Está en la página 1de 8

BANK, LPD DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN

CEK & BILYET GIRO

Oleh :
I Kadek Putra Suartama Yasa
(1602012611)

KELAS III C MANAJEMEN SORE


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
DENPASAR
2017
CEK & BILYET GIRO
A. Pengertian Cek & Bilyet Giro
Istilah cek berasal dari kata Inggris cheque yang berarti mencocokkan, dalam
pengertian itu juga meliputi melihat atau memperhatikan. Cek merupakan perintah tertulis
dari nasabah pada bank untuk menarik dananya dalam jumlah tertentu atas namanya atau
yang ditunjuk. Dengan kata lain, cek menjadi surat perintah tanpa syarat dari nasabah pada
bank di mana nasabah tersebut menyimpan uangnya.
Dalam cek tersebut, terdapat nama penerima uang atau pemegang cek. Artinya, jika
seseorang memiliki cek yang ditujukan atas nama dirinya, bank harus membayar sejumlah
uang sesuai dengan nominal yang disebutkan di dalam cek. Pembayaran uang dari pihak
bank kepada pemegang cek bisa berupa uang tunai atau pemindahbukuan uang ke rekening
pemegang cek. Pencairan cek bisa dilakukan di bank yang bukan mengeluarkan cek
tersebut. Caranya dengan melakukan kliring. Hanya saja prosesnya tidak dapat selesai saat
itu juga. Kliring biasanya memakan waktu satu hari. Cek juga dapat dikeluarkan dengan
valuta asing, tetapi di Indonesia hal demikian dilarang dalam prakteknya. Bank Indonesia
melarang kepada bank bank umum devisa untuk menerbitkan cek/bilyet giro dalam
valuta asing. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara fungsi rupiah dalam masyarakat
sebagai alat pembayaran, sesuai dengan ketentuan Pasal 25 ayat (3) UU Bank Sentral no
13 tahun 1968, yaitu bahwa tiap perbuatan yang mengenai uang atau mempunyai tujuan
pembayaran ataupun tujuan kewajiban yang harus dipenuhi dengan uang.
Jika dilakukan di Indonesia maka harus dengan rupiah Indonesia, kecuali jika
dengan tegas diadakan ketentuan lain dengan peraturan perundangan. Dengan adanya
larangan ini, maka mereka yang menyimpan dananya dalam valuta asing pada suatu bank
umum bank devisa, hanya diperkenankan menarik dana secara tunai dengan memakai
kwitansi, atau melalui pemindahbukuan dengan surat perintah nasabah.
Di Indonesia, Cek terbagi dalam lima jenis, yaitu:
1. Cek Atas Nama
Cek Atas Nama adalah cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hukum
tertentu yang tertulis dengan jelas di dalam cek tersebut. Contohnya, apabila di dalam
sebuah cek tertulis perintah bayarlah kepada saudara Rafi sejumlah Rp5.000.000 atau
bayarlah kepada PT Makmur Jaya senilai Rp25.000.000 maka cek inilah yang
disebut sebagai Cek Atas Nama. Namun, ada catatan bahwa kata-kata seperti atau
pembawa di belakang nama yang disebutkan harus dicoret.
2. Cek Atas Unjuk
Cek Atas Unjuk merupakan kebalikan dari Cek Atas Nama. Di dalam Cek Atas
Unjuk, tidak terdapat nama penerima atau badan hukum yang ditunjuk sehingga siapa
saja yang membawa cek tersebut dapat menguangkannya. Contohnya, di dalam cek
tersebut hanya tertulis bayarlah cash atau tunai atau tidak ditulis kata-kata apa pun.
3. Cek Silang
Cek Silang merupakan cek yang di bagian pojok kiri atas diberi dua tanda silang.
Cek Silang atau Cross Cheque ini sengaja diberi tanda silang agar fungsinya berubah
dari tunai menjadi nontunai atau pemindahbukuan.
4. Cek Mundur
Cek Mundur merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang.
Misalnya, hari ini tanggal 7 September 2016. Namun, di dalam cek tersebut tertulis
tanggal 12 September 2016. Jenis yang seperti inilah yang disebut sebagai cek mundur.
Hal ini terjadi karena ada kesepakatan antara pemberi dan penerima cek. Yang salah
satu sebabnya mungkin belum ada dana pada saat itu.
5. Cek Kosong
Cek Kosong atau blank cheque merupakan cek yang dananya tidak tersedia di
dalam rekening giro. Misalnya, Tuan Joko ingin mencairkan cek sejumlah Rp70 juta.
Namun, jumlah uang di dalam rekening gironya hanya Rp50 juta. Ini berarti ada
kekurangan dana sebesar Rp20 juta apabila ingin menariknya. Sangat jelas bahwa dana
dalam cek jumlahnya kurang dibandingkan dengan jumlah dana yang ada.

Agar cek memenuhi persyaratan sesuai dengan Undang-Undang Hukum Dagang


Pasal 178, cek harus memiliki beberapa kriteria, di antaranya:
1) Pada surat cek, harus ada tulisan CEK.
2) Cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
3) Di dalam cek harus tertera nama bank yang harus membayar (ditarik).
4) Harus ada penyebutan tanggal dan lokasi tempat cek di keluarkan.
5) Tanda tangan penarik.
Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara
rekening giro nasabah tersebut, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening
yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya atau nomor rekening
pada bank yang sama atau bank yang lain. Seperti cek, bilyet giro juga dapat ditarik dari
bank lain yang bukan penerbit rekening giro. Proses penarikan bilyet giro tentu melalui
tahap kliring terlebih dahulu untuk kota yang sama dan tahap inkaso untuk luar kota atau
negara lain. Bilyet Giro adalah surat berharga dimana orang yang diberi giro tersebut tidak
bisa menguangkan giro itu di bank, tapi harus disetorkan terlebih dulu ke rekeningnya.
Bilyet Giro merupakan jenis surat berharga yang tidak diatur dalam KUHD, yang tumbuh
dan berkembang dalam praktik perbankan karena kebutuhan dalam lalu lintas pembayaran
secara giral. Bank Indonesia sebagai bank sentral mengatur dan memberi petunjuk cara
penggunaan bilyet Giro.
Dalam Bilyet Giro terdapat tanggal efektif atau jatuh tempo yaitu selama 70 hari
dengan demikian terdapat dua tanggal dalam teksnya yaitu tanggal penerbitan dan tanggal
efektif. Sebelum tanggal efektif tiba, Bilyet Giro sudah dapat diedarkan sebagai alat
pembayaran, tetapi tidak dapat dipindahtangankan melalui endosemen karena tidak
terdapat klausula yang mnunjukkan cara pemindahannya.
Untuk bisa digunakan, bilyet giro harus memenuhi sejumlah persyaratan formal, di
antaranya:
1. Nama bilyet giro dan nomor bilyet giro yang bersangkutan.
2. Nama tertarik.
3. Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahbukukan dana atas beban rekening
penarik.
4. Nama dan nomor rekening pemegang.
5. Nama bank penerima.
6. Jumlah dana yang dipindahkan, baik dalam angka maupun dalam huruf selengkap-
lengkapnya.
7. Tempat dan tanggal penarikan.
8. Tanda tangan, nama jelas, dan/atau dilengkapi dengan cap/stempel dengan persyaratan
pembukaan rekening.
B. Bentuk Cek & Bilyet Giro
Penggunaan Cek dan Bilyet Giro untuk pembayaran umumnya dilakukan oleh
pelaku usaha dalam mendukung kelancaran transaksi bisnisnya. Namun demikian, tidak
menutup kemungkinan nasabah individu menggunakan Cek dan Bilyet Giro dalam
melakukan pembayaran. Cek dan Bilyet Giro diberikan kepada nasabah yang memiliki
simpanan di bank, khususnya simpanan dalam bentuk rekening giro.
Walaupun secara fisik Cek dan Bilyet Giro terlihat sama, namun pada dasarnya
terdapat beberapa perbedaan antara Cek dan Bilyet Giro, seperti pencairan Cek dapat
dilakukan secara tunai atau melalui pemindahbukuan sementara Bilyet Giro hanya dapat
dicairkan dengan pemindahbukuan. Selain itu Cek, khususnya Cek atas unjuk dapat
dipindahtangankan sementara Bilyet Giro tidak dapat dipindahtangankan.

C. Persamaan dan Perbedaan Cek & Bilyet Giro


Persamaan Cek dan Bilyet Giro
Bentuk fisik kedua jenis alat pembayaran ini mirip. Dan keduanya memiliki
persamaan sebagai berikut:
a. Cek dan bilyet giro sama-sama alat pembayaran giral.
b. Cek dan giro memiliki waktu kedaluwarsa yang sama, yaitu 70 hari.
c. Keduanya, baik cek maupun giro, dapat dijadikan bahan perhitungan pada lembaga
kliring.
d. Keduanya merupakan perintah kepada bank untuk melaksanakan mutasi pembayaran
pada rekening nasabah.

Perbedaan Cek dan Bilyet Giro


1) Cek
a. Cek bisa langsung diuangkan secara tunai di bank.
b. Pembayaran dari bank bisa dilakukan atas unjuk.
c. Penarikan cek akan dikenakan biaya materai.
d. Cek memiliki fungsi sebagai surat perintah dari nasabah kepada bank untuk
membayar dengan uang tunai kepada orang yang ditunjuk kepada pemegang
cek tersebut.
e. Cek tidak dapat diuangkan pada bank yang bersangkutan sebelum diberi
tanggal penerbitannya.
f. Hanya tercantum tanggal penerbitan karena dikenal adanya cek mundur.
g. Sumber hukum Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

2) Bilyet Giro
a. Bilyet giro tidak bisa langsung diuangkan secara tunai.
b. Pemindahbukuan yang dilakukan bank hanya dapat dilakukan atas nama.
c. Pihak penarik akan dibebaskan dari biaya materai.
d. Bilyet giro memiliki fungsi sebagai surat perintah dari nasabah kepada bank
untuk memindahkan dananya kepada orang yang ditunjuk dan mempunyai
rekening yang jelas pada bank tertentu.
e. Bilyet giro dapat diserahkan bank sebelum tanggal efektif jika tanggal efektif
tersebut lebih awal dari tanggal penerbitanya
f. Tercantum tanggal penerbitan dan tanggal efektif.
g. Sumber hukum Peraturan Bank Indonesia (PBI).

D. Fungsi Cek & Bilyet Giro


Fungsi cek adalah sebagai alat pembayaran giral. Cek memiliki syarat-syarat yang
tertulis bersifat mutlak, dan bila salah satu dari syarat tersebut tidak disebutkan, maka surat
semacam itu tidak diperlakukan sebagai cek.
Sedangkan Fungsi dari Bilyet Giro adalah sebagai surat perintah nasabah kepada bank
untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada
pihak penerima di bank yang sama atau di bank lain. Bilyet Giro sangat bermanfaat sebagai
alat pembayaran, dirasakan pentingnya ketentuan dan pengaturan mengenai prosedur
penggunaan secara tegas dalam undang-undang.
E. Contoh Cek dan Bilyet Giro
Contoh Cek :

Contoh Bilyet Giro :


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2014). persamaan dan perbedaan cek dan bilyet giro.


https://www.cermati.com/artikel/cek-dan-bilyet-giro-inilah-persamaan-dan-perbedaannya
Anonim. (2015). Pengertian dan contoh Cek dan Bilyet giro.
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-bilyet-giro-fungsi-tujuan.html
Anonim. (2015). Pengertian dan fungsi cek dan bilyet giro.
https://www.zonkeu.com/pengertian-fungsi-jenis-cek-dan-bilyet-giro/
Anonim. (2015). Pengertian dari Cek dan Bilyet giro.
http://www.kuliah.info/2015/05/pengertian-persamaan-perbedaan-cek-dan.html
Indahsari, C. (2012). Fungsi dari Cek & Bilyet Giro.
http://citrasayangmama-mandelacitra.blogspot.co.id/2012/06/cek-merupakan-salah-satu-
sarana-yang.html

También podría gustarte