Está en la página 1de 15

POLIP NASAL

OLEH
IRNA MELIYA WATI
DEFINISI
Polip hidung merupakan penyakit di bagian THT
dengan insiden 1- 4% pada populasi umum
Polip hidung adalah massa lunak yang
mengandung banyak cairan di dalam rongga
hidung, berwarna putih keabu-abuan, yang
terjadi akibat inflamasi mukosa
Prediposisi : rinitis alergi / penyakit atopi


PATOGENESIS
- pembentukan polip sering diasosiasikan dengan
inflamasi kronik, disfungsi saraf otonom serta
prediposisi genetik

- faktor yang memicu terjadinya proses
inflamasi adalah , hypoventilation lokal,
kehadiran jamur atau sekresi super antigens
di hidung, perubahan dalam sel-sel epitel,
perubahan produksi sekret hidung dan
edema lokal
Teori 1
peradangan/aliran udara yang berturbulensi terutama di daerah
yang sempit


prolaps submukosa, re epitelisasi dan pembentukan permukaan
kelenjar yang baru serta terjadi penyerapan natrium oleh
permukaan sel epitel yang berakibat retensi air


terbentuk polip nasal

TEORI 2
ketidakseimbangan saraf vasomotor

peningkatan permebilitas kapiler dan gangguan regulasi vaskular

Edem mukosa

Polip nasal

POLIP HIDUNG KONKA POLIPOID
Bertangkai Tidak bertangkai
Mudah digerakan Sukar digerakan
Konsistensi lunak Nyeri bila ditekan dengan pinset
Tidak nyeri bila ditekan Mudah berdarah
Tidak mudah berdarah Dapat mengecil dengan vasokintriktor
Dengan pemakaian vasokontriktor
(kapas adrenalin) tidak mengecil

warna pucat (mengandung cairan dan
sedikit aliran darah ke polip)


GAMBARAN MIKROSKOPIS
epitel bertingkat semu bersilia
submukosa lembab
sel sel terdiri dari limfosit,sel plasma,
eosinofil, neutrofil dan makrofag
mukosa mengandung sel sel goblet
Pembuluh darah, saraf dan kelenjar sangat
sedikit
berdasarkan jenis sel nya ada yg polip tipe
eosinofil an neutrofilik
GEJALA

- hidung tersumbat yang ringan - sedang
- rinorea mulai jernih hingga purulen
- hiposmia dan anosmia
- bersin bersin
- nyeri di hidung dan sakit di daerah frontal
- riwayat alergi atau asma
Pemeriksaan fisik
Hidung luar
deformitas hidung
luar sehingga hidung
tampak mekar

Rinoskopi anterior
1. Massa berwarna
pucat berasal dari
meatus medius
2. Mudah digerakan


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap
Naso-endoskopi
histopatologi
Radiologi
Foto polos sinus paranasal (water, AP, Caldwell dan lateral)
CT-Scan (di indikasikan untuk polip yang gagal dengan terapi
medikamentosa)
STADIUM POLIP NASAL
Stadium 1 : polip masih terbatas di meatus
medius
Stadium 2 : polip sudah keluar dari meatus
medius, tampak di rongga hidung
tapi belum memenuhi rongga
hidung
Stadium 3 : polip yang massif

PENATALAKSANAAN
Kortikosteroid topikal
Budesonide 64 mcg/lubang hidung/hari 2 kali semprot
Fluticasone propionat 50 mcg/lubang hidung/hari 2 kali semprot
Mometasone furoate 50 mcg/lubang hidung/hari 2 kali semprot
Kortikosteroid sistemik
Prednison 5 mg/hari
Terapi bedah jika medikamentosa tidak berhasil
Daftar pustaka
Boise,L.R., Adam,G.L.,et al., 1989. Buku Ajar Penyakit
THT. Wijaya,C., 1997 (Alih Bahasa), EGC : Jakarta.
Gunawan,S.G., 2007. Farmakologi dan Terapi (5 ed).
Gaya Baru : Jakarta.
Mangunkusumo,E.,Wardani,R.S.,2010. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Teling, Hidung, tenggorokan, Kepala dan leher
(6 ed). Balai Penerbit FKUI : Jakarta.
P.Fabianan,C., Valera., T. Wilma ., Lima, A.,Evaluation of
efficacy of topical corticosteroid for the clinical treatment
of nasal polyposis:searching for clinical events that may
predict response to treatment, Rhinology 2007; 4 :59-62.



TERIMA KASIH

También podría gustarte