Está en la página 1de 9

PAPER TELEVISI DAN VIDEO

Di Susun Oleh: Widya Rachmadyanti [12223759]

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL 2013

1. Pengertian Televisi

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia televisi secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi. Dalam penemuan televisi (tv), terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya menjadi energi akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat. Layar televisi menampilkan gambar yang berasal dari ribuan titik-titik kecil (piksel) yang di tembak dengan elektron yang berenergi tinggi. Piksel warna (merah, hijau, biru) inilah yang di kombinasikan dan di tampilkan di layar komputer dalam bentuk gambar seperti yang kita lihat.

2. Cara kerja Televisi (TV) Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya menjadi energi akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat. Layar televisi menampilkan gambar yang berasal dari ribuan titik-titik kecil (pixel) yang ditembak dengan elektron yang berenergi tinggi. Pixel warna(merah, hijau, biru) inilah yang dikombinasikan dan ditampilkan di layar komputer dalam bentuk gambar seperti yang kita lihat.

Berikut ini garis besar cara televisi bekerja (lihat gambar) 1. Antena berfungsi untuk menangkap belombang yang dipancarkan oleh stasiun televise 2. Sinyal yang datang dialirkan menuju ke colokan antena yang ada pada televise 3. Sinyal yang datang membawa gelombang suara dan gambar karena gelombang yang diterima antena tv lebih dari satu macam Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang ini (berupa suara dan gambar) sesuai dengan saluran tv yang kamu pilih kemudian diproses lebih lanjut. Alat pemisah disebut Tunner 4. Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal gambar ini untuk diproses ulang dengan bantuan kamera tv 5. Bagian ini menembakan tiga elektron (merah, hijau dan biru) menuju tabung sinar katoda 6. Berkas elektron menerobos suatu cincin elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnit sebab mereka mempunyai elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolakbalik di layar televisi 7. Berkas cahaya ini akan diarahkan ke layar yang diberi bahan kimia berupa fosfor. Saat berkas elektron ini mengenai fosfor akan menampilkan titik-titik warna merah, hijau dan biru. Yang tidak kena tetap berwarna hitam. Kombinasi-kombinasi warna inilah yang menghasilkan gambar di televisi 8. Gelombang suara akan diproses pada bagian ini untuk menghilangkan berbagai gangguan 9. Sinyal suara yang sudah disaring dikeluarkan melalui alat yang disebut speaker

3. Bagian Bagian Televisi a. Rangkaian Catu Daya (Power Supply) Rangkaian berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian. Rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih pada PCB dan daerah di dalam kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (live area). Sementara itu, daerah di dalam kotak merah adalah output catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV. b. Rangkaian Penala (Tuner) Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi ( penguat HF ), pencampur ( mixer), dan osilator lokal. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal masuk (gelombang TV) dari antena dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF. c. Rangkaian penguat IF (Intermediate Frequency) Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1.000 kali. Sinyal output yang dihasilkan penala (tuner) merupakan sinyal yang lemah dan yang sangat tergantung pada pada sinyal pemancar, posisi penerima, dan bentang bentang alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayanan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar. d. Rangkaian Detektor Video Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang di redam adalah sinyal suara. e. Rangkaian Penguat Video Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari deteltor video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT (catode ray tube). Didalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL (automatic brightness level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.

f. Rangkaian AGC (Automatic Gain Control) Rangkaian AGC berfungsi untuk mengatur penguatan input secara otomatis. Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan.

g. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi Rangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi. h. Rangkaian Audio Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.

4. Saluran dan Standar Pemancar Televisi

Kelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chenel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.

1. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ. 2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ. 3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ.

Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.

5. Jenis Jenis Sistem Televisi Sistem pemancar televisi yang kita kenal di antaranya: 1. NTSC (National Television System Committee) 2. PAL (Phases Alternating Line) 3. SECAM (Sequential Couleur a Memorie) 4. PALB

NTSC (National Television System Committee) digunakan di Amerika Serikat, sistem PAL (Phases Alternating Line) di gunakan di Inggris, sistem SECAM (Sequential Couleur a Memorie) digunakan di Perancis. Sementara itu, Indonesia sendiri menggunakan sistem PALB. Hal yang membedakan sistem tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa dan pembawa suara.

Sistem Televisi Dasar di Dunia

6. Jenis Jenis Layar Televisi Tipe Layar Televisi CRT (Cathode Ray Tube) Pada televisi jenis ini layar terlihat lebih cembung ketimbang jenis lainnya. Teknologi televisi dengan tabung CRT tergolong paling tua dan hingga saat ini terus digunakan dan dikembangkan. Walaupun telah muncul teknologi yang baru. Tabung CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray tube) sedang untuk perbandingannya, plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran sangat kecil.

Tipe Layar Televisi Plasma & LCD Plasma TV adalah jenis layar panel datar umum untuk TV besar menampilkan 30 inci (76 cm) atau lebih besar. Disebut plasma karena menampilkan teknologi yang menggunakan selsel kecil yang mengandung listrik bermuatan terionisasi gas ,atau lampu neon. Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV merupakan salah satu jenis teknologi TV layar datar yang memungkinkan produsen untuk memproduksi TV Layar Datar ukuran besar secara massal dengan harga yang ekonomis. Istilah dan konsep teknologi Plasma TV sendiri diperkenalkan pada tahun 1936 oleh seorang ahli Fisika, Elektronika, dan penemu dari Hungaria. Pada perkembangannya IBM, Fujitsu, dan Panasonic memperkenalkan beberapa jenis televisi yang memanfaatkan teknologi Plasma pada hasil riset mereka. Baru pada tahun 1997, Fujitsu diikuti Philips dan Pioneer, merilis TV layar datar ukuran 42 inci dengan teknologi Plasma secara komersial. Istilah PDP sendiri berasal dari penggunaan sel Plasma, yang merupakan lampu Fluorescent, sebagai dasar pencahayaan layar televisi tersebut. Sebuah Plasma TV memanfaatkan jutaan sel Plasma yang diletakkan diantara dua panel layar kaca. Setiap sel yang berisi kombinasi antara gas noble dan sejumlah kecil mercury yang akan diuapkan dan diberi aliran listrik sehingga berpendar dan membentuk plasma. Warna dihasilkan dari fosfor yang terdapat di dalam sel tersebut, di mana di dalam setiap sel akan berisi fosfor 3 jenis warna utama, yaitu: Red, Green, dan Blue, atau biasa dikenal dengan RGB. Perbedaan voltage yang diberikan pada tiap sel juga menghasilkan kombinasi warna yang ada. Awal definisi tinggi (HD) menampilkan plasma memiliki resolusi 10241024 dan pencahayaan alternatif permukaan (Alis) panel yang dibuat oleh Fujitsu / Hitachi . Ini adalah interlaced display, dengan non-persegi pixel. HDTV adalah televisi plasma modern biasanya memiliki resolusi 1.024 768 ditemukan pada banyak layar plasma 42 inci, 1.280 768 , 1366 768 yang ditemukan pada 50 di, 60, dan 65 di layar plasma, atau 1.920 1.080 ditemukan dalam ukuran layar plasma dari 42 inci sampai 103 inci. Penampilanya progresif, dengan piksel persegi, dan akan sampai skala masuk mereka definisi standar sinyal untuk menyesuaikan resolusi layar asli mereka

Gambar Plasma

LCD TV yang di pasaran tampil lebih dulu dari Plasma mengalami penurunan popularitas sejak kemunculan Plasma TV mengingat berbagai kelebihan yang ditawarkan dibandingkan LCD generasi awal. Dengan harga yang jauh lebih mahal untuk ukuran yang lebih kecil, membuat penjualan Plasma meningkat. Pada perkembangan selanjutnya, LCD TV dengan harga ekonomis dengan berbagai kemajuan teknis, membuat konsumen kembali beralih ke LCD TV. Seiring dengan kemunculan HDTV dan Full HD TV di jajaran produk LCD TV, diikuti dengan ukuran yang besar, harga LCD TV pun juga semakin masuk akal di kantong konsumennya. LCD TV bekerja dengan memproduksi gambar hitam dan berwarna dengan melakukan seleksi cahaya yang dipancarkan oleh serangkaian lampu teknologi CCFLs (Cold Cathode Fluorescent Lamps) di belakang layar. Jutaan lampu tersebut akan dinyalakan dan dimatikan melalui LCD shutter dengan melewatkan cahaya putih dengan intensitas tertentu. Setiap shutter akan digabungkan dengan filter warna yang akan melewatkan warna Red, Green, dan Blue (RGB). Shutter dan Filter yang masing-masing merupakan sub-pixel ini berukuran sangat kecil, dan secara kasat mata membentuk gabungan yang disebut dengan pixel.

Gambar LCD Kelebihan plasma tv : 1. Warna yang dihasilkan sangat natural dan lembut mirip dengan tabung CRT. Kekurangan plasma tv : 1. Relatif lebih mahal baik sparepart maupun unitnya 2. Relatif lebih mudah rusak (biasanya kerusakan terdapat blok vertical atau banyak bintik2 muncul pada screen) 3. Dikarenakan teknologi yang dimilikinya, sehingga tidak memungkinkan untuk mencapai resolusi yang tinggi ( jika pun ada pasti akan sangat mahal )

Kelebihan LCD TV : 1. Lebih hemat energy dibanding plasma tv 2. Teknologi masih bisa berkembang 3. Resolusi LCDT TV bisa mencapai full hd 19201080 4. Harga yang lebih murah dibanding plasma TV 5. Pada kenyataannya umurnya lebih awet dibanding plasma Kekurangan LCD TV : 1. Warna tidak natural, terlalu berlebihan gain warna dan kontras pada umumnya 2. Kerusakannya deadpixel or blank screen ( akan saya jelaskan lain waktu ) Perbedaan LCD dan Plasma TV bila kita perhatikan langsung pada tampilan gambar yang dihasilkan akan jelas terlihat

También podría gustarte