Está en la página 1de 36

Konsep Dasar Cinta, Jodoh, Nikah

dalam Islam

Agnesia Ulfa
Amalia Dwita
Amanda Talitha K
Almas Kamilia W

Auditia Lintang
Danni Dwi J
Mitha Faradibasari
Idza Yasya Ansyaaroh

Psikologi Cinta
Pengertian cinta itu sendiri sulit
dibedakan batasan ataupun
pengertiannya, karena cinta
merupakan salah satu bentuk emosi
dan perasaan yang dimiliki individu.
Sifatnya pun subyektif sehingga
setiap individu akan mempunyai
makna yang berbeda tergantung
pada penghayatan serta
pengalamannya.

Jenis-jenis Cinta
Menurut
Kelly
pembagian
cinta
itu dibagi menjadi
3 yaitu:
1. Cinta karena
nafsu
2. Cinta pragmatis
3. Cinta altruistik

Tanda-tanda Cinta
Cinta merupakan hal yang
sangat subyektif, satu
orang dengan orang
lainnya akan memaknakan
secara berbeda. Namun
ada tanda-tanda yang
menunjukkan adanya
perasaan cinta:
1. Ada unsur keterkaitan
dan kekaguman
2. Teringat terus dalam
ingatan
3. Adanya pengorbanan

Reaksi Psikologis dan Fisiologis Pada Saat


Munculnya Cinta
Ketika orang lagi kasmaran, maka dalam
tubuhnya akan memproduksi hormone
Phenthylamine (PEA), efeknya adalah
terjadi peningkatan suhu tubuh, gula dan
tekanan darah, denyut jantung akan lebih
cepat dan berkeringat, orang tersebut
juga menjadi penasaran, salah tingkah,
bergairah (bersemangat), dan gembira.

Definisi Cinta menurut Erich Fromm


Psikoanalisis
humanistic
yang
terkenal, Erich Fromm mengatakan
bahwa cinta adalah seni (Fromm,
1956).
Cinta
membutuhkan
pengetahuan,
usaha,
dan
pengalaman.
Fromm mengemukakan bahwa cinta
tidak mungkin ada tanpa kepribadian
yang dewasa dan produktif.

Cinta merupakan pengikat yang erat yang menghubungkan


manusia dengan Rabbnya serta membuatnya ikhlas dalam
beribadah kepada-Nya, mengikuti manhaj-Nya, dan berpegang
pada syariat-Nya.

Cinta merupakan dasar kasih sayang di antara manusia dan


pembentukan hubungan persahabatan sesama manusia.

Cinta adalah fondasi kehidupan perkawinan, pembentukan


keluarga, dan pemeliharaan anak-anak.

Cinta Dalam Islam

Macam-Macam Cinta
dalam Alquran:
Cinta Kepada Diri
Sendiri
Cinta Birahi
Cinta Kebapakan
Cinta Kepada
Manusia
Cinta Kepada Rasul
Cinta Kepada Alllah
SWT

Cinta Birahi
Cinta ini berkaitan erat dengan motif
seksual.
Cinta inilah yang bertindak
melangsungkan keserasian,
keharmonisan, dan kerja sama antar
suami-istri.
Cinta ini merupakan sesuatu yang
penting untuk kelangsungan

Q. S Ar rum ayat 21:





Artinya: Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir

Islam tidak menganggap cinta birahi


itu hina dan tidak pula
memandangnya rendah, tetapi islam
hanya menyuruh agar mengontrol
dan mengendalikan cinta tersebut.
Caranya adalah dengan memuaskan
cinta birahi sesuai dengan syariat
yaitu pernikahan.

Batin
adanya rasa cinta
yang tumbuh dari
naluri kemanusiaan
dan naluri dari Ilahi.

Lahir
dalam artian pasangan
bisa dipkandang
menyejukan dan
memiliki kesempurnaan
sesuai takaran masingmasing.

Kriteria jodoh ideal menurut


Islam

Dalam Surat Ar-Rum ayat


21 Allah Taala berfirman :

Dan di antara tanda-tanda


kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu
sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu
rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir.

Dari ayat diatas, dapat


disimpulkan salah satu
hikmahnya bahwa jika
kita sudah menemukan
jodoh, niscaya kita akan
mendapatkan
ketentraman dan
kebahagiaan
bersamanya dalam
menjalani bahtera
rumah tangga.

Rasa kasih sayang


yang ditumbuhkan
Allah di hati
keduanya akan
membuahkan
keharmonisan
sehingga
kebahagiaan selalu
menyertai
keduanya.

Kekurangan
tidak lagi jadi
sumber
ganjalan dan
kelebihan
masing-masing
tidak menjadi
saling
mendominasi.

Harta

Agama
(Akhlak)

Menikah ada 4
hal yang
biasanya
menjadi
pertimbangan
dalam hadist,
yaitu:

Kecantik
an
(ketamp
anan)

Keturun
an

Harta
Dalam Islam ada konsep sekufu
(kesetaraan). Artinya bahwa
pernikahan akan menjadi ideal
ketika pasangan tersebut tidak
terjadi perbedaan yang
mencolok. Sehingga dalam
mewujudkan keluarganya
nantinya tidak ada kendalakendala yang menyusahkan.

Keturunan

Alasan keturunan
(nasab) disini berarti
calon tersebut dilihat
dari latar belakang
keluarga baik itu
menyangkut strata
social ataupun hal
lainnya.

Jika orangtua berasal


dari keluarga yang
baik maka tentunya
anakanya juga
merupakan anak
yang baik pula.

Sehingga
mengetahui latar
belakang keluraga
menjadi sebuah
keharusan sebelum
berlanjut ke jenjang
pernikahan.

Kecantikan (Ketampanan)

Cantik atau tampan


dapat dikatakan
sebagai qurroyu
ayun (indah di
mata), seseorang
yang membuat kita
terpesona baik dari
akhlak, penampilan,
kebiasaan, dan
wajah.
Sebaliknya ada
seseorang yang
kecantikan atau
ketampanan
wajahnya biasa saja
tetapi secera
keseluruhan sikap
dan akhlaknya justru
mampu
mempesona.

Begitu banyak
manusia terlihat
cantik dan tampan
wajah tetapi
sikapnya
mengecewakan
sehingga ia tidak
bisa dikategorikan
sebagai cantik atau
tampan yang
sebenarnya.
Dengan demikian
sebagai seorang
Muslim, hendaknya
kita tidak melihat
seseorang dari paras
wajahnya semata.

Agama (Akhlak)
Indikasi faktor
agama :

Seseorang yang
berakhlak baik pada
akhirnya dapat
menjadi suami dan
istri yang baik.

Seseorang yang baik


agamanya tidak hanya
terlihat dalam hal
ibadahnya semata
tetapi juga sikap dan
akhlaknya ketika
dalam pergaulan
dengan masyarakat.

Pertama, bagaimana
seseorang tersebut
berhubungan
dengan Allah SWT.

Kedua, bagaimana
seseorang bersikap dan
berakhlak sehari-hari
termasuk dalam hal
berinteraksi dengan
orang lain.

Satu hal yang perlu


digarisbawahi adalah
perintah Nabi
Muhammad SAW agar
mengutamakan faktor
agama dalam memilih
jodoh. Faktor agama
harus menjadi alasan
yang didahulukan.
Faktor agama disini
berarti bagaimana
akhlaknya, ibadahnya
dan juga sikapnya.

Anjuran Nabi tentang


hal tersebut tentu
bukan tanpa alasan.

Pertama, tujuan
pernikahan
semestinya juga
didasarkan pada
ketaatan kepada Allah
SWT. Oleh karenanya,
seseorang yang
mengerti agama dan
akhlak dengan baik
tentu akan cenderung
taat kepada Allah dan
senang beribadah.

Kedua, saling
pengertian dan
saling bersama-sama
mewujudkan
keluarga yang
harmonis dalam
kerangka
mewujudkan
ketaatan kepada
Allah.

Pernikahan
Dan segala sesuatu Kami ciptakan
berpasang-pasangan agar kalian
ingat kebesaran Allah. (Al Haqq :
49)

Tahapan proses
pernikahan
1. Meminang (khitbah)
Tahapan pengenalan semata antara
calon pasangan tanpa interaksi fisik.
2. Akad nikah
Akad nikah akan dilangsungkan
dalam bentuk ijab-qabul antara wali
mempelai perempuan dengan
mempelai laki-laki.

3. Masalah mahar
Mahar merupakan simbol dari kewajiban
suami dalam hal pemberian nafkah
kepada istrinya, dan karena itu mahar
haruslah diberikan dalam bentuk materi
dan bersifat fisik.
4. Walimah
Diadakannya walimah atau resepsi
pernikahan ialah untuk memberitahu
khalayak ramai dan kerabat bahwa telah
berlangsung pernikahan anatar laki-laki
dan perempuan.

Tujuan dan Fungsi Pernikahan

1. Menjalankan perintah Allah subhaanahu wa taala-, dalam firman-Nya:


Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang
yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hambahamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui. (Qs. an-Nuur : 32)
2. Meneladani Sunnah Rasulullah -shallalaahu alahi wa sallaam
3. Agar orang yang beriman mengetahui kenikmatan di dunia dan
membandingkannya dengan kenikmatan di akhirat nanti.

4. Menciptakan ketenangan jiwa dan rasa kasih sayang antara suami-isteri.


Allah SWT berfirman:
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan Dia
jadikan di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berfikir (Qs. ar-Ruum : 21)
5. Melestarikan keturunan, dan mendapatkan generasi yang shalih yang siap
berjuang di jalan Allah subhaanahu wa taala
Nikahilah wanita yang subur dan penyayang. Sesungguhnya aku bangga
dengan banyaknya umatku (pada hari kiamat). (HR. Abu Daud)

6. Menjaga kemaluan, menundukkan pandangan dan memelihara


kehormatan wanita.
7. Meredam syahwat dan menyalurkannya kepada sesuatu yang halal demi
mengharapkan pahala dan ridha Allah subhaanahu wa taala-.
8. Mencegah tersebarnya perzinaan dan penyakit menular di kalangan umat
Islam.

TALAK
PENGERTIAN
ISTILAH
BAHASA
Perpisahan,
menghilangkan
ikatan, dan
melepaskan diri

Mengakhiri
jalinan
pernikahan
dengan lafal
tertentu.

Allah berfirman:
Hai Nabi, apabila kamu menceraikan
istri-istrimu maka hendaklah kamu
ceraikan mereka pada waktu mereka
dapat (menghadapi) iddahnya (yang
wajar) (At-Thalaq: 1)
Allah juga berfirman:
Talak (yang dapat dirujuk) dua kali,
setelah itu boleh rujuk lagi dengan
cara yang makruf atau menceraikan
dengan cara yang baik (Al-Baqarah:

FUNGSI TALAK

Sebagai jalan
keluar untuk
menghilangkan
kebuntuan dan
mencegah bahaya.

Talak bisa menjadi wajib jika memang


suami dan istri menginginkannya dan
telah jatuh vonis hakim untuk talak.
Talak bisa menjadi makruh jika
dilakukan tanpa sebab karena pada saat
itu talak adalah sesuatu yang halal, tetapi
paling dibenci Allah. Talak bisa menjadi
haram jika termasuk talak bidah.
Talak bisa dianjurkan jika memang
seorang istri tidak mau menjaga dirinya
dan meremehkan urusan agama, meski
telah diingatkan oleh suami.

MACAM-MACAM TALAK
Talak sunnah
(benar sesuai
ajaran Nabi)
Seorang suami
menjatuhkan talak
satu kepada istrinya,
pada saat suci dan
belum disetubuhi.

Talak bidah
(tidak sesuai
ajaran Nabi)
Menjatuhkan talak
pada saat istri suci,
tetapi telah disetubuhi,
atau menjatuhkan
talah pada saat istri
sedang haid, atau
menjatuhkan talak tiga
kali sekaligus, baik
dengan satu lafal atau
beberapa lafal

LAFAL TALAK
Lafal
jelas
(sharih)

Lafal yang tidak lagi


memerlukan niat. Seperti
perkataan: kamu tertalak,
aku menalakmu, aku
menceraikanmu, dan
sejenisnya.

Lafal
sindiran
(kinayah
)

Lafal yang masih


memerlukan niat untuk
menjelaskan maksudnya.
Seperti perkataan suami
kepada istrinya: kamu
bujangan, kamu melajang,
kamu terpisah, kamu
terputus, kamu bebas, dan
sejenisnya. Kata-kata
seperti itu tergantung niat
dan maksudnya, jika
maksudnya adalah
menalak maka jatuhlah

BILANGAN
TALAK

Talak
1

Talak
2

Talak
3

JENIS-JENIS TALAK
Perceraian dalam perspektif ajaran Islam ada
dua jenis, yaitu:
1. Berdasarkan inisiatif dari pihak suami dalam
bentuk jatuhnya talak dari suami terhadap
istrinya.
2. Yang diupayakan oleh istri melalui hakim
karena tidak dapat menerima perlakuan dari
suami yang tidak memerhatikan prinsip
mempergauli istri dengan baik dan layak,
perceraian terjadi dengan dasar putusan
hakim.

HUKUM TALAK
WAJIB
MUBAH

MAKRU
H

SUNA
H
HARAM

Hukum Mewakilkan Talak


Boleh. Namun jika orang yang diminta untuk
mewakilkan menalak belum melaksanakan
tugasnya, dan orang yang menalak ingin
menariknya kembali, maka talak tersebut
batal

Hukum Menggantungkan Talak

Jika seorang suami mengatakan talak


bersyarat dengan syarat yang mungkin
terjadi maka dinamakan talak tergantung.
Jika syarat tersebut terjadi, maka menurut
pendapat yang sahih talak ini pun berlaku.

También podría gustarte