~ 2 putaran/s
2
b. : ~ 5 s
Bab 5 Dinamika Gerak
Tes Kompetensi Awal
1. Oava adalah pen,aruh (,an,,uan) van, dikenakan terhadap suatu objek.
Oava merupakan besaran vektor.
3. Pada benda van, ber,erak lurus beraturan, ,ava van, dialami benda berbandin,
lurus den,an massa dan percepatannva.
5. Oerak jatuh bebas van, dipen,aruhi oleh ,ava ,ravitasi.
Tes Kompetensi Subbab A
1. ~ 1.OOO N
3. ~ 1O.OOO N
5. |
mc|s
~ 5,o3 m
7. c
s
~ 2O rad/s
t'

~ o m
Sitorus
9. 1O 5 m/s
Tes Kompetensi Subbab B
1. c ~3 m/s
2
, t ~ t
O

1
/
2
c :
3. c ~
1O
3
m/s
2
5. u'~ o m
Sitorus
Tes Kompetensi Bab 5
A. Pilihan Ganda
1. d 7. c 13. a 19. b
3. d 9. b 15. c
5. b 11. d 17. c
218 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
l
1
l
1
l
2
l
2
j
1
s
1
s
1
s
1
s
1
+ +
B. Soal Uraian
1. 9 m/s
2
3. a. 32 N
b. 6 m/s
2
c. 75 m
5. a. 1,75 m/s
2
b. 1O,25 N
7. 1
A
~ 13O N
1
B
~ 6O N
9. a. 6.OOO N
b. 3.6OO N
c. 3.6OO N
d. 3.6OO N
Tes Kompetensi Fisika Semester 1
A. Pilihan Ganda
1. d 9. b 17. c
3. d 11. d 19. b
5. c 13. a
7. c 15. c
B. Soal Uraian
1. 2 3 m/s dan 15
3. 5O N
5. 16 N
Bab 6 Cahaya dan Optik
Tes Kompetensi Awal
1. Bavan,an nvata dapat lan,sun, dilihat den,an mata, sedan,kan bavan,an mava
tidak dapat lan,sun, dilihat den,an mata.
3. Pembiasan adalah peristiwa pembelokan cahava setelah melewati bidan, batas
suatu medium.
lndeks bias relatif adalah perbandin,an kecepatan cahava dari suatu medium
den,an medium lain.
lndeks bias mutlak adalah perbandin,an kecepatan cahava dalam suatu medium
den,an kecepatan cahava pada hampa udara.
5. Memfokuskan atau menvebarkan cahava, memperbesar/memperkecil bavan,an,
membalik bavan,an.
Tes Kompetensi Subbab A
1. Menurut teori partikel, cahava adalah partikel berukuran kecil van, ber,erak
pada lintasan lurus. Adapun menurut teori ,elomban,, cahava merupakan
,elomban, van, ber,erak den,an kecepatan tertentu dalam medium eter.
3. Menurut Huv,ens, titik-titik pada muka ,elomban, van, merambat dapat
dian,,ap seba,ai baru.
5. Keduanva benar. Seba,ai partikel cahava memiliki muatan, sedan,kan seba,ai
,elomban, cahava merambat.
Tes Kompetensi Subbab B
1. 9O

3. n~ 7
5. s ~ 1O cm
Tes Kompetensi Subbab C
1. t
|ccc
~ 2,O5 1O
o
m/s
3. Ya, semakin besar kerapatan suatu medium maka semakin
besar indeks biasnva.
5. a)
b) Bavan,an akhir ada di ruan, bavan,an lll lensa 2
Tes Kompetensi Subbab D
1. j ~ 1,33 m
Tes Kompetensi Bab 6
A. Pilihan Ganda
1. c 7. c 13. a 19. a
3. c 9. d 15. a
5. d 11. e 17. b
B. Soal Uraian
1. \ ~ 3O
n ~ 11
3. a. -72,7
b. -1O
5. 2,16 1O
-2
m
Bab 7 Suhu dan Kalor
Tes Kompetensi Awal
1. Pemuaian adalah peristiwa bertambah panjan,, luas, atau volume suatu zat akibat
adanva perubahan suhu.
3. Air mendidih pada suhu tetap jika tekanan tidak berubah. Ketika mendidihkan air
di daerah pe,unun,an (tekanan udara rendah) waktu van, diperlukan relatif lebih
cepat dibandin,kan den,an mendidihkan air di daerah pantai (tekanan udara tin,,i)
Tes Kompetensi Subbab A
1. 61.6OO J
3. 31,61 C
5. Q ~ 11 kkal
Tes Kompetensi Subbab B
1. 7,9 J/s (teko keramik)
2,9 J/s (teko men,kilat)
3. 3,9 J/s
Tes Kompetensi Bab 7
A. Pilihan Ganda
1. d 9. d 17. c
3. c 11. c 19. c
5. d 13. e
7. a 15. a
B. Soal Uraian
1. o . 1O
-3
m
3
3. 591,6 cc
5. 7,6o kkal
7. 61,9 MJ
Bab 8 Listrik Dinamis
Tes Kompetensi Awal
1. 1idak. Menurut perjanjian, arah arus dalam pen,hantar berlawanan den,an
arah ,erak elektron.
3. Hambatan jenis bahan, luas penampan, bahan, dan panjan, bahan.
5. Akumulator, batu baterai, sel Volta, solar cell, dan lain-lain.
Tes Kompetensi Subbab A
1. a. listrik statis adalah listrik van, keadaan muatannva selalu tetap (diam)
b. listrik dinamis adalah listrik van, muatannva dapat berpindah (dihantarkan)
3. Q ~ 1,o Coulomb
5. ~ O,o mA
Tes Kompetensi Subbab B
1. ~
2
3
A ~ O,667 A
3. ~ O,O3 A
5. n
2
~ 15O O
Tes Kompetensi Subbab C
1. a. n
:
~ 1,3 O
b.
1
~ 1 A
c.
2
~ 3 A
d.
3
~ 2 A
3. ~
75
5o
A
5.

~ 11 A (masuk percaban,an)
Tes Kompetensi Subbab D
1. di n~ 21 O -
~ O,6 A 3. di n~ 16 O -
~ O,3 A
Tes Kompetensi Subbab E
1. Akumulator, batu baterai, sel volta, solar cell, dan lain-lain.
3.
2-
2 1 1
H S 2H o -
5. Di katoda Pb o
4
2H

2
e-
-
Pb H
2
S
1
Di anoda Pb o
4

2-
1
o 2H
2

-
2 H
2
S
1
2C
-
219 Kunci Jawaban
satelit
penerima
pemancar
Tes Kompetensi Subbab F
1. W ~ 131911,21 Joule
3. Har,a ~ Rp 19.oOO
5. a. V
ef
~ 1OO 2 volt
V
m
~ 1OO volt
V
r
~ 63,6 volt
b.
ef
~ 5 2 A

m
~ 5 A

r
~ 3,1o A
7. Sekerin, lampu ~ O,5 A, 1V ~ O,3 A, Pen,erin, rambut ~ 3 A,
Peman,,an, roti ~ 5 A, Cerek listrik ~ 13 A
Tes Kompetensi Bab 8
A. Pilihan Ganda
1. d 7. d 13. b 19. e
3. c 9. b 15. d
5. a 11. c 17. a
B. Soal Uraian
1. V
1
~
-

(1O
-7
) volt
V
2
~
-

(1,o 1O
-7
) volt
V
3
~
-

(1,7 1O
-o
) volt
3. a.
2
~ 6O A,
3
~ 1,o A
b. n
p
~ O,17 O
5. a. 1,51 mA
b. 23,6 W
c. 13,6 W
Bab 9 Gelombang Elekromagnetik
Tes Kompetensi Awal
1. Oelomban, elektroma,netik adalah ,elomban, van, berasal dari hasil per,etaran
partikel bermuatan. Perambatannva tidak memerlukan medium.
3. Oelomban, radio memiliki panjan, ,elomban, van,relatif kecil sehin,,a
ener,inva tidak cukup kuat untuk menembus lapisan ionosfer. leh karena itu,
,elomban, radio dipantulkan kembali oleh lapisan ionosfer.
Tes Kompetensi Subbab A
1. Oelomban, bermuatan elektroma,netik adalah ,elomban, van, sumber
,etarnva berasal dari ,etaran partikel.
Oelomban, elektroma,netik merambat tanpa memerlukan medium,
berbeda den,an ,elomban, mekanik van, memerlukan medium.
3. Oelomban, radio dan ,elomban, mikro dimanfaatkan untuk keperluan
konveksi seperti radio, 1V, dan telpon seluler.
Oelomban, inframerah banvak di,unakan untuk keperluan transport data
jarak pendek atau sensor-sensor seperti dalam remot kontrol
Oelomban, lM ultraviolet, sinar-\, dan sinar ,amma biasanva dimanfaatkan
dalam pen,obatan penvakit kanker.
Tes Kompetensi Subbab B
1. Dalam keadaan ber,erak, partikel bermuatan men,hasilkan ,elomban, lM
3. jaraknva ~ 9OO m
5. kedudukannva adalah 13.5OO m
Tes Kompetensi Bab 9
A. Pilihan Ganda
1. c 5. a 9. b
3. b 7. c
B. Soal Uraian
1. 3 m
3. Karena sinar-X mempunvai panjan, ,elomban, van, pendek
5.
Tes Kompetensi Fisika Semester 2
A. Pilihan Ganda
1. b 7. e 13. d 19. e
3. e 9. a 15. b
5. a 11. b 17. b
B. Soal Uraian
1. 5,o cm
3. O,1o O
5. leh karena warna merah pada spektrum cahava tampak merupakan warna
van, palin, besar panjan, ,elomban,nva sehin,,a mata kita lebih mudah
menan,kapnva dari jarak van, lebih jauh dibandin,kan untuk warna cahava
tampak lainnva.
Tes Kompetensi Akhir
A. Pilihan Ganda
1. d 11. a 21. c 31. a
3. c 13. b 23. c 33. a
5. b 15. b 25. d 35. c
7. b 17. e 27. d 37. c
9. c 19. b 29. b 39. b
B. Soal Uraian
1. o sekon
3. a. 5 m/s
b. 1O s
5. 3O,1 N
7. 7.25O kal
9. 56 mA
220 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Apendiks
Simbol-Simbol Matematika
~ : sama den,an
=
: tidak sama den,an
- : hampir sama den,an
: dalam orde
: sebandin, den,an
> : lebih besar dari
~
: lebih besar sama den,an

: jauh lebih besar dari


< : lebih kecil
s
: lebih kecil sama den,an

: jauh lebih kecil dari


\ A : perubahan \
\ : nilai absolut \
n. : n(n - 1)(n - 2) ... 1
X : jumlah
lim : limit
O : A - : : A mendekati nol
J\
J:
: turunan \ terhadap :
\
:
o
o
: turunan parsial \ terhadap :
j
: inte,ral
Rumus Trigonometri
2
2tan
tan 2
1 tan
0
0
0

~
1 cos 1 1
sin cos
2 2 2
0
0 0
~

1 cos 1
tan
2 2
0
0

1 cos
1 cos
0
0
~

2 2
sin cos 1 0 0
2 2
sec tan 1 0 0 ~
2 2
csc cot 1 0 0 ~
sin 2 2sin cos 0 0 0
cos 20
~
2 2
cos sin 0 0 ~
~
2
2cos 1 0 ~
~
2
1 2sin 0 ~
Turunan Fungsi-Fungsi Tertentu
O
JC
J:
den,an
C
adalah konstanta

1
n
n J :
n:
J:
~

sin cos
J
: :
J:
c c c
cos sin
J
: :
J:
c c c ~
Rumus-Rumus Integrasi
2
tan sec
J
: :
J:
c c c
|: |: J
e |e
J:

1
ln
J
|:
J: :

-J: -:
j
2 1
2
-:J: -:
j
1
1
1
n
n :
-: J: - n
n

= ~

j
1
ln -: J: - :
~

j
1 |: |:
e J: e -:
|

j
1
cos sin :J: : c c
c

j
1
sin cos :J: u: c
c
~
j
221 Apendiks
Satuan-Satuan Dasar
Panjan, Meter (m) adalah jarak van, ditempuh
oleh cahava di ruan, vakum dalam waktu
1/299.792.15o sekon
Waktu Sekon (s) adalah waktu van, diperlukan
untuk 9.192.631.77O siklus pada radiasi
van, berhubun,an den,an transisi antara
dua tin,kat hiperfin den,an keadaan
dasar pada atom 133 Cs
Massa Kilo,ram (k,) adalah massa pada Standar
lnternasional untuk bobot dan ukuran
van, disimpan di Sevres, Prancis
Arus Ampere (A) adalah arus pada dua kawat
panjan, paralel van, terpisah sejauh 1
meter dan menimbulkan ,ava ma,netik
per satuan panjan, sebesar 2 1O
-7
N/m
1emperatur Kelvin (K) adalah 1/273.16 dari temperatur
termodinamika pada :r||e |n: c|r
lntensitas Candela (cd) adalah intensitas cahava
cahava dalam arah te,ak lurus permukaan benda
hitam seluas 1/6OO.OOO m pada temperatur
beku platinum den,an tekanan 1 atm
Satuan-Satuan Turunan
Oava newton (N) 1 N ~ 1 k,m/s
2
Kerja, lner,i joule (J) 1 J ~ 1 Nm
Dava watt (W) 1 W ~ 1 J/s
lrekuensi hertz (Hz) 1 Hz ~ 1 s
-1
Muatan listrik coulumb (C) 1 C ~ 1 As
Potensial listrik volt (V) 1 V ~ 1 J/C
Hambatan listrik ohm ( O ) 1 O ~ 1 V/A
Kapasitas listrik farad (l) 1 l ~ 1 C/V
Medan ma,net tesla (1) 1 1 ~ 1 N/Am
lluks ma,net weber (Wb) 1Wb ~ 1 1m
2
lnduktansi henrv (H) 1 H ~ 1 J/A
2
Data Terestrial
Percepatan ,ravitasi 9,oO665 m/s
2
Massa Bumi M

5,9o 1O
21
k,
Jari-jari Bumi, n

, rata-rata 6,37 1O
6
m
3.96O mil
Kecepatan lepas 2

n 1,12 1O
1
m/s
Konstanta Matahari* 1,35 kW/m
2
Suhu dan tekanan standar (S1P):
1emperatur 273,15 K
1ekanan 1O1,325 kPa
1,OO atm
Massa molar udara 2o,97 ,/mol
Massa jenis udara (S1P), p
udara
1,293 k,/m
3
Kecepatan suara (S1P) 331 m/s
Kalor didih air (OC, 1 atm) 333,5 kJ/k,
Kalor pen,uapan air (1OOC, 1 atm) 2,257 MJ/k,
* Dava rata-rata van, terjadi pada 1 m
2
di luar atmosfer Bumi pada jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari.
Bumi
Jarak ke Bulan* 3,o11 1O
o
m
2,3o9 1O
5
mil
Jarak ke Matahari, rata-rata* 1,196 1O
11
m
1,OO AU
Kecepatan orbit, rata-rata 2,9o 1O
1
m/s
Matahari
Massa 7,35 1O
22
k,
Jari-jari 1,73o 1O
6
m
Data Astronomi
Bulan
Massa 7,35 1O
22
k,
Jari-jari 1,73o 1O
6
m
Periode 27,32 hari
Percepatan ,ravitasi pada
permukaan 1,62 m/s
2
* pusat ke pusat
222 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
B
Konstanta Fisika
Konstanta ,ravitasi G ~ 6.672 1O
-11
Nm
2
/k,
2
Kecepatan cahava c ~ 2,99o 1O
o
m/s
Muatan elektron e ~ 1,6O2 1O
-19
C
Konstanta Avo,adro |
-
~ 6,OO2 1O
23
partikel/mol
Konstanta ,as n ~ o,311 1O
-11
J/molK
Konstanta Boltzmann | ~ 1,3o1 1O
-23
J/K
Unit massa terpadu u ~ 1,661 1O
-21
,
Konstanta Coulomb | ~ o,9oo 1O
9
Nm
2
/C
2
Permitivitas ruan, hampa
O
~ o,o51 1O
-12
C
2
/Nm
2
Permiabilitas ruan, hampa
O
~ 1 1O
-7
N/A
2
Konstanta Planck | ~ 6,626 1O
-31
Js
~ 1,O55 1O
-31
Js
Massa elektron m
e
~ 9,1O9 1O
-31
k,
Massa proton m
p
~ 1,672 1O
-27
k,
Massa neutron m
n
~ 1,675 1O
-27
k,
Faktor-Faktor Konversi
Panjang
1 km ~ O,6215 mil
1 mil ~ 1,6O9 km
1 m ~ 1,O396 vd ~ 3,2o1 ft ~ 39,37 inci
1 inci ~ 2,51 cm
1 ft ~ 12 inci ~3O,1o cm
1 vd ~ 3ft ~ 91,11 cm
1 tahun cahava ~ 1c.tahun ~ 9,161 x 1O
15
m
1
o
A ~ O,1 nm
Luas
1 m
2
~ 1O
1
cm
2
1 km
2
~ O,3o51 mil
2
~ 217,1 ha
1 inci
2
~ 6,5116 cm
2
1 ft
2
~ 9,29 1O
-2
m
2
1 m
2
~ 1O,76 ft
2
1 ha ~ 13,56O ft
2
l mil
2
~ 61O ha
2
~ 59O km
2
Volume
1 m
3
~ 1O
6
cm
3
1 l ~ 1.OOO cm
3
~ 1O
-3
m
3
1 ,al ~ 3,7o6 l
1 ,al ~ 1 qt ~ o pt ~ 12o oz ~ 231 inci
3
1 inci
3
~ 16,39 cm
3
1 ft
3
~ 1.72o inci
3
~ 2o,32 l ~ 2,o32 1O
1
cm
3
Waktu
1 jam ~ 6O menit ~ 3,6 ks
1 hari ~ 21 jam ~ 1.11O menit ~ o6,1 ks
1 tahun ~ 365,21 hari ~ 31,56 Ms
Kecepatan
1 km/jam ~ O,277o m/s ~ O,6215 mil/jam
1 mil/jam ~ O,117O m/s ~ 1,6O9 km/jam
1 mil/jam ~ 1,167 ft/s
Sudut dan Kecepatan Sudut
1 rad ~ 1oO
1 rad ~ 57,3O
1 ~ 1,715 1O
-2
rad
1 rev/menit ~ O,1O17 rad/s
1 rad/s ~ 9,519 rev/menit
Massa
1 k, ~ 1.OOO ,
1 ton ~ 1.OOO k,
1 u ~ 1,66O6 1O
-27
k,
1 k, ~ 6,O22 1O
23
u
1 slu, ~ 11,59 k,
1 k, ~ 6,o52 1O
-2
slu,
1 u ~ 931,5O MeV/c
2
Massa ]enis
1 ,/cm
3
~ 1O.OOO k,/m
3
~ 1 k,/l
(1 ,/cm
3
) ~ 62,1 lb/ft
3
Ca,a
1 N ~ O,221o lb ~ 1O
5
dvne
1 lb ~ 1,11o2 N
(1 k,) ~ 2,2O16 lb
Tekanan
1 Pa ~1 N/m
2
1 atm ~ 1O1,325 kPa ~1,O1325 bar
1 atm ~ 11,7 lb/inci
2
~ 76O mmH,
1 torr ~ 1 mmH, ~ 133,32 Pa
1 bar ~ 1OO kPa
nergi
1 kWh ~ 3,6 MJ
1 kal ~ 1,1o1 J
1 latm ~ 1O1,325 J ~ 21,217 kal
1 Btu ~ 77o ft.lb ~ 252 kal ~ 1O51,35 J
1 eV ~ 1,6O2 1O
-19
J
1 uc
2
~ 931,5O MeV
1 er, ~ 1O
-7
J
Da,a
1 dava kuda ~ 55O ftlb/s ~ 715,7 W
1 Btu/menit ~ 17,5o W
1 W ~ 1,311 1O
-3
dava kuda ~ O,7376 ftlb/s
Medan Magnet
1 O ~ 1O
-1
1
1 1 ~ 1O
1
O
Konduktivitas Termal
1 W/mK ~ 6,93o Btui nci/jamft
2
l
1 Btui nci/jamft
2
l ~ O,1111 W/mK
223 Senarai
Senarai
A
Akomodasi: proses perubahan jarak fokus lensa mata
Amplitudo: simpan,an terjauh pada suatu osilasi/avunan
Arus (listrik): aliran muatan listrik melalui sebuah konduktor
Besaran skalar: besaran van, hanva memiliki nilai
Besaran vektor: besaran van, memiliki nilai dan arah
B
Beda potensial: perbedaan nilai potensial di antara dua titik
van, dilakukan untuk memindahkan muatan satuan dari satu
titik ke titik lain
D
Dimensi: hasil kali besaran fisis dasar van, dipan,katkan den,an
an,ka van, tepat dalam besaran fisis turunan
E
fek piezoelektrik: timbulnva beda potensial antara sisi-sisi van,
berhadapan pada kristal non konduktor tertentu akibat pemberian
te,an,an mekanik antara kedua sisi tersebut
kspansivitas linear: pertambahan tiap satuan panjan, suatu
spesimen zat padat persatuan kenaikan temperatur
lemen primer: sel voltaik van, reaksi kimianva men,hasilkan
,,l van, tidak sepenuhnva terbalikkan
lemen sekunder: sel voltaik van, reaksi kimianva untuk
men,hasilkan ,,l bersifat terbalikkan
lemen primer: sel voltaik van, reaksi kimianva men,hasilkan
,,l van, tidak sepenuhnva terbalikkan
nergi voltaik: alat van, men,hasilkan ,,l akibat reaksi kimia
van, berlan,sun, di dalamnva
nergi mekanik: total ener,i kinetik dan ener,i potensial dari
benda
nergi potensial: ener,i van, dimiliki benda karena kedudukan-
nva
F
Irekuensi: jumlah avunan/osilasi van, terjadi pada jan,ka waktu
satu detik
G
Ca,a gerak listrik: beda potensial maksimum antara kutub positif
dan ne,atif listrik ketika tidak ada arus van, men,alir
Celombang elektromagnetik: ,elomban, van, merambat melalui
ruan, van, melibatkan osilasi medan listrik dan medan ma,net
den,an salin, te,ak lurus arahnva
H
Hambatan jenis: ukuran kemampuan bahan untuk melawan arus
listrik
I
Indeks bias mutlak: perbandin,an laju radiasi elektroma,netik
dalam ruan, hampa terhadap laju radiasi dalam suatu medium
Indeks bias relatif: perbandin,an laju cahava di ruan, hampa den,an
laju cahava pada suatu medium
Induksi elektromagnetik: timbulnva ,ava ,erak listrik di dalam
suatu konduktor jika terdapat perubahan fluks ma,netik pada
konduktor
K
Konduksi (termal): perpindahan kalor melalui suatu bahan
seba,ai medium hantarannva
Konveksi (termal): perpindahan kalor pada fluida akibat
per,erakan fluida itu sendiri.
Kecepatan sudut: perubahan per,eseran sudut posisi terhadap
waktu
N
Neutron: partikel netral stabil di dalam inti atom
P
Pembiasan: perubahan arah van, dialami oleh muka ,elomban,
pada saat melintas mirin, dari suatu medium ke medium lain
Percepatan sudut: laju perubahan kecepatan sudut
Proton: muatan positif van, terdapat pada inti atom
R
Radiasi (termal): perpindahan kalor den,an cara perambatan
,elomban, elektroma,netik
Roller coaster (kereta luncur): kereta mainan van, memanfaat-
kan prinsip kekekalan ener,i mekanik benda
S
Sifat termometrik: besaran fisika van, berubah ketika ada
perubahan temperatur di sekitarnva
Sel foto elektrik: arus listrik van, dihasilkan sinval listrik seba,ai
reaksi atas radiasi elektroma,netik
Spektrum (elektromagnetik): deret urutan ener,i elektroma,netik
van, disusun berdasarkan panjan, ,elomban, atau frekuensi
T
Titik didih: temperatur ketika keadaan tekanan uap jenuh suatu
cairan sama den,an tekanan atmosfer luar
Titik fokus: sebuah titik suatu sistem optik tempat sinar-sinar
cahava datan, berasal atau tempat sinar-sinar itu menuju
Termoelektrik: arus listrik van, dihasilkan akibat perbedaan
temperatur
B
224 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Indeks
A
amperemeter 171-175, 17o, 193, 19o, 199
anomali air 163
an,ka dira,ukan 12
an,ka pentin, 1, 2, 5, 1O-16, 27, 29, 3O, 1O5
arus listrik 153, 169-171, 179-1o1, 1o3, 1o6, 1o9-191, 193,
196-19o, 2OO
asti,matisma 131, 112, 111
atom 1o, 19, 21-26, 17o, 19O, 2O2, 2O5, 2O6
B
bavan,an mava 1Oo, 112, 115, 133, 135, 115
bavan,an nvata 1Oo, 112, 113, 117, 129, 131
beda potensial 17O, 171, 173, 1o1-1o3, 1o7, 1oo, 192, 197-2OO
besaran pokok 2, 17, 2O, 22, 27, 29, 3O
besaran skalar 31, 32, 39, 13, 11, 11, o6
besaran turunan 2, 17, 2O, 22, 23, 26, 27, 29, 3O
besaran vektor 31-33, 39, 11, 13, 11, o6, o9
C
cara analisis 36, 39
D
dava akomodasi 131, 112, 111
dava listrik 192, 196, 197
deviasi minimum 121, 125, 126, 131, 116
dimensi 2, 22, 23, 26, 27, 29, 3O, 37, 1O5, 111

elektroma,netik 121, 122, 172, 175, 1o9, 2O1-2Oo, 211


elektron 21, 17O, 172, 1o9-191, 2O2, 2O6
elemen primer 1o9, 191, 211
elemen sekunder 1o9-191
emetropi 132, 112
ener,i 1O5, 122, 151, 163, 165, 169, 17O, 172-175, 17o, 1o9-
193, 197, 2OO, 211
\:rc Lu reuenc, 2O3
I
fotolistrik 1o9, 191
C
,alvanometer 1o1, 1o2, 193, 2OO
,ava aksi o6, o7, 91, 1O2
,ava berat o1, o7, oo, 92, 93, 1O1
,ava ,erak listrik 1o3, 1o1, 1o6
,ava ,esekan oo-92, 95, 99
,ava normal 92, 93, 9o, 1O1-1O3, 1O6
,ava reaksi o6, o7, 91
,ava sentripetal o9-91
,elomban, 1Oo, 1O9, 119, 121, 122, 112, 111-116
,elomban, elektroma,netik 121, 122, 172, 175, 2O1-2O6, 2Oo, 211
H
hambatan 169, 172-177, 179-1oo, 192, 197-2OO, 21O, 211
hambatan jenis 171, 176, 177, 19o, 2OO
H|| reuenc, 2O3
hipermetropi 133, 131, 112
Hukum l Kirchhoff 17o-1oO, 1o1, 1o7, 1oo, 19o
Hukum l Newton o1, o5, 1OO
Hukum ll Kirchhoff 169, 1o6-1oo, 19o
Hukum ll Newton o5-o7, o9, 92, 1OO, 1O1
Hukum lll Newton o6, 91, 9o-1OO
I
indeks bias 1Oo, 11o, 119, 121, 122, 12o, 13O, 115, 116
]
jarak 3, 6, 1o, 26, 27, 11, o6, o9-92, 1O3-1O6, 111, 113-117,
126, 12o-137, 139-112, 115, 116, 156, 197, 2O3-2O6, 21O
K
kaca plan paralel 122, 123, 131
kalor 151, 152, 163-175, 177, 17o, 192, 2OO, 21O, 211
kalor beku 167
kalor embun 166, 167
kalor jenis 161-166, 169, 171, 177, 17o, 192, 21O
kalor lebur 167-169, 171, 17o, 21O
kalor uap 166, 167, 169, 171
kamera 126, 112, 111
kapasitas kalor 165, 169
ketelitian alat 2, 1O, 29, 1O5
ketidakpastian 2-o, 13, 11, 27, 29
koefisien muai panjan, 157, 15o, 163, 177, 17o, 21O
koefisien suhu hambatan 176, 177
komutatif 1O, 11
konduksi 169, 17O, 172, 175, 176, 17o
konveksi 169, 171-173, 175, 176, 17o
kuat arus listrik 17O, 171, 179, 1oO, 191, 193, 197
L
lup 131-137, 112, 111
M
meJ|um jreuenc, 2O3, 2O7
metode determinan 11
metode jajar,enjan, 39
Metode Lecs: Sucre 15
metode poli,on 33, 31, 36, 3o, 13
mikroskop 1Oo, 126, 13O, 136-13o, 112
miopi 132, 133, 112, 111
muatan positif 172
N
neutron 21, 26
notasi ilmiah 13, 15, 17, 3O
O
optika fisis 117, 1O9
optika ,eometri 117, 1Oo, 1O9
osiloskop 193, 197, 19o
P
pemantulan 1O7-111, 111, 117, 121, 122, 115
pemantulan baur 1O9, 117
pemantulan halus 117
pembawa muatan listrik 17O, 172
pembiasan 1O7-1O9, 117, 11o, 122, 126, 127, 13O, 115
pen,ukuran 1-11, 13-16, 1o, 19, 21, 25, 27-3O, oo, 1O5, 153,
171, 172, 199
perkalian silan, vektor 39, 1O, 11, 11
perkalian titik vektor 39, 11
perpindahan 2O, 23, 33, 36, 3o, 11, 1O1 151, 152, 163, 165, 169-
172, 175, 17o
persamaan ,as 162
perubahan te,an,an 1o6, 193, 19o
piezoelektrik 1o9, 191
presbiopi 131, 112, 111
prisma 1Oo, 123-125, 131, 13o, 11O, 112-111, 116
proses kimiawi 169, 1o9, 191
proton 21, 26
unc:um r\|mum 131, 112
unc:um rem:um 131, 112
pusat kelen,kun,an 113, 115, 126
R
radiasi 169, 172-176, 17o, 2O5
radiasi benda hitam 173
ran,kaian paralel 17o, 1oO, 1o1
ran,kaian seri 169, 17o, 179, 1oO, 1o3, 1o1
ran,kaian tertutup 169-171, 1o1, 1o6, 1o7, 19o
rumah kaca 172, 173
S
satuan standar 17, 1o, 26
sifat termometrik 152, 153, 163, 175
sinar ,amma 2O2, 2O6-2Oo, 211
sinar inframerah 173, 2O3, 2O5-2Oo
sinar tampak 2O2, 2O3, 2O6, 2O7
sinar-X 2O2, 2O3, 2O6-2Oo, 211
Sistem Satuan lnternasional (Sl) 26, 177
225 Indeks
skala nonius 1, o
skala termometer 151, 175
skala utama 1, o
spektrum 2O1-2O3, 2O6, 2Oo, 211
sudut apit 31, 3o, 39-11
sudut bias 11o-121, 123-125, 131, 115
sudut datan, 11O, 111, 111, 11o-125, 115, 116
sudut kritis 121, 122
suhu 151-17o, 192 , 19o, 21O
T
te,an,an jepit 1o3, 1o5
te,an,an listrik bolak-balik 193, 197
te,an,an listrik searah 169, 191, 193
teleskop 1Oo, 13o-112
teleskop bintan, 13o, 139, 112
teleskop bumi 13o, 11O, 112
teleskop Oalilei 11O-112
termoelektrik 1o9, 191
teropon, 1Oo, 126, 13O, 139, 112
titik didih 152-151, 156, 1677
titik fokus utama 113, 117
titik percaban,an 179
U
L|:rc H|| reuenc, 2O3
V
vektor resultan 33, 31, 3o, 39, 132
vektor satuan 37, 39-12
Ver, Lu reuenc, 2O3
voltmeter 171-173, 193, 195, 19o
226 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Daftar Pustaka
Allonso, M. and Finn 1980. Fundamental Physics, Vol 1and 2. New York: Addision-Wesley Publishing Company Inc.
Biryam, M 1992. Hukum-Hukum Kekekalan dalam Mekanika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bueche, Fredrick 1982. Introduction to Physics for Scientist and Insights. New York: Mc Grow Hill Book Company Inc.
Dorling Kindsley 1995. Jendela IPTEK, seri 1-4. Jakarta: Balai Pustaka.
Giancoli, Douglas C. 2000. Physics, 3
rd
Edition. USA: PrenticeHall International.
Grolier International Inc. 1995. Oxford Ensiklopedi Pelajar. Jakarta: PT. Widyadara.
Haliday, D, R. Resnick, J. Waker. 2001. Fundamental of Physics, Sixth Edition. USA: John Willey and Sons Inc.
Harsanto. 1980. Motor Bakar. Jakarta: Djambatan.
Hermawan Edi. 2004. Radar Atmosfer Khatulistiwa. Surakarta: Pabelan.
Hewwit, Paul G. 1993. Conceptual Physics, 6
th
Edition. USA: Harper Collins College Publisher.
Hewwit, Paul G. 1998. Conceptual Physics, 8
th
Edition. USA: Addison Wesley Publishing Company Inc.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan ketiga. 2005. Jakarta: PT. Balai Pustaka.
Kamus Fisika, cetakan kedua. 2003. Jakarta: PT. Balai Pustaka.
Sears, F.W. et.al. 1993. University Physics. USA: Addison Wesley Publishing Company Inc.
Tipler, Paul. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 1 (alih bahasa: Prasetyo dan Rahmad W. Adi). Jakarta: Erlangga.
Tipler, Paul. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 2 (alih bahasa: Bambang Soegijono). Jakarta: Erlangga.
ISBN 978-979-068-816-2 (No. Jld lengkap)
ISBN 978-979-068-817-9
Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp.14.826,-

También podría gustarte